Persembahan Ibadah

| Selasa, Oktober 09, 2018 |
Amsal 3: 9 "Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu,"

Waktu saya masih kecil, saya senang membeli atau membuat berbagai macam hadiah kecil untuk orang tua say. Jika dikenang kembali, hadiah-hadiah itu sebenarnya payah. Tetapi setiap kali saya memberi orang tua saya hadiah-hadiah itu, mereka sangat gembira. Mereka bukannya membutuhkan sesuatu dari saya; mereka hanya menikmati fakta bahwa saya memikirkan mereka. 

Suatu waktu ketika saya berumur 8 tahun, saya pergi ke toko barang bekas dan membelikan ibu saya sebuah gaun seharga 25 sen. Saya pikir itu gaun yang sangat keren. Ternyata saya membeli ukuran empat, dan ukuran baju ibu saya adalah 12! Si pernajaga toko berkata pada saya, "Ricky, jempol kaki ibumu yang besar itu bahkan tidak muat masuk ke dalam gaun itu." Saya sangat tersinggung dan pulang ke rumah sambil menangis. Tetapi saat saya memberikan gaun itu kepada ibu saya, dia sangat senang sekali. Setelah dia meninggal, saya menemukan gaun itu di salah satu meja riasnya. Dia menyimpannya selama bertahun-tahun.

Tidak ada satu pun pemberian Anda yang bisa memenuhi apa yang Tuhan butuhkan. Tetapi ketika Anda memberikan Dia persembahan, secara tidak langsung Anda berkata, "Aku mengasihi-Mu. Aku sedang memikirkan-Mu. Aku ingin menjadikan-Mu di tempat pertama dalam hidupku."

Alkitab berkata, "Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu," (Amsal 3: 9). Ini yang disebut perpuluhan. Perpuluhan berarti 10 persen dari bagian pertama dari penghasilan Anda.

Perpuluhan bukan hanya menghormati Tuhan. Tapi itu juga merupakan sebuah tindakan ibadah. Namun Alkitab mengatakan bahwa tidak setiap jenis persembahan adalah tindakan ibadah. Lalu, persembahan seperti apakah yang dinamakan ibadah?

"Pada hari pertama dari tiap-tiap minggu hendaklah kamu masing-masing--sesuai dengan apa yang kamu peroleh--menyisihkan sesuatu dan menyimpannya di rumah, supaya jangan pengumpulan itu baru diadakan, kalau aku datang" (1 Korintus 16: 2).

Persembahan ibadah tidaklah dipaksakan. Itu artinya Anda tidak mengontrolnya, Anda tidak mengarahkannya, Anda tidak memberi tahu Tuhan apa tujuan Anda melakukannya. 

Persembahan ibadah diberikan pada saat dan di tempat Anda beribadah. Anda memberikan bagian pertama dari penghasilan Anda di hari pertama minggu tersebut dan berkata, "Tuhan, Engkaulah yang pertama dalam hidupku."

Persembahan ibadah itu direncanakan. Anda tidak memberikannya secara spontan. Anda memikirkannya dengan seksama. 

Persembahan ibadah itu proporsional. Jika Anda tidak menghasilkan apa pun minggu ini, Anda tidak memberikan apa pun. Jika Anda menghasilkan sedikit, Anda memberi sedikit. Jika Anda menghasilkan banyak, Anda memberi banyak.

Tuhan menginginkan hati Anda lebih dari apa pun. Dia tidak menginginkan uang Anda; Dia menginginkan apa maksud di balik persembahan Anda. Saraf yang paling sensitif dalam tubuh kita adalah yang keluar dari hati kemudian keluar dari dompet Anda.

Renungkan hal ini:
- Bagaimana sikap Anda saat ini jika dibandingkan dengan sikap yang Tuhan kehendaki ketika Anda memberi?
- Apa yang menurut Anda paling menantang dalam hal melihat persembahan sebagai sebuah tindakan ibadah?
- Apa respon Anda terhadap pernyataan Pastor Rick bahwa "saraf paling peka dalam tubuh adalah yang keluar dari hati kemudian keluar dari dompet"?



Bacaan Alkitab Setahun :
Yesaya 44-47; Filipi 4 : 10-23


Tuhan kita adalah Tuhan yang kaya, yang Tuhan tuju adalah kesungguhan persembahan hati dan hidup Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top