Sukacita Adalah Pilihan

| Kamis, Juni 05, 2014 |

Filipi 1:6 "Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus."

Dalam kitab Filipi, Paulus menggunakan kata "sukacita" sebanyak 16 kali, hanya dalam empat bab.
Sebagai seorang tahanan yang sedang menunggu eksekusi, cukup menakjubkan untuk berpikir bahwa ia mampu menulis kitab yang paling positif dalam Alkitab, selama salah satu dari masa-masa terkelam dalam hidupnya.

Anda juga dapat memiliki sukacita yang sama.
Dalam kitab Filipi, Paulus memberikan enam pembangun sukacita untuk membantu kita menjalani kehidupan yang bersukacita, sesulit apa pun hidup kita.
Afar mudah diingat, saya membuatnya menjadi sebuah akrostik-JOYFUL.
Hari ini, kita akan belajar tiga huruf terakhir.

F : (Fokus) pada apa yang baik.

Hidup ini penuh dengan pasang dan surut, tetapi Anda memiliki pilihan:
Mana yang akan Anda fokuskan - yang baik atau yang buruk?
Paulus berkata dalam Filipi 4:8, "Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu."
Di mana Anda bisa mendapatkan sumber sukacita tadi?
Di talk show radio?
Tidak mungkin!
Di televisi? Tidak.
Di surat kabar atau majalah? Tidak.

Ada satu tempat yang bisa kita andalkan: 
Firman Allah.
Semakin banyak Anda mengisi pikiran dengan Alkitab, semakin positif dan bersukacita Anda.
Firman Allah itu benar dan amat mengagumkan.
Anda tidak akan rugi membacanya.
Luangkan waktu untuk membacanya setiap hari.

U : (Use) Gunakan hidup Anda untuk membantu orang lain.

Paulus bersukacita karena ia tidak egois.
Ia menginvestasikan hidupnya pada orang lain.
Jika Anda ingin memiliki sukacita yang tiada henti dalam hidup Anda, ini rahasianya :
Pakai hidup Anda untuk orang lain.
Berhenti fokus pada masalah kecil, kepedihan, dan sakit hati, dan mulailah fokus pada membantu orang lain.
Semakin banyak Anda mengorbankan diri Anda untuk orang lain, Yesus berkata, semakin banyak sukacita yang Anda dapatkan.
Semakin Anda menyingkirkan ego Anda, semakin bersukacita Anda.

"Karena itu, saudara-saudara yang kukasihi dan yang kurindukan, sukacitaku dan mahkotaku, berdirilah juga dengan teguh dalam Tuhan, hai saudara-saudaraku yang kekasih! (Filipi 4:1).
Sukacita Paulus datang dari melayani orang-orang yang kepada mereka ia menginvestasikan hidupnya-orang-orang yang telah Ia tuntun kepada Kristus dan memuridkan mereka.

L : (Learn) Belajar untuk bersukacita.

Ini intinya :
Menjadi sukacita adalah satu keputusan.
Anda bisa memilih menjadi orang yang begitu bersukacita.

Kita terjebak dalam pemikiran "jika dan maka?" berpikir ("Jika" ini terjadi dalam hidupku, 'maka' aku akan bahagia").
Sukacita Anda tergantung dari pilihan Anda.
Filipi 4:11 mengatakan, "Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan."
Anda selalu bisa bersukacita-tidak peduli apa yang terjadi-karena Tuhan memegang kendali.

Anda mungkin berpikir bahwa sukacita adalah karakteristik orang-orang yang optimis dan ceria, dan Anda bukan tipe yang seperti itu.
Anda salah.

Anda memiliki kesempatan untuk menentukan nasib Anda.
Saat ini, ubah prioritas dalam hidup Anda.
Saat ini, ubah cara Anda menjalani sisa hidup Anda.
Jika Anda mulai memberikan diri Anda untuk tujuan Allah, mengenal Anak Allah, dan menggunakan hidup Anda untuk membantu orang lain, maka Anda akan memiliki sukacita lebih dari yang bisa Anda bayangkan.

Renungkan hal ini:

Kebenaran mulia, benar, murni, indah, dan mengagumkan apa, yang Anda temukan dalam membaca Alkitab?

Bagaimana cara Anda mengingatkan diri Anda untuk fokus pada hal-hal ini hari ini?

Keadaan apa yang menjauhkan Anda dari merasa sukacita dan gembira?

Apakah dengan melayani orang lain akan membantu menyelamatkan Anda dari fokus pada keadaan Anda?
Bagaimana caranya?

Bacaan Alkitab Setahun :
2 Tawarikh 21-22; Yohanes 14

Menjadi bersukacita adalah satu keputusan yang benar, daripada mengasihi diri sendiri dan semakin berbuat dosa.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top