Sehati Sepikir

| Selasa, November 11, 2014 |

1 Korintus 1:10 "Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir."

Salah satu keahlian yang sepertinya tidak lagi diajarkan di sekolah ialah bagaimana caranya hidup rukun dengan orang lain. Ini salah satu keahlian yang paling penting untuk dipelajari jika Anda ingin menjadi orang yang bahagia.

Jika Anda tidak hidup damai dengan orang lain, Anda akan jauh dari bahagia di sepanjang hidup Anda. 

Apa yang harus Anda lakukan untuk hidup damai dengan orang lain?

Pertama, belajar untuk bekerja sama dengan orang lain.

Epafroditus ialah orang yang dikirim oleh gereja di Filipi ke Roma, dengan dibekali dukungan materi, untuk membantu Paulus mengurus keperluannya ketika ia dipenjara. Filipi 2:25 mengatakan, "Sementara itu kuanggap perlu mengirimkan Epafroditus kepadamu, yaitu saudaraku dan teman sekerja serta teman seperjuanganku, yang kamu utus untuk melayani aku dalam keperluanku."

Dengan menyebut Epafroditus sebagai saudara, rekan kerja, dan teman seperjuanganya, Paulus ingin menujukkan bahwa kehidupan dan pelayanan ialah sebuah keluarga, persekutuan, dan anugerah. 

Gereja adalah keluarga Allah. Kita semua bersaudara dengan orang-orang yang bersama-sama melayani dan menyembah Dia. Karena itulah, kita harus memperlakukan mereka seperti keluarga sendiri. Gereja juga merupakan satu persekutuan, di mana kita bekerja dan melayani bersama-sama dengan tujuan yang sama - Amanat Agung Allah.

Saat ini, Anda dan jemaat lain tengah berperang bersama-sama melawan Iblis, dan Anda butuh dukungan dan dorongan dari satu sama lain.

Tempat terbaik untuk belajar bagaimana bekerja sama dengan orang lain adalah gereja.

Kedua, Anda perlu belajar untuk menjadi orang yang perhatian. 

Paulus kembali membicarakan tentang Epafroditus dalam Filipi 2:26 ketika dia menulis, "Karena ia sangat rindu kepada kamu sekalian dan susah juga hatinya, sebab kamu mendengar bahwa ia sakit."

Perhatikan, ada dua contoh kepedulian dalam ayat ini. Paulus perhatian dengan rekan sekerjanya, begitu juga Epafroditus peduli dengan perhatian Paulus. 

Inilah kunci menuju kebahagiaan! Semakin Anda belajar untuk peduli dengan kebutuhan, keraguan, dan kekhawatiran orang lain, akan semakin bahagia Anda. Sama seperti pernikahan, jika Anda cuek dengan pasangan Anda, pernikahan Anda tak akan berjalan bahagia.

Alkitab mengatakan dalam 1 Korintus 1:10, "Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir."

Tak satu pun dari kita yang terlahir sebagai orang yang perhatian, karena kita cenderung memikirkan diri kita sendiri terlebih dahulu, bukan kepentingan orang lain. "Sehati sepikir" membutuhkan usaha, dan belajar hidup rukun dan bekerja sama dengan orang lain membutuhkan latihan. Seperti tanaman yang harus dipupuk agar berbuah, Anda akan melihat bagaimana usaha Anda menghasilkan buah kebahagiaan dan relasi yang kuat dengan orang lain. 

Renungkan hal ini:

Mengapa terkadang sulit bagi kita untuk hidup damai atau bekerja sama dengan rekan-rekan pelayanan di gereja?

Hal-hal baru apa yang bisa Anda lakukan untuk menumbuhkan kerja sama dan perhatian di antara kelompok atau rekan pelayanan Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 45-48; Titus 1

Bekerja dengan orang dan bisa sehati sepikir pasti akan mendatangkan sukacita yang besar (Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top