Kawan Sekaligus Lawan

| Kamis, Juni 16, 2016 |

Yakobus 4:4 "Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah."

Ketika Alkitab berbicara tentang dunia, dan memang sering, Alkitab berbicara tentang mentalitas, budaya dunia, sebuah sistem di bawah kontrol Setan. Alkitab mendeskripsikan Setan sebagai tuhan atas dunia ini yang telah membutakan pikiran mereka yang tidak percaya (2 Korintus 4:4). 

Definisi dunia yang kita temukan dalam Alkitab tertulis dalam 1 Yohanes 2:15-16, "Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia."

Setiap pencobaan yang akan Anda dan saya hadapi termasuk dalam salah satu dari tiga kategori ini: keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup. Inilah yang terjadi ketika Setan mencobai Yesus di padang gurun. Pencobaan pertama ialah mengubah batu menjadi roti. Itulah keinginan daging. Lalu Setan berkata pada-Nya, "Mengapa Engkau tidak menjatuhkan diri-Mu dari puncak menara ini? Toh Engkau bisa memerintahkan malaikat-malaikat-Mu untuk menangkap-Mu." Itulah keangkuhan hidup. Ayo coba lakukan hal-hal hebat ini, semua orang pasti akan melihat betapa luar biasanya diri-Mu. Terakhir, Setan mencobai Yesus dengan mengatakan bahwa ia akan memberi-Nya seluruh kerajaan dunia jika Ia sujud menyembahnya. Itulah keinginan mata.

Terkadang kita menjadi kawan sekaligus lawan dengan dunia. Kawan sekaligus lawan adalah orang-orang yang amat berbeda dengan satu sama lain, tapi kemudian menjadi sahabat - tapi bukan persahabatan sejati.

Bacaan Alkitab Setahun :
Nehemia 4-6; Kisah Para Rasul 2:22-47

Dan ketika Anda bersahabat dengan dunia, otomatis Anda mempunyai kawan sekaligus lawan 
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top