Hubungan Yang Sehat Perlu Lebih Sedikit "Aku" Dan Lebih Banyak "Engkau"

| Rabu, Mei 01, 2019 |
Galatia 6: 7-8 "Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu."

Yakobus 4: 1 mengatakan, "Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?" Setiap masalah berawal dari keegoisan kita. 

Sangatlah mudah bagi keegoisan untuk merangkak masuk ke dalam sebuah hubungan. Ketika Anda memulai sebuah hubungan, Anda berusaha untuk tidak mementingkan diri sendiri. Namun seiring waktu berlalu, keegoisan mulai merangkak masuk. Kita biasanya mencurahkan lebih banyak energi untuk memulai dan membangun sebuah hubungan ketimbang mempertahankannya. 

Jika keegoisan dapat memusnahkan hubungan, maka sebaliknya, sikap mementingkan orang lain membangun hubungan. Apakah maksudnya? Dalam sebuah hubungan, ada lebih sedikit "saya" dan lebih banyak "Anda." Itu artinya lebih memikirkan orang lain ketimbang diri Anda sendiri dan lebih menempatkan kepentingan orang lain di atas kepentingan Anda (Filipi 2: 4).

Hubungan yang tulus artinya saling mengeluarkan kebaikan dari dalam diri satu sama lain. Ketulusan membangun kepercayaan di dalam sebuah hubungan. Bahkan, apabila Anda mulai menjalani hubungan Anda dengan sikap tanpa pamrih, maka itu akan ikut memaksa orang yang ada di dalamnya untuk berubah, sebab Anda bukan orang yang sama lagi, dan mereka mau tak mau perlu berhubungan dengan Anda dengan cara baru. Saya telah melihatnya sendiri beberapa kali — orang-orang yang paling sulit dikasihi dan yang dijauhi oleh semua orang diubahkan ketika seseorang yang baik dan yang tidak egois masuk ke dalam hidup mereka, ketika mereka mendapatkan apa yang mereka butuhkan, bukan apa yang seharusnya pantas mereka dapatkan. 

Alkitab mengatakan dalam Galatia 6: 7-8, "Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu."

Inilah prinsip Alkitabiah tentang tabur tuai. Apa yang Anda tabur, itu yang Anda tuai. Tuhan membalas ketidakegoisan dengan hidup yang kekal. Dia telah merancang alam semesta ini sedemikian rupa, sehingga semakin Anda tidak mementingkan diri sendiri, semakin Dia memberkati Anda. Mengapa? Sebab Dia ingin Anda menjadi seperti Dia- tidak egois. Semua yang Anda miliki dalam hidup ialah anugerah dari Tuhan, karena Dia tidak mementingkan diri-Nya sendiri. 

Ketika Anda menyerahkan hidup Anda kepada Tuhan, maka Anda akan merasa tidak pernah kekurangan. Yesus berkata, "Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya" (Markus 8:35).

Renungkan hal ini:
- Apa salah satu hal tersulit yang dapat Anda berikan kepada orang lain?
- Bagaimana cara Anda untuk mulai memberikan hal tersebut minggu ini?
- Menurut Anda mengapa Tuhan memberkati Anda ketika Anda tidak mementingkan diri sendiri?


Bacaan Alkitab Setahun :
1 Raja-raja 10-11; Lukas 21:20-38


Keegoisan menghancurkan hubungan. Inilah penyebab utama konflik, argumen, perceraian, bahkan peperangan. 
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top