Percaya Pada Tuhan Ketika Anda Tidak Mengerti

| Jumat, November 29, 2019 |
Percaya Pada Tuhan Ketika Anda Tidak Mengerti

Amsal 3: 5 "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri."

Saya tahu ada banyak orang yang meminta Tuhan menjamin kesuksesan mereka, sebelum mereka mencoba melakukan apa yang Tuhan perintahkan kepada mereka. Itu bukan iman.

Iman selalu membutuhkan risiko. Iman berarti Anda taat bahkan ketika Anda tidak memahaminya.

Pengampunan tampak seperti bukan ide yang baik, jika Anda belum melakukannya, tetapi itu merupakan salah satu ujian terbesar dalam iman Anda. Ketika seseorang menyakiti Anda, mungkin memaafkan orang tersebut kelihatan seperti keputusan yang salah. Itu mungkin kelihatan tidak adil. Tetapi pengampunan selalu merupakan suatu pilihan yang tepat, terlepas dari apakah Anda bisa memahaminya atau tidak.

Ingat ketika Anda kecil dan orang tua Anda menyuruh Anda mengerjakan sesuatu yang tidak masuk akal buat Anda? Tetapi sekarang Anda dapat melihat kembali ke belakang Anda dengan pemahaman penuh tentang perspektif orang tua Anda.

Begitulah cara Tuhan bekerja.

Iman adalah melakukan apa yang benar bahkan ketika itu tampak tidak masuk akal. Amsal 3: 5 mengatakan, "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri." Anda tak pernah tahu keseluruhan gambarannya, tetapi Tuhan tahu.

Alkitab memberi kita satu contoh yang bagus tentang hal ini dalam kisah Gideon dalam kitab Hakim-Hakim 7. Gideon membawa 300 prajurit Israel untuk berperang melawan 5.000 tentara musuh. Peluangnya adalah 450 banding 1. Allah menyuruh pasukan Israel membawa sangkakala dan buyung kosong dengan suluh di dalam buyung itu— perintah yang saya yakin Gideon pikir itu menggelikan.

Kemudian, TUHAN menyuruh Gideon untuk memberikan kepada para prajuritnya sangkakala dan buyung kosong dengan suluh di dalam buyung itu agar cahayanya tidak dapat terlihat di malam hari, sambil berjalan mengelilingi perkemahan prajurit musuh. TUHAN menyuruh mereka lewat Gideon, "Perhatikanlah aku dan lakukanlah seperti yang kulakukan. Maka apabila aku sampai ke ujung perkemahan itu, haruslah kamu lakukan seperti yang kulakukan. Apabila aku dan semua orang yang bersama dengan aku meniup sangkakala, maka haruslah kamu juga meniup sangkakala sekeliling seluruh perkemahan itu, dan berseru: 'Demi TUHAN dan demi Gideon!' (Hakim-hakim 7:17-18). Gideon mematuhinya, meskipun itu tidak masuk akal! Orang-orang Israel meniup sangkakala mereka, memecahkan buyung-buyung (pot) mereka, dan memperlihatkan cahaya dari obor mereka. Para prajurit musuh terbangun karena kaget dan seluruh tentara musuh menjadi kacau balau, berteriak-teriak dan melarikan diri. Gideon melakukan apa yang diperintahkan Allah kepadanya, dan bangsa Israel memenangkan pertempuran itu.

Kadang Tuhan menyuruh Anda melakukan sesuatu yang tampak konyol — seperti pergi ke medan perang untuk menghadapi banyak rintangan. Iman adalah taat kepada Allah bahkan ketika Anda tidak mengerti apa yang Dia minta Anda lakukan.

Anda tidak bisa hidup dengan iman jika tidak mau mengambil risiko. Tetapi Tuhan tahu mengapa Dia meminta Anda melakukannya. Percayalah pada-Nya.

Renungkan hal ini:
- Apa hal paling gila yang Tuhan minta Anda lakukan? Bagaimana hasilnya?
- Alkitab mengatakan kita tidak seharusnya percaya pada pemahaman diri kita sendiri. Adakah area tertentu di mana Anda tergoda untuk memercayai ide-ide Anda sendiri dan bukan ide-ide Tuhan? Mengapa?
- Apa ketakutan terbesar Anda ketika Anda diminta untuk menaati sesuatu yang tidak Anda mengerti?



Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 5; Ibrani 12:1-17



Pikiran Tuhan terlalu tinggi untuk dapat Anda mengerti
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top