Mengelola Stres Seperti Yesus: Luangkan Waktu untuk Mengisi Ulang Diri Anda

| Selasa, November 20, 2018 |
Markus 6:31 "Lalu Ia berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!" Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makanpun mereka tidak sempat."

Ketika kita memikirkan tentang Yesus, kita cenderung berpikir tentang mujizat. Kita berpikir tentang Dia yang mengajar ribuan orang. Kita berpikir tentang Dia yang mati untuk dosa-dosa kita - dan bangkit dari kematian di pagi Paskah pertama.

Tetapi kita biasanya tidak berpikir tentang Yesus yang beristirahat. 
Pemikiran ini sangat disayangkan, karena itulah salah satu alasan mengapa Yesus dapat menjalani hidup yang bebas stres, terlepas dari semua tekanan yang menghimpit hidup-Nya. 

Selama beberapa hari terakhir, saya telah berbagi dengan Anda prinsip-prinsip bagaimana Yesus mengelola stres. Enam prinsip yang pertama adalah:
1. Identifikasi: Kenali siapa Anda
2. Motivasi: Ketahui untuk kehendak siapa Anda hidup. 
3. Panggilan: Kenali panggilan Anda
4. Konsentrasi: Fokus pada hal yang paling penting
5. Meditasi: Dengarkan Tuhan
6. Kolaborasi: Bergabung dengan kelompok kecil
Yang ketujuh dan yang terakhir adalah Prinsip Beristirahat.

Walaupun Yesus punya pekerjaan yang lebih penting dibanding kita, namun Dia masih meluangkan waktu-Nya untuk beristirahat, menghadiri perjamuan, dan bersantai.

Alkitab mengatakan, "Lalu Ia berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!" Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makanpun mereka tidak sempat" (Markus 6:31).

Dalam Markus 6, Yesus dan para murid bahkan tidak punya waktu untuk makan karena mereka sangat sibuk. Tetapi Yesus melihat kelompok kecilnya itu dan berkata, "Teman-teman, kalian layak beristirahat hari ini. Ayo, kita pergi."

Jika Yesus saja bisa beristirahat dan bersantai, demikian juga kita seharusnya.

Bahkan Allah menganggap beristirahat dan bersantai itu begitu penting, sehingga Dia memasukannya ke dalam Sepuluh Perintah-Nya, bersama dengan perintah untuk tidak membunuh, tidak melakukan perzinahan, atau tidak mencuri. Allah menyuruh kita untuk mengambil satu dari tujuh hari untuk beribadah dan beristirahat.

Apabila pekerjaan Anda terlalu banyak sampai tidak bisa mengambil cuti, artinya pada dasarnya Anda terlalu sibuk- dan kemungkinan besar Anda terlalu stres.

Renungkan hal ini:
- Apakah Anda kesulitan meluangkan satu jam dalam sehari, satu hari dalam seminggu, atau seminggu dalam setahun? Mengapa?
- Apa alasan terbesar Anda sehingga tidak bisa beristirahat dan bersantai dengan cukup?
- Apa satu hal yang bisa berhenti Anda lakukan hari ini sehingga Anda bisa memiliki lebih banyak waktu untuk beristirahat?


Bacaan Alkitab Setahun :
Obaja 1; Ibrani 5:11-14


Waktu perhentian untuk beristirahat sangat penting untuk mengevaluasi ulang diri Anda. 
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top