Ibadah itu Mempercayakan Perasaan Anda kepada Tuhan

| Kamis, Maret 19, 2020 |

Ayub 1:20, "Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah,"

Pesan Khusus dari Pastor Rick mengenai Virus Corona

Sebelum kita mulai renungan hari ini, saya ingin membahas tentang kebimbangan kita terkait virus Corona. Kita tak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Tapi satu hal yang tidak boleh kita ragukan ialah keselamatan kita. Hari ini adalah harinya untuk melangkah dan membuat komitmen kepada Kristus.

Jika Anda siap, berdoalah: "Yesus Kristus, datanglah ke dalam hidupku dan selamatkanlah aku. Aku tahu aku telah berdosa dan aku tak dapat menyelamatkan diriku sendiri. Aku ingin Engkau menjadi Juruselamatku. Aku ingin mengenal Engkau dan belajar untuk percaya kepada-Mu. Tolonglah aku. Di dalam nama-Mu kuberdoa. Amin."

Mengalahkan Rasa Takut Selama Masa Krisis Virus Corona

Para tenaga medis terus memberikan informasi kepada masyarakat langkah-langkah menangani, meredam, dan mencegah virus Corona tersebar lebih luas lagi. Tetapi bagaimana seharusnya kita merspons pandemi ini? Bagaimana caranya agar pengharapan kita di dalam Kristus tetap teguh ketika kita berjalan melewati lembah yang gelap ini?

Saya punya pesan khusus untuk Anda. Saya ingin mengingatkan Anda bahwa Allah selalu ada menyertai Anda, dan Allah dapat menggunakan Anda untuk mewartakan Firman kebenaran kepada orang lain bahkan di tengah masa krisis seperti saat ini.

Kita tahu bahwa virus ini tidak akan bertahan selamanya. Virus ini adalah lembah yang harus kita lewati, dan kita akan menjalaninya bersama dengan Kristus.

___________________________________________


Waktu kecil, apakah Anda pernah berkata, "Tongkat kayu dan batu bisa mematahkan tulangku, tetapi kata-kata tidak akan pernah bisa menyakitiku?" namun jika Anda sudah dewasa, Anda tahu perkataan itu tidak benar.

Kita terluka oleh kata-kata dan juga banyak hal lainnya. Ketika luka hidup terasa dalam, sulit buat kita untuk mengetahui bagaimana cara menyembuhkanya.

Di dalam Alkitab dikatakan Ayub terluka dalam segala aspek, namun ia menemukan penyembuhannya dengan cara menyembah Allah- dan Anda pun harus melakukannya juga.

Ayub orang yang bijaksana, baik hati, dan kaya raya. Dia adalah seorang suami dan seorang ayah. Namun dalam satu hari, ia kehilangan hampir segalanya. Dia kehilangan harta kekayaannya, anak-anaknya, dan kemudian kesehatannya, karena penyakit yang sangat menyakitkan.

Ayub terluka dalam berbagai cara yang bisa Anda bayangkan. Namun, dia memilih untuk menyembah Allah, bukannya menjadi kepahitan. Dan, pada akhirnya, Allah memulihkan dan bahkan melipatgandakan semua yang telah hilang.

Ayub 36: 15-16 mengatakan, "Dengan sengsara Ia menyelamatkan orang sengsara, dengan penindasan Ia membuka telinga mereka. Juga engkau dibujuk-Nya keluar dari dalam kesesakan, ke tempat yang luas, bebas dari tekanan, ke meja hidanganmu yang tenang dan penuh lemak."

Setiap kali Anda terluka, Allah sedang menunggu untuk membalikkan keadaan. Dia ingin membantu Anda tumbuh melewati itu dan memberkati Anda.

Cara pertama untuk menyembah Allah ketika Anda terluka adalah dengan bersedih. Ceritakan kepada Dia bagaimana perasaan Anda. Mengungkapkan apa yang Anda rasakan kepada-Nya adalah suatu ibadah.

Itulah yang Ayub lakukan: "Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah" (Ayub 1:20).

Tuhan tidak menciptakan tubuh Anda untuk menelan emosi negatif Anda. Jika Anda melakukannya, suatu hari Anda akan menjadi seperti botol soda yang dikocok, suatu hari Anda akan meledak.

Alih-alih menekan emosi Anda, ungkapkan emosi Anda kepada Tuhan. Dia tidak takut menghadapi emosi Anda. Dia punya perasaan juga! Alkitab berbicara tentang Allah yang merasakan kasih, kemarahan, kecemburuan, dan kesedihan. Dia dapat menangani segala perasaan Anda.

"Bangunlah, mengeranglah pada malam hari, pada permulaan giliran jaga malam; curahkanlah isi hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan, angkatlah tanganmu kepada-Nya demi hidup anak-anakmu, yang jatuh pingsan karena lapar di ujung-ujung jalan!" (Ratapan 2:19).

Renungkan hal ini:
- Bagaimana dulu Anda merespons ketika Anda terluka?
- Apa akibat yang ditimbulkan dari respons Anda tersebut?
- Luka-luka apa dalam hidup Anda yang belum sembuh? Mulailah meluangkan waktu hari ini untuk bersedih. Ceritakan kepada Tuhan seluruh perasaan Anda.


Bacaan Alkitab Setahun :
Yosua 1-3; Markus 16


Waktu yang paling penting buat Anda untuk menyembah Allah ialah ketika hati Anda hancur. Saat tergelap Anda merupakan saat dimana Anda harus berbalik kepada-Nya dan membiarkan Dia membantu Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top