Dalam Segala Hal, Bersukacitalah

| Senin, Juni 23, 2014 |

Filipi 4:6 "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur."

Anda memiliki kebutuhan mendasar akan sukacita dalam hidup Anda.
Hidup tanpa sukacita itu menjerat, membebani, terbebani, dan menindas.
Penelitian telah menunjukkan bahwa semakin banyak sukacita yang kita miliki dalam hidup kita, maka semakin produktif kita.
Saya membaca sebuah artikel di "US News and World Report" yang mengatakan bahwa perusahaan mempekerjakan "konsultan sukacita" untuk membangkitkan sukacita, sehingga karyawannya bisa lebih produktif.
Dan memang benar, Anda punya lebih banyak energi, lebih banyak kreativitas, dan produktivitas lebih ketika memiliki sukacita dalam hidup Anda.

Dalam kitab singkat, Filipi-hanya empat bab-Paulus menggunakan kata "sukacita" sebanyak 16 kali.
Hal yang menakjubkan adalah, dia tidak menulis kitab ini ketika ia sedang berlibur di Karibia, tapi berada di penjara di Roma, menunggu untuk dieksekusi.
Pada hari-hari tergelap dalam hidupnya, ia mampu menulis kitab yang paling positif dalam Alkitab.

Dalam kitab Filipi, Paulus memberikan kita enam pembangun sukacita, yang akan membantu meredakan kekecewaan kita dan mengangkat beban depresi kita.
Agar mudah diingat, saya telah membuatnya menjadi akrostik-JOYFUL.
Hari ini, kita akan melihat ketiga huruf.

J : (Jettison) Buang semua penyesalan tentang masa lalu Anda.

"Membuang" disini berarti "meninggalkan, menghempaskan, menghilangkan, atau menyingkirkan sesuatu yang berharga. Paulus mengatakan jika Anda ingin menikmati hidup, ada beberapa hal yang harus Anda singkirkan, karena itu semua hanya akan menarik Anda ke bawah dan membebani hidup Anda. Alkitab mengatakan untuk melupakan penyesalan Anda, karena itulah yang Tuhan lakukan-Ia memilih untuk memaafkan kesalahan Anda, begitu Anda mengakuinya. Titik awal dari sukacita adalah melepaskan masa lalu. Filipi 3:13 mengatakan, "Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku."

O : (Omit)Hilangkan semua kekhawatiran akan masa depan Anda.

Jika Anda ingin menikmati saat ini, Anda harus menghilangkan semua kekhawatiran tentang masa depan Anda.
Khawatir, menyerah, adalah perusak sukacita yang paling jahat.
Anda tidak bisa bersukacita dan khawatir pada saat yang sama.
Gunakan penangkal kekhawatiran dari Paulus ini: 
"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur" (Filipi 4:6 ).
Anda bebas memilih, menjadi khawatir atau berdoa.

Y : (Yield) Berikan diri Anda untuk tujuan Allah.

Jika Anda hanya terseret dengan dunia, jika Anda tidak tahu kemana Anda akan pergi, atau mengapa Anda aa di disini, tentu saja Anda tidak akan memiliki sukacita dalam hidup.
Kita semua membutuhkan satu alasan yang lebih besar dari diri kita sendiri untuk menjalani hidup.
Itulah yang mendatangkan sukacita.
Hidup untuk diri sendiri tidak membawa sukacita.

Bahkan ketika Paulus telah benar-benar kehilangan segalanya, ada satu hal yang tidak bisa direnggut darinya-tujuan hidupnya.
Paulus berkata dalam Filipi 1:21, "Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan."

Jika Anda ingin memiliki kehidupan yang penuh sukacita, Anda harus sejalan dengan tujuan Allah atas hidup Anda.
Ketika Anda mulai menjalani tujuan itu, hidup ini menjadi masuk akal, dan sukacita jauh lebih mudah ditemukan.

Renungkan hal ini

Hal-hal apa saja-orang, situasi, keadaan, atau perasaan-yang melemahkan dan menjauhkan Anda dari hidup yang penuh sukacita?

Apa perbedaan antara kebahagiaan dan sukacita?

Apa yang Anda khawatirkan?
Apa yang perlu Anda lakukan untuk melepaskan kekhawatiran Anda itu?

Bacaan Alkitab Setahun :
2 Tawarikh 19-20; Yohanes 13:21-38

Dalam sgala hal bersukacitalah, skali lagi bersukacitalah.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top