Bisa Menerima Apa Tidak Bisa Berubah

| Senin, Juni 23, 2014 |

Filipi 4:11-13 "Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."

Khawatir dengan hal-hal yang tak dapat Anda ubah tidak akan memberi Anda damai sejahtera.
Menjadi marah atau pahit dengan hal-hal yang tak dapat Anda ubah tidak akan memberi Anda damai sejahtera.
Merasa bersalah dengan hal-hal yang tidak dapat Anda ubah tidak akan memberi Anda damai sejahtera.

Hanya ada satu hal yang akan membawa kedamaian dalam hidup Anda, yaitu menerima apa yang tidak dapat Anda ubah.

Ketika Paulus menulis kitab Filipi, ia tengah berada di penjara di Roma, menunggu untuk dieksekusi.
Dalam Filipi 4:11-13, ia menulis kata-kata ini : "Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."

Paulus mungkin saja ingin mengubah keadaan, dan ia bisa saja bersungut-sungut kepada Allah dan mempertanyakan apa yang terjadi pada dirinya.
Tapi sebaliknya, ia tetap percaya pada-Nya untuk melalui hal-hal yang tidak dapat ia ubah, serta memilih untuk memuliakan-Nya.

Saya beritahu Anda satu hal yang membuat kita khawatir, gelisah, dan tertekan akan hal-hal dalam hidup kita: kita terlalu menuntut penjelasan.
Ketika ada sesuatu yang salah dalam hidup, kita bertanya, "Mengapa hal ini terjadi, Tuhan? Mengapa Kau membiarkan ini terjadi?"

Berikut adalah tiga hal yang perlu Anda pahami : 

Pertama, Allah tidak berutang pada Anda satu penjelasan apa pun.
Dia adalah Tuhan yang baik dan adil, dan Ia memahami hal-hal yang tidak Anda mengerti. Anda hanya perlu berkata, "Baik, Tuhan."

Kedua, bahkan jika Ia menjelaskan mengapa hal-hal tersebut terjadi, Anda mungkin tidak akan mengerti.
Anda tidak akan memahami jalan pikiran Allah.

Ketiga, lagipula penjelasan tidak akan pernah mendatangkan damai sejahtera.
Penjelasan tidak akan pernah memuaskan kita.

Apa yang menghibur kita adalah kehadiran Allah dalam hidup kita-bukan penjelasan-Nya, tapi perhatian, penghiburan, dan pemeliharaan-Nya.
Berhenti mencari sesuatu yang benar-benar tidak Anda perlukan, dan berhenti berusaha mengubah hal-hal yang ada di luar kuasa Anda.
Jika Anda melakukannya, maka damai sejahtera akan melingkupi Anda.

Renungkan hal ini:

Keadaan apa dalam hidup Anda yang telah Anda coba ubah namun pada akhirnya harus Anda serahkan pada Allah?

Ketimbang bertanya "mengapa," apa hal-hal yang Anda minta pada Allah untuk mendatangkan damai sejahtera di hidup Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
2 Tawarikh 25-27; Yohanes 16

Apa yang menjadi penghiburan kita adalah adanya kehadiran Allah dalam hidup kita, perhatian-Nya tertuju kepada kita.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top