Perangkap Kompromi

| Minggu, Mei 03, 2015 |

2 Korintus 2:11 Supaya Iblis jangan beroleh keuntungan atas kita, sebab kita tahu apa maksudnya.

Ketika masih kecil, saya mengumpulkan ular. Saya tak tahu kenapa, tapi saya pikir ular sangat keren. Saya bahkan bercita-cita menjadi herpetologis (ahli reptil dan amfibi). Saya senang membaca tentang ular dan memelihara cukup banyak ular.

Ibu saya, yang sangat toleran dengan hobi saya, suatu hari membawa saya ke toko hewan peliharaan untuk membeli seekor ular baru. Kami meletakkannya di bagasi mobil di sebuah kotak kecil, tapi pada saat kami sampai di rumah, kotak itu kosong. Ular itu kabur. Dan kami pikir dia masih bersembunyi di dalam mobil.

Ibu saya berkata, "Ibu tak mau menyetir mobil ini lagi.

Tapi situasi muncul yang mengharuskan Ibu saya untuk menggunakan mobil itu. Saat ia sedang menunggu lampu hijau, dia merasakan ada sesuatu yang dingin yang membelit pergelangan kakinya. Seketika ia berpikir pasti ular itu sudah muncul. Jadi dia membuka pintu mobil, melompat keluar, dan berteriak sekencang-kencangnya. Seorang petugas polisi kebetulan sedang berpatroli, bertanya ada apa. Ibu saya mengatakan kepadanya bahwa ada ular di dalam mobilnya. Maka polisi ini pergi menyelidiki, dan ternyata ular itu hanya selang yang terlepas dan jatuh ke bawah kakinya.

Kami pun tak pernah menemukan ular itu. Hanya ada celah kecil di kotak tersebut, dan ia bisa melarikan diri. Iblis seperti ular itu. Bila Anda memberinya lubang kecil dalam hidup Anda, hati-hatilah. Anda mungkin berpikir, saya hanya akan berkompromi sedikit di sini. . . . Saya hanya akan menurunkan kewaspadaan saya sedikit saja. Saya bisa mengatasinya. Bukan masalah. Tetapi hal berikutnya yang Anda tahu, Iblis telah menancapkan taringnya ke dalam diri Anda, dan Anda jatuh dengan cepat. Maka, sangat, sangat berhati-hatilah.

Bacaan Alkitab Setahun :
1 Raja-raja 12-13; Lukas 22:1-20

Sangat berhati-hatilah dengan perangkap kompromi karena akan membawa Anda kepada jalan yang jauh dari Tuhan.(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top