Kemarahan Menghasilkan Kemarahan, Hikmat Menghasilkan Kesabaran

| Minggu, Februari 08, 2015 |

Amsal 19:11 Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran.

Orang yang tersakiti, menyakiti orang lain. Ketika seseorang menyakiti Anda, itu karena mereka juga pernah disakiti. Orang yang jahat tak pernah merasakan kebaikan. Orang tidak mengasihi merasa tidak dikasihi. Ketika seseorang berperilaku kasar, pahit hati, jahat, sarkastik, pendendam, atau arogan, sesungguhnya orang tersebut sedang meneriakkan apa yang mereka rasakan, Hatiku sakit! Aku butuh kasih sayang yang amat besar! Aku takut!

Di sisi lain, orang yang merasa sangat dikasihi dan dilindungi adalah orang yang murah hati dan penuh cinta kasih terhadap orang lain.

Jika Anda ingin membalaskan dendam pada orang lain, itu pilihan Anda. Tapi itu berarti Anda tidak lebih baik dari mereka. Alkitab mengatakan kepada kita untuk mengalahkan kejahatan dengan kebaikan. Ini berarti, kita harus menanggapi kejahatan dengan kasih. Artinya kita harus memahami kepedihan di balik kata-kata pahit yang mereka ucapkan pada kita.

Berikut adalah sebuah mitos yang didengungkan oleh ilmu psikologi modern: Ketika berbicara tentang kemarahan, Anda ibaratnya punya sebuah ember amarah. Ketika ember itu sudah penuh, Anda harus membuang amarah didalamnya supaya emosi Anda hilang.

Tapi masalahnya adalah, kita tak punya ember amarah dalam hidup kita. Yang kita punya adalah sebuah pabrik! Pabrik yang dapat terus memproduksi dan memproduksi dan memproduksi amarah. Ketika Anda menyingkirkan kemarahan, Anda hanya akan menghasilkan kemarahan yang lebih besar.

Bahkan semakin besar kemarahan yang Anda buang, semakin banyak yang akan dihasilkan. Penelitian demi penelitian menunjukkan bahwa ledakan kemarahan hanya akan menciptakan lebih banyak ledakan. Luapan kemarahan hanya akan menyebabkan kemarahan yang lebih besar, lebih sering sampai Anda ada pada satu titik dimana itu menjadi satu pola kebiasaan dalam hidup Anda.

Jawaban yang benar adalah jangan meluapkan, tetapi melupakan. Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran (Amsal 19:11).

Renungkan hal ini:

Menurut Anda mengapa sangat sulit bagi kita untuk melupakan hal-hal yang menyakiti hati kita, terutama dengan orang yang paling kita kasihi?

Jika Anda mengisi hidup Anda dengan kasih, apa yang akan meluap dari dalam hidup Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Imamat 1-3; Matius 24:1-28

Pilihkan hikmat bukan kemarahan, maka perolehlah kesabaran bukan masalah yang membelenggu hidup Anda (Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top