Bukan Durasi, Tapi Donasi

Pengkhotbah 3:1 Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya

Satu tahun akan berakhir dan tahun yang baru akan dimulai, inilah saat yang tepat untuk mengevaluasi apa yang telah kita kerjakan dan kemana kita akan melangkah. Kita ingin memastikan bahwa kita hidup sebagaimana mestinya karena bagi sebagian dari kita, tahun depan mungkin menjadi tahun yang terakhir.

Berkaca pada awal dan akhir kehidupan manusia, pakar etika, Michael Josephson menulis, "Siap atau tidak, suatu hari itu semua akan berakhir. Tidak akan ada lagi matahari terbit, tidak akan ada menit, jam, atau hari.... Jadi, apa yang akan menjadi penting? Bagaimana nilai hidup Anda akan diukur? Menjalani hidup yang berarti tidak terjadi secara tidak sengaja. Hidup ini bukan soal keadaan, tapi soal 
pilihan.

Alkitab mengatakan, Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam; (Pengkhotbah 3:1-2). Ayat ini juga mengingatkan kita bahwa waktu kita ada di tangan Tuhan (lihat Mazmur 31:15). Mengenai panjang pendeknya hidup kita, Ayub berseru 
kepada Tuhan, Jikalau hari-harinya sudah pasti, dan jumlah bulannya sudah tentu pada-Mu, dan batas-batasnya sudah Kautetapkan, sehingga tidak dapat dilangkahinya, (Ayub 14: 5).

Allah yang menentukan durasi hidup kita, bukan kita. Kita mungkin bisa meningkatkan kualitas hidup kita dengan makan makanan sehat dan olahraga. Tetapi lamanya hidup kita - itu terserah Allah. Jadi, kita perlu memastikan bahwa kita menjalani hidup dengan baik. Seperti apa yang dikatakan Corrie ten Boom mengatakan, "Ukuran hidup, pada akhirnya, bukanlah tentang durasi, tapi tentang donasi.

Anda menentukan malam Anda dengan memulai pagi Anda. Jadi mulai pikirkan hal ini. Mulailah memetakan arah tujuan sisa hidup Anda. 

Bacaan Alkitab Setahun :
Maleakhi 1; Wahyu 18

Pastikan bahwa Anda menjalani hidup Anda seperti yang Tuhan mau jangan menyimpang ke kanan atau ke kiri
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie)

| Senin, Desember 29, 2014 |

Momen Yang Amat Penting Dalam Sejarah Gereja

Kisah Para Rasul 10:28 "Ia berkata kepada mereka: 'Kamu tahu, betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah mereka.
Tetapi Allah telah menunjukkan kepadaku, bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir.'"

Satu momen yang paling penting terjadi dalam penyebaran Injil oleh gereja mula-mula adalah pertobatan seorang pria bernama Kornelius.
Pertobatannya menjadi penting karena dia bukan seorang Yahudi, ia perwira pasukan Romawi.

Bagi kita yang tinggal di dunia yang terdiri dari berbagai macam ras, suku dan agama, mungkin ini bukan hal yang menakjubkan.
Tapi itu sangat berarti bagi orang Yahudi di abad pertama.
Terlepas dari fakta bahwa Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya untuk pergi ke seluruh dunia dan memberitakan Injil, dalam
praktektnya, itu tak dilaksanakan pada waktu itu.
Kekristenan malah berubah menjadi Keyahudian. 

Tapi itu semua berubah ketika Allah memakai seseorang, dan orang itu adalah Simon Petrus.
Petrus hidup seperti kebanyakan orang Yahudi lainnya yang tinggal di zaman itu.
Dia bangga dengan asal usulnya, Yahudi - meski saya tak menganggap itu salah. 

Akan tetapi, orang-orang Yahudi yang tinggal pada waktu itu tak ingin berhubungan dengan orang non-Yahudi atau dengan bangsa-bangsa lain.
Maka, Allah mengarahkan kembali gereja mula-mula untuk menjangkau orang non-Yahudi dan menyampaikan pesan Injil kepada mereka.
Dan Allah melakukannya melalui Petrus. 

Kisah Para Rasul 10 mengatakan bahwa ketika Petrus sedang menunggu untuk makan siang di suatu hari di Yope, ia naik ke atas rumah untuk berdoa.
Tiba-tiba tubuhnya diliputi roh kudus dan, Tampak olehnya langit terbuka dan turunlah suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya, yang diturunkan ke tanah.
Di dalamnya terdapat pelbagai jenis binatang berkaki empat, binatang menjalar dan burung.
Kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata: "Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!"(ayat 11-13). 

Sesungguhnya ini bukan tentang makanan, tapi tentang manusia.
Allah berkata: "Petrus, sekarang waktunya engkau meninggalkan zona nyamanmu.
Pergilah menjangkau orang dari bangsa lain, orang non-Yahudi."

Dan segera setelah itu, Petrus memberitakan Injil kepada Kornelius, keluarganya dan teman-temannya, dan mereka pun percaya.
Petrus mentaati Allah dan meninggalkan zona nyamannya, dan itu mengubah sejarah gereja.

Bacaan Alkitab Setahun :
Zakaria 13-14; Wahyu 17

Keluar dari zona nyaman Anda dan taatilah perintah Allah maka Anda bisa menjadi pencetak sejarah di manapun Anda di tempatkan
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie)

| Senin, Desember 29, 2014 |

Kebenaran Yang Tak Disukai

1 Timotius 2: 5 "Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus."

Salah satu pertanyaan yang paling sering diajukan mengenai iman Kristen ialah: "Bagaimana dengan orang yang belum pernah mendengar Yesus adalah satu-satunya jalan kepada Allah?
Bagaimana dengan orang yang tinggal di tengah hutan, yang belum pernah mendengar Firman Allah?"
(Orang yang hidup di pedalaman atau di gurun pasir yang tak tersentuh oleh dunia luar). 
Ajaran tentang Yesus Kristus yang merupakan satu-satunya jalan kepada Allah tak begitu disukai banyak orang.
Tapi ajaran ini tak pernah sesensitif seperti sekarang.
Contohnya, jika Anda ingin membuat seseorang yang bukan orang percaya marah besar, katakan saja padanya bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan kepada Allah.
Atau tempel stiker-stiker berbau Kristen di kaca belakang mobil Anda, maka itu bisa membuat sebagian orang muak atau bahkan tersinggung.

Ide tentang berani mengatakan bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan kepada Tuhan, pada dasarnya sama seperti berkata bahwa agama-agama lain itu tidak benar.
Itulah persepsi orang lain, dan banyak orang membencinya.
Bisa diterima jika Anda mengatakan Yesus adalah salah satu jalan menuju surga.
Tetapi ketika Anda berani mengatakan bahwa Dia adalah satu-satunya jalan, maka tak pelak Anda pasti akan mendapatkan beberapa respon negatif dan penolakan. 
Tapi inilah yang harus kita sebarkan.
Kita harus menyampaikan apa yang Alkitab katakan, baik itu disukai atau tidak oleh orang lain.
Saya tidak akan mengedit pesan Alkitab, sebagai orang Kristen, tugas saya ialah menyampaikan pesan yang dikatakan dalam Alkitab apa adanya. 

Mungkin ini ibarat seorang dokter yang menemukan penyakit yang sangat serius dalam tubuh seorang pasien, tapi kemudian mengurungkan niatnya untuk mengatakan apa penyakitnya karena tak mau membuat si pasien merana.
Akan tetapi, kita harus memberitahu orang-orang kebenaran tentang kondisi mereka yang sebenarnya.
Kita harus berani mengatakan bahwa mereka adalah orang berdosa dan kemudian menuntun mereka kepada satu-satunya jalan keselamatan, yaitu kepada kepada Yesus Kristus.
Itulah satu-satunya solusi dalam memberitakan pesan ini. 

Bacaan Alkitab Setahun :
Zakaria 11-12; Wahyu 16

Kebenaran dimanapun berada tidak pernah disukai, namun kita harus terus maju dalam memberitakan Injil kebenaran Allah
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie)

| Sabtu, Desember 27, 2014 |

Kristus Tuhan

Lukas 2: 10-11 "Lalu kata malaikat itu kepada mereka: 'Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.'"

Malaikat Gabriel memulai berita sukacita itu kepada para gembala dengan mengatakan, "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar & Mungkin saat ini Anda sedang menderita.
Mungkin Anda sedang bertanya-tanya, di mana sukacita itu?
Tapi, biarkan saya bertanya, sukacita yang seperti apakah itu bagi Anda?
Apakah itu tentang sukacita berbelanja Natal?
Apakah pesan Natal buat Anda adalah "Selamat Berlibur?"
Tidak, pesan Natal yang sebenarnya haruslah, "Mari kita menyembah."
Kunjungan malaikat itu kepada para gembala merupakan perayaan Natal yang pertama.
Langit dan bumi seolah-olah merayakannya bersama, seolah-olah pintu gerbang kemuliaan telah terbuka.
Para gembala ini seolah-olah melihat dunia supernatural, dunia surgawi.
Dan pada Natal pertama itu, ada perayaan besar di sorga dan di bumi menyambut kelahiran Tuhan Yesus Kristus.

Kita punya Juruselamat: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud (Lukas 2:11).
Inilah hal yang paling penting.
Kita punya Juruselamat yang datang menyelamatkan kita dari kuasa maut dan hukuman dosa.
Apa pun yang sedang Anda lalui dalam hidup, ingatlah ini: Anda punya Juruselamat.
Dia telah membuang dosa Anda sejauh timur dari barat.
Kata "Kristus" berarti "yang diurapi."
Kata lainnya ialah Mesias.

Yesus adalah pemenuhan janji Allah yang mengirimkan Anak-Nya sebagai Mesias ke dalam dunia. 
Ini adalah pengingat sederhana untuk kita bahwa Allah selalu menepati janji-janji-Nya.
Allah berfirman bahwa Dia akan mengirim Mesias, dan Mesias pun telah datang.
Kata "Tuhan" berarti kita punya Allah yang berkuasa penuh yang mengendalikan hidup kita.
Jadi, mari kita singkirkan hal-hal duniawi yang menyibukkan kita dan ingat bahwa Anda memiliki Juruselamat.
Anda memiliki Tuhan. Anda memiliki Kristus.
Dan Anda memegang janji-janji-Nya.

Bacaan Alkitab Setahun :
Zakaria 10; Wahyu 15

Yesus adalah pemenuhan janji Allah yang mengirimkan Anak-Nya sebagai Mesias ke dalam dunia. Selamat merayakan Natal 2014. Allah beserta kita.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie)

| Jumat, Desember 26, 2014 |

Berita Kelahiran Dari Surgawi

Bacaan Hari ini:Lukas 2:8,10 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga
kawanan ternak mereka pada waktu malam& Lalu kata malaikat itu kepada mereka:
"Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk
seluruh bangsa:

Jika Anda orangtua, maka Anda bisa ingat siapa orang-orang pertama yang Anda
kabari seketika setelah Anda menjadi ayah atau ibu. Anda memberitahu mereka
berat, panjang, dan waktu kelahiran bayi Anda dengan akurat. Anda berbagi berita
itu dengan orang-orang yang paling dekat dengan Anda.

Ketika Allah ingin mengumumkan kelahiran Anak-Nya, siapa yang Ia kabarkan
terlebih dahulu? Dia bisa saja mulai dengan Kaisar Augustus. Ia bisa saja
mengabari malaikat Gabriel untuk muncul di pengadilan Kaisar untuk mengumumkan,
"Dengar teman, kau bukan Tuhan! Juruselamat dunia telah datang!"

Atau, Dia bisa saja menyuruh Gabriel muncul di antara para imam dan berkata,
"Bangun! Mesias telah lahir! Iya, Dia yang kau bicarakan, Dia yang kau doakan
selama ini-Dia ada di sini!"

Tapi itu semua tidak terjadi. Sebaliknya, Allah pertama kali mengumumkan
kelahiran Yesus kepada para gembala. Kita cenderung meromantisasikan para
gembala ini bersama dengan orang majus dalam kisah Natal, tapi kita sebenarnya
tak mengerti siapa mereka. Gembala ada di bagian bawah tangga strata sosial. Di
zaman itu, gembala begitu dipandang hina, bahkan dilarang memberi kesaksian di
pengadilan hukum. Gembala melakukan pekerjaan yang orang lain tak mau lakukan.
Mereka bekerja keras tetapi mereka dianggap orang yang kotor karena tidak
melakukan upacara pembasuhan tangan. Mereka adalah orang buangan, bukan siapa-siapa.

Pada saat itu, satu-satunya golongan yang dianggap tak lebih rendah dari gembala
adalah mereka yang menderita kusta. Namun Allah memutuskan untuk mengumumkan
berita bahagia-Nya kepada beberapa gembala yang tengah berada di ladang ketika
sedang mengawasi kawanan domba mereka di malam hari. Inilah rencana besar Yesus,
dari kelahiran hingga kematian-Nya. Dia selalu mendatangi orang terbuang, orang
biasa, orang yang bukan siapa-siapa. Dan kebenaran ini juga kiranya bisa memberi
harapan kepada orang-orang biasa seperti kita.

Bacaan Alkitab Setahun :
Bacaan 1 tahun : Lukas 2:8,10

Anda bukan siapa-siapa, Anda hanya orang biasa, namun Anda menjadi orang yang
menerima kabar tentang siapa itu Yesus yang lahir ke dunia untuk menyelamatkan
manusia.

| Selasa, Desember 23, 2014 |

Teman Anda Membutuhkan Anda Untuk Berbagi Penderitaan Mereka

Roma 12:15 Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!"

Hal menarik tentang penderitaan dan sukacita ialah bahwa setiap kali Anda
berbagi sukacita, rasanya akan berlipat ganda. Tapi kebalikan dari sukacita,
ketika Anda berbagi penderitaan, itu terbelah menjadi dua. Ketika teman-teman
Anda sedang mengalami krisis, mereka butuh Anda untuk membantu mereka mengangkat
beban dan mengurangi rasa sakit itu. 

Ketika saya berbicara tentang berbagi penderitaan dengan teman, saya tidak
berbicara tentang simpati. Simpati berkata, "Aku turut sedih.Orang lain tak
butuh simpati Anda. Mereka butuh empati Anda. Empati berkata, "Aku merasakan
lukamu." Simpati berdiri di kejauhan. Empati datang mendekat.

Wujud utama dari kasih adalah belas kasih. Belas kasih berkata, "Aku akan
melakukan apa pun yang aku bisa untuk menghentikan penderitaan Anda." Ketika
Anda membaca Alkitab, Anda akan mendapati bahwa Yesus berulang kali tergerak
oleh belas kasih. Dia bersedia melakukan apa pun yang Dia bisa untuk
menghentikan rasa sakit orang lain, termasuk disalibkan. Dia rela mati untuk
menghentikan rasa sakit Anda. Itulah belas kasih.

Alkitab mengatakan di Roma 12:15, Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita,
dan menangislah dengan orang yang menangis! Menangislah dengan mereka.
Berdukalah dengan mereka yang berduka. 

Apa yang seharusnya dilakukan teman? Hadir. Mereka berbagi rasa sakit Anda dan
menutup mulut mereka. Mereka tidak memberikan basa basi berbau rohani. Mereka
tidak memberikan nasihat. Mereka tidak mencoba untuk membujuk Anda. Mereka tidak
berkata, "Segalanya akan baik- baik saja." Mereka berkata, "Kami akan duduk di
sini denganmu. Kami akan ada di sini untukmu. Kami akan mengangkat luka itu
denganmu.

Teman sejati muncul, dan mereka akan berbagi penderitaan Anda.

Renungkan hal ini :

Cara-cara apa saja yang bisa Anda pakai untuk menujukan belas kasih Anda kepada
teman yang sedang menderita?

Jelaskan satu situasi dimana yang paling baik bagi Anda ialah tidak mengatakan
apa-apa melainkan ada di sana untuk orang yang Anda kasihi?

Bacaan Alkitab Setahun :
Bacaan 1 tahun : Roma 12:15

Teman sejati ialah mereka yang mau bersama-sama mengangkat beban Anda pada saat yang tidak pernah Anda duga

| Senin, Desember 22, 2014 |

Teman Sejati Muncul Di Saat-saat Genting

Bacaan Hari ini: Ayub 6:14 Siapa menahan kasih sayang terhadap sesamanya, melalaikan takut akan Yang Mahakuasa.

Teman sejati muncul ketika Anda berada di saat-saat genting. Teman sejati
berjalan masuk ketika orang lain berjalan keluar dari hidup Anda. Di saat-saat
inilah Anda bisa membedakan kenalan dengan teman. Anda punya banyak orang yang
Anda kenal, tapi siapa dari mereka yang akan datang dikala Anda susah?

Tahukah Anda Alkitab mengatakan bahkan apabila seseorang berpaling dari Allah,
ia masih layak memiliki teman-teman? Ayub 6:14 mengatakan, Siapa menahan kasih
sayang terhadap sesamanya, melalaikan takut akan Yang Mahakuasa.

Hal pertama yang Anda butuhkan saat menghadapi krisis ialah orang lain. Anda
butuh kelompok pendukung saudara saudari Kristen yang dewasa secara rohani yang
akan mengasihi Anda, yang akan memperhatikan Anda, yang akan menghibur Anda,
yang akan mendorong Anda, yang akan mendukung Anda dan yang akan memenuhi
kebutuhan rohani Anda

Itu sebabnya saya tidak pernah berhenti berbicara tentang betapa pentingnya
masuk dalam kelompok kecil pendukung. Bangun jaring keselamatan Anda supaya
ketika angin nakal datang, Anda punya teman sejati yang akan berada di sana
untuk Anda.

Anda berkata, "Tapi tunggu dulu! Bukankah seharusnya kita berdoa terlebih
dahulu?" Ya, jika Anda bisa. Tapi kenyataannya yang biasanya terjadi di kala
kemelut datang adalah Anda merasa begitu tertekan dan tergoncang sehingga Anda
bahkan tak tahu apa yang harus didoakan. Dan oleh karena itu Anda membutuhkan
orang lain untuk mendoakan Anda. 
Anda butuh orang lain yang bisa berkata, "Tidak apa-apa. Kami akan berdoa
untukmu. Kami akan membantumu untuk tetap percaya. Kami akan ada untukmu.

Renungkan hal ini :

Siapa orang-orang dalam hidup Anda yang akan menghubungi Anda untuk datang
ketika mereka berada dalam kemelut? 

Apa yang menahan Anda untuk datang ketika teman-teman Anda berada dalam kemelut?

Siapa orang-orang dalam hidup Anda yang akan muncul ketika Anda berada dalam
kemelut?

Bacaan Alkitab Setahun :
Bacaan 1 tahun : Ayub 6:14

Teman sejati berjalan masuk ketika orang lain berjalan keluar dari hidup Anda.

| Minggu, Desember 21, 2014 |

Lima Hal Yang Harus Dilakukan di Tengah Badai

Matius 14:30 "Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: 'Tuhan, tolonglah aku!'"

Ketika Anda berusaha melewati badai kehidupan, ketahuilah Allah tidak jauh atau acuh tak acuh.
Ia adalah "Aku," dan Ia bekerja dalam hidup Anda selamanya.
Namun, Ia juga punya beberapa hal yang ingin Anda lakukan.
Berikut adalah lima hal yang Allah ingin Anda lakukan ketika Anda merasa tenggelam dalam badai.

Berani, karena Yesus ada bersama Anda.

Jangan pernah berdebat dengan rasa takut.
Katakan saja kemana rasa takut Anda harus pergi! Katakan pada rasa takut Anda untuk berhadapan dengan Yesus.

Mengambil risiko iman.

Jangan minta Allah untuk memberkati apa yang sedang Anda lakukan.
Lakukan apa yang sedang Allah berkati.
Tanyakan pada-Nya apa yang Ia ingin Anda lakukan, kemudian berikan diri Anda untuk ikut dalam pimpinan-Nya.

Tetap fokus pada Yesus.

Pada saat Anda memalingkan pandangan Anda dari Allah, Anda akan tenggelam.
Matius 14:30 mengatakan, Tetapi ketika dirasanya (Petrus) tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!" Ketika Anda fokus pada angin dan badai - masalah Anda - maka Anda akan tenggelam, seperti Petrus.
Jika Anda melihat dunia, Anda akan menderita, jika Anda melihat ke dalam diri Anda, Anda akan tertekan; jika Anda melihat Kristus, Anda akan tenang. 

Jangan ragu.

Anda tidak perlu iman yang besar untuk mampu melewati badai dalam hidup Anda.
Anda hanya perlu iman untuk percaya sepenuhnya pada Allah. 

Pujilah Allah.

Ketika berada di tengah-tengah badai, bahkan ketika Anda merasa seolah- olah akan tenggelam, bahkan ketika Anda takut setengah mati - pujilah Dia sepanjang waktu.
Ucapkan syukur Anda ketika bergumul dengan masalah Anda.

Badai apa yang sedang menakuti Anda saat ini?
Badai apa yang sedang menenggelamkan Anda saat ini?
Mengapa Anda berpikir Allah membiarkan Anda melewati badai ini?

Dia membiarkan Anda menghadapi badai kehidupan atas alasan yang sama yang Ia berikan kepada para murid-Nya di tengah badai, Dia berkata, Hanya Aku yang kau butuhkan.
Aku dapat menangani apa pun.
Aku akan datang padamu di waktu susahmu.
Dan Aku akan membantumu menaklukkan hal yang paling menakutkanmu.
Aku tak memintamu datang kepada-Ku.
Aku akan datang kepadamu.
Kau harus berhenti untuk menjadi takut, dan kau harus dengan sungguh-sungguh percaya pada-Ku dalam iman.

Renungkan hal ini:

Bagaimana iman dan pemahaman Anda akan Allah bertumbuh lewat badai yang telah Anda alami dalam hidup Anda? 

Apa yang dapat Anda lakukan untuk menghalau gangguan-gangguan yang mencegah Anda untuk fokus pada Allah?

Bacaan Alkitab Setahun :
Zakaria 5; Wahyu 10

Ketika Anda berusaha melewati badai kehidupan, ketahuilah Allah tidak jauh dan Ia bekerja dalam hidup Anda selamanya
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

| Sabtu, Desember 20, 2014 |

Yesus Sedang Mendoakan Anda

Roma 8:34 Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?

Allah tahu segala yang akan terjadi.
Dia maha tahu.
Dia tahu masa lalu, masa kini dan masa depan di saat bersamaan.
Dia sudah tahu apa yang akan terjadi dalam hidup Anda sore ini.
Dia tahu apa yang akan terjadi dalam hidup Anda minggu depan, bulan depan, tahun depan dan di sepanjang hidup Anda.
Itu juga berarti Ia mendoakan pergumulan Anda sebelum itu dilimpahkan pada Anda. 

Tunggu dulu, Allah berdoa? Maksudnya Allah berdoa kepada diri-Nya sendiri?

Anda berbicara kepada diri Anda sendiri sepanjang waktu.
Jadi, ketika Allah berbicara pada diri-Nya sendiri, itu merupakan doa.
Sebagai seorang ayah, saya sering berbicara dengan diri saya sendiri tentang anak-anak saya, begitu pun Allah yang berbicara kepada diri-Nya sendiri tentang Anda sepanjang waktu.

Malam sebelum Yesus disalibkan, Dia ada bersama murid-murid-Nya.
Petrus sempat berbual, ia berkata "Tuhan, aku bersedia mati untuk Engkau! Yesus mengasihi Petrus, namun ia tahu Petrus orang yang impulsif.
Dia juga tahu Petrus akan menyangkal Dia tiga kali sebelum esok pagi.
Yesus berkata dalam Lukas 22:32, Tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur.
Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu.
Yesus telah berdoa untuk Petrus dalam badai yang akan ia hadapi. 

Yesus telah mendoakan Anda untuk mampu melewati apa yang akan Anda hadapi tahun ini.
Bahkan, saat ini Yesus ada di Sorga tengah berdoa untuk anak-anak-Nya.
Dia Pembela Anda, Dia sedang berbicara kepada Allah atas nama Anda.

Roma 8:34 mengatakan Kristus Yesus, yang telah mati?
Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?
Itulah yang sedang Yesus lakukan.
Dia berdoa agar Anda mampu melewati badai pergumulan Anda. 

Rasanya menyenangkan punya orang-orang yang berdoa untuk Anda. Saya senang jika Anda berdoa untuk saya!
Saya bisa merasakannya.
Dan ketika orang- orang tidak berdoa untuk saya, saya bisa merasakan perbedaannya.
Kita senang jika orang lain mendoakan kita, lalu apa yang ingin Anda minta Allah doakan untuk Anda? 

Alkitab mengatakan apa pun yang Anda hadapi hari ini, minggu depan atau tahun depan, Yesus selalu berdoa untuk Anda.
Dia ada di sisi Anda. Jika Anda telah mempercayai-Nya sebagai Juruselamat Anda, maka Dia sedang membela Anda.

Renungkan hal ini : 

Apa sifat-sifat Yesus yang terlihat nyata ketika Anda memikirkan tentang kebenaran bahwa Ia berdoa untuk Anda?

Bagaimana rasa percaya diri atau sikap Anda berubah ketika Anda memikirkan bahwa Anak Allah sedang berdoa untuk Anda?

Badai apa yang Anda hadapi sekarang?
Mintalah Allah untuk membantu Anda agar percaya bahwa Yesus telah mendoakan Anda melewati badai tersebut.

Bacaan Alkitab Setahun :
Zakaria 3; Wahyu 8

Yesus telah mendoakan Anda untuk mampu melewati apa yang akan Anda hadapi di tahun yang baru nanti.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)

| Jumat, Desember 19, 2014 |

Allah Akan Menunggu Anda Hingga Mujizat Terjadi

Markus 6:35-37 Pada waktu hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini."
Tetapi jawab-Nya: "Kamu harus memberi mereka makan!" Kata mereka kepada-Nya: "Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?"

Dalam Markus 6, Yesus menunggu sampai para murid peduli dengan situasi yang ada sebelum Ia akhirnya bertindak menyelesaikannya. 

Mungkin Anda sedang menghadapi masalah dalam pernikahan Anda atau keuangan Anda.
Jangan kuatir, Allah melihat dan mengetahui masalah Anda.
Namun Ia menunggu hingga Anda peduli dan mau memikul tanggung jawab atas masalah itu, sebelum Ia menolong Anda. 

Seperti para murid, ada tiga reaksi yang biasanya ditunjukkan ketika kita menghadapi masalah.

Kita menunda-nunda. "Pada waktu hari sudah mulai malam (ayat 35).
Para murid menunda masalah sampai menjelang hari berakhir.
Mereka tidak melakukan apa pun, dan Yesus menunggu mereka.

Kita melempar tanggung jawab.
"Suruhlah mereka pergi (ayat 36).
Intinya para murid berkata, "Ini bukan urusan kita.
Jika mereka lapar, biarkan mereka pergi mencari makanan mereka sendiri."

Kita kuatir.
"Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?" (Ayat 37).
Kecemasan para murid kian memuncak, dan mereka mulai kuatir. 

Kekuatiran adalah kebalikan dari iman.
Kekuatiran tak akan pernah memecahkan masalah, ia hanya membuat masalah bertambah buruk.
Allah ingin Anda menunjukkan pada-Nya bahwa Anda bersedia memikul tanggung jawab dan meminta pada-Nya mujizat yang Anda butuhkan. 

Renungkan hal ini :

Tanggung jawab apa yang harus Anda pikul atas masalah yang Anda serahkan kepada Tuhan?

Hal-hal apa yang telah Anda tunda yang seharusnya bisa memberi kontribusi bagi mujizat Tuhan dalam hidup Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Zakaria 2:6-13; Wahyu 7

Allah ingin Anda menunjukkan pada-Nya bahwa Anda bersedia memikul tanggung jawab dan meminta pada-Nya mujizat yang Anda butuhkan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)

| Kamis, Desember 18, 2014 |

Kudengar Lonceng di Hari Natal

Lukas 2:14 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."

Salah satu lagu Natal yang paling sering kita dengar selama libur Natal ialah "Kudengar Lonceng di Hari Natal."
Kisah di balik lagu ini, diambil dari puisi yang ditulis oleh Henry Wadsworth Longfellow, sangatlah menarik.

Pada tahun 1860, Longfellow berada di puncak kesuksesannya sebagai seorang penyair.
Abraham Lincoln baru saja terpilih sebagai presiden Amerika.
Dia sosok yang memberikan harapan bagi banyak orang.
Tapi segera setelah itu, Amerika dirundung kegelapan, begitu pun dengan kehidupan pribadi Longfellow.
Perang Saudara mulai di tahun berikutnya, istri Longfellow meninggal dunia karena luka bakar parah setelah gaunnya terbakar.
Longfellow pun mengalami luka bakar parah di tangan dan wajahnya karena mencoba menyelamatkan istrinya.
Begitu parah lukanya hingga ia tak bisa menghadiri pemakaman istrinya.
Dalam buku hariannya di hari Natal tahun 1861, ia menulis, "Betapa sedihnya Natal ini, tak bisa kugambarkan dengan kata-kata.

Di tahun 1862, Perang Saudara meningkat dengan jumlah korban tewas yang mulai meningkat.
Dalam buku hariannya di tahun itu, Longfellow menulis, "'Selamat hari Natal," seru anak-anak kecil, tapi tidak ada Natal untukku lagi.
Pada tahun 1863, anak Longfellow yang ikut berperang dengan Angkatan Darat, terluka parah dan kembali ke rumah pada bulan Desember.
Tidak ada catatan tentang hal itu dalam buku hariannya.

Namun di hari Natal tahun itu, Longfellow ingin keluar dari kesedihannya sehingga memutuskan untuk mencoba untuk merekam sukacita Natal.
Dia mulai menulis:
Ku mendengar lonceng berdentang pada hari Natal Lagu-lagu Natal yang sudah dikenal, Betapa nyaring dan merdunya kata-kata yang terdengar lagi.
Damai sejahtera di bumi, Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!
Pada bait keenam, Longfellow teringat dengan kondisi negaranya tercinta.

Pertempuran Gettysburg belum lama usai.
Hari-hari tampak gelap, dan ia mungkin bertanya pada dirinya sendiri pertanyaan ini, "Bagaimana bisa aku menulis tentang damai di bumi di tengah negara yang sedang dilanda peperangan ini, dimana saudara melawan saudara dan ayah melawan anak?"
Tapi dia terus menulis
dan apa yang dia tulis?

Dan dalam keputusasaan aku menundukkan kepala; "Tidak ada damai di bumi," kataku; "Karena kebencian ada di mana-mana, dan mengejek lagu tentang Damai sejahtera di bumi, Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!"

Tapi kemudian, ia menangkap perspektif surga dan pesan Natal yang sejati serta Kristus sendiri, ia melanjutkan:

Tetapi suara lonceng yang berdentang bergema semakin kuat:
"Tuhan tidak mati atau tertidur!
Yang jahat akan jatuh, yang benar akan menang,
Damai sejahtera di bumi, Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!"

Bacaan Alkitab Setahun :
Zakaria 2:1-5; Wahyu 6

Kemeriahan Natal sampai ke pelosok dunia, ingatlah terus bahwa Kristus dilahirkan kedunia untuk Anda dan saya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)

| Selasa, Desember 16, 2014 |

Apakah Anda Sudah Kehilangan Yesus?

Yakobus 4:8 "Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!"

Rupanya ada satu tren pencurian patung atau figur bayi Yesus yang dipasang di luar ruangan.
Karena begitu meluasnya masalah ini, gereja-gereja saat ini memasang perangkat GPS di dalam patung bayi Yesus mereka.
Cara ini tampaknya berhasil. Satu gereja di Old Bridge, New Jersey, melaporkan, "Tak ada percobaan atau satu pun pencurian semenjak kami mengumumkanakan melacak patung bayi Yesus kami."

Kabar baiknya adalah bahwa Yesus yang sesungguhnya tak dapat dicuri.
Namun ini malah waktu dari sepanjang tahun dimana kita bisa kehilangan Yesus.
Betapa ironisnya hal ini terjadi di waktu dimana seharusnya kita merayakan kelahiran-Nya.

Kita melakukan banyak hal di musim Natal yang singkat ini bagai orang gila.
Anda bisa memahat kata-kata ini di batu nisan kebanyakan orang Amerika: terburu-buru, khawatir dan dimakamkan.
Amerika adalah satu-satunya negara di dunia yang benar-benar memiliki monumen nasional yang disebut Mount Rushmore (Gunung Terburu- Buru).
Begitu sibuknya sampai- sampai kita tak punya waktu untuk Tuhan.
Saya ingin pergi ke gereja, tapi saya amat sibuk sekarang, di musim Natal ini....
Saya ingin berdoa, tapi ada begitu banyak yang harus saya kerjakan....
Saya ingin berinvestasi dalam Kerajaan Allah, tapi saya punya keperluan yang harus dibayar.
Orang-orang begitu sibuk dengan kehidupan dan kegiatan mereka sehingga tak punya waktu untuk Tuhan.

Saya pikir itu karena orang tidak punya waktu untuk Yesus sehingga menyebabkan banyak yang mengalami depresi selama musim Natal.
Orang-orang punya bayangan romantis tentang Natal, dan ketika mereka melihat kehidupan mereka, ternyata kenyataannya tak sama dengan bayangan ideal mereka tentang Natal.

Bacaan Alkitab Setahun :
Zakaria 1:18-21; Wahyu 5

Jika kita mau memberikan waktu kita untuk-Nya maka Dia pasti akan punya waktu untuk kita
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)

| Senin, Desember 15, 2014 |

Bukan Iman Yang Optional

Lukas 1:35 "Jawab malaikat itu kepadanya: 'Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.'"

Saya pernah mendengar orang mengatakan tidak penting untuk percaya bahwa Yesus lahir dari seorang anak dara, asal Anda percaya pada kematian dan kebangkitan-Nya.
Saya tak sependapat dengan itu.
Jika Anda ragu akan Kelahiran dari Anak Dara, maka Anda juga meragukan Firman Allah.
Jika Anda ragu akan Kelahiran dari Anak Dara, maka Anda benar-benar mengatakan bahwa Maria adalah seorang wanita amoral yang mengandung Yesus di luar nikah.

Jika Anda ragu pada Kelahiran Anak Dara, maka Anda meragukan karakter Yesus.
Jika Yesus tidak lahir dari seorang perawan, maka Dia hanyalah manusia biasa tanpa kemampuan untuk menebus dosa-dosa kita.
Jika tidak ada Kelahiran Anak Dara, maka tidak akan ada Kristus yang tak berdosa.
Jika tidak ada Kristus yang tanpa dosa, maka tidak akan ada penebusan dosa.
Jika tidak ada penebusan, maka tidak akan ada pengampunan.
Jika tidak ada pengampunan, maka tidak akan ada harapan surga.
Jika Anda tak percaya pada Kelahiran Anak Dara, maka Anda akan kehilangan segalanya.

Jadi jangan bilang Kelahiran Anak Dara adalah sesuatu yang bisa Anda pilih untuk percayai atau tidak.
Sangatlah penting bagi kita untuk percaya pada Firman Tuhan yang mengatakan bahwa Yesus Kristus, Anak Allah dikandung dari roh kudus dalam rahim Maria.
Tuhan Yesus lahir dari seorang Perawan, Dia hidup di bumi, dengan tulus pergi ke kayu salib dan mati bagi dosa-dosa dunia, dan kemudian bangkit kembali.

Ketika Maria dan Yusuf mempersembahkan Yesus di Bait Allah, "Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: 'Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan" (Lukas 2:34). 

Kabar yang dibawa oleh malaikat Gabriel kepada Maria menandakan satu titik paling penting dalam sejarah penebusan manusia, bagaimana orang menanggapi Anak yang dikabarkan oleh Gabriel akan menentukan nasib mereka selamanya itu.

Bacaan Alkitab Setahun :
Zakaria 1:7-17; Wahyu 4

Anda percaya kepada kelahiran Kristus dengan iman Anda bukan karena paksaan namun karena Anda benar-benar percaya
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)

| Senin, Desember 15, 2014 |

Yusuf, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Lukas 1: 26-27 "Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria."

Bagi saya, Yusuf adalah pahlawan tanpa tanda jasa dalam kisah Natal.
Sangat sedikit diceritakan tentang dia di dalam Alkitab, tapi yang pasti dia adalah orang benar. 

Injil Lukas memberitahu kita bahwa Maria "bertunangan dengan seorang bernama Yusuf" (1:27).
Pengaturan ini sedikit berbeda dengan pertunangan yang pada umumnya kita kenal.
Menurut tulisan-tulisan para rabi, ada dua tahap dalam pernikahan Ibrani.
Yang pertama, dikenal sebagai periode pertunangan, yaitu sebagai pengikat secara hukum.
Jika sewaktu-waktu selama fase ini salah seorang dari mereka melanggar sumpah, maka proses perceraian secara formal harus diadakan untuk membatalkan pernikahan tersebut.
Maria dan Yusuf menikah secara sah, dan selama kira-kira dua belas bulan periode pertunangan mereka, mereka tidak melakukan hubungan fisik dan tinggal di rumah yang terpisah.
Tahap kedua adalah upacara pernikahan yang berlangsung selama tujuh hari.

Maria dikandung Roh Kudus pada tahap pertama pertunangan mereka.
Yusuf bisa saja menceraikannya karena hal ini.
Hatinya pasti hancur, tapi ia tak ingin membuat Maria jadi bahan cemoohan orang banyak.
Kemudian malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya dalam mimpi dan berkata, "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus (Matius 1:20).

Yusuf tahu bahwa ia akan dianggap orang banyak sebagai suami dari wanita yang telah melanggar sumpah pernikahan mereka.
Dan memang benar demikian, Maria akan menjalani hidup dengan reputasi itu.
Orang-orang Farisi pernah berkata kepada Yesus, "Kami tidak dilahirkan dari zinah.
Bapa kami satu, yaitu Allah" (Yohanes 8:41).
Pendek kata mereka berkata, "Kau dikandung di luar nikah, Yesus."

Yusuf bersedia menanggung semua itu.
Dia mengasihi Maria.
Ia menaati Allah.
Dan keduanya sepakat untuk turut dengan rencana Allah.

Bacaan Alkitab Setahun :
Zakaria 1:1-6; Wahyu 3

Dengan menjadi orang yang taat akan TUHAN maka Andapun akan disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)

| Minggu, Desember 14, 2014 |

Iman Bak Anak Kecil

Lukas 1:38 "Kata Maria: 'Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.' Lalu malaikat itu meninggalkan dia."

Bapa, biarlah kehendak-Mu yang jadi.
Aku akan melakukan apa pun yang Engkau ingin aku lakukan.
Aku akan pergi kemana pun yang Engkau minta.
Aku akan mengatakan apa yang Engkau ingin aku katakan.

Apakah Anda pernah mengatakan ini kepada Allah? Maria pernah. 

Suatu hari malaikat Gabriel tiba-tiba muncul, dan mengumumkan bahwa Maria akan menjadi ibu dari Mesias.
Seketika itu juga Maria menaatinya, "Kata Maria: 'Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.' Lalu malaikat itu meninggalkan dia." (Lukas 1:38 )

Saya kagum dengan pernyataannya.
Maria memiliki iman bak anak kecil, begitu terbuka dan percaya.
Ketika cucu saya mulai belajar berjalan, saya menyuruh mereka melompat ke saya.
Dan seketika itu juga mereka melompat.
Mengapa? Karena mereka percaya bahwa saya pasti akan menangkap tubuh mereka.
Jadi ketika saya mengatakan pada mereka untuk lompat, mereka akan melompat sambil tersenyum lebar, dan setelah itu mereka pun memintanya lagi dan lagi. 

Tapi kadang ketika Allah meminta kita untuk melompat, kita berkata, "Apa?" 
Kemudian kita berpikir sejenak, dan memutuskan untuk tidak melompat. 
Bagaimana jika Allah tidak menangkap saya? Tidak, Dia tidak akan menjatuhkan kita.
Orang tua mana yang tega melakukannya? Bapa surgawi kita akan menangkap kita.

Kita sering bertanya-tanya tentang kehendak Allah atas hidup kita, tapi ada satu hal yang harus kita pikirkan: Ketaatan akan kebenaran yang tampak menjamin langkah kita dalam menghadapi hal-hal yang tak tampak, yang tak kita mengerti.
Apakah ada sesuatu yang Anda tahu adalah kehendak Allah atas Anda saat ini?
Apakah Anda melakukannya? Jangan meminta Allah untuk menyatakan kehendak-Nya di luar itu sampai Anda melaksanakan apa yang Anda tahu Allah ingin Anda lakukan saat ini.
Kita menyatakan ingin ikut kehendak-Nya, tapi seringkali kita ingin Dia mengungkapkan maksud-Nya terlebih dahulu supaya kita bisa memutuskan apakah mau melaksanakannya atau tidak. 

Maria berseru, "Jadilah padaku menurut firman-Mu."
Sudahkah Anda membuat komitmen itu juga?

Bacaan Alkitab Setahun :
Hagai 2; Wahyu 2

Ketaatan akan kebenaran yang tampak menjamin langkah kita dalam menghadapi hal-hal yang tak tampak, yang tak kita mengerti.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)

| Sabtu, Desember 13, 2014 |

Yang Terpilih

Lukas 1:46-47 Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku."

Seandainya Maria hidup seperti kebanyakan gadis lain seusianya, dia mungkin akan menikah dengan orang miskin, melahirkan banyak anak, tidak pernah bepergian lebih dari beberapa km dari rumahnya, dan meninggal sama seperti ribuan orang lainnya.
Tahukah Anda, Maria bukanlah siapa-siapa.
Ia hanya seorang wanita muda yang tinggal di Nazaret, sebuah kota di antah berantah.

Tapi inilah hal yang menakjubkan: Allah turut campur tangan.
Apakah Anda pikir pernah terbersit di pikiran Maria, bahwa ialah anak dara yang dinubuatkan oleh nabi Yesaya, Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel (Yesaya 7:14)?
Apakah menurut Anda ketika Maria mendengar nubuat itu lalu ia berkata,"Itu pasti aku?
Saya rasa tidak, bahkan mungkin tak pernah terlintas di pikirannya. 

Dia bisa saja mengatakan kepada malaikat Gabriel, "Halo? Sekarang sudah waktunya engkau muncul!
Aku tahu akulah anak dara yang dinubuatkan nabi Yesaya! Aku sudah lama menunggumu!

Tapi ilustrasi tadi amat sangat berbeda dengan respon Maria kala mendengar berita sukacita itu dari malaikat Gabriel.
Maria dengan terus terang, terkejut ketika tahu Allah memilihnya.
Saya merasa bahwa ketika Allah memakai seseorang, orang tersebut selalu terkejut mengetahui bahwa Dia telah memilih seseorang seperti mereka.
Seseorang yang benar-benar hidup kudus tidak akan pernah membanggakan kesetiannya atau kekudusannya yang luar biasa.
Mereka tidak akan berbicara tentang apa yang telah mereka lakukan untuk Allah.
Tapi sebaliknya, mereka akan berbicara tentang apa yang telah dilakukan Allah bagi mereka.

Allah memilih seorang gadis muda, yang tak dikenal orang, yang tinggal di kota yang relatif tak terkenal, untuk mengantarkan satu peristiwa yang paling dikenang dalam sejarah manusia.
Allah menggunakan orang yang bukan siapa-siapa untuk memberitahu semua orang tentang satu Pribadi.
Allah memilih orang-orang biasa secara khusus, dan melakukan hal-hal luar biasa bersama mereka dan melalui mereka.

Bacaan Alkitab Setahun :
Hagai 1; Wahyu 1

Yang terpilih ialah yang di kasihi-Nya, karena itu marilah kita menjadi yang terpilih oleh-Nya. (Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)

| Sabtu, Desember 13, 2014 |

Hidup Kudus di Tempat Yang Tak Kudus

Lukas 1:30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah."

Jika Yesus lahir hari ini, menurut Anda di kota apa Dia akan dilahirkan?
Mungkin yang ada di pikiran Anda adalah Yerusalem, Roma, London, Paris atau New York.
Kita pasti tak akan berpikir Yesus akan lahir di Buttonwillow atau Pumpkin Patch.
Atau bagaimana dengan yang satu ini? Yesus dari Las Vegas.
Tentunya tidak, sebab kota tersebut berkonotasi negatif. 

Orang-orang di zaman Yesus mengenal-Nya sebagai "Yesus dari Nazaret," itulah yang melekat di diri-Nya.
Mereka punya konotasi negatif.
Namun dari tempat fasik ini hidup seorang wanita muda yang hidup kudus bernama Maria, yang membuktikan bahwa Anda dapat hidup kudus meski tinggal di tempat yang tak kudus. 

Dalam suratnya yang kedua, Petrus menjelaskan pengaruh dunia pada dua orang percaya.
Keduanya tinggal dalam budaya yang jahat, namun yang satu tumbuh subur, sementara yang lainnya tidak.

Pertama ada Nuh.
Begitu banyak hal jahat terjadi di masanya sampai-sampai Allah menyesal telah menciptakan manusia dan siap membinasakan bumi.
Namun di tengah-tengah kegelapan, Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN (Kejadian 6:8) karena ia dekat dengan Allah.
Dia orang kudus yang tinggal di tempat yang tak kudus, namun ia tak pernah berkompromi dengan keadaan di sekelilingnya. 

Lalu ada Lot yang tinggal di Sodom dan Gomora.
Berbeda dengan Nuh, Lot tampaknya sudah lelah.
Dia mengutuk apa yang orang banyak lakukan di sana tapi tidak
berbuat apa pun untuk mengubahnya.
Alkitab berkata bahwa ia hidup diantara mereka, menyaksikan dan mendengar kebrutalan dan cara hidup kotor para penduduknya setiap hari.
Karena itu begitu menyiksa jiwanya, ia pun hidup berkompromi.
Dan ketika malaikat TUHAN datang untuk membebaskannya dari Sodom, ia pun dengan berat hati meninggalkan kota itu. 

Mana dari kedua tokoh ini yang mirip dengan Anda: Nuh atau Lot?
Atau pendek kata, apakah Anda mengubah budaya, atau budaya yang mengubah Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Zefanya 3; III Yohanes - Yudas

Hidup kudus di tempat yang tidak kudus berarti hidup Anda harus jadi terang dan jadi jawaban (Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)

| Kamis, Desember 11, 2014 |

Malam Yang Mengawali Waktu

Lukas 2:11 "Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya."

Hari Natal telah bergeser maknanya. 
Saya tidak hanya berbicara tentang kaum sekuler (duniawi) yang ingin menghapus kalimat Selamat Natal dan menggantinya dengan Selamat Liburan.
Natal telah dibajak dan dimusnahkan maknanya.
Seolah-olah budaya kita telah mengambil kata Natal, mengosongkan maknanya, menyeretnya masuk ke dalam selokan lalu mengembalikannya kembali, minus dengan kuasanya. Masalahnya bukan hanya soal menduniawikan Natal.
Bahkan orang Kristen yang baik pun ikut meromantisasikan atau membuat Natal menjadi sentimental, dimana mereka juga mungkin sedang kehilangan inti dari pesan Natal yang sebenarnya. 

Ketika kita mendengar kata Natal, kita punya satu gambaran sentimentil dalam pikiran kita tentang adegan Yesus di palungan.
Ada bayi Yesus. Ada Yusuf. Ada Maria.
Ketiganya, pasti digambarkan dengan lingkaran cahaya di atas kepala mereka.
Lalu ada para gembala yang sedang menengok bayi Yesus, dan orang majus yang biasanya digambarkan mengenakan pakaian dengan warna yang serasi. 

Tapi kenyataannya adalah tidak ada manusia yang memiliki lingkaran cahaya.
Orang-orang majus pun tidak mengunjungi Yesus ketika Ia sedang terbaring di palungan.
Injil Matius mengatakan mereka tidak datang sampai beberapa waktu kemudian (sekitar dua tahun kemudian).
Dan Alkitab tidak mengatakan ada tiga orang majus; dikatakan bahwa mereka membawa tiga persembahan. 

Lalu kita juga sering meromantisasi Natal dengan gambar desa-desa bersalju, kereta kuda, jendela yang tertutup salju, dan lilin-lilin merah.
Tampaknya kita sedang kehilangan pesan dan keindahan Natal yang sebenarnya. 

Jadi, mari kita mengupas tradisi ini.
Mari kita mengupas hal-hal yang menyebabkan kita tidak bisa melihat kelahiran Yesus yang sebenarnya.
Memahami makna Natal tidak akan mengurangi kemeriahannya; itu malah akan meningkatkan kuasanya.
Bagaimana pun juga, ini merupakan malam yang menjadi awal waktu, malam dimana Allah datang ke dunia.
Ini adalah malam ketika Allah melangkah keluar dari surga dan masuk ke dalam sejarah manusia. 

Bacaan Alkitab Setahun :
Zefanya 2; II Yohanes

Merayakan Natal bukan berarti merayakan tradisi namun Natal adalah malam yang mengawali perubahan atas umat manusia (Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)

| Kamis, Desember 11, 2014 |

Pelan-pelan, Dengarkan, dan Diamlah...

Mazmur 46:10 Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!"

Untuk berbagai alasan, Natal bisa jadi waktu yang sangat sulit bagi banyak orang.
Salah satu alasannya ialah bahwa Natal tidak selalu sama dengan yang kita dambakan.
Anda bisa jadi benar-benar kecewa.
Banyak orang beralih ke alkohol dan obat-obatan, dan bahkan melakukan percobaan bunuh diri di musim yang spesial ini.

Kadang ada kesedihan yang mendalam di hari Natal karena masalah keluarga.
Mungkin orang tua Anda telah bercerai.
Mungkin istri atau suami Anda telah meninggalkan Anda.
Tahun lalu Anda bersama dengan mereka, tapi tahun ini Anda sendirian.
Atau mungkin Anda telah kehilangan orang yang dicintai.
Mereka ada bersama Anda tahun lalu, tapi tidak di tahun ini.
Ada rasa sakit yang mendalam.

Beberapa orang sedang bersenang-senang di hari Natal, sementara yang lain merasakan rasa sakit yang mendalam.
Mereka perlu tahu bahwa pesan yang sebenarnya dalam perayaan ini adalah bahwa Allah datang ke dunia ini dan lahir di kandang domba, dan kemudian Ia pergi ke kayu salib dan mati bagi dosa-dosa dunia.
Itulah pesan yang tidak boleh terlewatkan.
Dia lahir untuk mati, supaya kita hidup.
Dia pergi ke kayu salib, mati dan bangkit kembali dan sekarang berdiri di depan pintu kehidupan kita dan mengetuk pintu. 

Janganlah kita merayakan hari kelahiran Yesus, tapi tidak membiarkan Dia masuk ke dalam pesta-Nya sendiri.
Janganlah kita mengatakan tidak kepada-Nya karena kita terlalu sibuk merayakan dan melakukan ini itu.
Bukalah pintu kehidupan Anda dan undang Dia masuk.

Kadang mungkin Anda bertanya-tanya di mana Allah dalam hidup Anda.
Anda bertanya-tanya apakah Ia telah meninggalkan Anda.
Tidak, tidak pernah. Dia ada di sana.
Dia adalah Imanuel-Allah beserta kita.
Di tengah kemeriahan musim ini, mari kita ingat untuk memperlambat, mendengarkan, diam dan mengerti bahwa Dia adalah Allah.

Bacaan Alkitab Setahun :
Zefanya 1; I Yohanes 4-5

Janganlah kita merayakan hari kelahiran Yesus,tapi tidak membiarkan Dia masuk ke dalam pesta-Nya sendiri (Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)

| Rabu, Desember 10, 2014 |

Apakah Anda Telah Lupa Dengan Yesus ?

Lukas 2:43 Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya.

Pada satu kesempatan, ketika Yesus berumur dua belas tahun, Dia menghilang.
Maria dan Yusuf tidak bisa menemukan-Nya, dan butuh waktu tiga hari sebelum mereka berhasil menemukan-Nya kembali.
Pada saat itu mereka tengah berada di Yerusalem untuk merayakan Paskah, dan dalam perjalanan pulang, Yesus tak bisa ditemukan.
Tapi ada hal menarik tentang peristiwa ini: setelah mereka berjalan seharian menuju rumah, barulah mereka sadar jika Yesus telah menghilang.
Bukan berarti mereka sudah kehilangan kasihnya atas Yesus atau luntur imannya, mereka hanya kehilangan Dia. 

Apakah ini terjadi pada kita? Jawabannya, ya.
Sangat mudah bagi kita untuk bepergian selama satu jam, satu hari, atau bahkan seminggu, tanpa memikirkan Yesus sama sekali (kita lupa, sampai masalah datang.)
Ini satu hal yang sering terjadi di hari Natal.
Kita begitu sibuk merayakan kelahiran Kristus, sampai-sampai lupa dengan Kristus sendiri.
Di sepanjang tahun, waktu yang paling sibuk buat kita ialah Natal.
Dan Anak Allah yang tunggal itu bisa benar-benar dilupakan.

Salah satu penyebab kita kehilangan Yesus adalah ketika hal yang tak penting menggantikan hal yang penting.
Ketika kita sibuk, seringkali kehidupan rohani kita adalah hal pertama yang kita kesampingkan.
Kita tak punya waktu untuk membaca Firman Tuhan.
Kita tak punya waktu untuk berdoa, bahkan untuk sebentar saja.
Kita tak bisa memberikan apa pun kepada Tuhan, sementara kita punya daftar panjang barang yang harus dibeli.
Kita membolehkan yang tidak penting mengambil alih yang penting.

Setiap kali saya kehilangan sesuatu, saya menelusuri kembali langkah-langkah saya.
Di mana terakhir kali saya menaruhnya?
Saya kembali ke tempat itu, dan memang benar, biasanya saya menemukannya di sana.

Jika Anda menyadari bahwa Anda telah kehilangan Yesus di tengah-tengah kesibukan hidup, maka Anda harus kembali ke tempat Anda sebelumnya.
Dan kabar baiknya adalah meski kita melupakan Dia, Yesus tak akan pernah mengalihkan pandangan-Nya dari kita.

Bacaan Alkitab Setahun :
Habakuk 3; I Yohanes 1-3

Jika Anda menyadari bahwa Anda telah kehilangan Yesus di tengah-tengah kesibukan hidup, maka Anda harus kembali ke tempat Anda sebelumnya. (Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)

| Rabu, Desember 10, 2014 |

Mengapa Seorang Perawan Melahirkan Yesus?

Yohanna 8:24 "Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."

Larry King pernah berkata jika ia bisa memilih satu orang dari perjalanan sejarah manusia untuk diwawancara, ia akan memilih mewawancarai Yesus Kristus.
King mengatakan ia akan bertanya pada Yesus, "apakah Dia benar-benar dilahirkan dari seorang perawan?"
King menambahkan, "Jawaban-Nya atas pertanyaan ini akan menjelaskan definisi sejarah yang sebenarnya buat saya."
Mengapa? Sebab Larry King paham benar bahwa kelahiran dari seorang perawan ialah satu hal yang luar biasa. 

Jika Anda seorang Kristen yang percaya pada Alkitab, maka Anda tidak bisa mengabaikan apa yang Alkitab ajarkan tentang hal ini.
Saya bahkan membahasnya lebih jauh dan mengatakan bahwa jika Anda tidak percaya bahwa Yesus dikandung dari Roh Kudus di dalam rahim seorang perawan Maria, maka Anda tak bisa disebut sebagai orang Kristen yang sejati. 

Ini adalah bagian penting dari ajaran Kristen.
Jika Kristus tidak dikandung dalam rahim Maria oleh Roh Kudus, jika ayah biologis-Nya memang Yusuf, maka Ia adalah orang berdosa.
Dan jika Ia adalah orang berdosa, maka kematian-Nya di
kayu salib tidak bisa menebus dosa Anda dan saya.

Fakta bahwa Yesus dikandung oleh Roh Kudus di dalam rahim Maria, maka Ia sepenuhnya adalah Tuhan, namun Ia juga sepenuhnya manusia.
Yesus berkata, Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu (Yohanes 8:24).
Intinya, "Jika kau tak percaya bahwa Akulah Tuhan, maka kau bukan orang percaya.

AKU adalah pernyataan Allah tentang diri-Nya sendiri.
Ketika Musa ingin tahu apa yang harus ia katakan ketika bangsa Israel bertanya siapa yang mengirimnya, Allah berkata padanya, Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU."
Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu (Keluaran 3:14).

Itulah mengapa Kelahiran Perawan adalah satu ajaran penting.
Kristus bukan disebut Tuhan karena Dia dilahirkan dari seorang perawan; Dia dilahirkan dari seorang perawan sebab Dia adalah Tuhan.

Bacaan Alkitab Setahun :
Habakuk 2; II Petrus 1-3

Kelahiran Yesus melalui perawan Maria membuktikan bahwa Allah telah menggenapi janji-Nya atas umat manusia
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)

| Senin, Desember 08, 2014 |

Willy meninggalkan pesan untukmu

Willy meninggalkan pesan untukmu
Baca email ini dalam: dan 32 bahasa lain.
Kamu menerima email ini karena Willy ingin tersambung dengan willywindoko.sword@blogger.com di Twoo. Berhenti langganan
Willy meninggalkan pesan untukmu.
Periksa pesan kamu

Kamu bisa segera membalas menggunakan sistem obrolan kami.
Selamat bersenang-senang!
Tim Twoo
Twoo
Tidak ingin menerima email seperti ini lagi? Klik di sini. Massive Media Match NV, Emile Braunplein 18, 9000 Ghent, Belgium BE0537240636. info-id@twoo.com
| Senin, Desember 08, 2014 |

Seorang Anak Telah Diberikan

Yesaya 9:6 "Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai."

Dalam artian luas, Allah ada di mana-mana, yang berarti kemana pun kita pergi, Dia selalu ada di sana. Tetapi jika kita benar-benar ingin Allah ada bersama kita, lebih khususnya lagi, jika kita ingin Kristus hidup di dalam hati kita, maka kita harus berbalik dari dosa kita dan percaya kepadaNya.

Bayi mungil di palungan ini datang untuk satu tujuan yang jelas, yaitu mati bagi dosa-dosa dunia.
Kelahiran Yesus ada, begitu pun dengan kematian-Nya, dan pada akhirnya diikuti oleh kebangkitan-Nya.
Dia lahir untuk mati supaya kita hidup. Saya pribadi tahu bagaimana sakitnya kehilangan anak.
Dan saya pikir, bagi orang tua, tidak ada rasa sakit yang lebih sakit dari ini.
Allah tahu itu.
Dia tahu bagaimana rasanya kehilangan Anak.
Kita berbicara tentang pengorbanan Yesus, Dia datang ke dunia ini, menanggalkan hak keilahian-Nya, dan rela naik ke atas kayu salib dan mati bagi dosa-dosa dunia.
Tapi mari kita tidak melupakan pengorbanan Allah Bapa yang menyaksikan Anak-Nya masuk ke dalam dunia ini.

Yesaya 9:6 merangkumnya dengan sempurna: Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

Ayat ini memberi kita perspektif yang berbeda antara surga dan bumi.
Dari perspektif bumi, seorang anak telah lahir bagi kita.
Itulah yang kita rayakan di hari Natal.
Tapi dari perspektif Allah Bapa, bagi kita seorang putera telah diberikan.
Allah Bapa mengutus Anak-Nya.
Dia melakukannya sebab Dia mengasihi kita semua, sebab Dia ingin kita memiliki hadiah utama: karunia hidup kekal.
Ini satu-satunya hadiah yang akan terus berjalan selamanya. 

Bacaan Alkitab Setahun :
Nahum 3; I Petrus 1-3

Kelahiran Yesus ada, begitu pun dengan kematian-Nya, dan pada akhirnya diikuti oleh kebangkitan-Nya.
Dia lahir untuk mati supaya kita hidup.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)

| Sabtu, Desember 06, 2014 |

Di Sini Untuk Anda

Ibrani 13:5 "Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: 'Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.'"

Mungkin Anda sedang mengalami masa-masa sulit pada Natal ini.
Mungkin pernikahan Anda hancur dan Anda sendirian.
Biarkan saya beritahu Anda sesuatu: Allah menyertai Anda.
Mungkin anak-anak Anda sudah lupa dengan Anda tahun ini, tapi Yesus tidak lupa dengan Anda.
Dia adalah Imanuel, yang berarti "Allah beserta kita."
Mungkin orang tua Anda sudah melupakan Anda.
Tapi Allah Bapa tidak akan lupa dengan Anda.

Natal adalah soal melepaskan kesepian.
Yesus berkata, "Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu.
Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau" (Ibrani 13:5).
Ditelisik dari bahasa aslinya, secara harfiah ayat ini berarti: "Aku tidak akan pernah, tidak akan pernah, tidak akan pernah meninggalkanmu atau mengabaikanmu."
Dia akan ada bersama Anda di hari-hari bahagia.
Dia akan ada bersama Anda di hari-hari suram.
Dia akan ada bersama Anda di hari-hari sulit.
Dia akan ada bersama Anda melewati semua hari Anda.
Kemudian Dia akan menunggu Anda di surga, menyambut Anda dalam kemuliaan-Nya. 
Anda tak perlu takut sebab Allah bersama Anda.

Kadang orang-orang bertanya pada saya, "Bagaimana cara Anda melewati liburan Natal ketika Anda kehilangan orang terkasih? Apakah ada buku-buku yang bisa saya pelajari?"
Jawaban saya ialah Anda tidak butuh buku panduan; Anda hanya butuh Imanuel.
Anda harus tahu bahwa Allah ada menyertai Anda.
Anda harus bersandar pada-Nya.
Itulah pesan penting dari musim libur Natal ini: bahwa Allah datang mendekat kepada Anda.

Apa yang sedang kita rindukan, jauh di dalam hati, bukanlah Natal, tetapi Kristus; bukan kemeriahan, tapi Mesias; bukan perbuatan baik, tapi Allah; bukan hadiah, tapi kehadiran-Nya dalam hidup kita.
Siapapun atau apapun selain itu, pasti mengecewakan. 

Itulah inti dari Natal.
Ini adalah tentang Imanuel.
Allah beserta kita.
Dia ada di sini untuk Anda.

Bacaan Alkitab Setahun :
Nahum 2; Yakobus 3-5

Yang Anda rindukan bukan hanya kemeriahan Natal, namun Anda merindukan kehadiran Kristus dalam hidup Anda
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)

| Jumat, Desember 05, 2014 |

Pesan Natal

Yohanes 3:16 "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."

Ketika saya masih kecil, saya selalu mendambakan memiliki sebuah keluarga yang utuh.
Saya ingat satu Natal ketika saya tinggal dan ibu saya tinggal di satu hotel kecil.
Saya bangun di pagi Natal, tak sabar membuka hadiah saya.
Tapi yang saya dapatkan ialah ibu saya yang masih tidur karena dia minum-minum di malam sebelumnya.
Saya melihat sekeliling saya dan berpikir, Natal berikutnya harus lebih baik dari ini.

Saya percaya bahwa Natal berbicara tentang sesuatu yang lebih besar.
Natal yang sejati berbicara tentang hubungan kita dengan Yesus Kristus.
Pesan utama Natal ialah Allah datang kepada kita: "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita. (Matius 1 :23)

Pesan Natal bukanlah "Mari Kita Menyambut Salju, tapi Mari kita menyembah" karena Allah beserta kita.
Hadiah-hadiah Natal pertama bukanlah dari orang-orang Majus yang diberikan untuk Allah Anak.
Sebaliknya, hadiah Natal pertama ialah karunia Yesus Kristus dari Allah kepada kita: 

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16).

Pesan Natal ini punya arti: Anda tidak akan hidup sendirian lagi.
Yesus berkata, "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia (Yohanes 14:23).
Sungguh satu pernyataan yang luar biasa.
Allah Bapa dan Allah Anak menyatakan ingin tinggal bersama Anda dan saya.

Yesus berkata, "Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.
Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Matius 28:20).
Inilah janji bagi semua orang.
Mengapa? Karena Imanuel - Allah beserta kita.

Bacaan Alkitab Setahun :
Nahum 1; Yakobus 1-2

Pesan Natal berbicara tentang sesuatu yang lebih besar. Natal yang sejati berbicara tentang hubungan kita dengan Yesus Kristus. (Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)

| Jumat, Desember 05, 2014 |

Natal Adalah Sebuah Janji

Matius 4:16 "Bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang."

Bagi mereka yang telah kehilangan orang yang dikasihi, seperti keluarga, Natal bisa jadi hari yang benar-benar sulit terutama karena Natal dipenuhi dengan berbagai kenangan indah. Begitu banyak dari kenangan-kenangan tersebut muncul lagi. Dan ketika Anda melihat orang lain bersenang-senang, itu sungguh bisa membawa kesedihan yang besar bagi Anda. Natal bahkan bisa membawa Anda ke satu titik di mana Anda tidak ingin merayakannya lagi. Pernahkah Anda ingin sekali membatalkan Natal? Saya pernah. 

Saya tidak mengatakan bahwa kita harus membatalkan perayaan kelahiran Kristus, tentu saja. Saya tidak mengatakan bahwa kita harus mencopot dekorasi Natal dan menyingkirkan semua hadiah kita. Tapi mari kita membatalkan versi Natal yang tidak memiliki tempat untuk Allah. Mari kita membatalkan versi Natal yang mengatakan, "Happy Holidays" bukan "Selamat Natal." Mari kita membatalkan versi Natal yang diisi dengan hingar bingar dan kegiatan- kegiatan yang tak ada habisnya, yang tak ada kaitannya dengan Yesus Kristus.

Mari kita kembali kepada Natal yang sesungguhnya: perayaan kelahiran Yesus Kristus. Saya suka Natal. Saya berpikir bahwa pada yang sangat terbaik, Natal adalah sebuah janji. Meski benar, Natal ialah menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman-teman, menyantap makanan, liburan, tertawa bersama, bertukar hadiah, dan pergi ke gereja bersama-sama. Saya pikir itu semua adalah sekilas gambaran akan Natal sesungguhnya yang akan kita alami-karena Natal yang sejati ialah janji surga, janji akan sesuatu yang lebih baik.

Anda mungkin melihat sekeliling Anda dan berkata, "Seandainya orang yang saya cintai yang bersama Allah saat ini ada disini melihat ini." Anda sedang melihat lampu yang gemerlapan, tetapi tidakkah Anda berpikir apa yang mereka lihat saat ini adalah lebih baik daripada apa yang Anda lihat? Anda mungkin mengalami kegembiraan sementara, tapi kekasih hati Anda ada bersama Allah, melihat-Nya dalam segala kemuliaan-Nya. Itulah Natal yang pantas dirayakan. 

Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 7; Ibrani 13

Natal adalah sebuah janji, karena itu isilah Natal dengan hal-hal yang bisa membangun iman orang lain dalam hidup Anda (Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greeg Laurie) 

| Jumat, Desember 05, 2014 |

Tiga Syarat Mujizat

Markus 8: 22-23a,25 "Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Betsaida. Di situ orang membawa kepada Yesus seorang buta dan mereka memohon kepada-Nya, supaya Ia menjamah dia. Yesus memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampong&.Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu, maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas."

Kunci untuk memahami apa yang sedang Allah kerjakan dalam hidup Anda ialah belajar untuk melihat kehidupan dari sudut pandang-Nyadan memiliki visi rohani. Alkitab mengatakan dalam Markus 8: 22-23a dan 25, "Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Betsaida. Di situ orang membawa kepada Yesus seorang buta dan mereka memohon kepada-Nya, supaya Ia menjamah dia. Yesus memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampong&.Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu, maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas."

Yesus memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampung& Lalu Ia meludahi mata orang itu dan meletakkan tangan-Nya atasnya, dan bertanya: "Sudahkah kaulihat sesuatu?" Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu, maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas."

Yesus menggunakan kisah ini untuk mengajarkan kita tiga syarat untuk mendapatkan mujizat. Ketika Anda membutuhkan sebuah mujizat dalam hidup Anda, ingatlah ketiga hal ini.

Mujizat terjadi ketika seseorang peduli.

Orang buta yang diceritakan dalam ayat ini tidak datang pada Yesus sendiri; ia punya teman-teman yang peduli padanya yang membantunya memohon pada Yesus untuk menyembuhkannya. Ada satu kata yang menggambarkan ini: perantaraan. Perantaraanialah ketika Anda membawa seseorang kepada Yesus, bukan demi kepentingan Anda sendiri tapi berasal dari kepedulian atas orang tersebut. Ketika Anda mendoakan apa yang orang lain butuhkan, itu satu perantaraan. 

Mujizat terjadi ketika kita datang mendekat kepada Yesus.

Anda tak dapat mendapat jamahan Yesus jika Anda tidak dekat dengan-Nya. Kesembuhan dalam hidup Anda tidak datang dari agama atau ritual atau aturan-aturan. Kesembuhan berasal dari hubungan dengan Kristus. Semakin Anda mengenal Kristus, semakin Anda melihat kesembuhan dari-Nya dalam hidup Anda. 

Mujizat terjadi ketika kita mempercayakan Yesus untuk memimpin kita. 

Seandainya orang buta itu tidak membiarkan Yesus memimpinnya keluar kampung, ia tidak akan mengalami mujizat-Nya. 

Bayangkan jika Anda adalah orang buta ini. Teman-teman Anda membawa Anda ke seseorang yang tidak Anda kenal sama sekali. Lalu tiba-tiba orang itu meraih tangan Anda dan membawa Anda pergi. Anda tak tahu siapa orang ini, Anda tak tahu kemana dia membawa Anda, dan Anda tak tahu berapa lama perjalanan yang ditempuh. Beberapa dari Anda mungkin sedang merasa seperti itu sekarang. Anda tak paham apa yang sedang Allah buat dalam hidup Anda, kemana Ia membawa Anda, atau berapa lama itu akan berlangsung. Anda tahu apa artinya ini? Bersiap-siaplah mengalami mujizat.

Ini disebut perjalanan iman ketika Anda tidak bisa melihat apa yang Allah lihat. Yang harus Anda lakukan adalah bertahan! Anda mungkin buta, tapi apa yang harus Anda lakukan ialah percaya pada Yesus. Dia tahu setiap detil hidup Anda. Dia mengasihi Anda. Dia lebih tahu apa yang Anda butuhkan dibanding Anda sendiri. Jalan-Nya selalu yang terbaik.

Renungkan hal ini: 

Jika saat ini Anda sedang menunggu mujizat dalam hidup Anda, apa yang kira-kira Allah ingin Anda lakukan untuk mendekatkan diri kepada-Nya?

Apa yang telah Anda pelajari tentang Allah dan bagaimana Ia memelihara Anda melalui perjalanan iman anda?

Siapa orang-orang dalam hidup Anda yang membutuhkan mujizat? Apa yang Anda lakukan untuk menjadi perantara antara orang tersebut dengan Allah? 

Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 6; Ibrani 12:18-29

Dia tahu setiap detil hidup Anda. Dia mengasihi Anda. Dia lebih tahu apa yang Anda butuhkan dibanding Anda sendiri (Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Selasa, Desember 02, 2014 |

Karena Allah Berkata Begitu

Lukas 5: 4-5 "Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."

Sebagai pengikut Yesus Kristus, Ia mengharapkan Anda mematuhi apa pun yang Dia ingin Anda lakukan - bahkan jika itu terlihat bodoh bagi orang lain, atau tidak masuk akal dari kacamata finansial, atau bahkan ketika Anda tak mengerti dan takut setengah mati. 

Lukas 5: 4-5 mengatakan, "Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."

Yesus tidak hanya naik ke dalam perahu, tapi tiba-tiba Ia juga mulai memberikan instruksi bagaimana cara menjala ikan kepada para nelayan professional- para murid.

Perhatikan reaksi Simon Petrus. Pertama, ia tidak berdebat dengan Yesus. Dia tidak menyahut, "Maaf, Tuhan, Kau seorang tukang kayu. Aku seorang nelayan. Ikanikan itu tidak akan mampir ke jala kita! Siapa Engkau mengajariku bagaimana cara melakukan keahlianku?"

Dan, Simon Petrus pun tidak ragu-ragu, dia langsung melakukannya. Ketika Yesus menyuruhnya pergi ke tempat yang dalam untuk menangkap ikan, Petrus tidak berkata, "Bagaimana kalau kita memikirkannya dulu sebentar? Mari kita mengambil suara terbanyak" atau "Tuhan, kami sangat lelah dan kotor, Bagaimana kalau kita istirahat sejenak, lalu coba lagi nanti?"

Tapi apa yang Petrus lakukan? Dia menanggapi Yesus dengan ketaatan yang tak bisa diragukan lagi. 

Jika Anda mau menjadi orang percaya yang selalu mengikuti kehendak-Nya, Allah akan memberkati hidup Anda. Instruksi-Nya tidak mesti harus masuk akal bagi Anda, sebab jika Dia berfirman, lakukanlah dan percaya pada-Nya.

Saya tidak tahu apa yang telah Allah katakan untuk Anda lakukan, tapi izinkan saya mengatakan ini: Ketidaktaatan selalu melukai hati Anda karena Anda melewatkan berkat-berkat-Nya. 

Renungkan hal ini : 

Apakah ada sesuatu yang Allah mau Anda lakukan saat ini, tapi Anda tak kunjung melakukannya? 

Apakah ada sesuatu yang membuat Anda sulit percaya bahwa cara Allah lebih baik dari cara Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 5; Ibrani 12:1-17

Jika Anda mau menjadi orang percaya yang selalu mengikuti kehendak-Nya, Allah akan memberkati hidup Anda (Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Selasa, Desember 02, 2014 |

Mengapa Cara Anda Tak Berhasil?

Lukas 5:4-5 "Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."

Alkitab mengatakan dalam Lukas 5:4-5, "Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." 

Bayangkan betapa sulitnya bagi Simon Petrus mengakui kegagalannya kepada Yesus. Dia seorang nelayan profesional, dan dia handal menjala ikan. Itu pekerjaannya. Tapi kadang seorang nelayan professional pun bisa melaut sepanjang malam dan tak mendapat hasil apa pun. 

Ada banyak orang baik yang sudah melakukan yang terbaik. Tapi kadang apa yang kita pikir terbaik belum cukup, dan kadang ada keadaan-keadaan yang berada diluar kendali kita. Anda tak bisa mengontrol perekonomian negara. Anda tak bisa mengendalikan cuaca. Anda tak bisa mengontrol banyak hal dalam hidup yang bisa mengubah keadaan Anda. Anda mungkin sudah berusaha begitu keras, tapi entah mengapa, usaha Anda tampaknya tak membuat perbedaan apapun dan Anda tak bisa berbuat banyak. 

Apa yang perlu Anda lakukan? Pertama, Anda harus mengundang Yesus naik ke atas perahu Anda. Dengan kata lain, izinkan Dia menjadi pusat dari pekerjaan Anda. Kedua, akui pada-Nya bahwa cara Anda tidak berhasil. Alkitab menyebut ini sebagai pengakuan dosa, dan ini memang sulit dilakukan.

Mengapa begitu sulit bagi kita untuk mengakui bahwa cara kita tak berhasil? 

Kebanggan diri. Anda tidak mau orang lain berpikir Anda tidak bisa mengatasinya. Anda memikul tanggung jawab Anda. Anda berpikir dapat menangani semuanya sendiri, meski itu berarti Anda harus bekerja 12 jam sehari. 

Keras kepala. Anda tidak mau mengubah cara Anda. Apakah Anda tahu bahwa musuh terbesar dari kesuksesan hari esok adalah kesuksesan kemarin?

Ketakutan. Anda tidak mau mengakui bahwa Anda berlayar sepanjang malam tapi tak menangkap apa pun. Anda takut orang akan memandang rendah Anda. Anda takut mengajak Yesus naik ke atas perahu Anda karena Dia akan mengarahkan perahu Anda ke tujuan yang enggan Anda datangi. 

Mungkin saat ini Anda sedang melakukan yang terbaik dalam pekerjaan Anda, tetapi tampaknya Anda tak bisa berbuat banyak untuk mengubahnya. Anda perlu melepaskan kebanggan diri Anda, sifat keras kepala Anda dan ketakutan Anda, agar Yesus bisa memimpin kemudi perahu Anda dan mengisinya dengan berkat yang melimpah-limpah. 

Renungkan hal ini : 

Bagaimana Anda membiarkan kebanggan diri, sifat keras kepala, atau ketakutan Anda membuat Anda sulit mengakui kepada Allah bahwa Anda membutuhkan-Nya untuk memimpin karir Anda? 

Apa karya Allah yang ingin Anda kerjakan melalui karir Anda? Apakah Anda bersedia memberikan-Nya kendali penuh?

Bagaimana Anda memandang pengakuan dosa? 

Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 4:6-14 ; Ibrani 11

Undang Yesus masuk ke dalam perahu Anda (kehidupan Anda) jika Anda mau berhasil (Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

| Selasa, Desember 02, 2014 |
Back to Top