Jangan Biarkan Kesombongan Menuntun Anda

| Minggu, November 02, 2014 |

Filipi 2:3 "Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;"

Setiap perselisihan yang Anda hadapi dalam satu hubungan, ada unsur kesombongan yang tercampur di dalamnya. Apa huruf tengah dari kata "pride" ( kesombongan)? I (aku). Apa huruf tengah dari kata "crime" (kejahatan)? I (aku). Apa huruf tengah dari kata "sin" (dosa)? I (aku). 

Kita semua punya masalah "I" (aku)! "Aku" mau apa yang "aku" mau, dan "Aku" menginginkannya sekarang. Masalah inilah yang memicu segala macam masalah. Dalam setiap hubungan atau relasi, jangan pernah biarkan kesombongan yang jadi penuntun Anda, sebab kesombongan ialah akar dari setiap dosa lainnya. 

Dikatakan dalam Filipi 2:3"Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;" Paulus mengajarkan bahwa ada dua macam perselisihan yang menyebabkan kesombongan. Salah satunya ialah kepentingan pribadi dan keangkuhan. Kepentingan pribadi berkata, "Ini semua tentang aku" dan keangkuhan berkata, "Aku selalu benar." 

Kepentingan pribadi mendatangkan segala jenis masalah. Yakobus 3:16 mengatakan, "Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat." Apabila Anda merasakan adanya kekacauan di tempat kerja Anda, gereja Anda, rumah Anda, pernikahan Anda, atau bahkan dalam pemerintahan, Anda bisa tahu bahwa kepentingan pribadi dan kecemburuanlah penyebabnya. 

Keangkuhan ialah sikap yang mengatakan bahwa Anda selalu benar. Terjemahan lain dari Filipi 2: 3 (Alkitab Kabar Baik) mengatakan, "Janganlah melakukan sesuatu karena didorong kepentingan diri sendiri, atau untuk menyombongkan diri. Sebaliknya hendaklah kalian masing-masing dengan rendah hati menganggap orang lain lebih baik dari diri sendiri." Kita melakukan hal ini dalam setiap bidang kehidupan kita, terutama di media sosial. Kita mudah tergoda untuk membuat diri kita terlihat lebih keren di internet, dibanding dengan aslinya. 

Dalam kitab Galatia, Paulus menyebutkan sekitar 17 akibat dari hidup dalam keangkuhan. Dia mengatakan bahwa ketika kita hidup egois, dampaknya terlihat dari berbagai macam cara. Dia mengatakan bahwa hal-hal seperti pemuasan diri sendiri muncul dalam bentuk percabulan, pesta liar, dan mabuk- mabukan. Itulah yang akan terjadi.

Tetapi sebagian besar hal-hal dalam daftar tersebut sebenarnya adalah akibat dari dosa turunan. Galatia 5: 19-21 mengatakan, "Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,"

Jika Anda ingin bahagia dalam hubungan Anda, Anda harus memiliki harmoni. Dan jika Anda rindu memilikinya, Anda harus punya kerendahan hati. Jangan biarkan kesombongan menjadi penuntun Anda. 

Renungkan hal ini:

Bagaimana Anda menggambarkan dasar hubungan Anda? Apakah Anda tengah berada dalam hubungan untuk melayani diri sendiri atau untuk orang lain? 

Apa cara-cara mudah yang bisa membantu Anda menjaga kerendahan hati dalam suatu hubungan? 

Pernahkah Anda melihat kesombongan menghancurkan banyak hubungan? Apa yang bisa Anda lakukan hari ini untuk membantu memulihkan hubungan-hubungan itu?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 1-5; I Timotius 4

Jangan biarkan kesombongan menjadi penuntun Anda, namun tetaplah rendah hati dimanapun Anda ditempatkan. (Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top