Kasih Adalah Pilihan

| Jumat, Februari 21, 2020 |

1 Korintus 13: 2 "Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna."

Kasih bukanlah perasaan. Kasih adalah pilihan. Bahkan ketika Anda enggan mengasihi, Anda dapat memilih untuk melakukannya bagaimanapun juga.

Saya pernah berbicara dengan seorang ibu muda yang merasa kewalahan dan tengah bergumul melawan depresi. Itu seolah jadwalnya dan tuntutan dalam hidupnya terlalu berat untuk ia tangani. Dia merasa seolah yang ia kerjakan hanyalah mengomeli anak-anaknya dan memarahi mereka tanpa henti. Ketika dia melihat dirinya sendiri, dia melihat kegagalan. Dalam keputusasaannya itu, dia berseru kepada Tuhan.

Saat menghabiskan lebih banyak waktu untuk membaca Alkitab, ia menemukan jawabannya dalam 1 Korintus 13. Khususnya, ada lima kata yang muncul di kepalanya: "Tanpa kasih, aku bukan apa-apa." Jadi ia menuliskan kata-kata ini dan meletakkan catatan itu di seluruh rumahnya -- di pintu kulkasnya, di dasbor mobilnya, di bagian atas kalendernya.

"Saya sadari satu hal terpenting yang bisa saya lakukan adalah hanya dengan mengasihi keluarga saya," katanya. "Jadi saya mulai menjalani hidup saya dengan kasih. Saya mulai menjalankan rumah saya dengan kasih. Itu sama mentransformasikannya seperti ketika saya menerima Kristus ke dalam hidup saya. Itu membawa kebahagiaan ke dalam kehidupan dan rumah saya kembali."

Apa yang mengubahkan kehidupan ibu muda ini? Dia membuat sebuah pilihan. Itu bukan selalu pilihan yang mudah, tetapi itu mengubah seluruh dinamika rumahnya dan cara dia memandang dirinya sebagai seorang ibu dan sebagai anak Tuhan.

Bertindak di dalam kasih ketika Anda enggan melakukannya sesungguhnya adalah ekspresi kasih yang lebih besar dibanding ketika Anda benar-benar ingin melakukannya. Kasih itu bangun di tengah malam untuk membantu anak yang sakit setelah Anda menjalani hari yang panjang dan tidur larut malam. Kasih itu sabar dengan pasangan Anda ketika mereka mudah marah. Kasih itu memberikan apa yang dibutuhkan orang lain, bukan yang layak mereka terima.

Lebih mudah bertindak mengikuti perasaan Anda ketimbang mengira-ngira apa yang harus Anda lakukan. Apabila Anda bertindak dengan cara yang penuh kasih, pada akhirnya perasaan itu akan mengikuti. Hal ini penting untuk diingat ketika Anda mencoba untuk mengasihi orang-orang yang tampaknya tidak bisa dikasihi.

Renungkan hal ini:
- Bagaimana Anda dapat belajar untuk lebih mengasihi Yesus, sehingga Anda lebih mudah membuat pilihan untuk mengasihi seseorang yang tak bisa dikasihi?
- Bagaimana Alkitab menantang cara budaya kita dalam menggambarkan kasih yang romantis?
- Ketika orang-orang tidak merespon kasih Anda seperti yang Anda harapkan, apa reaksi yang perlu Anda tunjukkan yang sesuai dengan cara Kristus?


Bacaan Alkitab Setahun :
Bilangan 1-3; Markus 3


Ketika Anda mengasihi, terlepas dari perasaan Anda, itu disebut mengasihi dengan iman. Dan itu bukan hanya mengubah orang lain, itu juga mengubahkan Anda, dan itu membuat Anda semakin seperti Yesus.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top