Dialog Bukan Monolog

| Senin, Maret 24, 2014 |
dialog bukan monolog

1 Korintus 9:22 "Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka."

Dunia kita sekarang penuh dengan orang-orang religius, tapi mereka tidak menggunakan istilah religius untuk menggambarkan diri mereka.
Mereka menggunakan kata yang berbeda: rohani.
Mereka biasanya menggambarkan diri mereka sebagai orang yang sangat rohani, plus dengan tambahan. "Tapi saya tidak menganut agama apa pun."

Namun, pernyataan seperti ini malah bisa menjadi semacam kartu truf bagi kita untuk berbagi Injil dengan mereka.
Sebagai orang percaya, kita bisa berkata, "Oh ya? Saya juga orang yang rohani. Bahkan, saya benar-benar mempelajari hal-hal rohani. Jadi, izinkan saya berbagi sedikit tentang beberapa kebenaran rohani yang amat penting yang saya temukan."

Bukannya berkompromi dengan iman kita, tapi sebaliknya, pernyataan tadi hanyalah sesimpel bahasa yang lebih mudah dimengerti untuk membangun jembatan untuk berbagi tentang hubungan Anda dengan Kristus Yesus.

Ketika Rasul Paulus membahas tentang para dewa-dewa di Atena, dia berkata, "Paulus pergi berdiri di atas Areopagus dan berkata: "Hai orang-orang Atena, aku lihat, bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa. Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu (Kisah Para Rasul 17: 22-23).

Paulus tidak berkata, "Hei, apa yang Anda lakukan sah-sah saja."
Dia hanya menggunakan bahasa yang bisa mereka pahami untuk memberitakan pada mereka satu pesan yang paling penting di dunia ini.
Penginjilan adalah dialog, bukan monolog.
Anda mengajukan pertanyaan, dan mereka memberikan jawaban.
Kemudian Anda menanggapi apa yang mereka katakan.
Mereka mengatakan sesuatu, dan Anda mengatakan sesuatu, begitu seterusnya.

Inilah yang Paulus maksud ketika berkata, "Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka" (1 Korintus 9:22).
Salah satu cara terbaik untuk menggapai seseorang adalah dengan hanya mendengarkan.

Namun, kita tidak boleh menurunkan standar untuk memperluas area jangkauan kita.

Jangan mengkompromi pesan Allah, tetapi cobalah untuk membangun dialog dengan orang-orang disekitar Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top