Apa Yang Terjadi Ketika Kita Lupa Kebaikan Allah?

| Sabtu, Maret 02, 2019 | ,

1 Korintus 4: 7 "Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?"

Kemarin kita berbicara mengenai bagaimana percaya kepada kebaikan Tuhan membantu kita untuk menghadapi pergumulan hidup. Lalu, apa yang terjadi ketika kita melupakan kebaikan Tuhan?

Dalam Lukas 12, Yesus menceritakan kisah tentang seorang pria kaya raya yang teramat sukses tetapi tidak memberikan puji dan syukur apa pun kepada Tuhan. Pria ini menganggap dialah yang membangun kekayaannya sendiri. Tuhan berkata kepadanya, "Malam ini engkau akan mati, dan Aku akan memberikan semua kekayaan yang telah engkau kumpulkan untuk orang lain yang akan menghargainya dan yang akan bersyukur kepada-Ku."

Itu sebuah peringatan yang serius!
Kesombongan diri adalah dosa yang membuat Setan ditendang keluar dari surga, dan itulah sumber dari semua dosa kita. Ketika Anda berhenti bersyukur kepada Tuhan, Anda akan mendapat masalah "Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap" (Roma 1:21).

Masalah yang timbul dengan manusia ialah kita kerap melupakan Pencipta kita. Anda mungkin berpikir, Tunggu, tapi saya yang membangun bisnis ini dari nol. Tapi siapa yang memberi Anda tangan? Saya yang merancang sendiri rencana bisnis ini. Tapi siapa yang memberi Anda pikiran? Saya yang bekerja keras mendapatkan apa yang saya punya hari ini dari hasil keringat saya sendiri. Tetapi siapa yang memberi Anda kemampuan untuk bekerja begitu keras?

"Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?"(1 Korintus 4: 7).
Segala sesuatu yang Anda miliki dalam hidup — kemampuan untuk melihat, kemampuan untuk mendengar, kemampuan untuk makan, kebebasan Anda, pikiran Anda — Anda berutang itu kepada Tuhan. Anda tidak akan bisa menarik nafas selanjutnya jika itu bukan atas anugerah Tuhan. Anda tidak akan ada apabila Tuhan tidak merancang Anda untuk mengasihi Dia.

Rasa tidak tahu berterimakasih sebenarnya merupakan salah satu akar ateisme; ketika Anda tidak bersyukur, Anda mulai menolak atau bahkan menyangkal apa yang telah dilakukan Tuhan. Dan itulah salah satu ciri dari menyangkal Yesus.

Tapi pada kenyataannya, kita bahkan tak perlu tahu banyak tentang Alkitab untuk mengetahui banyak tentang Tuhan. Yang harus Anda lakukan ialah melangkah ke luar. Alkitab mengatakannya seperti ini: "Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdaliha" (Roma 1:20).

Ketika Anda mulai meragukan kebaikan Tuhan, melangkahlah ke luar dan lihatlah ke sekeliling Anda.

Renungkan hal ini:
Keluarlah selama beberapa menit dan pikirkan tentang kebaikan Tuhan yang telah diterima dunia ini. Pikirkan lebih dari sekadar hal-hal yang mudah disebutkan (seperti sinar matahari, salju, pohon). Apa yang Anda perhatikan ketika Anda menelitinya lebih dalam?
Hal baik apa dalam hidup Anda yang biasanya Anda hargai?
Bagaimana pemahaman yang salah tentang karakter Tuhan membuat kita tidak paham tentang kehidupan? Bagaimana hal itu membuat kita "gelap dan bingung," seperti yang dikatakan dalam Roma 1:21?


Bacaan Alkitab Setahun :
Bilangan 24-27; Markus 8:1-21


Ketika kita melupakan kebaikan Tuhan, kita mulai mengambil alih pujian yang sebenarnya Tuhanlah yang pantas dapatkan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top