Apakah Media Sosial Alat yang Bermanfaat atau Hanya Penunjang Eksistensi

| Jumat, Oktober 16, 2020 |

Pengkhotbah 7:21 "Juga janganlah memperhatikan segala perkataan yang diucapkan orang, supaya engkau tidak mendengar pelayanmu mengutuki engkau."

Apa yang menyebabkan media sosial begitu membuat ketagihan? Mengapa Anda harus bolak-balik memeriksa gambar 50 kali setelah Anda mengunggahnya ke media sosial? Mengapa Anda terus-menerus memeriksa ponsel Anda? Setiap orang menginginkan persetujuan dari orang lain. Orang-orang teramat ingin disukai! Saat Anda mendengar bunyi notifikasi "ding" di ponsel Anda, hormon dopamin dilepaskan di dalam otak Anda, dan itu rasanya luar biasa menyenangkan. Setiap bunyi "ding" itu memuaskan kebutuhan Anda akan penerimaan oleh orang lain, dan itu membuat Anda ingin lagi dan lagi.

Tetapi Alkitab berkata, "Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka" (Yakobus 2: 1).

Opini publik tidak ada hubungannya dengan apa yang Anda yakini. Oleh karena itu, jangan biarkan opini publik mendikte apa yang Anda percaya, rasakan, atau lakukan. Itu tidak akan pernah menuntun Anda mendekat kepada Yesus Kristus.

Alkitab juga mengatakan dalam Pengkhotbah 7:21, "Juga janganlah memperhatikan segala perkataan yang diucapkan orang, supaya engkau tidak mendengar pelayanmu mengutuki engkau."

Bahkan ketika Anda membuat postingan media sosial yang paling bijak, paling bahagia, dan yang paling memotivasi sekali pun, beberapa orang tetap akan memberikan komentar-komentar yang tidak akan sesuai dengan ekspektasi Anda, atau bahkan komentar yang benar-benar kejam. Apabila Anda membuat postingan tersebut karena Anda perlu sejumlah likes untuk membuat Anda merasa lebih baik tentang diri Anda, hanya kekecewaan yang akan Anda dapat.

Jika Anda menjalani hidup tidak untuk mendapat persetujuan orang lain, maka apa pun yang dikatakan seseorang di media sosial Anda tidak akan mempengaruhi Anda atau menghancurkan Anda. Semua orang menginginkan persetujuan dari orang lain. Tetapi hidup untuk mendapatkan persetujuan dari satu Pribadi justru akan membantu Anda untuk menggunakan media sosial sebagai alat yang bermanfaat, bukan sebagai penunjang eksistensi.

Renungkan hal ini:
- Apa motivasi Anda saat memposting sesuatu di media sosial?
- Bagaimana jumlah waktu yang Anda habiskan di depan ponsel Anda mencerminkan untuk persetujuan siapa Anda menjalani hidup?
- Dalam hal apa saja selama ini Anda membiarkan opini publik mendikte apa yang Anda yakini atau cara Anda bertindak?


Bacaan Alkitab Setahun :
Yeremia 8-12; Kolose 4


Senangkanlah hati-Nya Tuhan lebih daripada hati manusia.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top