Mazmur 119: 45 "Aku hendak hidup dalam kelegaan, sebab aku mencari titah-titah-Mu."
Saya kenal banyak orang yang suka berpura-pura.
Saya tidak berbicara tentang anak kecil yang senang berimajinasi, saya berbicara tentang orang dewasa yang senang berpura-pura menjadi seperti orang lain untuk mendapatkan persetujuan dari orang lain.
Mungkin itu Anda. Mungkin selama ini Anda sudah terlalu lama berpura-pura sehingga Anda tak kenal lagi siapa diri Anda sebenarnya. Anda mengenakan topeng, dan itu membuat Anda lelah. Semua orang berpikir Anda punya banyak uang, punya banyak kebahagiaan, dan punya banyak waktu,
Tapi Anda tahu yang sebenarnya dan Anda lelah.
Media sosial membesar-besarkannya dan di zaman sekarang, itu merupakan alat paling efektif yang menjerat kita ke dalam dunia yang penuh kepura-puraan. Jika hari ini Anda memposting foto matahari terbit yang indah, maka besok Anda harus memposting foto yang lebih indah esok hari.
Anda tidak memposting foto baru bangun tidur Anda. Tapi itulah Anda yang sesungguhnya — lingkaran hitam di bawah mata, rambut acak-acakan, dst.
Sebaliknya, Anda malah memilih untuk berpura-pura menjadi seperti orang lain.
Kebanyakan orang berpura-pura karena satu dari dua alasan ini.
Beberapa orang jatuh ke dalam perangkap senang menyenangkan orang lain, di mana mereka ingin memenuhi ekspektasi orang lain dan ingin memenuhi gol yang orang lain buat atas hidup Anda.
Kenyataannya, Tuhan tidak dapat menyenangkan semua orang dan itu artinya bodoh apabila kita mencoba memenuhi sesuatu yang bahkan Tuhan tidak bisa penuhi. Saat seseorang berdoa meminta hujan, yang lain berdoa meminta sinar matahari. Salah satunya tak akan selalu mendapatkan apa yang mereka mau.
Beberapa yang lain jatuh ke dalam perangkap perfeksionisme. Mereka berpikir mereka harus sempurna untuk disukai orang lain.
Tapi masalahnya adalah, Anda lebih tahu diri Anda. Anda tahu Anda tidak sempurna, maka itu sebabnya Anda berpura-pura.
Apa penawar dari penyakit berpura-pura ini? Berhentilah fokus pada apa yang dipikirkan orang lain dan mulailah fokus pada apa yang dipikirkan Tuhan.
Hanya satu orang yang benar-benar mengenal Anda, yang mencintai Anda dengan tulus, dan yang tahu persis apa yang harus Anda lakukan: Tuhan. Hidup untuk Tuhan dan bukan hidup untuk memenuhi persetujuan orang lain akan menyederhanakan hidup Anda. Ketika Anda melakukannya, maka Anda hidup untuk satu Penonton, bukan 50.
Alkitab mengatakannya seperti ini: "Aku hendak hidup dalam kelegaan, sebab aku mencari titah-titah-Mu" (Mazmur 119: 45).
Kelegaan datang ketika Anda mengharapkan persetujuan dari Tuhan, bukan dari orang lain. Anda tidak perlu berusaha untuk mendapatkan kasih-Nya, Anda tak perlu menjadi sempurna untuk menyenangkan-Nya. Anda tidak dapat membeli persetujuan-Nya atau berpura-pura kudus untuk mendapatkan kasih-Nya.
Anda tidak perlu berpura-pura lagi.
Renungkan hal ini:
- Bagaimana selama ini Anda berpura-pura menjadi seperti orang lain?
- Bagaimana bisa dengan mengenakan topeng dapat mempengaruhi Anda secara emosional, mental, dan fisik?
- Mengapa dengan memahami kasih Tuhan membantu Anda untuk melepaskan topeng Anda?
Saya tidak berbicara tentang anak kecil yang senang berimajinasi, saya berbicara tentang orang dewasa yang senang berpura-pura menjadi seperti orang lain untuk mendapatkan persetujuan dari orang lain.
Mungkin itu Anda. Mungkin selama ini Anda sudah terlalu lama berpura-pura sehingga Anda tak kenal lagi siapa diri Anda sebenarnya. Anda mengenakan topeng, dan itu membuat Anda lelah. Semua orang berpikir Anda punya banyak uang, punya banyak kebahagiaan, dan punya banyak waktu,
Tapi Anda tahu yang sebenarnya dan Anda lelah.
Media sosial membesar-besarkannya dan di zaman sekarang, itu merupakan alat paling efektif yang menjerat kita ke dalam dunia yang penuh kepura-puraan. Jika hari ini Anda memposting foto matahari terbit yang indah, maka besok Anda harus memposting foto yang lebih indah esok hari.
Anda tidak memposting foto baru bangun tidur Anda. Tapi itulah Anda yang sesungguhnya — lingkaran hitam di bawah mata, rambut acak-acakan, dst.
Sebaliknya, Anda malah memilih untuk berpura-pura menjadi seperti orang lain.
Kebanyakan orang berpura-pura karena satu dari dua alasan ini.
Beberapa orang jatuh ke dalam perangkap senang menyenangkan orang lain, di mana mereka ingin memenuhi ekspektasi orang lain dan ingin memenuhi gol yang orang lain buat atas hidup Anda.
Kenyataannya, Tuhan tidak dapat menyenangkan semua orang dan itu artinya bodoh apabila kita mencoba memenuhi sesuatu yang bahkan Tuhan tidak bisa penuhi. Saat seseorang berdoa meminta hujan, yang lain berdoa meminta sinar matahari. Salah satunya tak akan selalu mendapatkan apa yang mereka mau.
Beberapa yang lain jatuh ke dalam perangkap perfeksionisme. Mereka berpikir mereka harus sempurna untuk disukai orang lain.
Tapi masalahnya adalah, Anda lebih tahu diri Anda. Anda tahu Anda tidak sempurna, maka itu sebabnya Anda berpura-pura.
Apa penawar dari penyakit berpura-pura ini? Berhentilah fokus pada apa yang dipikirkan orang lain dan mulailah fokus pada apa yang dipikirkan Tuhan.
Hanya satu orang yang benar-benar mengenal Anda, yang mencintai Anda dengan tulus, dan yang tahu persis apa yang harus Anda lakukan: Tuhan. Hidup untuk Tuhan dan bukan hidup untuk memenuhi persetujuan orang lain akan menyederhanakan hidup Anda. Ketika Anda melakukannya, maka Anda hidup untuk satu Penonton, bukan 50.
Alkitab mengatakannya seperti ini: "Aku hendak hidup dalam kelegaan, sebab aku mencari titah-titah-Mu" (Mazmur 119: 45).
Kelegaan datang ketika Anda mengharapkan persetujuan dari Tuhan, bukan dari orang lain. Anda tidak perlu berusaha untuk mendapatkan kasih-Nya, Anda tak perlu menjadi sempurna untuk menyenangkan-Nya. Anda tidak dapat membeli persetujuan-Nya atau berpura-pura kudus untuk mendapatkan kasih-Nya.
Anda tidak perlu berpura-pura lagi.
Renungkan hal ini:
- Bagaimana selama ini Anda berpura-pura menjadi seperti orang lain?
- Bagaimana bisa dengan mengenakan topeng dapat mempengaruhi Anda secara emosional, mental, dan fisik?
- Mengapa dengan memahami kasih Tuhan membantu Anda untuk melepaskan topeng Anda?
Bacaan Alkitab Setahun : 2 Samuel 16-18; Lukas 17:20-37 |
Dia tahu semua yang pernah Anda lakukan dan Dia mengasihi Anda— sepenuhnya, seluruhnya, dan dengan begitu luar biasanya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar