Hikmat Memperlihatkan Belas Kasih, bukan Penghakiman

| Selasa, Desember 18, 2018 |
Yakobus 3:17 "Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik." 


Apakah Anda menghukum orang setiap kali mereka membuat kesalahan? Apakah Anda memaklumi orang, atau apakah Anda terus mengejar mereka karena kesalahan mereka? Apakah Anda terus mengungkit kesalahan mereka bahkan ketika mereka sudah meminta maaf?

Sekelompok teman lama bertemu di sebuah konvensi yang diadakan di suatu hotel. Mereka duduk-duduk mengobrol di lobby hotel hingga larut malam. Mereka tahu istri mereka akan marah karena mereka sedang menunggu di kamar. Ketika mereka saling melirik satu sama lain di kemudian hari, salah satu dari mereka berkata, "Waktu saya masuk ke kamar tadi malam, saya diceramahi oleh istri saya. Maksudmu, dia marah dengan histeris?" Pria itu berkata, "Istri saya mengatakan semua kesalahan yang pernah saya buat."

Alkitab mengatakan bahwa hikmat itu "penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik." Itu juga dikatakan dalam Amsal 17: 9, "Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih, tetapi siapa membangkit-bangki perkara, menceraikan sahabat yang karib." Jika Anda bijak, jangan mengungkit-ungkit kesalahan orang lain. Lepaskanlah! Inilah yang dinamakan berbelas kasih: Anda memberi orang lain apa yang mereka butuhkan, bukan apa yang sepantasnya mereka dapatkan. Anda tidak mengingat-ingat kesalahan mereka, Anda tidak menggarisbawahi kesalahan mereka. Anda tidak menghakimi mereka. Justru sebaliknya, Anda mendukung mereka.

"Buah-buah yang baik" artinya tindakan yang baik. Anda tidak hanya menunjukkan simpati. Anda tidak hanya berkata, "Saya turut prihatin." Tetapi, Anda berbuat sesuatu. Anda mengambil tindakan. Anda adalah pelaku Firman.

Belas kasih selalu merupakan pilihan yang lebih baik ketimbang menghakimi, sebab itu menunjukkan bahwa Anda telah mengerti tentang hikmat yang berasal dari surga.

Renungkan hal ini:
- Apa artinya "menekankan" kesalahan seseorang?
- Mengapa menekankan kesalahan orang lain dan terus mengungkitnya begitu menggoda untuk dilakukan? 
- Apa sajakah cara agar Anda bisa berbelas kasih dan memperlihatkan "buah-buah yang baik" pada orang lain?


Bacaan Alkitab Setahun :
Zakaria 3; Wahyu 8


Orang bijak tidak fokus pada kesalahan orang lain.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top