Manusia bisa bertahan hidup selama 40 hari tanpa makan, 3 hari tanpa minum, 8 menit tanpa bernapas, namun tak mampu hidup bahkan selama 1 detik, jika ia tak punya pengharapan.
Apa pun yang sedang kita hadapi, kita semua butuh harapan.
Tapi kemana kita harus menemukan harapan yang sangat kita butuhkan ini?
Kita tidak akan menemukannya pada manusia, materi, maupun pada politisi atau rayuan politik.
Kita pun tidak akan menemukannya pada teknologi, ilmu pengetahuan, relasi, maupun pada pencapaian kita.
Kadang orang akan menaruh harapan mereka pada investasi, rekening bank, atau rumah mereka.
Tapi dengarkan apa yang dikatakan Alkitab dalam Ayub 8:13-15 "Demikianlah pengalaman semua orang yang melupakan Allah; maka lenyaplah harapan orang fasik, yang andalannya seperti benang laba-laba, kepercayaannya seperti sarang laba-laba. Ia bersandar pada rumahnya, tetapi rumahnya itu tidak tetap tegak, ia menjadikannya tempat berpegang, tetapi rumah itu tidak tahan."
Ini merupakan kata-kata yang memilukan, mengingat situasi ekonomi negara kita saat ini.
Kita tidak boleh menaruh harapan kita pada orang lain.
Kita tidak boleh menaruh harapan kita pada materi.
Sebaliknya kita harus menaruh harapan kita pada Allah.
Itulah yang diajarkan Alkitab.
Mazmur 42:6 mengatakan, "Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!"
Berharap pada Allah akan memberi kita kekuatan untuk menjalani hidup, karena kita tahu ada kehidupan setelah kematian, di mana banyak perkara akan dibereskan.
Mungkin ada kalanya ketika Anda merasa tidak berdaya, tapi jangan pernah merasa putus asa.
Alkitab melimpahi janji-janji pengharapan untuk setiap pengikut Yesus Kristus.
____________________________________
Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 20-22; Kisah Para Rasul 21:1-14
____________________________________
Mungkin ada kalanya ketika Anda merasa tidak berdaya, tapi jangan pernah merasa putus asa. Berharap pada Allah akan memberi kita kekuatan untuk menjalani hidup ini.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)
____________________________________
Kunjungi 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar