Tuhan Tidak Memaksa Kita; Dia Memberi Kita Pilihan

| Kamis, Januari 09, 2020 |

Ulangan 30: 15-16 "Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan, karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya, supaya engkau hidup dan bertambah banyak dan diberkati oleh TUHAN, Allahmu, di negeri ke mana engkau masuk untuk mendudukinya."

Banyak orang begitu salah paham tentang Tuhan. Mereka tahu Tuhan telah merencanakan kehidupan mereka dan punya tujuan buat hidup mereka. Tetapi mereka salah paham bahwa setiap detail kehidupan sudah ditakdirkan, dan mereka pikir mereka sudah tidak punya pilihan lagi.

Sebenarnya Alkitab mengajarkan yang sebaliknya. Tuhan memang memiliki tujuan untuk hidup Anda, namun itu tidak otomatis. Anda bisa melewatkannya.

Itu karena Tuhan tidak akan memaksa Anda menikmati rencana yang telah Dia rancang buat Anda. Dia memberi Anda pilihan untuk menerima atau menolak keselamatan-Nya. Dia memberi Anda pilihan untuk mematuhi atau tidak mematuhi bimbingan-Nya. Dia memberi Anda pilihan untuk mengikuti atau mengabaikan tujuan Dia menciptakan Anda. Namun, terlalu banyak orang yang melewatkan tujuan hidup mereka karena pilihan-pilihan mereka yang buruk.

Alkitab mengatakan berulang kali bahwa Allah tidak akan memaksa Anda untuk melakukan kehendak-Nya.

Ketika Musa memimpin orang-orang Yahudi keluar dari tanah Mesir dan kemudian berputar-putar di padang pasir setelah 400 tahun perbudakan, Ia memberi tahu mereka tentang sebuah negeri yang berlimpah susu dan madu — negeri dengan berkat yang besar dan berlimpah ruah— yang telah dijanjikan Allah kepada mereka. Kehidupan mereka akan menjadi jauh sangat berbeda dengan tahun-tahun perbudakan di Mesir.

Namun sebelum mereka pergi ke Tanah Perjanjian, Allah, melalui Musa, mengatakan kepada bangsa Israel hal sama yang juga Ia katakan kepada Anda: "Dan TUHAN menampakkan diri di kemah itu dalam tiang awan, dan tiang awan itu berdiri pada pintu kemah. TUHAN berfirman kepada Musa: "Ketahuilah, engkau akan mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu dan bangsa ini akan bangkit dan berzinah dengan mengikuti allah asing yang ada di negeri, ke mana mereka akan masuk; mereka akan meninggalkan Aku dan mengingkari perjanjian-Ku yang Kuikat dengan mereka" (Ulangan 30: 15-16).

Tuhan memberi mereka pilihan. Tuhan ingin umat-Nya menikmati karunia Tanah Perjanjian. Tapi Dia tidak membuat mereka menerimanya. Pilihan ada di tangan mereka.

Inilah gambaran keselamatan — keluar dari perbudakan dosa untuk memasuki kemerdekaan di dalam Kristus. Untuk menikmati kehidupan di Tanah Perjanjian, orang Israel harus memilih untuk menaati Allah. Anda pun harus memilih untuk menerima keselamatan Allah dan hal-hal baik yang telah Ia rancangkan untuk Anda.

Allah bisa saja menjadikan Anda sebuah boneka, tetapi Dia tidak melakukannya. Dia memberi Anda kemampuan untuk memilih. Jika Anda membuat pilihan yang buruk, pilihan itu adalah kutukan terbesar Anda. Jika Anda memilih dengan bijak, itu berkat terbesar Anda.

Renungkan hal ini:
- Apakah selama ini Anda menjalani hidup dengan rutinitas yang sama, ataukah Anda memilih untuk mengikuti rencana Tuhan untuk Anda?
- Jika Anda belum menerima anugerah keselamatan dari Tuhan, apa yang tengah menghalangi Anda untuk mengambil pilihan itu?
- Bagaimana selama ini Anda melihat janji-janji Allah telah menjadi kenyataan ketika Anda memilih untuk mengikuti jalan-Nya?


Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 23-24; Matius 7


Hari ini Tuhan memberi Anda pilihan antara hidup — memilih keselamatan dan jalan-Nya — atau kematian. Jalur mana yang akan Anda pilih?
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top