Di Masa Tersulit Anda, Percayalah pada Tujuan Allah

| Kamis, Maret 12, 2020 |

Korintus 4: 16-17 "Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami."


"Kenapa aku?"

Jika Anda belum pernah mengajukan pertanyaan ini, lihat saja nanti. Ketika kehidupan berubah menjadi begitu sulit, kebanyakan orang pada akhirnya akan bertanya, "Kenapa aku?"

Namun ini pertanyaan yang salah apabila ditanyakan di hari-hari sulit. Sebaliknya, cobalah bertanya, "Ya Tuhan, apa tujuan Engkau atas hal ini?"

Alkitab berkata dalam 1 Petrus 1: 6-7, "Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya."

Tak ada yang datang ke dalam hidup Anda secara kebetulan. Tuhan tidak menciptakan rancangan yang jahat. Melainkan, Dia dapat mendatangkan kebaikan dari setiap hal, bahkan dari yang jahat sekalipun. Ujian kehidupan menyingkapkan karakter Anda, kedewasaan Anda, perlindungan Anda, nilai-nilai yang Anda percaya, dan iman Anda.

Salah satu tokoh utama dalam Alkitab ialah rasul Paulus. Dia mengabdikan seluruh hidupnya untuk melayani Allah, akan tetapi dalam banyak hal, hidupnya lebih malang dari yang bisa Anda bayangkan. Dia pernah dilempari batu, kapal yang ditumpanginya karam, dipukuli, dibiarkan mati, dipenjara, dicambuk, dan dirampok.

Namun ia tak pernah merasa kepahitan. Alih-alih bertanya, "Kenapa aku?" Paulus mencari dan percaya pada rancangan Tuhan atas diri-Nya. Dia belajar untuk percaya pada Tuhan dalam menghadapi masalah-masalahnya, bahkan ketika ia tak mengerti sekalipun.

Apa kunci kegigihannya? "Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami" (2 Korintus 4: 16-17).

Ketika Yesus mati di kayu salib, para pengikut-Nya mengira itu sebuah tragedi yang tak masuk akal, suatu kesalahan besar. Tetapi apa yang tidak bisa mereka lihat ialah Allah tetap duduk di atas takhta-Nya, melakukan tujuan yang lebih besar.

Setelah kebangkitan Yesus, Ia menampakkan diri kepada para murid-Nya dan berkata, "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu" (Yohanes 20:21).

Beberapa saat sebelumnya, para murid bertanya-tanya mengapa mereka harus mengalami penderitaan itu. Namun kemudian datanglah Yesus, memberi tahu mereka bahwa Allah memberikan mereka satu tugas baru yang merupakan bagian dari tujuan besar-Nya.

Tujuan Allah atas hidup Anda selalu lebih besar ketimbang masalah Anda. Percayalah pada-Nya. Dia telah mengubah penyaliban menjadi kebangkitan. Dia menolong dalam situasi yang kelihatannya tanpa harapan.

Renungkan hal ini:
- Selama keadaan apa dalam hidup Anda di mana Anda bertanya, "Kenapa saya?"
- Kapan Anda pernah melihat Tuhan mendatangkan kebaikan dari tengah persoalan yang sangat sulit?
- Di bagian mana dari kehidupan Anda hari ini di mana Anda perlu mulai bertanya, "Ya Tuhan, apa tujuan-Mu atasku?"



Bacaan Alkitab Setahun :
Ulangan 14-16; Markus 12:28-44

Tetaplah berpengharapan, sebab Tuhan punya tujuan atas hidup Anda dan bahkan Tuhan sudah menyiapkan hadiah yang jauh melebihi rasa sakit Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top