Kebahagian Datang Karena Kita Dipercaya

| Selasa, November 11, 2014 |

Amsal 25:13 "Seperti sejuk salju di musim panen, demikianlah pesuruh yang setia bagi orang-orang yang menyuruhnya. Ia menyegarkan hati tuan-tuannya."

Semakin banyak orang mempercayai Anda, semakin bahagia Anda. Tapi jika orang tidak mempercayai Anda, Anda akan sengsara. 

Jika Anda ingin bahagia, Anda harus menjadi seseorang yang bisa dipercaya.

Paulus memakai contoh Timotius dalam hal ini: "Kamu tahu bahwa kesetiaannya telah teruji dan bahwa ia telah menolong aku dalam pelayanan Injil sama seperti seorang anak menolong bapanya" (Filipi 2:22).

Paulus telah melihat apa yang dikerjakan Timotius. Dalam berbagai kondisi, ia menganggp Timotius sebagai orang yang tulus, yang bisa dipercaya, dan yang bisa diandalkan. Terjemahan lain dari ayat ini mengatakan, "Kalian sendiri sudah melihat buktinya bahwa Timotius berguna. Ia sudah bekerja keras bersama saya untuk penyebaran Kabar Baik dari Allah. Kami berdua seperti anak dengan bapak saja" (Alkitab Kabar Baik/ BIS). Apakah orang lain benar-benar tahu orang seperti apa Anda? Apakah Anda pernah terbukti bisa dipercaya layaknya Timotius?

Setiap kali Anda pergi ke bank untuk meminta pinjaman, mereka akan melakukan pemeriksaan rekening Anda. Mereka ingin tahu apakah Anda layak dipercaya untuk mendapatkan kredit pinjaman. Apakah Anda membayar tagihan Anda tepat waktu? Apakah Anda punya track record bersih untuk membuktikan kata-kata Anda? Bisakah Anda bertanggungjawab mengembalikan uang ini? Apakah Anda bisa dipercaya?

Masalahnya adalah, semua orang di sekitar Anda juga melakukan pemeriksaan kepercayaan dalam setiap momen kehidupan Anda. Mereka ingin tahu apakah Anda melakukan apa yang Anda katakan. Apakah Anda orang yang bersih? Apakah Anda menunjukkan warna sejati Anda? Bisakah Anda dipercaya?

Jika Anda ingin bahagia dalam hubungan Anda dan dalam hidup Anda, maka Anda harus belajar untuk menjadi orang yang dapat dipercaya dan dapat diandalkan.

Bagaimana Anda membangun reputasi tersebut?

Pertama, hiduplah dengan integritas. Integritas tidak berarti Anda harus sempurna. Maksudnya ialah yang Anda lihat adalah apa yang benar. Anda adalah orang yang bisa diandalkan, karena tindakan Anda sesuai dengan kata-kata Anda.

Amsal 25:13 berkata, "Seperti sejuk salju di musim panen, demikianlah pesuruh yang setia bagi orang-orang yang menyuruhnya. Ia menyegarkan hati tuan-tuannya."

Bisakah teman-teman Anda mengandalkan Anda untuk membantu mereka menjadi orang yang Anda harapkan? 

Kedua, Tepati janji Anda.

Mazmur 15:4 mengatakan, "Yang memandang hina orang yang tersingkir, tetapi memuliakan orang yang takut akan TUHAN; yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi;"

Maksudnya yaitu Anda harus memenuhi janji Anda, bahkan ketika Anda sadar jika Anda harus mengorbankan diri Anda lebih dari yang Anda kira sebelumnya.

Belajar untuk hidup dengan ketulusan hati dan menepati janji Anda akan memperlihatkan kepada orang lain bahwa Anda bisa dipercaya, dan sebagai gantinya, akan membuat Anda menjadi orang jauh lebih bahagia.

Renungkan hal ini:

Menurut Anda mengapa Alkitab mengumpamakan teman yang bisa diandalkan dengan minuman menyegarkan di panas terik? Apa nilai dari teman yang dapat dipercaya?

Apakah Anda menganggap diri Anda orang yang tulus? Mengapa atau mengapa tidak?

Cara-cara apa yang Anda pakai dalam menghadapi situasi yang berbeda-beda? 

LBacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 40 - 44; II Timotius 4: 9-22

Belajar untuk hidup dengan ketulusan hati dan menepati janji akan mendatangkan kebahagiaan karena Anda menjadi orang yang dipercaya (Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top