Jadilah Rendah Hati atau Anda akan Tersandung

| Minggu, November 05, 2017 |
Amsal 15:33 "Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan."

Orang yang bijak tetap rendah hati. Kerendahan hati dan hati yang mau diajar saling berjalan beriringan. Sebab itu, jadilah rendah hati atau Anda akan tersandung.

Kerendahan hati dimulai dengan semudah menyadari bahwa Anda bukanlah Tuhan. Setiap kali Anda tertekan, ulangi perkataan ini kepada diri Anda sendiri: "Tuhan itu Tuhan, dan aku bukan. Tuhan itu Tuhan, dan aku bukan. Tuhan itu Tuhan, dan aku bukan." 

Itulah kerendahan hati. Jika Anda belum menyadari bahwa Anda bukanlah Tuhan, maka Anda bukanlah orang yang rendah hati.

Alkitab berkata, "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati" (Yakobus 4: 6b).

Apakah salah satu tujuan hidup Anda adalah menjadi orang yang bijak?

Kenalilah Tuhan, dan Anda akan menjadi lebih bijak dalam membangun hubungan, mengelola uang, menangani konflik, mengatasi masalah, dan menghadapi berbagai tantangan lain dalam kehidupan.

Alkitab mengatakan kepada kita, "Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan" (Amsal 15:33).

Kerendahan hati mengajarkan bahwa Anda bisa belajar dari siapapun. Tentu saja Anda tidak akan bisa tahu tentang segala hal yang ada di alam semesta ini. Tidak ada seorangpun yang bisa. Itulah mengapa kita harus tetap punya hati yang mau diajar, rendah hati, dan menjadi murid Kristus sepanjang hidup kita.

Renungkan hal ini:
- Bagaimana dengan ingat ucapan "Tuhan itu Tuhan, dan saya bukan" bisa mengurangi tingkat stres Anda?
- Apa yang telah Tuhan ajarkan kepada Anda tapi belum pernah Anda pelajari dengan kerendahan hati?
- Di area manakah dalam hidup Anda dimana Anda begitu membutuhkan hikmat?


Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 23 - 26; II Timotius 2: 14-26


Kerendahan hati untuk mengulurkan tangan pada tuntunan Tuhan, memberi jaminan penuh hidup Anda akan terus maju tanpa tersandung.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top