Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan

Tujuan Dari Rasa Frustasi

Tujuan Dari Rasa Frustasi
Amsal 12:16 "Bodohlah yang menyatakan sakit hatinya seketika itu juga, tetapi bijak, yang mengabaikan cemooh."

Anda akan bertemu orang-orang yang menyebabkan begitu banyak rasa frustrasi sampai Anda bertanya kepada Tuhan, "Tuhan, tolong bantu aku menunjukkan mereka lebih banyak belas kasih." Siapa orang-orang tersebut dalam hidup Anda?
- Pengemudi yang berjalan lambat di lajur cepat?
- Rekan kerja yang menolak untuk meminta maaf?
- Teman yang tidak tahu berterima kasih?
- Tetangga yang kasar dan menjengkelkan?
- Anggota keluarga yang menuntut, merendahkan, dan senang menentang?

Banyak orang mengembangkan respons yang tidak sehat terhadap frustrasi. Mereka menghindari orang-orang yang sulit, namun penyangkalan hanyalah menunda masalah. Itu tidak menyelesaikan masalah. Penyangkalan mungkin membuat mereka bahagia, tetapi tidak bagi beberapa orang. Apa pun yang mereka lakukan, itu tidak akan bisa berhasil menyingkirkan rasa kesal mereka.

Bagaimana Anda merespons masalah seperti Yesus?

Coba lihat fakta bahwa Allah telah menempatkan orang-orang ini dalam hidup Anda sebagai "amplas surgawi." Meskipun Anda kesal, Allah menggunakan masalah-masalah itu untuk menghilangkan kekurangan Anda. Tuhan lebih tertarik pada karakter Anda daripada kenyamanan Anda.

Belajarlah untuk memaklumi perilaku mereka untuk dapat mengerti rasa sakit mereka. Orang-orang yang terluka akan sering melukai orang lain. Mereka dipenuhi dengan rasa takut dan rasa tidak aman. Mungkin mereka sedang memikul beban yang tidak Anda ketahui.

Ketimbang menyingkirkan orang-orang yang membuat Anda frustasi ini dari hidup Anda, pandanglah mereka sebagai anugerah dari Allah untuk membantu Anda untuk menjadi semakin seperti Kristus.
- "Ya Tuhan, bantu aku untuk lebih sabar."
- "Ya Tuhan, bantu aku untuk lebih baik dalam meminta maaf."
- "Ya Tuhan, bantu aku untuk lebih bersyukur."

Rasa frustrasi juga memberi Anda kesempatan untuk menunjukkan rahmat kepada orang lain. Salah satu alasan Tuhan mengampuni Anda ialah supaya Anda dapat mencerminkan pengampunan kepada orang lain. Itu tidak akan terjadi jika Anda tidak frustrasi!

Renungkan hal ini:
- Bagaimana Anda dapat merespons dengan cara yang lebih seperti Kristus kepada orang-orang yang membuat Anda frustasi?
- Apa yang sudah Anda pahami ketika Anda melihat alasan di balik perilaku seseorang?
- Bagaimana rasa sakit Anda sendiri memengaruhi perilaku Anda?


Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 91-92; Roma 15:14-33


Rasa frustasi menyingkapkan sesuatu dari dalam diri Anda, dan Anda dapat menyerahkan rasa frustasi itu kepada Tuhan dengan memiliki perubahan hati.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Kamis, Agustus 15, 2019 |

Tetaplah Fokus Pada Rencana Tuhan Atas Hidup Anda

Tetaplah Fokus Pada Rencana Tuhan Atas Hidup Anda

Lukas 9:62 "Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."

Tuhan merancangkan kehidupan yang luar biasa buat Anda, tetapi Yesus mengajarkan bahwa Anda harus tetap fokus.

Iblis berkomitmen untuk "menghalangi" Anda melakukan pekerjaan Kerajaan Surga. Ia tidak suka Anda mengerjakannya. Salah satu metode yang ia pakai agar Anda tidak bekerja dengan efektif ialah dengan membuat perhatian Anda teralihkan.

Apakah Anda setuju bahwa gangguan-gangguan kian berlimpah di dunia kita hari ini?

Contohnya orang-orang yang suka menyenangkan orang lain. Ketika kita teralihkan karena fokus menyenangkan orang lain, rencana mereka menjadi lebih penting dibanding rencana Allah. Pikiran kita tersita karena memikirkan apa yang orang lain inginkan dan apa yang mereka harapkan dari kita, ketimbang mencari kehendak Tuhan.

Hobi-hobi Anda bisa menjadi sebuah pengalih perhatian ketika itu sudah menjadi suatu obsesi. Tak ada salahnya mempunyai sebuah hobi— kecuali jika itu menjadi prioritas utama di hati Anda. Beberapa hal tidak serta merta buruk; itu hanya tidak baik. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun" (1 Korintus 10:23). Apabila hobi atau kebiasaan tidak berfaedah, maka itu dinamakan gangguan. Untuk hidup Anda, apakah Anda menginginkan yang baik atau yang terbaik?

Terjebak di dalam masa lalu bisa menjadi sebuah gangguan dalam beberapa hal. Anda mungkin terjebak karena mengenang kembali "hari-hari indah di masa lalu," dan mengabaikan kesempatan-kesempatan yang diberikan Tuhan pada saat ini. Di sisi lain, Anda mungkin terlalu terbebani dengan penyesalan dan tak bisa bergerak maju. Akan tetapi, masa lalu bisa menjadi sebuah penjara ketika itu mencegah Anda untuk fokus pada pekerjaan Tuhan hari ini.

Memenangkan persetujuan orang lain, terobsesi dengan suatu hobi, dan terjebak di masa lalu tentu bukanlah satu-satunya hal yang bisa menjadi gangguan. Luangkan waktu sejenak untuk bertanya pada diri sendiri apa hal terpenting dalam hidup Anda. Luruskanlah itu supaya Anda dapat mengingatnya dan mintalah Tuhan untuk membantu Anda tetap fokus pada apa yang paling penting.

Renungkan hal ini:
- Pikirkan beberapa hal baik yang Anda prioritaskan dalam hidup Anda. Bagaimana itu mengalihkan Anda dari hal-hal yang paling penting dan dari misi Tuhan untuk Anda?
- Mengapa kita begitu mudah teralihkan oleh hal-hal yang kelihatannya baik yang bukan yang terbaik dari Allah bagi kita?
- Di mana dalam hidup Anda dimana Anda melihat manfaat terbesar dari tetap fokus pada apa yang paling penting?


Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 89-90; Roma 15:1-13


Prioritaskanlah Tuhan diatas yang lain. Pikirkan apa yang akan menyenangkan hatiNya Tuhan
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Rabu, Agustus 14, 2019 | ,

Di Kala Musim Kehilangan, Lepaskanlah Kedukaan Anda

Di Kala Musim Kehilangan, Lepaskanlah Kedukaan Anda

Mazmur 62: 8 "Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita. Sela."

Tragedi selalu menghasilkan emosi-emosi yang kuat - kemarahan, ketakutan, depresi, kekhawatiran, dan kadang rasa bersalah. Perasaan ini bisa membuat kita takut, dan seringkali kita tak tahu apa yang harus kita perbuat dengannya. Ketika mengalami suatu kehilangan yang teramat sulit, emosi-emosi ini akan meluap keluar dari dalam diri kita. Apabila kita tak segera mengatasinya, maka kita akan butuh waktu yang lebih lama untuk pulih.

Beberapa orang tidak pernah langsung membereskan kesedihan mereka. Mereka memendamnya. Mereka menyembunyikannya. Mereka bertingkah seolah mereka baik-baik saja. Mereka berpura-pura seolah-olah itu tidak ada. Dan itulah mengapa mereka masih bergumul dengan tekanan dan stres akibat dari kehilangan yang terjadi 20 atau 30 tahun yang lalu.

Ada sebuah mitos yang mengatakan bahwa Tuhan ingin Anda berjalan sambil tersenyum sepanjang waktu dan berucap, "Puji Tuhan!" Alkitab tak pernah sekali pun mengatakan ini.

Malah, Yesus mengajarkan hal yang sebaliknya. Dalam Matius 5: 4, Ia berkata "Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur." Berduka itu tidak apa-apa. Sebagai orang Kristen, kita tahu mereka yang lebih dulu meninggalkan kita akan sampai ke surga ketika mereka mati. Oleh sebab itu, kita tak boleh berduka seperti dunia ini. Kedukaan kita berbeda. Selain karena kita akan merindukan mereka, tapi kita juga bisa menjadi tenang, sebab kita tahu mereka ada bersama Allah di surga.

Lalu bagaimana Anda harus menghadapi emosi-emosi tersebut? Jangan memendamnya atau menguburnya di dalam diri Anda. Tetapi, keluarkan perasaan Anda- serahkan kepada Tuhan. Berserulah, "Ya Tuhan, aku terluka! Aku sedih! Ini terlalu berat buatku." Jika Anda ingin belajar akan hal kesedihan, bacalah kitab Mazmur. Berkali-kali Daud menumpahkan seluruh emosinya kepada Allah, katanya, "Ya Tuhan, ini waktu yang berat buatku. Aku benar-benar merasakan sakit." Berserulah kepada Tuhan, sama seperti Daud.

Jika saat ini Anda tengah mengalami suatu kehilangan, pahamilah bahwa apabila Anda tidak melepaskan kesedihan Anda, pada akhirnya itu akan mengalir keluar dari dalam diri Anda. Emosi yang dipendam akan membusuk, dan pada akhirnya akan meledak dalam satu situasi yang jauh lebih buruk.

Renungkan hal ini:
- Apa saja kesalahpahaman di masyarakat kita yang membuat kita tidak nyaman melepaskan kedukaan kita?
- Kedukaan atau kehilangan apa dalam hidup Anda yang selama ini Anda pergumulkan? Bagaimana itu memberi dampak buat Anda?
- Bagaimana gereja dapat membantu atau malah melukai seseorang yang tengah berduka? Bagaimana Anda dapat membantu mendorong adanya suatu transparansi dalam kelompok kecil atau gereja Anda?


Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 84-86; Roma 13


Lepaskanlah kedukaan Anda dulu, maka Tuhan akan datang untuk menyembuhkan Anda
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Selasa, Agustus 13, 2019 | ,

Tuhan, Mengapa Ini Terjadi Padaku?

Tuhan, Mengapa Ini Terjadi Padaku?
1 Korintus 13: 9, 12 "Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal."

Terkadang Tuhan dengan sengaja menyembunyikan wajahnya dari kita. Mengapa? Supaya kita mau belajar untuk percaya pada-Nya dan hidup dengan iman, bukan dengan perasaan kita.
Misalnya, ketika Ayub mengalami banyak penderitaan dan keputusasaan, ia mengajukan banyak pertanyaan yang familier buat kita semua: "Mengapa terang diberikan kepada yang bersusah-susah, dan hidup kepada yang pedih hati;" (Ayub 3:20).

Pertanyaan-pertanyaan "mengapa" ini merupakan sifat manusia; kita semua mempertanyakannya. Kita punya konsep yang salah bahwa jika kita mengerti alasan di balik penderitaan kita, maka itu akan mengurangi rasa sakit kita- atau setidaknya membuat kita lebih mudah menjalaninya.

Tetapi Amsal 25: 2 mengatakan, "Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu, tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu." Satu-satunya alasan yang harus Anda tahu tentang Tuhan ialah Ia telah memilih untuk menyatakan diri-Nya kepada Anda. Ini kebenaran itu: Ada beberapa hal yang tidak akan pernah Anda mengerti sampai Anda berada di surga.

Tuhan tidak perlu bertanya kepada Anda terlebih dahulu sebelum Dia melakukan sesuatu atas hidup Anda. Tuhan tidak perlu mendapatkan izin Anda sebelum Dia mengizinkan sesuatu terjadi dalam hidup Anda. Tuhan adalah Tuhan, dan kita tidak akan selalu memahami mengapa beberapa hal terjadi.

Suatu hari semuanya akan menjadi jelas. Semuanya akan menjadi masuk akal. Anda akan mampu mengatakan, "Jadi itu sebabnya Tuhan mau itu terjadi dalam hidup saya!" Sampai hari itu tiba, Tuhan ingin Anda percaya pada-Nya.

Renungkan hal ini:
- Apa saja pertanyaan-pertanyaan yang perlu Anda masukkan ke dalam file "Tanya Tuhan Ketika Aku sampai di Surga"?
- Bagaimana dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan "mengapa" akan memperdalam iman Anda?
- Bagaimana Anda dapat mendorong seseorang yang selama ini bertanya kepada Tuhan dan bertanya-tanya mengapa Tuhan membiarkan sesuatu terjadi?


Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 84-86; Roma 13


Tuhan tidak berutang satu penjelasan apa pun kepada Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Senin, Agustus 12, 2019 | ,

Roh Kudus Mengingatkan Kita Firman Tuhan

Roh Kudus Mengingatkan Kita Firman Tuhan


Yohanes 14:26 "Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu."

Allah berbicara melalui Roh Kudus. Dia memberi Anda ide. Dia memberi Anda saran. Dia memunculkan perasaan atau gagasan ke dalam pikiran Anda. Ketika Iblis berbicara kepada Anda, Dia sedang menggoda Anda. Tetapi ketika Tuhan berbicara kepada Anda ke dalam pikiran Anda, Dia sedang memberi nubuatan kepada Anda.

Yesus berkata dalam Yohanes 14:26, "Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu." Apabila Anda seorang Kristen, maka Roh Kudus merupakan guru dan penasihat Anda. Beberapa orang menghabiskan ribuan dolar untuk membayar seorang life coach yang membimbing langkah-langkah mereka menjalani hidup. Ketahuilah Anda sudah punya satu Penasihat!

Perhatikan Yohanes 14:26 mengatakan bahwa Roh Kudus akan "mengingatkan Anda." Roh Kudus berbicara langsung ke dalam pikiran Anda. Dia tidak berbicara dengan suara yang bisa didengar. Mengapa begitu? Sebab Dia tidak perlu berbicara ke telinga Anda. Dia bisa langsung berbicara ke dalam pikiran Anda. "Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah" (Roma 8:16).

Roh Kudus membuat kita ingat pada kebenaran Firman, namun Dia mengandalkan Anda untuk menanamkan Firman-Nya ke dalam pikiran Anda. Itulah sebabnya Anda harus mengenal Alkitab.

Renungkan hal ini:
- Jelaskan satu waktu ketika Roh Kudus mengingatkan Anda akan Firman Tuhan di saat yang tepat.
- Bagaimana selama ini Anda melihat Roh Kudus bertindak sebagai guru dan penasihat Anda?
- Bagaimana karya Roh Kudus di dalam Anda membantu menguatkan iman Anda?


Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 81-83; Roma 12


Ketika Anda membaca, mempelajari, dan mengisi pikiran Anda dengan Firman Tuhan, Anda menyimpan kebenaran itu di dalam diri Anda, yaitu kebenaran yang akan diingatkan oleh Roh Kudus di waktu yang tepat.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Minggu, Agustus 11, 2019 | ,

Hari Yang Sombong Menentang Tuhan

Hari Yang Sombong Menentang Tuhan
Yakobus 4: 6-7 "Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!"

Seringkali kita membuat rencana tanpa berkonsultasi dengan Tuhan. Lalu kita berdoa dan meminta Dia memberkati rencana kita itu meski kita tidak meminta Dia untuk ambil bagian di dalamnya.

Kita hanya berasumsi bahwa rencana kita itu adalah kehendak-Nya. Kemudian, ketika rencana kita itu tidak terjadi sesuai dengan jadwal yang kita inginkan, atau malah tidak terjadi sama sekali, kita menjadi marah kepada Tuhan. Itu yang disebut kesombongan, dan Tuhan membenci kesombongan.

Mungkin ada banyak orang yang tidak ingin Anda tentang, tetapi percayalah Anda tidak akan mau benar-benar ditentang oleh Tuhan. Tidak mungkin Anda akan memenangkan pertentangan itu. Ketika Anda menyombongkan diri, Alkitab mengatakan Anda menentang Allah pada saat itu juga. Bahkan Anda berlaku sebagai musuh Tuhan setiap kali Anda menyombongkan diri sendiri. Begitulah betapa seriusnya hal ini. Lalu, apa artinya menyerahkan diri Anda dan rencana Anda kepada Tuhan?

Roma 6:13 mengatakan, "Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran."

Berserah berarti berkata, "Ya Tuhan, aku ikut rencana-Mu untuk hidupku, bukan ikut rencanaku. Aku punya rencana, aku punya impian, aku punya cita-cita, aku punya ambisi, tapi aku tahu bahwa Engkau menempatkanku di bumi ini untuk suatu tujuan, dan aku mengambil keputusan untuk ikut rencana-Mu untuk hidupku, bukan ikut rencanaku."

Renungkan hal ini:
- Area-area apa dalam hidup Anda yang harus Anda serahkan kepada Tuhan?
- Bagaimana hasrat Anda untuk mengendalikan area tertentu dalam kehidupan Anda mengungkapkan tentang kesombongan diri Anda?
- Menurut Anda mengapa Allah membenci kesombongan?



Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 77-78; Roma 10


Berserah kepada Tuhan merupakan jalan terbaik menuju kesuksesan karena alih-alih Dia yang menjadi bagian dari rencana Anda, Dia yang menjadikan Anda bagian dari rencana-Nya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Jumat, Agustus 09, 2019 | ,

Cara Bersukacita Dalam Kebaikan Tuhan Atas Orang Lain

Cara Bersukacita Dalam Kebaikan Tuhan Atas Orang Lai

Roma 12:15 "Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!"

Ketika kita melihat Tuhan memberkati orang lain, biasanya kita meresponnya dengan salah satu dari respon ini: bersukacita atau malah membencinya.

Entah mengapa, bagian terakhir dari ayat ini jauh lebih mudah dilakukan daripada bagian pertama. Lebih mudah menangis dengan mereka yang menangis. Tetapi jauh lebih sulit buat bersukacita ketika seseorang mengalami kesuksesan. Malah kadang kita merasa terancam karena kesuksesan orang dan kita membencinya. Itu karena kita berpikir dunia ini adalah sebuah kue raksasa yang terbagi menjadi beberapa potongan. Jika seseorang mendapat potongan yang sedikit lebih besar dari milik saya, itu berarti potongan pie yang saya dapat lebih kecil.

Pemikiran seperti itu salah. Tuhan memiliki semua potongan pie itu di dunia ini! Dia tidak pernah kehabisan berkat. Dia tidak pernah kehabisan kasih karunia. Ada lebih dari cukup anugerah di dunia ini untuk semua orang, dan hanya karena Tuhan memberkati orang lain, bukan berarti tidak ada cukup berkat untuk Anda juga. Dia ingin memberkati Anda, tetapi mungkin dengan cara-cara yang berbeda.

Iri mencegah Anda masuk ke dalam kebahagiaan orang lain. Akibatnya, Anda tidak menikmati banyak hal yang terjadi di dunia ini. Iri membuat Anda menjadi orang yang sangat menyedihkan.

Ini yang terjadi dalam perumpamaan tentang para pekerja kebun anggur dalam Matius 20. Pemiliknya mempekerjakan beberapa pekerja di pagi hari dan yang lainnya di siang hari, namun ia membayar mereka semua dengan upah yang sama. Para pekerja yang bekerja dari pagi hari mengira mereka telah ditipu. Ketimbang menikmati upah mereka, mereka malah membencinya.

Renungkan hal ini:
- Bagaimana Anda dapat melihat tangan Tuhan membentuk berkat-berkat dalam hidup Anda khusus untuk Anda?
- Pikirkan tentang cara-cara Tuhan memberkati orang-orang dalam hidup Anda baru-baru ini. Bagaimana Anda bisa bersukacita dengan mereka hari ini?
- Bagaimana bersukacita dengan orang lain dan menangis dengan orang lain membuat Anda lebih dekat dengan Yesus?



Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 74-76; Roma 9:16-33


Jika Anda memilih untuk bersukacita di dalam kebaikan Allah atas orang lain, Anda dapat selalu bersukacita — karena pasti ada hal baik yang selalu terjadi pada seseorang.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Kamis, Agustus 08, 2019 | ,

Belajar Untuk Menjadi Puas

Belajar Untuk Menjadi Puas

1 Korintus 4: 7-8 "Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya? Kamu telah kenyang, kamu telah menjadi kaya, tanpa kami kamu telah menjadi raja. Ah, alangkah baiknya kalau benar demikian, bahwa kamu telah menjadi raja, sehingga kamipun turut menjadi raja dengan kamu."

Rasa puas tidak muncul begitu saja, bahkan bagi Rasul Paulus sekalipun yang berkata, "Aku telah belajar mencukupkan diri." Menjadi puas merupakan sebuah proses pembelajaran.

Sulit untuk mengakui bahwa kita tengah bergumul dengan rasa iri, sebab iri hati merupakan sebuah perasaan yang jelek. Ketika Anda iri dengan orang lain, Anda benar-benar ingin mereka gagal, sebab dengan mengetahui bahwa orang lain tidak memiliki sesuatu yang lebih dari Anda membuat perasaan Anda lebih baik. Sungguh gila, bukan? Jika kita dapat belajar untuk bersyukur atas apa yang kita miliki, kita dapat menyingkirkan perasaan iri itu.

Penting untuk dipahami bahwa iri hati bukan soal memiliki hasrat atau impian atau cita-cita. Bagus jika kita memiliki impian. Iri hati bukan soal menantikan sesuatu atau berharap sesuatu dapat terjadi dalam hidup Anda atau bahkan memikirkan apakah Anda seharusnya memiliki sesuatu atau tidak.

Sebaliknya, iri hati adalah membenci seseorang yang sudah memiliki apa yang Anda inginkan atau pada siapa yang telah mencapai impian yang belum Anda capai. Iri hati mengatakan Anda tak bisa bahagia sampai keinginan Anda terkabul atau cita-cita Anda tercapai. Sementara iri hati tidak bersyukur atas apa yang sudah Anda punya.

Alkitab memberi tahu kita bahwa kita telah memiliki lebih dari yang kita butuhkan dan memiliki jauh lebih dari yang seharusnya pantas kita dapatkan. Setiap hal baik dalam hidup kita merupakan anugerah dari Tuhan, dan itu terserah Dia untuk memutuskan kapan dan bagaimana Dia memberkati kita. Sementara memilih untuk bersyukur dan memaksimalkan apa yang telah kita terima adalah pilihan kita.

Renungkan hal ini:
- Faktor atau situasi apa yang tampaknya memicu "masalah iri hati" dalam hidup Anda?
- Bagaimana rasa iri memberi pengaruh negatif terhadap hubungan-hubungan dalam hidup Anda?
- Apa satu cara praktis yang dapat Anda lakukan untuk menunjukkan rasa syukur Anda hari ini?



Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 72-73; Roma 9:1-15


Ketimbang fokus pada apa yang tidak Anda miliki dan apa yang tidak terjadi, Anda dapat memilih untuk bersyukur atas apa yang Anda miliki dan apa yang telah terjadi dalam hidup Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Rabu, Agustus 07, 2019 | ,

Hadapi Dengan Kebenaran, Teguhkan Dengan Kasih

Hadapi Dengan Kebenaran, Teguhkan Dengan Kasih

Amsal 12:25 "Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia."

Jika seseorang mendatangi Anda hari ini dan berkata, "Ayo kita bicara, saya ingin memberitahu Anda beberapa area dalam hidup Anda yang harus Anda ubah," Anda mungkin tidak akan senang membicarakannya. Anda mungkin berpikir, "Kau pikir kau siapa?" Anda mungkin akan jadi kesal, memberontak, dan bahkan melawannya.

Berikut ini strategi yang lebih baik. Ketika Anda berbicara dari hati ke hati dengan seseorang, mulai dan akhirilah pembicaraaan Anda dengan nada positif, dan teguhkanlah hal-hal berikut:
1. Anda mengasihi dan peduli pada orang itu.
2. Anda akan berdoa dan membantu orang itu.
3. Anda yakin orang itu dapat berubah.

Paulus melakukan ini dalam 1 dan 2 Korintus dengan memulai dan mengakhirinya dengan sebuah peneguhan. Contohnya ia memulai suratnya kepada jemaat di Korintus dengan ucapan, "Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu," dan mengakhirinya dengan, "Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian" Di tengah-tengah suratnya itu, ia menuliskan kebenaran Firman sambil memberikan peneguhan: "Aku sangat berterus terang terhadap kamu; tetapi aku juga sangat memegahkan kamu. Dalam segala penderitaan kami aku sangat terhibur dan sukacitaku melimpah-limpah" (2 Korintus 7: 4).

Perhatikan bahwa Paulus menggunakan kata "dan." Jangan pernah menggunakan kata "tapi" ketika mengkonfrontasi. Jika Anda mengatakannya, apa pun yang Anda katakan sebelum atau sesudahnya pasti akan diabaikan dan tidak ada pengaruhnya buat orang tersebut: "Menurutku kau orang yang hebat, tapi..." Kita sudah lama berteman, tapi... "Sebaliknya, gunakan kata "dan": "Kau orang yang hebat, dan aku percaya kau bisa menjadi orang yang lebih baik." "Hubungan kita luar biasa, dan aku percaya ada beberapa hal yang harus kita perbaiki dalam hubungan ini." Nah, itulah artinya meneguhkan seseorang."

Renungkan hal ini:
- Apa beberapa cara praktis yang bisa Anda rencanakan yang akan Anda katakan ketika Anda mengkonfrontasi seseorang?
- Bagaimana seseorang menggunakan peneguhan ketika mengkoreksi kesalahan Anda di masa lalu? Bagaimana perasaan Anda?
- Mengapa kebenaran kadang menyakitkan?


Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 70-71; Roma 8:22-39


Bicara dalam kasih tanpa menghakimi akan menyampaikan isi hati Anda dengan baik , tanpa perlu banyak kata-kata
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Selasa, Agustus 06, 2019 | ,

Untuk Melayani Orang Lain, Buka Mata Anda

Untuk Melayani Orang Lain, Buka Mata Anda

1 Korintus 10:24 "Jangan seorangpun yang mencari keuntungannya sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan orang lain."

Jika Anda ingin melakukan perjalanan lintas negara, Anda punya beberapa opsi. Pesawat akan membawa Anda ke sana dengan cepat, tetapi Anda tidak akan merasakan pengalaman yang banyak di negeri tersebut. Kereta atau mobil akan memberi Anda kesempatan untuk melihat lebih banyak lagi. Tetapi jika Anda benar-benar ingin dapat pengalaman sebanyak mungkin, Anda bisa berjalan kaki.

Itu karena semakin pelan Anda bergerak, semakin banyak yang Anda lihat.

Alkitab berkata, "Jangan seorangpun yang mencari keuntungannya sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan orang lain" (1 Korintus 10:24). Mintalah supaya Tuhan memberi Anda radar spiritual untuk orang-orang di sekitar Anda yang tengah terluka secara emosional, spiritual, atau fisik.

Mungkin Anda dilahirkan dengan karunia ini. Anda langsung bisa merasakan ketika orang-orang di sekitar Anda membutuhkan. Bukan berarti Anda lebih spiritual dibanding kita semua. Anda memang diciptakan seperti itu.

Sayangnya, itu tidak menggambarkan kita semua. Beberapa dari kita memiliki gangguan konsentrasi spiritual. Kita sangat mudah terganggu. Kita jadi sangat mudah memerintah. Kita sangat mudah menjadi tidak peka dengan apa yang terjadi di sekitar kita.

Namun jika Anda peduli, Anda akan mudah untuk mengerti. Tidak selalu mudah mengenali kebutuhan orang lain, terutama ketika Anda terlalu sibuk dan memiliki jadwal yang terlalu padat.

Tetapi itu sesungguhnya adalah bagian penting dari melayani orang lain. Tuhan ingin Anda membantu orang lain. Minta Dia untuk menunjukkan kepada Anda hal-hal yang salah Anda fokuskan agar Anda dapat dengan mudah menghapusnya.

Renungkan hal ini:
- Siapa saja yang Anda lewati setiap hari yang terkadang lebih sulit untuk Anda lihat? Ketika Anda membuka mata Anda, peluang-peluang baru apa yang bisa Anda ambil untuk membantu mereka?

- Bagaimana bisa mengabaikan kebutuhan orang lain sama dengan Anda mengabaikan Tuhan?

- Apa saja cara sederhana yang bisa Anda lakukan untuk menyesuaikan jadwal kegiatan Anda sehingga Anda tidak menjadi "kewalahan" dan "terlalu sibuk" untuk mengenali apa yang orang lain butuhkan di sekitar Anda?


Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 68-69; Roma 8:1-21


Jika Anda ingin melayani sesama melalui pelayanan Anda, maka Anda perlu memperlambat hari Anda dan memperhatikan dunia. Itu membantu Anda untuk lebih peka terhadap kebutuhan orang lain.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Senin, Agustus 05, 2019 |

Bersedia Untuk Diinterupsi

Bersedia Untuk Diinterupsi

Lukas 10:37 "Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"

Jika Anda ingin melayani orang lain seperti Yesus melayani Anda, maka buang jauh-jauh jadwal kegiatan Anda. Orang-orang membutuhkan Anda ketika mereka membutuhkan Anda. Anda harus rela diinterupsi.

Mereka tidak butuh Anda ketika Anda tidak sibuk. Kasih seringkali tidak nyaman, dan melayani orang lain butuh waktu. Satu hal yang kita tahu tentang Yesus adalah Dia membiarkan diri-Nya diinterupsi. Dia berhenti untuk menolong.

Suatu hari Yesus menceritakan sebuah perumpamaan tentang orang Samaria yang Baik Hati, yang mendapati seorang pria yang baru saja dirampok dan dipukuli tergolek di tepi jalan menuju Yerikho. Seorang pendeta dan seorang pejabat gereja hanya melewati pria yang terluka itu tanpa memberi bantuan, tetapi orang Samaria itu berhenti dan menolong.

Pikirkan alasan-alasan yang sebenarnya bisa diberikan orang Samaria itu untuk membenarkan dirinya untuk tidak membantu. Dia bisa saja berkata, "Saya punya masalah saya sendiri yang harus saya pikirkan" atau "Saya punya urusan yang lebih penting yang harus saya urus" atau "Orang lain akan menolongnya."

Jujur saja, kapan pun Anda menginginkan sebuah alasan untuk tidak membantu orang lain yang Tuhan tempatkan di dalam hidup Anda, Iblis akan segera memberikannya kepada Anda. Dia dengan senang hati akan memberikan Anda seribu alasan mengapa Anda tidak punya waktu, energi, atau uang untuk membantu seseorang yang membutuhkan bantuan Anda.

Tetapi ketika Anda bertemu dengan orang-orang yang terluka, itulah kesempatan buat Anda belajar melayani dan mencintai — itulah cara Tuhan untuk Anda memanfaatkan momen-momen itu dalam hidup Anda.

Ketika Anda menemukan peluang-peluang itu hari ini, bagaimana Anda akan meresponnya? Apakah Anda akan melewatkannya begitu saja? Atau akankah Anda memanfaatkannya?

Yesus meluangkan waktuNya untuk membantu Anda saat Anda membutuhkan. Ketika Yesus selesai mengatakan tentang perumpamaan Orang Samaria yang Baik Hati, kata-Nya, "Pergilah, dan perbuatlah demikian!" (Lukas 10:37)

Renungkan hal ini:

- Bagaimana Anda bisa membangun margin ke dalam jadwal Anda, sehingga Anda bisa lebih mudah menunjukkan kebaikan kepada orang lain?

- Ketakutan-ketakutan apa yang perlu Anda lupakan untuk dapat menunjukkan kebaikan kepada orang lain?

- Bersiaplah di minggu ini: Tuhan ingin Anda menunjukkan kebaikan kepada seseorang yang datang ke dalam hidup Anda. Bagaimana Anda akan meresponnya?


Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 66-67; Roma 7


Berhentilah sejenak dan dengarkanlah suara orang lain yang membutuhkan Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Minggu, Agustus 04, 2019 |

Ambil Peluang Untuk Melayani

Ambil Peluang Untuk Melayani

Amsal 3: 27-28 "Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya. Janganlah engkau berkata kepada sesamamu: "Pergilah dan kembalilah, besok akan kuberi," sedangkan yang diminta ada padamu."

Kasih adalah sesuatu yang Anda lakukan. Kasih bukan hanya berkata, "Saya merasa kasihan dengan apa yang menimpa orang itu. Sungguh kasihan." Kasih memanfaatkan momen tersebut.

Misalnya, dalam salah satu perumpamaan Yesus yang paling terkenal, Orang Samaria yang Baik hati, ia melakukan beberapa hal untuk mengambil peluang menggunakan momen tersebut. Beberapa terjemahan mengatakan bahkan ia "membungkuk" untuk menolong orang itu. Dengan kata lain, dia memposisikan dirinya sejajar dengan orang tersebut. Dia tidak bertingkah laku seperti orang yang lebih kaya dan ia tidak berbicara merendahkan orang tersebut (Lukas 10:34).

Kedua, Orang Samaria yang Baik Hati itu menggunakan apa yang dimilikinya. Dia menyiram luka pria itu dengan minyak dan anggur. Mengapa? Sebab itulah yang dia miliki di keledainya. Anggurnya bekerja dengan baik karena itu mengandung alkohol. Itu mengandung antiseptik. Minyak bekerja dengan baik karena itu menenangkan luka pria itu.

Kemudian Alkitab mengatakan bahwa Orang Samaria yang Baik Hati itu membalut luka pria itu dengan perban. Dari mana dia mendapatkan perban itu? Orang itu bukan seorang dokter. Dia tidak memiliki peralatan P3K. Dan pria yang terluka itu telah ditelanjangi, jadi ia tidak mengenakan pakaian sehelai pun. Perban yang ia gunakan itu berasal dari pakaian yang dipakai oleh orang Samaria itu.

Orang Samaria yang Baik Hati itu melakukan semua yang ia bisa untuk menolong dengan menggunakan apapun yang ia punya.

Dunia ini penuh dengan orang yang terluka. Pernahkah Anda bertanya-tanya berapa banyak orang yang tengah terluka yang Anda lewati? Mungkin mereka tidak terluka secara fisik, tetapi mereka terluka secara emosional. Mereka terluka secara spiritual. Mereka terluka secara finansial. Dan mereka membutuhkan kasih Anda. Mereka membutuhkan kebaikan Anda.

Renungkan hal ini:
- Renungkan jadwal Anda. Apa yang ada dalam rutinitas Anda yang mencegah Anda untuk mengambil kesempatan untuk menunjukkan kebaikan?
- Pikirkan seseorang dalam hidup Anda yang Anda tahu tengah terluka. Apa yang dapat Anda lakukan hari ini untuk menunjukkan kebaikan kepada orang itu?
- Bagaimana orang lain telah menjadi "Orang Samaria yang Baik Hati" dalam hidup Anda, dan bagaimana pengalaman itu membuat Anda lebih dekat dengan Yesus?



Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 63-65; Roma 6


Jangan menunggu sampai keadaan lebih baik. Jangan menunggu sampai keadaan lebih nyaman. Jangan menunda apa yang Anda tahu bisa Anda lakukan untuk seseorang hari ini. Tuhan akan menyertai Anda saat Anda memanfaatkan momen ini.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Sabtu, Agustus 03, 2019 |

Ketika Anda Memperdulikan Orang Lain, Percayalah Pada Pemeliharaan Tuhan

Ketika Anda Memperdulikan Orang Lain, Percayalah Pada Pemeliharaan Tuhan

Yesaya 58: 10-11 "Apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari. TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan. "

Peduli dengan kebutuhan orang lain akan selalu memerlukan suatu pengorbanan; korban waktu, uang, energi, reputasi, bahkan privasi. Yesus telah berkorban buat Anda dan Anda menjadi semakin seperti Yesus ketika Anda berkorban untuk orang lain.

Di dalam Lukas, Yesus memberi tahu satu perumpamaan tentang Orang Samaria yang Baik Hati, yang menemukan seorang pria yang tengah terluka karena dipukuli dan ditinggalkan di tepi jalan. Orang Samaria itu "pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali" (Lukas 10: 34-35).

Dia melakukan ini untuk orang asing itu. Dia mulai membantunya dengan memberikan pertolongan pertama di TKP. Kemudian dia meletakkan pria itu ke atas keledainya — yang, artinya, orang Samaria yang Baik Hati itu berjalan kaki. Dia mencarikan pria itu sebuah tempat penginapan, merawatnya sepanjang malam, membayar tagihan di keesokan paginya, dan berjanji untuk kembali untuk membayar biaya tambahannya.

Lalu apa yang ia dapat dari membantu orang tersebut? Tidak ada. Dia bahkan tidak mengenal pria itu! Orang Samaria yang Baik Hati itu mengambil keputusan untuk membantu tanpa memikirkan pengorbanan yang harus ia bayar. Ia fokus pada kebutuhan orang yang terluka tersebut - sama seperti Yesus yang fokus pada kebutuhan Anda.

Ini cara yang dipakai Tuhan: Ia ingin Anda ikut membantu memenuhi kebutuhan orang-orang di sekitar Anda yang tengah terluka sambil mempercayakan Tuhan untuk memenuhi semua kebutuhan Anda.

Inilah cara Tuhan merencanakannya: Anda memikul tanggung jawab atas kebutuhan orang-orang yang tersakiti di sekitar Anda sambil mempercayai Tuhan untuk memenuhi sebuah kebutuhan Anda.

Renungkan hal ini:
- Mengapa begitu jelas terlihat bahwa ada biaya yang harus dibayar dari setiap pengorbanan?
- Bagaimana selama ini Allah memenuhi apa yang Anda butuhkan meski ketika Anda harus mengorbankan sesuatu untuk membantu memenuhi kebutuhan orang lain?
- Apa yang dimaksud dengan kebaikan merupakan sebuah tindakan ibadah?



Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 60-62; Roma 5


Sebagaimana Tuhan menomorsatukan Anda sampai merelakan hidupNya tergantung di salib. Demikian juga Anda harus belajar menomorsatukan orang lain dalam hidup Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Jumat, Agustus 02, 2019 |

Alasan Sebenarnya Mengapa Kita Berargumen

Alasan Sebenarnya Mengapa Kita Berargumen

Filipi 2: 4-5 "Dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,"

Ketika Anda berhadapan dengan seseorang untuk menyelesaikan konflik, pertama-tama Anda harus mengakui bagian kesalahan Anda. Kemudian, Anda perlu mendengarkan rasa sakit dan perspektif orang lain. Kita menganggap kita memperdebatkan pemikiran kita. Tapi sebenarnya, kita memperdebatkan emosi kita. Setiap ada konflik, ada perasaan seseorang yang terluka. Seseorang merasa dilecehkan. Seseorang merasa diremehkan. Bukan pemikiran yang mengakibatkan konflik; melainkan emosi di balik konflik itulah penyebabnya.

Semakin orang tersebut terluka, semakin mereka melampiaskannya kepada orang lain. Mereka yang dipenuhi dengan kasih, mengasihi orang lain. Orang-orang yang dipenuhi dengan sukacita adalah sukacita bagi orang lain. Orang yang dipenuhi damai sejahtera hidup damai berdampingan dengan orang lain. Tetapi orang-orang yang tersakiti di dalam akan menyakiti orang lain. Mereka akan menyerang orang lain.

Jika Anda ingin terhubung dengan orang lain, maka Anda harus mulai mengerti kebutuhan mereka, rasa sakit mereka, dan apa yang mereka sukai. Bila Anda ingin menjadi penjual yang baik, jangan mulai dengan mempromosikan produk Anda. Tetapi mulailah dengan kebutuhan, rasa sakit, dan minat calon pelanggan Anda. Bila Anda ingin menjadi profesor atau pendeta yang baik atau apapun itu, mulailah dengan kebutuhan, luka, dan minat orang lain.

Filipi 2: 4-5 mengatakan, "Dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus," Apakah Anda seringkali berusaha membuat orang yang tengah berkonflik dengan Anda berusaha mengerti posisi Anda sehingga Anda tidak perlu mendengarkannya? Anda terlalu sibuk berbicara dan tidak mau mendengarkan, dan Anda semakin menjauh dan menjauh.

Anda harus dengan niat mengalihkan fokus Anda dari kepentingan Anda kepada kepentingan mereka. Resolusi konflik dimulai dari cara Anda melihat situasi. Kata "memperhatikan" dalam Filipi 2: 4 adalah kata dalam bahasa Yunani "scopos". Dari situlah kita mendapatkan kata-kata seperti "mikroskop" dan "teleskop".

Scopos berarti fokus. Ayat berikutnya mengatakan bahwa sikap Anda harus sama dengan Yesus Kristus. Anda semakin serupa dengan Yesus ketika Anda fokus pada rasa sakit orang lain, ketimbang fokus pada rasa sakit Anda sendiri.

Ada pepatah lama yang berbunyi, "Berusahalah untuk mengerti sebelum berusaha dimengerti." Ketika Anda fokus pada kebutuhan orang lain dan bukan pada kebutuhan diri Anda sendiri, maka Anda akan memiliki pemahaman lebih tentang situasi itu dan bergerak maju untuk menyelesaikan konflik Anda.

Bicarakan Ini:
- Bagaimana Yesus memberi teladan buat Anda tentang bagaimana mengerti kebutuhan orang lain?
- Apa beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menunjukkan kepedulian terhadap kebutuhan orang lain?
- Bagaimana cara Anda mempersiapkan diri sebelum memutuskan untuk menyelesaikan konflik sehingga Anda siap untuk mendengarkan dan fokus kepada orang lain?


Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 57-59; Roma 4


Orang yang terluka ,melukai orang lain. Orang-orang yang tidak tersakiti ,tidak menyakiti orang lain.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Jumat, Agustus 02, 2019 |

Dalam Mengatasi Konflik, Mulailah Dengan Kesalahan Anda

Dalam Mengatasi Konflik, Mulailah Dengan Kesalahan Anda

Matius 7: 3, 5 "Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."

Salah satu keterampilan hidup terpenting yang harus Anda pelajari ialah menyelesaikan konflik. Jika Anda tidak memilikinya, maka Anda akan menghabiskan hidup Anda dalam kesengsaraan, sebab kita adalah orang yang tak sempurna dan kita menghadapi konflik hampir setiap hari dalam hidup kita.

Jika Anda ingin menyelesaikan konflik, Anda harus mengambil langkah pertama. Itu artinya Anda harus meminta pertolongan Tuhan, karena dibutuhkan keberanian untuk mendekati seseorang yang tengah berkonflik dengan Anda dan memberi tahu orang tersebut bahwa Anda ingin berbicara dengannya menyelesaikan masalah yang ada.

Kemudian, jangan mulai dengan membahas kesalahan orang lain. Jangan mulai dengan membahas segala tuduhan atau keburukan mereka yang melukai hati Anda. Tetapi mulailah dengan kesalahan Anda. Konflik tersebut mungkin 99,99 persen adalah kesalahan orang lain. Namun akan selalu ada kesalahan yang bisa Anda akui! Mungkin Anda merespon konflik dengan buruk, walau itu mungkin karena membela diri. Mungkin juga itu karena sikap Anda. Mungkin juga itu cara Anda pergi menyudahi pertengkaran.

Anda punya kekurangan-kekurangan dalam hidup Anda yang orang lain lihat dengan jelas tetapi Anda belum pernah melihatnya. Itulah titik buta Anda.

Yesus berkata, "Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu" (Matius 7: 3, 5). Maksud-Nya adalah Anda harus mengakui kesalahan Anda dalam konflik tersebut terlebih dahulu. Apa selumbar kayu yang menghalangi Anda untuk melihat situasi itu dengan lebih jelas? Jangan mulai dengan mengungkit kesalahan orang lain dan bagaimana mereka telah menyakiti Anda, sampai Anda mengakui bagian Anda dari konflik tersebut terlebih dahulu.

Apakah Anda menyebabkan suatu konflik karena Anda tidak peka? Atau sebaliknya, apakah Anda terlalu sensitif? Apakah Anda enggan memaafkan orang yang telah melukai Anda? Apakah Anda terlalu menuntut? Apa titik buta Anda? Setelah Anda mengetahuinya dan mengakuinya, barulah Anda akan siap untuk langkah selanjutnya dalam resolusi konflik.

Renungkan hal ini:
- Apa yang selama ini menghalangi kita melihat dosa kita sendiri dengan jelas?
- Dalam penyelesaian suatu konflik, menurut Anda apa bedanya ketika Anda memulainya dengan mengakui kesalahan Anda, ketimbang memulainya dengan mendakwa mereka?
- Bagaimana Anda akan bergerak maju dengan penyelesaian konflik dalam hidup Anda? Bagaimana Anda akan mengambil langkah pertama?


Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 54-56; Roma 3 


Anda memiliki kelemahan yang tidak Anda sadari. Itulah mengapa Anda harus berdamai dengan hati Anda dan mulai menyelesaikan konflik tersebut dari kesalahan Anda sendiri.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Rabu, Juli 31, 2019 |

Ampuni Orang Yang Menentang Anda

Ampuni Orang Yang Menentang Anda

2 Timotius 2: 25-26 "Dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran, dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.

Ketika Anda menghadapi suatu pertentangan karena iman Anda, maka Anda perlu mengenali sumber penyebabnya. Itu bukan orang lain. Itu bukan rekan kerja Anda. Itu bukan partai politik. Itu bukan bangsa lain atau agama lain. Itu bukan pesaing Anda. Tekanan yang Anda rasakan untuk menyerah atau diam atau tak berbuat apapun ketika Anda seharusnya berdiri teguh tidak datang dari orang lain. Itu sesungguhnya berasal dari Setan.

Dalam Wahyu 12:10 Setan disebut sebagai "pendakwa saudara-saudara orang Kristen." Tugasnya yang nomor satu adalah untuk menjatuhkan Anda.

Ada peperangan spiritual yang tak terlihat yang sedang terjadi di sekitar Anda. Tekanan yang menghalangi Anda untuk melakukan yang benar sesungguhnya bukan berasal dari orang lain. Itu hanyalah senjata. Malah biasanya mereka tidak sadar sedang dijadikan kambing hitam. Masalah yang sebenarnya adalah ada peperangan rohani.

Efesus 6:12 mengatakan, "Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara."

Setan tahu tidak ada gunanya menyerang Yesus Kristus secara langsung, maka dari itu, ia menyerang mereka yang ikut Yesus. Dia menggunakan sosial media dan musik dan budaya populer dan apa pun itu yang bisa dipakai untuk mengolok-olok mereka yang meletakkan imannya di dalam Yesus. Dia ada di balik suara-suara sumbang yang berkata, "Orang-orang Kristen itu ketinggalan zaman. Mereka berada di generasi berbeda. Mereka tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Mereka hanya orang-orang fanatik."

Inilah yang dikatakan Alkitab yang harus Anda lakukan: "Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran, sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran, dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya" (2 Timotius 2: 23-26).

Jika tidak ada Roh Kudus dalam hidup Anda, maka Anda tidak punya pembela untuk bertarung melawan Setan. Setan dapat berkuasa atas suasana hati Anda. Setan dapat membuat Anda depresi. Setan dapat membuat Anda marah.

Anda mungkin berpikir Anda kuat, tetapi ketahuilah Anda tidak cukup kuat untuk melawan serangan Setan sendirian. Yang harus Anda lakukan ialah mengenali sumbernya — Iblis, bukan orang-orang yang menentang Anda — dan hadapi perlawanan dari mereka sebagaimana Yesus menghadapinya.

Bagaimana Yesus memperlakukan orang-orang yang menentang-Nya? Bahkan di kayu salib Dia berkata, "Ya Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan."

Orang-orang yang menyerang Anda tidak tahu apa yang sedang mereka lakukan. Apakah itu termasuk orang-orang yang berusaha menjatuhkan Yesus dan gereja dan Kekristenan? Mereka tak tahu apa yang mereka lakukan.

Anda juga harus berdoa, "Bapa, ampuni mereka" agar Anda dapat menunjukkan kasih Anda bahkan ketika Anda di bawah tekanan dan agar Anda memiliki lebih banyak energi untuk melawan musuh yang sebenarnya.

Renungkan hal ini:
- Jika Setan adalah tuan di balik kelakuan salah orang lain, mengapa orang-orang itu masih tetap dimintai pertanggungjawaban oleh Tuhan atas apa yang mereka lakukan?
- Apa dampaknya buat Anda secara fisik, emosional, dan spiritual ketika Anda dapat memaafkan musuh Anda?
- Apa kelemahan-kelemahan Anda yang paling mudah diserang Setan? Mintalah supaya Tuhan menumbuhkan iman Anda di area-area tersebut dan memberi Anda kekuatan untuk berdiri teguh.


Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 43-45; Kisah Para Rasul 28:1-16


Kasih menutupi segala sesuatu, termasuk segala perselisihan dan pertentangan di hati Anda
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Sabtu, Juli 27, 2019 |

Anda Hanya Butuh Persetujuan Tuhan

Anda Hanya Butuh Persetujuan Tuhan

1 Petrus 4:16 "Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu."

Jangan pernah malu membela kebenaran dan melakukan apa yang benar. Alkitab berkata dalam 1 Petrus 4:16, "Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu."

Izinkan saya mengajukan beberapa pertanyaan: Apakah penghinaan akan membunuh Anda? Tidak. Apakah komen-komen yang menyakitkan akan membunuh Anda? Tidak. Apakah olok-olokan orang yang memberi nama panggilan atau memberi label pada Anda karena Anda berdiri membela Kristus akan menyakiti hati Anda? Tidak. Apakah orang-orang yang menyerang Anda di sosial media yang mencoba memancing Anda dan menyeret Anda ke dalam perselisihan akan menjatuhkan Anda? Tidak. Itu tidak akan membunuh Anda.

Mungkin selama ini Anda mencoba mendapatkan persetujuan dari satu orang tertentu selama bertahun-tahun. Saya benci memberitahu Anda hal ini, tetapi jika Anda belum mendapatkan persetujuan ini sampai sekarang, Anda tidak akan mendapatkannya. Faktanya, Anda tidak membutuhkannya! Anda tidak butuh persetujuan dari siapa pun untuk bahagia.

Apapun yang Anda lakukan dalam hidup, pasti ada seseorang yang tidak akan menyukainya. Anda tidak bisa menghindari penolakan. Sama halnya, jika Anda hendak membuat orang lain tidak setuju dengan Anda, mereka juga tidak akan sepakat dengan Anda meskipun Anda melakukan yang benar sekalipun.

Hal ini penting untuk diingat ketika Anda menghadapi suatu pertentangan. Jika pendapat orang lain lebih penting buat Anda ketimbang pendapat Tuhan, maka Anda akan hancur ketika orang-orang tersebut menyerang Anda karena iman Anda kepada Yesus. Tetapi apabila Anda fokus pada Tuhan dan fokus pada apa yang Anda tahu benar, maka Anda dapat berdiri teguh di atas iman Anda.

"Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama" (1 Petrus 5: 9).

Renungkan hal ini:
- Pikirkan satu saat ketika Anda seharusnya bisa membela Yesus Kristus dan membela apa yang benar. Bagaimana hasrat Anda untuk mendapatpkan persetujuan dari orang lain akan memengaruhi respon Anda?
- Di mana Anda dapat menemukan dorongan yang Anda perlukan untuk berdiri teguh ketika orang-orang menentang iman Anda?
- Mengapa dengan mengetahui bahwa ada orang percaya lain yang juga menderita demi Injil membantu Anda?


Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 40-42; Kisah Para Rasul 27


Anda perlu memahami sesuatu yang akan memerdekakan hidup Anda: Anda tak perlu persetujuan orang lain untuk bahagia.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Jumat, Juli 26, 2019 |

Carilah Cara Untuk Mendamaikan Diri Dengan Orang Lain

Carilah Cara Untuk Mendamaikan Diri Dengan Orang Lain

2 Korintus 5: 18-19 "Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami."

Jika Anda ingin memperbaiki hubungan yang berkonflik, Anda harus fokus pada rekonsiliasi, bukan pada resolusi.

Ada suatu perbedaan besar! Rekonsiliasi artinya membangun kembali sebuah hubungan. Itu bukan berarti Anda harus menikahi kembali mantan suami Anda. Itu artinya Anda berdamai dengan orang lain.

Resolusi artinya Anda menyelesaikan setiap perselisihan pendapat, namun itu tak akan pernah terjadi. Karena jujur saja, pasti ada beberapa hal dalam pernikahan Anda, pertemanan Anda, dan hubungan kerja Anda yang tidak akan sejalan dengan Anda, sebab kita semua berbeda. Tetapi Anda bisa tidak setuju tanpa perlu menjadi tidak enak dengan orang tersebut. Itu dinamakan kedewasaan. Itu dinamakan hikmat. Itu dinamakan menjadi serupa dengan Kristus.

Kita dapat bersatu tanpa harus seragam. Kita dapat hidup berdampingan tanpa harus sepakat dengan satu sama lain. Istri saya, Kay, dan saya sudah menikah lebih dari 40 tahun, dan ada banyak sekali perbedaan di antara kami. Namun kami saling berjalan bergandeng tangan dan saling mendukung. Kami hidup dalam damai.

Inilah yang saya pelajari dari memberikan konseling pernikahan: Jika Anda fokus untuk memulihkan hubungan Anda, seringkali masalah yang ada akan menjadi tidak signifikan. Berapa banyak dari pertengkaran terbesar Anda yang disebabkan oleh hal-hal terkecil? Sangat sedikit pastinya. Nah, Anda harus kembali fokus pada hubungan Anda.

Ada banyak konflik di dunia ini. Dunia ini dipenuhi peperangan, perpecahan, argumen, prasangka, rasisme, terorisme, dan partisanisme. Dan akibatnya, kita memiliki hubungan-hubungan yang rusak. Kita memiliki ekonomi yang rusak. Kita memiliki pemerintahan yang rusak. Kita memiliki pernikahan yang rusak. Dan kita memiliki kehidupan dan hati yang rusak.

Saya menantang Anda sebagai orang percaya untuk berkomitmen untuk menjadi pelaku rekonsiliasi di dunia yang penuh dengan konflik ini. Jadilah pembangun jembatan, bukan pembangun tembok. Carilah cara-cara untuk berdamai dengan orang-orang yang menghancurkan tembok-tembok tersebut.

Alkitab berkata dalam 2 Korintus 5: 18-19, "Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami."

Jika Anda anak Kristus, Anda harus melakukan pelayanan rekonsiliasi. Adalah tugas Anda untuk keluar ke masyarakat dan berkata, "Tuhan telah melakukan segalanya untuk membuat Anda kembali bersekutu dengan-Nya. Dia sudah membayar semua dosa Anda. Anda tidak harus menjadi musuh-Nya. Dia tidak marah pada Anda. Dia sangat cinta dengan Anda. Lakukan rekonsiliasi dengan Tuhan. Berdamailah dengan Tuhan. Kemudian sebarkan damai sejahtera-Nya itu dengan semua orang."

Renungkan hal ini:
- Apa manfaat pertikaian dalam pernikahan Anda atau pertemanan Anda yang belum bisa Anda selesaikan?
- Langkah-langkah apa yang dapat Anda ambil untuk lebih fokus pada hubungan dan rekonsiliasi tersebut, ketimbang fokus untuk menyelesaikan masalah tersebut?
- Bagaimana Anda bisa berusaha untuk menjadi pelaku rekonsiliasi di tempat Anda berada di dalam keluarga, pekerjaan, dan komunitas Anda?



Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 35-36; Kisah Para Rasul 25


Berdamailah dengan Tuhan dan diri Anda terlebih dahulu, baru Anda dapat berdamai dengan orang lain.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Kamis, Juli 25, 2019 |

Lakukan Tindakan Kasih Yang Terencana

Lakukan Tindakan Kasih Yang Terencana

Matius 5: 7 "Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan."

Dalam renungan kemarin kita berbicara tentang tujuh aspek belas kasih. Hari ini, saya ingin Anda merenungkan beberapa pertanyaan yang bersifat pribadi dalam menerapkan masing-masing aspek tersebut. Saya ingin menantang Anda untuk melakukan tindakan kasih yang terencana di masing-masing kategori tersebut minggu ini.

Tunggu dulu. Bukankah ada pertentangan antara belas kasih dengan tanggung jawab pribadi? Ya, tentu. Tetapi secara pribadi, saya telah mengambil keputusan untuk menjadi begitu baik hati, begitu murah hati, dan begitu mengampuni — karena Yesus telah melakukan semua hal itu dengan sempurna untuk saya dan Anda di atas kayu salib.

Jadi, bagaimana Anda akan berbelas kasih?

Bersabarlah dengan keunikan orang lain. Siapa saja orang dalam hidup Anda yang memiliki kebiasaan yang menjengkelkan? Bagaimana Anda dapat melatih kesabaran dengan orang tersebut minggu ini?

Bantulah siapa pun di sekitar Anda yang tengah terluka. Siapa saja orang di sekitar Anda yang kelihatan jelas tengah terluka yang dapat Anda bantu minggu ini? Jika Anda tak bisa memikirkan satu orang pun, artinya Anda tidak memperhatikan. Lihat lebih dekat!

Berilah orang lain kesempatan kedua. Siapa yang butuh kesempatan kedua? Bagaimana Anda dapat menunjukkan belas kasih dan kemurahan hati Anda kepada orang tersebut minggu ini?

Berbuat baiklah kepada mereka yang menyakiti hati Anda. Mungkin Anda sedang menderita karena luka lama dan luka baru yang belum mampu Anda lepaskan sampai saat ini, maka Anda perlu mengampuni dan kemudian berubah untuk selamanya. Siapa sajakah orang-orang tersebut dalam hidup Anda? Apakah Anda akan menelepon atau mengunjungi mereka di minggu ini?

Bersikap baiklah kepada mereka yang menyakiti hati Anda. Siapa saja yang menyakiti hati Anda? Mungkin mereka politisi atau pelawak yang mengatakan kata-kata yang menyinggung Anda. Mungkin itu teman-teman Facebook Anda yang punya pandangan berbeda dan mengatakan hal-hal yang cukup menyinggung perasaan, lalu bagaimana Anda bisa dengan terencana menunjukkan kebaikan kepada orang tersebut minggu ini?

Bangunlah jembatan kasih bagi mereka yang terbuang atau yang sulit dikasihi. Siapa orang pertama yang muncul di benak Anda ketika Anda memikirkan orang-orang yang terbuang? Siapa yang menghabiskan istirahat makan siang sendirian atau yang kelihatannya tidak punya teman waktu bermain pertandingan sepak bola? Apa hal spesifik yang akan Anda lakukan minggu ini untuk menjembatani celah antara Anda dan orang tersebut dengan kasih?

Hargailah hubungan ketimbang aturan. Siapakah orang tak percaya yang bisa Anda undang ke rumah untuk makan malam dalam beberapa minggu ke depan? Akankah Anda mengundang orang tersebut ke gereja? Inilah pelayanan belas kasih Anda.

Renungkan hal ini:
- Berdoalah doa ini hari ini: "Bapa Surgawi, Firman-Mu meyakinkanku. Aku ingin berkat dari-Mu dalam hidupku, dan aku ingin menjadi orang yang berbelaskasih. Ketika aku melihat ketujuh sisi kasih-Mu, aku memikirkan tentang kekurangan dan kelemahan dalam hidupku. Aku berdoa ketimbang hanya mendengarkan Firman-Mu, aku akan melakukan sesuatu. Beri aku keberanian untuk berbelas kasih. Beri aku kekuatan di minggu ini untuk melangkah di dalam iman dan melakukan tindakan belas kasih yang radikal dan terencana yang akan memimpin orang lain kepada-Mu. Dalam nama Yesus Kristus. Amin."



Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 35-36; Kisah Para Rasul 25


Tindakan jauh lebih berarti dibandingkan banyaknya perkataan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Rabu, Juli 24, 2019 |

Ketika Mengalami Pertentangan, Pilihlah Untuk Beribadah Ketimbang Khawatir

Ketika Mengalami Pertentangan, Pilihlah Untuk Beribadah Ketimbang Khawatir

1 Petrus 3: 14-15 "Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia. Sebab itu janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti dan janganlah gentar. Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat,"

Kekristenan bukanlah untuk orang yang rapuh, pengecut, atau lemah hati. Dibutuhkan pria dan wanita yang berani untuk ikut Yesus.

Orang-orang di seluruh dunia ini tengah merasakan penderitaan yang mungkin tidak akan pernah kami, warga Amerika Serikat, rasakan. Tetapi apa harga yang harus Anda bayar untuk ikut Kristus? Mungkin Anda tidak menghadapi penganiayaan yang kejam, tetapi mungkin setiap hari Anda mengalami tekanan terselubung karena budaya kita kian menjadi sekuler dan anti-Kristen.

Dari mana pun asal Anda, ketika Anda dihadapkan pada suatu pertentangan karena iman Anda, adalah wajar jika Anda merasa takut. Lalu bagaimana Anda menyingkirkan rasa takut itu? Bagaimana Anda menyingkirkan rasa takut akan penolakan atau disalahpahami?

Anda harus dipenuhi dengan kasih Allah. Alkitab mengatakan bahwa tidak ada rasa takut di dalam kasih, dan kasih yang sempurna menghilangkan semua rasa takut. Ketika Anda menghadapi sebuah pertentangan, fokuslah pada kasih Tuhan atas Anda. Orang-orang yang bersandar pada jaminan kasih Allah tidak akan takut ditolak. Mereka tidak takut jika orang tak sepakat dengan iman mereka.

Alkitab berkata dalam 1 Petrus 3: 14-15, "Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia. Sebab itu janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti dan janganlah gentar. Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat,"

Ada dua pilihan ketika Anda merasa tertekan dan merasa harus diam saja akan iman Anda: Anda bisa memilih untuk khawatir, atau sebaliknya menyembah Allah. Reaksi Anda bisa berupa panik atau berdoa. Anda bisa fokus pada masalah dan tekanan dan penindasan, atau sebaliknya fokus pada Tuhan.

Pusatkan pandangan Anda pada-Nya. Ketika menghadapi suatu pertentangan karena iman Anda, beribadahlah ketimbang menjadi khawatir.

Renungkan hal ini:
- Di mana Anda perlu mencari jaminan kasih Allah?
- Menurut Anda bagaimana Allah memberi upah atas penderitaan Anda karena berjalan di jalan yang benar?
- Pertentangan seperti apa yang sedang Anda hadapi oleh karena iman Anda?


Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 31-32; Kisah Para Rasul 23:12-35


Anda harus mengalihkan perhatian Anda dari tekanan yang Anda rasakan, kepada Tuhan. Itulah ibadah yang sejati
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Senin, Juli 22, 2019 |
Back to Top