Jangan Pernah Menyerah

| Senin, Juni 23, 2014 |

2 Korintus 4:15-17 "Sebab semuanya itu terjadi oleh karena kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar berhubung dengan semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menyebabkan semakin melimpahnya ucapan syukur bagi kemuliaan Allah. Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami."

Perbedaan antara orang-orang yang setia dan orang-orang yang tidak setia ialah orang yang tak setia menyerah pada tanda awal kesulitan.
Orang yang setia terus melangkah.
Orang yang setia tekun.
Orang yang setia rajin.
Orang yang setia gigih.
Orang yang setia tidak kenal menyerah.
Anda tahu bagaimana sebuah biji kecil menjadi sebuah pohon ek yang besar?
Pohon ek adalah cerminan dari sebuah biji kecil yang menolak untuk menyerah.

Saya tidak begitu pintar, tapi saya tahu satu hal:
jangan menyerah sampai titik darah penghabisan.
Anda tidak akan gagal sampai Anda berhenti, dan menyerah adalah hal yang selalu terlalu cepat dilakukan.
Allah menggunakan masa-masa sulit dalam kehidupan untuk menguji ketekunan kita.

Ketika kami mulai menjalankan gereja Saddleback, khotbah pertama saya adalah kepada satu orang:
istri saya.
Istri saya mengatakan khotbah saya terlalu lama.
Dan 31 tahun kemudian, dia masih mengatakan khotbah saya terlalu lama!

Saya pikir ketika kami mulai membangun gereja, kami akan mendapatkan sebuah bangunan dengan cepat.
Tapi kenyataannya, selama 15 tahun kami tidak memiliki gedung gereja.
Di tahun ke 13, kami berpindah-pindah ke 79 gedung yang berbeda.
Anda tahu seberapa sering saya ingin menyerah?
Hanya di setiap Senin pagi!
Tapi saya tidak tahu yang namanya menyerah.
Dan Allah berkata, "Rick, seandainya Aku tidak akan pernah memberikanmu sebuah bangunan, maukah kau tetap melayani-Ku?"
Jawab saya, "Ya, tentu saja!"

Sebelum kami membangun gedung kami yang pertama, gereja kami telah mempunyai lebih dari 10.000 jemaat.
Bayangkan bagaimana kami mengatur dan mendata 10.000 orang setiap minggunya!
Jujur saja, tidak ada banyak sukacita, tapi yang ada hanya kerja keras.
Allah menggunakan masa-masa sulit untuk menguji ketekunan kami.

Jika saat ini Anda sedang mengalami masa-masa sulit, maka ayat ini cocok untuk Anda:
"Sebab semuanya itu terjadi oleh karena kamu. supaya kasih karunia, yang semakin besar berhubung dengan semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menyebabkan semakin melimpahnya ucapan syukur bagi kemuliaan Allah. Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami" (2 Korintus 4:15-17).

Allah lebih tertarik pada menjadi apa Anda nanti, ketimbang apa yang sedang Anda alami.
Dia sering memberikan cobaan, masalah, penderitaan, dan kesukaran dalam hidup untuk mengajarkan ketekunan, tekad kuat, dan karakter.
Masalah yang sedang Anda alami saat ini adalah ujian kesetiaan Anda.
Apakah Anda akan terus melayani-Nya bahkan ketika kehidupan ini terasa sulit?

"Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah" (Galatia 6:9).

Renungkan hal ini:

- Dalam situasi apa Anda mudah menyerah?

- Bagaimana Anda bisa memperbaharui semangat Anda sehingga Anda punya kekuatan untuk bertahan dalam situasi ini?

Bacaan Alkitab Setahun :
2 Tawarikh 4-6; Yohanes 10:24-42

Masalah yang sedang Anda alami saat ini adalah ujian kesetiaan Anda. Apakah Anda akan terus melayani-Nya bahkan ketika kehidupan ini terasa sulit?
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top