Ketika Anda Terluka, Pilih Pengampunan daripada Kepahitan

| Minggu, Maret 08, 2020 |

Efesus 4: 31-32 "Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu."

Setiap orang yang hidup akan terluka, berulang-ulang kali. Kadang Anda akan tersakiti dengan sengaja, kadang juga secara tidak sengaja. Cara Anda merespons luka akan menentukan bagaimana itu memengaruhi Anda.

Jika Anda mengampuni, Anda bisa terus melangkah dan menemukan kebahagiaan. Jika Anda menjadi kepahitan, Anda membiarkan seseorang melukai Anda sepanjang hidup Anda. Anda akan mendapati bahwa kepahitan merupakan sebuah bumerang. Itu akan selalu menghantui dan lebih menyakiti Anda dibanding mereka yang menyakiti Anda.

Paulus, salah seorang Kristen mula-mula, berbicara tentang betapa merusaknya kepahitan. Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, ia berkata, "Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu" (Efesus 4: 31-32).

Apa penangkal racun kepahitan? Pengampunan. Paulus mengajarkan kita untuk mengikuti teladan Allah yang mengampuni kita lewat Kristus.

Adakah orang yang mungkin Anda benci? Mantan pacar? Bos? Mantan suami atau istri? Orang tua atau anak? Guru, tetangga, atau teman? Biarkan Yesus melepaskan kepahitan itu dari kehidupan Anda. Pilihlah untuk mengampuni orang itu, seperti Allah juga telah mengampuni Anda. Biarkan Tuhan membebaskan Anda dari kepahitan dan memberi ruang bagi kebaikan dan kasih sayang di hati Anda.

Ketika Yesus mengajarkan para pengikut-Nya cara berdoa, Ia mengatakan kepada mereka untuk mengatakan: "Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;" (Matius 6:12).

Pada intinya ayat itu mengatakan, "Tuhan, ampuni aku sebagaimana aku mengampuni orang lain." Itu standar yang sulit! Namun jika Anda mengikutinya dan mengampuni orang lain sama seperti Anda ingin diampuni, maka itu akan mengusir kepahitan Anda.

Anda mungkin selama ini sangat terluka. Anda mungkin berpikir mustahil buat Anda memaafkan — dan mungkin juga mustahil buat Anda memaafkan diri Anda sendiri. Itulah sebabnya Anda membutuhkan Yesus Kristus.

Renungkan hal ini:
- Siapa orang yang Anda kenal yang hidup dalam kepahitan? Siapa orang yang hidup dalam kemerdekaan pengampunan? Perbedaan apa yang Anda lihat dalam hidup mereka?
- Kapan Anda pernah mengalami kemerdekaan yang datangnya dari mengampuni seseorang?
- Benih-benih kepahitan apa yang ada di hati Anda? Tuliskan nama seseorang yang perlu Anda ampuni, lalu minta Tuhan untuk membantu Anda melepaskan kepahitan itu saat Anda mengampuni mereka.



Bacaan Alkitab Setahun :
Ulangan 5-7; Markus 11:1-18


Hanya kuasa Tuhanlah yang dapat menggantikan kebencian dengan kasih dan membebaskan Anda dari kepahitan yang tumbuh dari luka yang dalam.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top