Yakobus 5:11 "Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan."
Tuhan mengganjar kesabaran. Yakobus 5:11a mengatakan, "Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun." Singkat kata, bersabar itu ada manfaatnya.
Ketika Anda sabar, itu membangun karakter Anda, menjauhkan Anda dari kesalahan dan mendorong Anda untuk mencapai tujuan. Ketika Anda bersabar, Anda akan dihormati oleh orang lain dan memiliki hubungan yang lebih bahagia. Ada berbagai macam berkat dan manfaat.
Pernahkah Anda memperhatikan — terutama selama masa virus corona — bahwa sulit untuk bersabar saat Anda lelah? Kita semua merasa lelah oleh ketidakpastian yang berlarut-larut dari kegilaan pandemi ini.
"Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah" (Galatia 6: 9).
Ada berkat-berkat yang bisa didapat melalui musim penantian selama pandemi ini— di dalam karakter Anda, keadaan Anda, keluarga Anda, dan gereja. Dan itu bukan hanya berkat untuk dinikmati saat ini. Alkitab mengatakan akan ada upah di surga yang menanti.
Yesus berkata dalam Matius 5: 11-12, "Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu." Ketika seseorang menyakiti Anda, salah satu keinginan terbesar Anda mungkin membalasnya. Akhir-akhir ini, orang-orang telah mengalami banyak rasa sakit dan luka dalam pilihan untuk merespons pandemi ini. Dan terlebih lagi, itu menimbulkan banyak godaan untuk membalas atau marah-marah.
Kapan pun Anda dikritik dan tergoda untuk membalasnya, pikirkan ini dulu: Apakah pertengkaran ini sebanding dengan upah yang telah dijanjikan kepadaku di surga? Tidak. Sebagai seorang pemimpin, saya banyak dikritik. Orang-orang selalu salah menilai saya dan mempertanyakan dan meragukan dan menebak-nebak tindakan yang akan saya buat. Saya telah belajar untuk tidak membela diri. Saya tetap diam, karena saya telah memahami bahwa saat dimana Anda tidak melawan adalah saat dimana Anda paling serupa dengan Yesus. Anda paling serupa seperti Yesus ketika Anda menolak untuk melawan.
Bahkan ketika Dia dituduh dan dianiaya, Yesus memilih untuk melakukan apa yang benar dan tidak membalas.
Renungkan hal ini:
- Dalam hubungan apa dimana Anda merasa paling sulit untuk melatih kesabaran selama masa pandemi?
- Apakah Anda menantikan upah yang kekal di surga lebih dari upah dunia? Bagaimana jawaban Anda itu terlihat dalam pilihan Anda dalam merespons ketika Anda terluka atau dikritik?
- Bagaimana kesabaran membantu menciptakan hubungan yang sehat?
Bacaan Alkitab Setahun :
Amsal 3-4; II Korintus 2
Jika Anda memilih untuk membiarkan Tuhan untuk mengambil alih saat seseorang menyakiti Anda, Dia melihatnya dan Dia akan memberkati Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Tuhan mengganjar kesabaran. Yakobus 5:11a mengatakan, "Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun." Singkat kata, bersabar itu ada manfaatnya.
Ketika Anda sabar, itu membangun karakter Anda, menjauhkan Anda dari kesalahan dan mendorong Anda untuk mencapai tujuan. Ketika Anda bersabar, Anda akan dihormati oleh orang lain dan memiliki hubungan yang lebih bahagia. Ada berbagai macam berkat dan manfaat.
Pernahkah Anda memperhatikan — terutama selama masa virus corona — bahwa sulit untuk bersabar saat Anda lelah? Kita semua merasa lelah oleh ketidakpastian yang berlarut-larut dari kegilaan pandemi ini.
"Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah" (Galatia 6: 9).
Ada berkat-berkat yang bisa didapat melalui musim penantian selama pandemi ini— di dalam karakter Anda, keadaan Anda, keluarga Anda, dan gereja. Dan itu bukan hanya berkat untuk dinikmati saat ini. Alkitab mengatakan akan ada upah di surga yang menanti.
Yesus berkata dalam Matius 5: 11-12, "Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu." Ketika seseorang menyakiti Anda, salah satu keinginan terbesar Anda mungkin membalasnya. Akhir-akhir ini, orang-orang telah mengalami banyak rasa sakit dan luka dalam pilihan untuk merespons pandemi ini. Dan terlebih lagi, itu menimbulkan banyak godaan untuk membalas atau marah-marah.
Kapan pun Anda dikritik dan tergoda untuk membalasnya, pikirkan ini dulu: Apakah pertengkaran ini sebanding dengan upah yang telah dijanjikan kepadaku di surga? Tidak. Sebagai seorang pemimpin, saya banyak dikritik. Orang-orang selalu salah menilai saya dan mempertanyakan dan meragukan dan menebak-nebak tindakan yang akan saya buat. Saya telah belajar untuk tidak membela diri. Saya tetap diam, karena saya telah memahami bahwa saat dimana Anda tidak melawan adalah saat dimana Anda paling serupa dengan Yesus. Anda paling serupa seperti Yesus ketika Anda menolak untuk melawan.
Bahkan ketika Dia dituduh dan dianiaya, Yesus memilih untuk melakukan apa yang benar dan tidak membalas.
Renungkan hal ini:
- Dalam hubungan apa dimana Anda merasa paling sulit untuk melatih kesabaran selama masa pandemi?
- Apakah Anda menantikan upah yang kekal di surga lebih dari upah dunia? Bagaimana jawaban Anda itu terlihat dalam pilihan Anda dalam merespons ketika Anda terluka atau dikritik?
- Bagaimana kesabaran membantu menciptakan hubungan yang sehat?
Bacaan Alkitab Setahun :
Amsal 3-4; II Korintus 2
Jika Anda memilih untuk membiarkan Tuhan untuk mengambil alih saat seseorang menyakiti Anda, Dia melihatnya dan Dia akan memberkati Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar