Menyusup Masuk, bukan Mengisolasi Diri

| Senin, Maret 24, 2014 |

Menyusup Masuk, bukan Mengisolasi Diri
2 Petrus 3:9 "Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat."

Tampaknya terlalu sering orang Kristen tidak mau bersentuhan dengan orang yang belum percaya.
Mungkin mereka tidak ingin berbicara dengan mereka karena takut tercemar imannya.
Tetapi kita, sebagai gereja, perlu menyusup masuk, bukan mengisolasi diri.
Dan maka dari itu, untuk menggapai budaya dunia, orang Kristen harus pergi ke tempat orang-orang tersebut berada.

Saya bukannya berkata bahwa kita harus menghabiskan waktu bergaul dengan orang yang belum percaya dan tidak berbuat apa pun dengan iman kita.
Maksud saya ialah kita harus berbicara tentang Kristus pada saat yang tepat.
Setidaknya, kita harus hidup kudus sebagai contoh nyata dari mengikut Yesus Kristus.

Yesus memperlihatkannya pada kita ketika Dia menyesuaikan cara pendekatan-Nya kepada siapa pun lawan bicara-Nya.
Dengan Nikodemus, yang kuat dan kaya, Yesus mengatakan bahwa ia harus dilahirkan kembali (lihat Yohanes 3:1-17).
Lalu dengan seorang perempuan Samaria yang memiliki lima suami, Dia mendekat padanya dan membuka pembicaraan yang mengubah hidupnya (lihat Yohanes 4:1-26).

Sebelum kita dapat menggapai orang yang belum percaya, pertama-tama kita harus peduli pada mereka.
Dan saya pikir salah satu alasan kita tidak berbagi iman kita ialah karena seringkali kita tidak peduli.
Kita mungkin berpikir tujuan akhir hidup orang lain adalah urusan mereka sendiri.
Jika seorang yang belum percaya mulai adu pendapat dengan kita, kita biasanya berpikir, "Sudah, lupakan saja. Toh, saya akan pergi ke Surga. Anda bisa pergi ke neraka jika mau. Itu bukan urusan saya."

Tapi sebenarnya, itu adalah tanggung jawab kita, karena mereka membutuhkan seseorang untuk membimbing mereka.
Mereka membutuhkan seseorang untuk berbagi permahaman Injil.
Jadi, sebab itu, kita perlu berdoa agar kita terbebani untuk menolong orang-orang yang belum mengenal Dia.

Seorang penafsir hebat Alkitab, Alexander MacLaren berkata, "Jika kau bertanya padaku seberapa dalam kasih sayang seorang Kristen, maka aku akan memberitahumu betapa dalam kasih-Nya kepada kita semua."

Seberapa dalam kasih sayang Anda?

Sebelum kita dapat membawa orang percaya untuk menjadi percaya kepada Tuhan, maka yang harus kita lakukan dimulai dari peduli kepadanya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top