Ketika Anda Merasa Putus Asa, Berdoalah dengan Penuh Semangat

| Minggu, Agustus 09, 2020 |

Yunus 2: 2 "Katanya: "Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku."

Ketika Anda berdoa, apakah Anda hanya mengatakan yang menurut Anda ingin Tuhan dengar? Mungkin Anda memulainya dengan menyapa, "Hai, Tuhan. Bagaimana kabar-Mu? Aku harap hari-Mu menyenangkan." Kemudian Anda bergerak maju dengan doa yang bisa diprediksi yang terdengar sangat mirip dengan doa Anda terakhir kali.

Tuhan tidak mencari doa mekanis yang dihafalkan, yang penuh basa-basi. Dia bosan dengan doa seperti itu.

Sebaliknya, Tuhan ingin Anda berdoa dengan penuh semangat.

Yunus mengajari kita banyak hal tentang bagaimana berdoa dengan penuh semangat. Ketika ia dilempar ke laut dan ditelan oleh seekor ikan besar, dia berseru, "Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku" (Yunus 2: 2).

Sebagai orang tua, saya selalu tahu ketika anak-anak saya mengatakan sesuatu yang tidak tulus. Saya tidak bisa membayangkan Yunus berdoa Mazmur ini dari dalam perut ikan di tengah-tengah situasi yang ia hadapi: "Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur..."

Yunus tidak berdoa doa yang seperti itu. Sebaliknya, dia "berseru kepada Tuhan." Dia berdoa, "Tolong! Aku butuh bantuan-Mu sekarang!"

Tuhan menjawab doa yang panik, yang emosional. Dia ingin Anda mencurahkan apa yang ada di hati Anda. Di dalam Alkitab, ini disebut meratapi.

Tahukah Anda bahwa Tuhan ingin mendengar keluhan Anda? Dia tertarik pada setiap detail hidup Anda -- bahkan saat Anda sedang tidak senang.

Banyak mazmur berisikan ratapan, doa keluhan kepada Allah.. Bahkan ada satu kitab dalam Alkitab yang disebut Ratapan, dan kitab ini seluruhnya berisikan keluhan Yeremia.

Tuhan ingin mendengar apa yang ada di hati Anda. Dia lebih suka mendengarkan keluhan Anda daripada doa indah dan tertata sopan namun tidak tulus.

Jika saat ini Anda tengah mendapati diri Anda berada dalam keputusasaan (jika tidak, suatu hari Anda akan menghadapinya), lewati doa hafalan. Curahkan hati Anda kepada Tuhan.
Dia ingin mendengarnya.

Renungkan hal ini:
- Menurut Anda mengapa kita begitu sering dan begitu mudah menggunakan doa hafalan, doa yang dapat diprediksi?
- Apa beberapa hal yang pernah Anda doakan dengan penuh semangat?
- Tuhan ingin Anda mengatakan apa yang ada di hati Anda. Bagaimana doa Anda berubah ketika Anda fokus pada kebenaran ini?


Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 77-78; Roma 10


Tuhan peduli dengan rasa sakit Anda
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top