Tempat Tumbuhnya Pengharapan

| Rabu, Juli 10, 2013 |
Roma 5:3-4 "Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan."

Melalui kesulitan, pengharapan kita akan tumbuh.
Memang ini terdengar kontradiktif.
Kita beranggapan jika rumah yang paling cocok untuk tempat tinggal sebuah harapan ialah suatu kehidupan yang bebas dari masalah, tanpa kekhwatiran dan penderitaan.
Kita ingin agar semuanya tampak bagus, rapi, dan bersih.
Tapi sebenarnya kita salah.
Tempat terbaik bagi bertumbuhnya pengharapan, percaya atau tidak, sebenarnya ada dalam kesengsaraan.

Seperti apa yang Paulus tulis dalam suratnya kepada jemaat di Roma, "Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita" (Roma 5:3-5)

Apakah Paulus menggunakan kata "kesengsaraan" dan "tahan uji" dalam ayat yang sama untuk menunjukkan "betapa Allah mengasihi kita"?
Lalu, jika Allah mengasihi kita, apa berarti Dia akan menghapus masalah dan ujian yang kita hadapi?
Mungkin iya.
Mungkin juga tidak.
Itu terserah kepada-Nya, tergantung dari apa yang harus terjadi dalam hidup Anda, sesuai dengan rancangan-Nya.

Ketika Lazarus, teman setia Yesus, sedang sakit, saudara-saudara perempuannya Maria dan Marta mengirim kabar kepada Yesus: : "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit" (Yohanes 11:3)
Alkitab mengatakan pada kita bahwa ketika Yesus mendengar kabar ini, Dia sengaja menunda datang ke tempat Lazarus.
Jadi, ketika Dia sampai di Betania, Lazarus telah tiada.

Dalam kisah ini, Alkitab mencatat satu detail yang menarik: "Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya Lazarus. Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada." (Yohanes 11:5-6 )

Yesus menunggu, sebab Dia ingin melakukan sesuatu yang lebih besar dari apa yang orang-orang itu inginkan.
Mereka menginginkan penyembuhan, tapi Dia menginginkan kebangkitan.
Dan rancangan utama, tujuan akhir dari semua penderitaan kita adalah demi kemuliaan Allah bukan demi kebahagiaan kita.
____________________________________

Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 41-42; Kisah Para Rasul 16:19-40
____________________________________

Tempat terbaik bagi bertumbuh pengharapan, percaya atau tidak, sebenarnya ada dalam kesengsaraan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)
____________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top