Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan

Ingatkan Diri Anda Tentang Kasih Karunia Allah Dan Bersandar di Dalamnya

Ingatkan Diri Anda Tentang Kasih Karunia Allah Dan Bersandar di Dalamnya

Filipi 3: 9 "Dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan."

Legalisme merupakan kepatuhan berlebih pada hukum Taurat yang menganggap hukum Taurat sebagai aturan mutlak untuk memperoleh keselamatan. Legalisme akan merampok kebahagiaan Anda. Itu sikap dimana Anda harus membuktikan kasih Anda kepada Tuhan, yang artinya Anda harus memastikan bahwa Anda melakukan segalanya dengan benar. Itu seakan Anda berpikir bahwa Anda harus mengikuti peraturan, aturan serta larangan untuk membuktikan bahwa diri Anda layak. Salah satu konsekuensi menjadi orang yang legalistik ialah ketika kita memaksakan ekspektasi yang sama kepada orang lain, mereka berpikiran bahwa mereka juga harus membuktikan bahwa mereka layak di mata Tuhan.

Legalisme akan membuat gersang kebahagiaan Anda. Legalisme akan membuat gersang kebahagiaan gereja. Semua orang yang melakukan paham ini tidak berbuat sesuatu atau merasa bersalah.

Bagaimana Anda tahu ketika Anda bersikap legalistik? Itu ketika Anda menghakimi orang lain. Bagaimana Anda tahu bahwa Anda telah hidup karena kasih karunia-Nya? Ketika Anda baik hati kepada orang lain. Orang-orang yang hidup karena kasih karunia Allah seringkali merasa lebih mudah mengampuni sebab mereka tahu bahwa Allah terus mengampuni mereka.

Sadar bahwa Anda sudah cukup berharga dimata Allah apapun kondisi Anda saat ini, itu adalah kunci menuju kebahagiaan. Setiap hari, ingatkan diri Anda tentang kasih karunia Tuhan, dan bersandarlah di dalamnya.

Renungkan hal ini:
- Bagaimana Anda menghadapi perasaan dimana Anda harus membuktikan kasih Anda kepada Allah?
- Bahkan jika Anda percaya pada kasih karunia Tuhan, apa saja jebakan legalisme kecil yang masih terjadi dalam kehidupan sehari-hari Anda?
- Filipi 3: 3 mengatakan, "Karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah." Bagaimana Anda dapat "bermegah dalam Kristus Yesus" atas apa yang telah Dia lakukan bagi Anda?


Bacaan Alkitab Setahun :
Yesaya 13-15; Efesus 5


Ketika Anda akhirnya menyadari tidak ada yang perlu Anda lakukan untuk membuat Tuhan lebih mengasihi Anda, itu merupakan salah satu perasaan yang paling memerdekakan di dunia.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Rabu, Oktober 02, 2019 |

Gunakan Talenta Anda Sebaik-baiknya

Gunakan Talenta Anda Sebaik-baiknya

1 Petrus 4:10 "Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah."

Tuhan telah memberi Anda kemampuan, bakat, dan karunia unik. Di Saddleback Church, kami mengatakan bahwa itu mewakili SHAPE (bentuk) seseorang: Karunia Roh, Hati, Kemampuan, Kepribadian, dan Pengalaman. Talenta-talenta ini adalah hal yang Tuhan telah berikan pada Anda yang menjadikan diri Anda dan yang membuat Anda berbeda dari orang lain.

Bila Anda berpikir jika talenta Anda hanyalah sebagai alat Anda untuk menghasilkan banyak uang, kemudian pensiun dan mati, maka Anda telah melewatkan inti dari kehidupan Anda. Tuhan memberi orang lain talenta yang bermanfaat bagi Anda juga.

Di dalam tubuh Kristus, setiap bagiannya itu penting. Tak ada orang yang tidak penting di dalam keluarga Allah. Anda dibentuk untuk melayani Tuhan, dan Dia ingin melihat bagaimana Anda akan menggunakan talenta yang Dia berikan itu.

Baik Anda seorang musisi atau akuntan, guru atau juru masak, Tuhan memberi Anda kemampuan untuk melayani orang lain. Alkitab memberi tahu kita, "Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah" (1 Petrus 4:10).

Anda adalah manajer dari karunia yang telah diberikan Tuhan kepada Anda. Karunia itu mungkin besar atau mungkin juga kecil di mata Anda, tetapi itu berharga buat Allah.

"Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai" (1 Korintus 4: 2). Ketika Tuhan menciptakan Anda, Dia berinvestasi atas Anda, dan Ia mengharapkan keuntungan dari investasi tersebut.

Apakah Anda tengah menggunakan apa yang Ia berikan kepada Anda untuk kepentingan orang lain agar dunia ini menjadi tempat yang lebih baik? Atau apakah Anda hanya menggunakan bakat itu untuk memberi manfaat bagi diri Anda sendiri?

Jika Tuhan telah memberi Anda bakat, artinya Dia ingin Anda menggunakannya. Ini ibarat otot. Jika Anda menggunakannya, otot Anda akan tumbuh. Jika Anda tidak menggunakannya, otot Anda akan hilang. Jika Anda memiliki bakat tetapi takut menggunakannya, atau jika Anda malas dan tidak menggunakannya untuk memberi manfaat bagi orang lain, maka Anda akan kehilangannya. Seperti perumpamaan tentang sepuluh talenta dalam Lukas 19, jika Anda tidak menggunakan apa yang Tuhan telah berikan kepada Anda, maka Ia akan mengambilnya dan memberikannya kepada orang lain yang mau menggunakannya.

Tetapi jika Anda menggunakan bakat Anda dengan bijak, Tuhan akan memberi Anda lebih banyak. Jika Anda menggunakan waktu Anda dengan bijak, Tuhan akan memberi Anda lebih banyak waktu. Jika Anda menggunakan tenaga Anda dengan bijak, Tuhan akan memberi Anda lebih banyak tenaga. Jika Anda menggunakan pengaruh Anda dengan bijak, Tuhan akan meningkatkan pengaruh Anda. Tuhan akan memberkati level kesetiaan Anda.

Renungkan hal ini:
- Mengapa penting untuk memahami bahwa tak ada seorang pun yang tidak penting dalam keluarga Allah?
- Bagaimana Anda mendapatkan manfaat dari orang lain dengan menggunakan karunia yang Tuhan beri untuk mereka? Jelaskan se-spesifik mungkin.
- Dalam hal apa Anda telah melihat Tuhan memberkati hidup Anda ketika Anda tumbuh lebih setia dalam menggunakan karunia, bakat, dan kemampuan Anda?


Bacaan Alkitab Setahun :
Yesaya 10-12; Efesus 4:17-32


Tuhan menganugerahkan Anda talenta untuk menguntungkan orang lain, bukan diri Anda sendiri
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Senin, September 30, 2019 |

Soundtrack Baru Hidup Anda

Soundtrack Baru Hidup Anda

2 Korintus 10: 5 "Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,"

Berikut ini ada beberapa kabar baik: Otak Anda menyimpan segalanya. Tapi juga ada kabar buruk: Otak Anda menyimpan segalanya. Otak Anda tidak dapat membedakan apa yang khayalan dan apa yang nyata. Otak Anda menyerap keduanya: kebenaran dan kebohongan.

Waktu Anda kecil, orang dewasa mengatakan hal-hal yang Anda percaya dan tak perlu Anda pertanyakan, sebab mereka adalah figur otoritas. Mungkin mereka berkata bahwa Anda kurang cakap, atau Anda orang yang tak berguna. Itu semua merupakan kebohongan, dahulu dan sekarang. Namun entah bagaimana, Anda tetap saja mempercayainya!

Karena itulah Anda perlu mengubah soundtrack yang diputar dalam pikiran Anda. Alih-alih memutar sesuatu yang berdasarkan kebohongan, Anda perlu memutar soundtrack kebenaran Firman Tuhan.

Bagaimana Anda mengubah cara pikir Anda? Dengan memainkan soundtrack kebenaran.

Mintalah supaya Tuhan memulihkan memori Anda. Katakan kepada Tuhan, "Aku ingin Engkau memulihkan memoriku tentang penolakan, dosa, dendam, rasa bersalah, dan perlakuan kejam ini. Itu membuatku terluka. Tolong sembuhkan aku."

Isi pikiran Anda dengan Firman Tuhan. Semakin banyak kebenaran yang Anda masukkan ke dalam pikiran Anda, semakin banyak kebohongan yang Anda dorong ke luar. Ketimbang membuang seluruh waktu Anda dengan menonton TV dan mendengarkan musik, isi pikiran Anda dengan Firman Tuhan.

Firman Tuhan berkata Anda dapat dikasihi (Yohanes 3:16), sanggup (2 Petrus 1: 3), berharga (Lukas 12: 6), dapat diampuni (Mazmur 103: 12), dan dapat digunakan dalam pekerjaan Allah (Efesus 4:12).

Biarkan pesan itu menjadi soundtrack hidup Anda, dan Tuhan akan mengubah pikiran Anda.

Renungkan hal ini:
- "Soundtrack" apa dari masa lalu Anda yang cenderung Anda putar berulang kali di dalam benak Anda?
- Apa yang Firman Tuhan katakan tentang kebohongan yang terus Anda ulangi?
- Bagaimana Anda dapat mengembangkan kebiasaan belajar dan menghafal Firman Tuhan hari ini?


Bacaan Alkitab Setahun :
Yesaya 6-9; Efesus 4:1-16


Anda menyimpan semua jenis sampah di otak Anda. Baik Anda menyadarinya atau tidak, sering kali Anda mendasari keputusan Anda pada sampah tersebut.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Minggu, September 29, 2019 |

Hadapi Perasaan Anda Agar Anda Bisa Bebas

Hadapi Perasaan Anda Agar Anda Bisa Bebas

Mazmur 77: 1-2 "Untuk pemimpin biduan. Menurut: Yedutun. Mazmur Asaf. Aku mau berseru-seru dengan nyaring kepada Allah, dengan nyaring kepada Allah, supaya Ia mendengarkan aku. Pada hari kesusahanku aku mencari Tuhan; malam-malam tanganku terulur dan tidak menjadi lesu, jiwaku enggan dihiburkan."

Pernahkah Anda menjatuhkan botol soda dan setelah itu membukanya? Apa yang biasanya terjadi? Itu jadi berantakan.

Respons terburuk yang mungkin muncul atas luka yang terpendam dalam hidup Anda ialah menutup rapat-rapat mulut Anda. Itu ibaratnya mengocok botol soda. Suatu hari, Anda akan meledak!

Memendam luka yang tersembunyi akan membuat Anda lelah. Alkitab berkata, "Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari;" (Mazmur 32: 3).

Anda tidak akan pernah bisa mengatasi rasa sakit tersebut sampai Anda berhadapan dengan perasaan Anda secara langsung dengan cara mengakuinya kepada Tuhan, diri Anda sendiri, dan kepada orang lain.

Banyak orang mencoba melalui rasa sakit mereka dengan mengakuinya kepada Tuhan dan diri mereka sendiri, tetapi kemudian tidak menceritakannya kepada orang lain. Jika Anda melakukan itu, Anda tak akan pernah berhasil. Mengakui rasa sakit Anda kepada orang lain sangatlah penting untuk penyembuhan Anda. Itu bergantung dari hal berikut: "Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya" (Yakobus 5:16).

Anda tidak harus mengakuinya kepada pendeta, pastor, atau terapis untuk menaati Yakobus 5:16 (meskipun itu boleh-boleh saja). Anda hanya perlu seorang teman yang bisa Anda percaya.

Bila Anda menggunakan semua energi emosional Anda untuk menyimpan rapat-rapat masa lalu Anda, maka Anda hanya akan punya sedikit tenaga tersisa untuk menjalani hari ini. Terbukalah dengan rasa sakit terselubung Anda kepada seseorang. Katakan pada orang tersebut apa yang sakit. Dengan mengakuinya kepada Tuhan, diri Anda sendiri, serta orang lain, mungkin Anda akan menemukan tenaga yang selama ini tidak pernah Anda gunakan.

Renungkan hal ini:
- Apa rahasia masa lalu Anda yang sulit Anda ungkap?
- Mengapa begitu menakutkan untuk terbuka membahas atau mengingat kembali memori yang menyakitkan kepada Tuhan? Kepada diri kita sendiri? Kepada orang lain?
- Siapa seseorang yang kepadanya Anda dapat dengan jujur terbuka menceritakan rasa sakit di masa lalu Anda?


Bacaan Alkitab Setahun :
Yesaya 4-5; Efesus 3


Keterbukaan adalah awal dari pemulihan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Sabtu, September 28, 2019 |

Harapkan Tuhan untuk Melipatgandakan Kemurahan Hati Anda

Harapkan Tuhan untuk Melipatgandakan Kemurahan Hati Anda

2 Korintus 9: 8 "Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan."

Jika Anda melakukan hal-hal sesuai cara Tuhan — memberi dengan murah hati juga disertai dengan tujuan yang benar — maka harapkanlah Tuhan untuk memenuhi kebutuhan Anda.

Dalam ayat kita hari ini, perhatikan berapa kali kata "segala" digunakan. Saya melakukan sedikit studi bahasa Yunani akan kata "segala," dan ini yang saya dapati: Kata "segala" berarti "segalanya." Tapi banyak orang salah kaprah. Tuhan berkata dalam ayat ini bahwa Ia akan memenuhi segala kebutuhan dalam hidup Anda jika Anda mau mempercayakannya kepada-Nya.

Ini yang jadi pertanyaan: Seberapa ingin Anda menginginkan berkat Tuhan dalam hidup Anda? Maukah Anda mempercayakan segala hal pada-Nya dan memilih untuk mengikuti perintah-Nya apa pun yang terjadi?

Bila Anda menjalani hidup dengan cara Tuhan dan jika Anda mengizinkan Dia bekerja atas hidup Anda, maka Dia akan melipatgandakan benih kemurahan hati Anda: "Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan" (2 Korintus 9:10).

Anda perlu menantikan Tuhan melipatgandakan benih Anda. Ketika Anda memberikan apa yang telah Tuhan anugerahkan kepada Anda, maka Dia akan menggantinya dengan lebih banyak lagi.

Lima kali di dalam Alkitab, Yesus memerintahkan kita untuk tidak menimbun kekayaan kita di bumi, melainkan menimbunnya di surga. Bagaimana cara kita melakukannya? Dengan memberi dan menanam benih kemurahan hati.

Ketika Anda melakukannya, Tuhan akan menggunakan pemberian Anda tersebut untuk menuai kemurahan hati pada orang lain. Mereka akan melihat bahwa Anda percaya kepada Tuhan dalam segala hal dan mereka akan diberkati. Berkat tersebut akan menuai panen yang dapat Allah lipatgandakan untuk kerajaan-Nya dengan cara yang tidak akan pernah bisa Anda bayangkan.

Renungkan hal ini:
- Apa beberapa cara spesifik yang telah Tuhan pakai untuk menunjukkan kemurahan hati-Nya kepada Anda?
- Ketika Anda kian percaya sepenuhnya kepada Tuhan untuk memenuhi segala kebutuhan Anda, bagaimana hal itu akan mengubah cara Anda dalam memberi?
- Bagaimana kemurahan hati orang lain menginspirasi Anda untuk juga hidup dengan bermurah hati?



Bacaan Alkitab Setahun :
Kidung Agung 7-8; Efesus 1


Memberi bukanlah hutang yang harus dibayar; itu benih yang Anda tabur.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Kamis, September 26, 2019 |

Anda Harus Memberikan Perpuluhan


Anda Harus Memberikan Perpuluhan

Amsal 3: 9 "Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu,"

Alkitab berkata, "Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu," (Amsal 3: 9). Ini prinsip persepuluhan. Ini prinsip yang mengatakan bahwa setiap kali Anda menghasilkan Rp100, maka Rp10 pertama harus dikembalikan kepada Tuhan.

Perpuluhan ialah sebuah tindakan ibadah. Kita memberi kembali kepada Tuhan. Kita berkata, "Ini sebagian kecil berkatku. Engkau layak mendapatkan yang jauh lebih banyak. Dan semuanya ini, semua yang aku miliki, berasal daripada-Mu." Tuhan ingin Anda menyadari bahwa setiap hal baik yang Anda punya- setiap kepunyaan Anda - merupakan anugerah dari-Nya. Dia ingin Anda mengutamakan Dia dalam hidup Anda supaya Anda bisa belajar dari-Nya untuk bermurah hati dan menyaksikan apa yang Dia lakukan - dalam hidup Anda serta orang-orang di sekitar Anda.

Anda mungkin berpikir tidak mampu memberi perpuluhan. Anda mungkin berpikir "memberikan" 10 persen dari apa yang Anda punya itu terlalu banyak. Tetapi pada kenyataannya, Anda harus melakukannya.

Ada hukum universal yang disebut prinsip tabur tuai. Jika saya menabur kritik, maka saya akan menuai kritik. Jika saya menabur kemurahan hati, itu akan kembali kepada saya, dan saya akan menuai kemurahan hati.

Setiap petani tahu ini. Jika petani punya empat karung benih di lumbungnya, dan dia melihat ladangnya yang kosong, dia tidak mengeluh, "Tidak ada hasil panen! Seandainya ada!" Sebaliknya, mereka pergi dan mulai menanam benih. Ketika Anda kekurangan, tanamlah benih.

Itu mungkin terlihat tidak masuk akal, ketika saya kekurangan, saya harus memberi. Itulah mengapa dibutuhkan iman. Allah berfirman, "Jalan-Ku bukanlah jalanmu. Tetapi engkau bisa percaya pada jalan-Ku."

Mengapa Tuhan mengaturnya seperti itu? Sebab Tuhan adalah pemberi. Dia adalah pemberi yang paling dermawan di alam semesta, dan Dia ingin Anda belajar untuk menjadi seperti Dia.

Inilah sebabnya Anda ada di sini: untuk menjadi serupa dengan Kristus. Ikutilah teladan Dia dalam hal memberi, dan Dia akan membangun karakter-Nya di dalam Anda.

Renungkan hal ini:
- Apa hal terbesar yang telah Anda tabur dalam hidup Anda? Bagaimana Anda telah menuai hasilnya?
- Jika Anda telah memberikan perpuluhan 10 persen dengan setia, bagaimana Anda dapat terus menumbuhkan kebiasaan dalam memberi?
- Jika tujuan utama Anda ialah menjadi semakin serupa dengan Kristus, bagaimana hal itu memengaruhi cara Anda dalam memberi?


Bacaan Alkitab Setahun :
Kidung Agung 4-6; Galatia 6


Fokuskan pikiran Anda pada Tuhan dan bukan manusia. Memberi kembali apa yang memang menjadi milikNya Tuhan dan menyadari bahwa uang adalah ikatan terakhir kita di dunia ini adalah esensi dari perpuluhan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Rabu, September 25, 2019 |

Ketika Anda Kewalahan, Berdirilah Teguh

Ketika Anda Kewalahan, Berdirilah Teguh

2 Tawarikh 20:20 "Keesokan harinya pagi-pagi mereka maju menuju padang gurun Tekoa. Ketika mereka hendak berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata: "Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!"

Ketika Anda fokus pada masalah Anda dan bukan pada Allah, pada akhirnya Anda akan kewalahan. Anda akan kalah sebab Tuhan tidak merancang Anda untuk bertarung sendirian.

Anda tidak akan bisa fokus pada masalah Anda dan sekaligus fokus pada Tuhan secara bersamaan. Anda harus mengalihkan fokus perhatian Anda kepada siapa Tuhan dan apa yang telah Ia janjikan akan Ia lakukan buat Anda.

Hidup ini penuh dengan pengalaman-pengalaman yang akan menguji Anda, menguras emosi Anda, dan membinasakan Anda. Ketika Anda merasa lelah, pada saat itulah Anda siap untuk berseru kepada Tuhan, "Maaf, aku tak bisa menangani situasi ini. Aku sudah mencoba segalanya. Kini aku berserah kepada-Mu karena masalah ini jauh lebih besar dari kekuatanku."

Jadi, apa yang harus Anda lakukan ketika Anda merasa kewalahan? Tetaplah berdiri teguh.

Berdiri teguh ialah bersikap percaya diri dan tenang di dalam sifat Tuhan. Anda akan sukses ketika Anda menaruh iman Anda pada apa yang Ia katakan kepada Anda melalui Firman-Nya dan Roh Kudus. Ketika Anda bersama Tuhan, Anda tidak perlu menyerah sebab Anda kuat di dalam-Nya.

Ketika beban itu terlalu besar, Anda mungkin tergoda untuk menyerah. Tuhan tidak mau Anda mundur dari situasi sulit. Dia tidak mau Anda mengorbankan integritas Anda. Tuhan ingin Anda percaya pada-Nya lewat pencobaan dan ingin Anda belajar dari situ. Jika Anda lari dari masalah, Anda akan kehilangan kesempatan untuk belajar dari Tuhan. Dan kemungkinan besar, Anda akan perlu mengulangi pelajaran itu.

Tuhan berkomitmen untuk mendukung kesuksesan Anda. Tetapi Anda harus fokus pada-Nya dan percaya pada-Nya serta Firman-Nya bila Anda ingin berdiri teguh.

"Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan;" (Amsal 3: 5-7).

Renungkan hal ini:
- Apa yang menjadi fokus Anda akhir-akhir ini? Apakah hal itu menghalangi Anda untuk berpaling kepada Tuhan untuk meminta bantuan-Nya di tengah situasi sulit apa pun yang sedang Anda hadapi?
- Seperti apa rasanya menjadi percaya diri di dalam karakter Tuhan dan Firman Tuhan?
- Bagaimana Anda bisa fokus hari ini untuk mengenal Tuhan dan Firman-Nya lebih dalam? Kebiasaan-kebiasaan apa yang dapat Anda mulai bentuk agar dapat mengingat kembali janji-janji Allah dengan lebih baik?



Bacaan Alkitab Setahun :
Kidung Agung 1-3; Galatia 5


Anda tidak memiliki kekuatan yang Anda perlukan jika menghadapi setiap masalah dengan kekuatan Anda sendiri. Anda butuh kekuatan Tuhan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Selasa, September 24, 2019 |

Mengapa Anda Harus Bermurah Hati Ketika Berkekurangan

Mengapa Anda Harus Bermurah Hati Ketika Berkekurangan

Lukas 16: 9, 11, 13 "Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi." Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya? Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."


Sangat mudah untuk memberikan waktu, tenaga, atau uang Anda ketika Anda tidak berkekurangan. Tetapi ujian yang sebenarnya atas kemurahan hati Anda datang ketika Anda tidak berkelebihan. Apakah Anda masih tetap membantu orang lain meski sedikit yang Anda punya? Jika begitu, selamat! Anda telah lulus ujian kemurahan hati Tuhan.

Mengapa Tuhan menguji kemurahan hati Anda? Sebab Anda diciptakan menurut gambar-Nya, jadi jika Anda rindu menjadi seperti Yesus, maka Anda harus belajar bagaimana menjadi murah hati. Jika Anda belum bermurah hati, maka Anda tak akan pernah bertumbuh dewasa, dan Anda pun tak akan pernah memiliki berkat Tuhan dalam hidup Anda.

Bagaimana jika Anda berada dalam masa resesi ketika segala sesuatunya tidak berjalan dengan baik? Anda dipecat atau keuangan Anda menipis, dan Anda rasa tak punya waktu atau tenaga untuk memberi. Bagaimana Anda bisa bermurah hati ketika Anda berkekurangan?

Satu contoh yang pas akan hal ini ialah pernyataan Paulus tentang gereja-gereja di Makedonia: "Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan" (2 Korintus 8: 2). Sukacita dan kemurahan hati selalu berjalan seiring.

Sebuah ujian akan seberapa besar Anda percaya kepada Tuhan ialah lewat cara Anda mengelola uang Anda, karena itu menunjukkan apa yang penting buat Anda.

Berikut ini empat hal yang harus diingat untuk membantu Anda memiliki sukacita, seberapapun banyaknya atau sedikitnya yang Anda punya.

Mematuhi kehendak Tuhan akan mendatangkan ketetapan Tuhan. Ketika Anda berkata, "Tuhan, aku akan melakukan kehendak-Mu, baik apakah saya punya uang atau tenaga untuk melakukannya atau tidak," Tuhan akan menyediakan semua yang Anda perlukan untuk melaksanakannya.

Ketika saya melakukan semua yang Tuhan ingin saya lakukan, Dia melakukan apa yang tidak bisa saya lakukan. Berikan Tuhan apa pun yang Anda miliki, walau seberapa kecilnya itu, dan Allah akan melipatgandakannya untuk melakukan yang lebih besar dari yang Anda bayangkan, seperti yang Ia lakukan melalui bocah lelaki yang membawa lima roti dan dua ikan kepada Yesus - ribuan orang terberkati olehnya.

Setiap kali saya mempunyai kebutuhan, saya perlu menaburkan benih. Apa pun yang Anda butuhkan lebih banyak, berikan itu. Untuk dapat memanen, pertama-tama Anda harus menanam benihnya.

Selalu ada musim penundaan antara menabur dan menuai. Panen itu tidak otomatis. Dibutuhkan waktu dan kesabaran.
Ketika Anda memberi kepada orang lain, Anda sedang membantu mereka melihat bahwa Allah juga ingin memenuhi kebutuhan mereka.

Renungkan hal ini:
- Apa yang sedang Anda butuhkan? Bagaimana Anda akan menabur benih di area tersebut sehingga Anda dapat menuai berkat Tuhan?
- Pikirkan satu musim dalam hidup Anda dimana Tuhan memberi Anda waktu tunggu untuk kemudian menunjukkan kepada Anda hasil dari taburan Anda. Apa yang telah Anda pelajari atau bagaimana Anda tumbuh selama masa tunggu tersebut?
- Mengapa orang Kristen ingin dikenal karena kemurahan hati mereka?


Bacaan Alkitab Setahun :
Pengkotbah 11-12; Galatia 4


Ketika Anda bermurah hati, Anda bisa selalu percaya bahwa Tuhan akan memenuhi segala kebutuhan yang Anda punya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Senin, September 23, 2019 |

Orang yang Setia Berbagi Tentang Iman Mereka

Orang yang Setia Berbagi Tentang Iman Mereka

Matius 9: 2 "Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni."


Jika Anda telah menerima karunia keselamatan dari Allah, maka Anda telah menerima hadiah terbaik yang pernah diberikan kepada siapa pun. Tetapi apakah Anda sudah mewartakan tentang karunia tersebut kepada orang lain semenjak menjadi orang Kristen?

Ayat hari ini berasal dari kisah dalam Matius 9 mengenai seorang pria yang sakit dan lumpuh. Teman-temannya ingin ia sembuh, maka mereka membawanya kepada Yesus dengan menurunkannya yang sedang berbaring di tempat tidurnya melalui celah di atap rumah tempat Yesus sedang mengajar.

Perhatikan Matius 9: 2 mengatakan, "Ketika Yesus melihat iman mereka," Bukan iman pria lumpuh tersebut yang membuatnya sembuh, tapi iman teman-temannya. Ketika Yesus melihat bahwa teman-temannya itu begitu peduli dengan membawa teman mereka yang lumpuh itu menemui-Nya, sabda-Nya, "Orang-orang ini memiliki iman yang besar. Mereka bukan hanya bertanya; tapi mereka mengharapkan-Ku untuk menyembuhkan teman mereka," dan Dia mengabulkannya.

Anda memiliki teman-teman yang lumpuh secara rohani tapi tidak mampu datang kepada Yesus. Mereka dilumpuhkan oleh ketakutan, rasa bersalah, keraguan, rasa sakit, atau bahkan mungkin dendam, karena mereka telah dilukai oleh gereja-gereja mereka sebelumnya. Mereka lumpuh, dan mereka tidak bisa datang kepada Yesus sendiri.

Allah sedang memperhatikan apakah Anda cukup setia dan membawa mereka kepada-Nya. Dan jika Anda tengah melakukannya, maka Dia akan menghormati iman Anda. Dia bukan hanya akan menyembuhkan teman Anda; Dia juga akan memberkati Anda. Itulah berkat iman.

Selama sebuah gereja akan terus mencari lebih banyak orang yang tidak percaya, Allah akan terus memberkatinya. Namun ketika para anggota gereja mengatakan jika gereja mereka tak perlu bertumbuh besar lagi, artinya mereka tidak peduli dengan dunia ini- sebuah sikap yang tidak konsisten dengan prioritas-prioritas Tuhan.

Tetapi, selama kita terus membawa orang-orang yang lumpuh secara rohani kepada Yesus, maka Ia akan memberkati gereja-gereja kita dan juga kehidupan kita.
Apakah Anda tidak ingin menjadi bagian dari itu?

Renungkan hal ini:
- Apakah iman orang lain berperan dalam bagaimana Anda datang kepada Yesus untuk mendapatkan anugerah keselamatan dari-Nya? Hari ini, ceritakanlah kisah Anda kepada seseorang agar orang tersebut mendapat dorongan.
- Apa artinya memiliki berkat iman?
- Bagaimana gereja Anda atau persekutuan kecil Anda secara aktif menjangkau orang lain yang tidak percaya Allah dan mewartakan Injil kepada mereka? Jika Anda belum melakukannya, bagaimana Anda bisa memulainya hari ini?


Bacaan Alkitab Setahun :
Pengkotbah 8-10; Galatia 3


Orang-orang yang setia kepada Tuhan berbagi tentang iman mereka.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Minggu, September 22, 2019 |

Pembinaan itu Penting Untuk Pertumbuhan Rohani

Pembinaan itu Penting Untuk Pertumbuhan Rohani

2 Timotius 2: 2 "Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain."

Setiap orang Kristen butuh seorang Paulus dan Timotius.

"Paulus" yang dimaksud di sini ialah seseorang yang telah menjadi orang Kristen lebih lama dari Anda dan yang membantu mengajarkan Anda dan memotivasi Anda. Orang tersebut mungkin hanya satu bulan lebih tua dari Anda, tapi mungkin sudah berjalan bersama Tuhan lebih lama dari Anda, lebih dewasa secara rohani, dan yang bisa membimbing Anda.

Sedangkan "Timotius" adalah seseorang yang belum selama Anda menjadi orang Kristen yang Anda bantu bangun imannya. Anda memberikan dorongan dan pemuridan kepada orang tersebut ketika dia tumbuh di dalam Tuhan.

Anda memiliki seorang Paulus dan Timotius dalam hidup Anda. Tetapi Anda juga menjadi seorang Paulus dan Timotius bagi orang lain.

Dalam 2 Timotius, Paulus mengatakan ini kepada Timotius: "Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain" (2 Timotius 2: 2).

Kita melihat empat generasi dalam ayat tersebut. Paulus berkata kepada Timotius bahwa ia telah membantu Timotius dengan menjadi mentornya, artinya Paulus membimbingnya menuju kedewasaan rohani. Selanjutnya giliran Timotius untuk menemukan seseorang untuk ia bimbing, dan sehingga kemudian orang tersebut dapat menemukan orang lain untuk ia bimbing.

Jangan terintimidasi oleh kata "membimbing." Membimbing itu semudah mengajak seseorang sarapan sekali sebulan dan menanyakan kabar mereka. Anda hanya perlu menjadi seorang teman. Dengarkan, dorong, dan doakan orang tersebut. Anda tidak perlu menjadi orang "Kristen yang sempurna" untuk melakukan ini. Anda hanya perlu bersedia melakukannya.

Untuk dapat sepenuhnya menjalani panggilan Tuhan dalam hidup Anda, maka Anda membutuhkan orang lain. Anda akan tumbuh sebagai seorang murid yang seutuhnya ketika Anda belajar dari orang percaya lain yang lebih dewasa dari Anda dan ketika Anda berbagi hikmat dan pengalaman Anda kepada orang percaya yang lebih muda dari Anda dalam hal Kekristenan.

Renungkan hal ini:
- Apakah Anda pernah dibimbing oleh seseorang? Apa hal dalam hubungan tersebut yang paling memengaruhi Anda?
- Jika Anda tidak memiliki Timotius dalam hidup Anda, apa saja cara yang Anda dapat gunakan untuk mencari seseorang yang ingin dibimbing?
- Mengapa pengikut Yesus perlu membantu membina murid-murid yang nantinya akan berbuah lebih banyak murid?


Bacaan Alkitab Setahun :
Pengkotbah 5-7; Galatia 2


Regenerasi khususnya untuk keberadaan kehidupan yang dewasa rohani sangat penting bagi kelangsungan ajaran Kristus.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Sabtu, September 21, 2019 |

Integritas Anda Menunjukan Kesetiaan Anda

Integritas Anda Menunjukan Kesetiaan Anda

Lukas 16:10 "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.

Adalah hal biasa mendengar orang lain berkata, "Apa yang kukerjakan dalam hidupku itu bukan urusanmu." Itu tidak benar. Apa yang Anda kerjakan dalam kehidupan pribadi Anda — yang tersembunyi atau yang tak terlihat orang lain — membangun dan mengungkapkan karakter Anda yang sebenarnya. Dan Tuhan bisa melihat yang terselubung itu sama jelasnya seperti melihat apa yang Anda lakukan di muka umum.

Bahkan, hal-hal kecil yang tak kelihatan yang Anda lakukan merupakan benih berkat Tuhan bagi kehidupan Anda. Anda tak dapat memilah-milah hidup Anda dan berkata, "Saya bisa jujur dengan kehidupan bermasyarakat saya, tapi tidak dengan kehidupan pribadi saya." Saya yakin Anda bisa menulis daftar tokoh-tokoh terkenal yang menjalankan hidup mereka seperti ini, yang pada akhirnya memimpin mereka pada skandal publik dan kejatuhan yang sifatnya pribadi. Apa pun yang mereka ucapkan, pemimpin mana pun yang tidak setia dalam masalah kecil tidak akan setia dalam masalah besar.

Prinsip ini bukanlah hal baru. Yesus berkata, "Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?" (Lukas 16:12).

Selama berabad-abad, semua orang yang belajar suatu keahlian, perdagangan, atau keterampilan mempelajarinya dengan magang atau berguru kepada ahlinya. Jika Anda ingin menjadi seorang montir, Anda akan belajar dari montir lain dan melayani bisnis orang tersebut sebelum Anda membuka bisnis Anda sendiri. Sebagai murid magang, Anda pun harus bertanggung jawab dengan bisnis guru Anda sebelum Anda dipercaya oleh Tuhan memiliki bisnis Anda sendiri.

Prinsip magang ini berlaku di setiap bidang kehidupan Anda. Itu juga berlaku untuk Anda mengelola uang milik orang lain, mengelola kepemilikan orang lain, dan bahkan untuk mengelola pelayanan orang lain sebelum Allah menganugerahkannya untuk diri Anda sendiri.

Sebelum Allah mempercayakan saya dengan penggembalaan gereja saya, saya melayani sebagai pendeta muda di bawah penggembalaan pendeta lain. Allah memperhatikan bagaimana saya mengelolanya; Dia menguji integritas saya. Saya perlu membuktikan kesetiaan saya di dalam gereja tersebut sebelum Allah mengizinkan saya untuk menggembalai Gereja Saddleback.

Bila seseorang meminjamkan mobilnya kepada Anda, seberapa baik Anda akan merawatnya? Bila suatu keluarga mengizinkan Anda tinggal di rumah mereka untuk liburan, apakah Anda akan memperlakukannya sebaik merawat rumah Anda sendiri? Ketika tidak ada yang mengawasi pekerjaan Anda, apakah Anda akan bekerja dengan rajin?

Renungkan hal ini:
- Apa yang selama ini dipercayakan Tuhan kepada Anda yang Ia pakai untuk menguji integritas Anda?
- Area apa saja dalam hidup Anda yang paling sulit untuk Anda setia dalam perkara-perkara kecil?
- Apakah itu mengubah sesuatu dalam kehidupan pribadi Anda untuk ingat bahwa Allah melihat segalanya? Mengapa atau mengapa tidak?



Bacaan Alkitab Setahun :
Pengkotbah 3-4; Galatia 1


Tuhan sedang memperhatikan dan menguji integritas Anda. Tunjukkanlah bahwa Anda dapat dipercaya dengan hal-hal besar dengan setia pada hal-hal kecil.
| Jumat, September 20, 2019 |

Nilai Iman di Dunia yang Tanpa Iman

Nilai Iman di Dunia yang Tanpa Iman

Lukas 18: 8 "Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

Kita hidup di dunia yang semakin kehilangan keimanannya. Ini merupakan dunia sekuler yang penuh pergeseran nilai dan dimana keegoisan tumbuh subur. Jika Yesus datang kembali hari ini, berapa banyak orang beriman yang akan Ia temui? Dan apakah Anda akan menjadi salah satu dari mereka?

Alkitab menjelaskan bahwa Allah sedang mencari orang-orang yang setia. Dalam 2 Tawarikh 16: 9 dikatakan, "Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. Dalam hal ini engkau telah berlaku bodoh, oleh sebab itu mulai sekarang ini engkau akan mengalami peperangan."

Allah mencari orang-orang yang setia sebab Dia ingin memberkati mereka. Dia ingin menunjukkan kasih-Nya melalui kekuatan besar-Nya. Kesetiaan kita merupakan kunci untuk membuka kunci berkat-Nya dalam hidup kita.

Yesus berkata, "Jadilah kepadamu menurut imanmu" (Matius 9:29). Tuhan ingin mencurahkan berkat-Nya ke segala bidang kehidupan Anda - keluarga Anda, karier Anda, keuangan Anda, kesehatan Anda, hubungan Anda. Berkat ini mungkin tidak seperti yang kita harapkan, tetapi Tuhan tetap mengerjakannya di dalam hidup kita. Dan Dia akan melakukannya sesuai dengan level keimanan Anda. Jika Anda memiliki iman yang besar, Anda akan memiliki berkat yang besar. Jika Anda memiliki sedikit iman, Anda akan menerima sedikit berkat. Tetapi jika Anda tidak memiliki iman, berkat Tuhan tidak akan ada dalam hidup Anda.

Sayangnya, orang-orang beriman yang benar-benar percaya Tuhan dan hidup hari demi hari sulit sekali ditemukan. Alkitab berkata, "Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?" (Amsal 20: 6).

Ketika dosa memasuki dunia bersama dengan Adam dan Hawa, kita semua menjadi tercemar. Tak seorang pun dari kita melakukan apa yang benar sepanjang waktu. Tetapi iman ialah kunci kemenangan.
"Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita" (1 Yohanes 5: 4).

Renungkan hal ini:
- Jika iman yang lebih besar menuntun kepada berkat yang lebih besar, mengapa beberapa orang yang setia masih mengalami pergumulan berat dalam hidup?
- Apa saja momen atau mujizat atau jawaban doa yang telah meningkatkan keimanan Anda kepada Allah?
- Bagaimana kesetiaan Anda menjadi saksi bagi orang-orang yang tidak mengenal Yesus sebagai Juruselamat mereka?


Bacaan Alkitab Setahun :
Pengkotbah 1-2; II Korintus 13


Semakin besar iman kita, semakin besar kemenangan yang akan kita alami dalam hidup kita.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Kamis, September 19, 2019 |

Jangan Menyerah Di Masa Sulit

Jangan Menyerah Di Masa Sulit

2 Korintus 4: 16-18 "Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal."

Mengapa hal-hal buruk terjadi kepada orang baik? Mengapa kita harus menderita? Mengapa kadang hidup ini begitu sulit?

Walau sesulit apapun untuk dipahami, Allah dapat menggunakan rasa sakit Anda untuk mewujudkan tujuan-Nya. Jangan heran jika Dia menggunakan masa-masa sulit dalam hidup Anda untuk menguji kesetiaan Anda.

Orang yang setia tetap bertahan ketika orang lain memilih untuk menyerah. Orang yang setia itu rajin dan tekun. Mereka gigih. Mereka mengubah perspektif mereka, dan fokus pada janji-janji Allah di dalam Firman-Nya.

Dalam 2 Korintus 4, Paulus mengatakan Anda harus memiliki perspektif yang benar ketika menghadapi suatu masalah. Apabila Anda ingin bertahan, jangan melihat masalah yang ada sebab itu hanya bersifat sementara. Melainkan, lihatlah keuntungan jangka panjang yang akan Anda nikmati. Jangan melihat rasa sakit yang sifatnya hanya sementara; lihatlah ke depan. Jangan melihatnya dari perspektif jangka pendek dan berkata, "Apa yang sedang terjadi padaku sekarang?" Sebaliknya, lihatlah karakter yang tengah Anda bangun oleh karena Anda berkeras menolak untuk menyerah. Tetaplah bertahan.

Jika Anda tengah menghadapi masa-masa sulit saat ini, tulislah ayat ini di selembar kertas kecil dan hafalkanlah: "Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah" (Galatia 6: 9).

Saya doakan agar ayat ini mendorong Anda untuk tidak menyerah. Tuhan bekerja di dalam Anda dan untuk Anda, di waktu yang tepat dan dengan cara yang tepat. Anda akan dihargai karena kesetiaan Anda!

Renungkan hal ini:
- Apa keuntungan jangka panjang bagi mereka yang setia kepada Allah dan Firman-Nya?
- Apakah Anda tergerak setelah mengetahui bahwa Allah tetap bekerja di dalam penderitaan Anda? Mengapa atau mengapa tidak?
- Apa saja janji lain di dalam Alkitab yang dapat membantu Anda bertahan di masa-masa sulit?


Bacaan Alkitab Setahun :
Amsal 30-31; II Korintus 12


Tuhan lebih tertarik dengan masa depan Anda dibanding dengan pencapaian Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Rabu, September 18, 2019 |

Perlakukan Harta Anda Sebagai Tanggung-jawab Anda

Perlakukan Harta Anda Sebagai Tanggung-jawab Anda

Matius 25:21 "Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu."

Sesunggguhnya kita tidak pernah memiliki apapun selama waktu kita yang singkat di bumi ini. Allah hanya meminjamkannya kepada kita untuk sementara. Alkitab mengatakan, "Mazmur Daud. Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya" (Mazmur 24: 1).

Pekerjaan pertama yang Allah berikan kepada manusia ialah mengelola dan mengurus "perkara-perkara" Allah di bumi. Pekerjaan ini tidak akan pernah ditiadakan sebab itu adalah bagian dari tujuan kita hari ini.

Beberapa tahun lalu, sepasang suami istri mengizinkan saya dan istri saya menggunakan rumah mereka yang indah di tepi pantai Hawaii untuk berlibur. Mereka berkata, "Pakai seperti milik Anda sendiri," dan kami pun melakukannya! Kami berenang di kolam renang mereka, makan makanan dari lemari es mereka, menggunakan handuk dan piring mereka, dan bahkan lompat-lompat di tempat tidur. Sungguh menyenangkan!

Tetapi kami tahu itu bukan milik kami, jadi kami menjaganya dengan sangat baik. Kami menikmati kenyamanan menggunakan rumah tersebut tanpa harus memilikinya. Kami bertanggungjawab menggunakan hak istimewa yang telah kami dapatkan.

Yesus seringkali menyebut kehidupan ini sebagai sebuah tanggung jawab dan menceritakan banyak perumpamaan untuk menggambarkan tanggung jawab kita terhadap Dia. Dalam perumpamaan tentang talenta, seorang pengusaha mengevaluasi pekerjaan setiap hambanya dan memberi upah mereka sesuai dengan pekerjaan mereka. Kata-Nya, "Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu" (Matius 25:21).

Di akhir hidup Anda di bumi, Anda akan dievaluasi dan dihargai sesuai dengan seberapa baik Anda telah mengurus apa yang telah dipercayakan Tuhan kepada Anda. Itu artinya semua hal yang Anda kerjakan - bahkan pekerjaan harian yang sederhana - memberikan dampak yang kekal. Jika Anda memperlakukan segala sesuatunya sebagai sebuah tanggung jawab, maka Tuhan akan menjanjikan tiga anugerah di kekekalan surga.

Pertama, Anda akan diberikan afirmasi dari Tuhan: Dia akan berkata, "Kerja bagus!" Bagus sekali! "Selanjutnya, Anda akan mendapatkan promosi dan diberikan tanggung jawab yang lebih besar di dalam kekekalan: "Aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu."

Tidak akan ada sukacita yang lebih besar selain itu, dan itu tersedia bagi setiap pelayan Allah yang setia yang mengelola harta dari-Nya.

Renungkan hal ini:
- Selain uang, apa yang telah Allah percayakan kepada Anda sehingga Ia ingin Anda menjadi pelayan yang bertanggung jawab?
- Bagaimana Anda bekerja dengan setia setiap hari dalam mengelola tanggung jawab Anda? Bagaimana Anda dapat terus tumbuh di area tersebut?
- Pernahkah Anda berpikir tentang memiliki tanggung jawab di surga? Mengapa Anda menginginkan lebih banyak tanggung jawab di kekekalan surga?


Bacaan Alkitab Setahun :
Amsal 28-29; II Korintus 11


Segala sesuatu yang kita nikmati harus diperlakukan sebagai sebuah tanggung jawab yang telah Tuhan tugaskan kepada kita.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Selasa, September 17, 2019 |

Uang Bukan Masalah Terbesar Anda

Uang Bukan Masalah Terbesar Anda

Matius 6: 32-33 "Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."

Setiap kali kita khawatir soal uang, kita bertindak seolah-olah kita tidak percaya pada Tuhan. Itu sama saja berkata, "Itu semua bergantung pada saya." Itu sama sekali bertentangan dengan Alkitab.

Alkitab berkata bahwa Allah "diberikan-Nya rezeki kepada orang-orang yang takut akan Dia. Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya" (Mazmur 111: 5).

Kitab Roma juga mengatakan kepada kita bahwa Allah mengutus Anak-Nya, Yesus Kristus, untuk mati di kayu salib untuk memberi Anda keselamatan. Jika Allah saja begitu mengasihi Anda sehingga Ia rela mengutus Putra-Nya sendiri untuk mati bagi Anda, tentunya Dia pun akan mengurus semua tagihan dan hutang Anda.

Allah telah menyelesaikan masalah terbesar Anda ketika Dia menyelamatkan Anda, jadi jika dibandingkan dengan itu, maka masalah-masalah lainnya kecil bagi Dia. Intinya ini: Apakah Anda percaya bahwa Allah akan melakukan apa yang Ia bilang akan Ia lakukan — bahwa Ia akan memenuhi kebutuhan Anda?

Apakah Anda bersedia meminta kepada Tuhan untuk menyediakan apa yang Anda butuhkan, ketimbang mengandalkan kekuatan finansial Anda?

Apakah Anda bersedia belajar untuk menjadi puas?

Apakah Anda bersedia memberikan perpuluhan seperti yang diperintahkan Allah dan percaya bahwa Ia akan memenuhi semua yang Anda butuhkan?

Apakah Anda bersedia hidup dengan integritas dan jujur dengan keuangan Anda?

Apakah Anda bersedia mempercayakan setiap bidang kehidupan Anda sepenuhnya kepada Yesus Kristus?

Jika Anda sungguh-sungguh ingin terbebas dari ketakutan finansial, Anda harus memilih untuk melakukan apa yang jelas-jelas Tuhan perintahkan untuk Anda lakukan. Dia memberi petunjuk-Nya di dalam Firman-Nya. Kata-Nya, "Aku akan menggenapi janji-Ku, jika engkau mau taat dengan premisnya, syaratnya."

Hari ini, ambil keputusan untuk menjadi murid yang setia dalam mengatur uang dan sumber yang Anda miliki supaya Tuhan dapat memakai Anda untuk menggenapi rancangan-Nya.

Renungkan hal ini:
- Jika Anda sangat percaya Tuhan menyediakan setiap kebutuhan yang Anda perlukan, bagaimana hal itu akan mengubah cara Anda mengelola keuangan Anda dengan secara spesifik?
- Apakah Anda puas dengan apa yang Anda miliki saat ini? Mengapa atau mengapa tidak?
- Luangkan waktu untuk mengaku kepada Tuhan bahwa selama ini Anda berusaha mengendalikan uang Anda dan mengejar tujuan Anda sendiri dengan mengandalkan uang Anda. Mintalah pengampunan dan pertolongan Tuhan agar Anda semakin bertumbuh menjadi murid yang taat dan setia.


Bacaan Alkitab Setahun :
Amsal 25-27; II Korintus 10


Kekhawatiran ialah tanda bahwa kita meragukan kasih Allah.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Senin, September 16, 2019 |

Tuhan Bekerja Untuk Mendatangkan Kebaikan

Tuhan Bekerja Untuk Mendatangkan Kebaikan
Roma 8:28 "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."

Kehidupan ini seringkali menghadirkan saat-saat yang sulit untuk kita terima, seperti sakit-penyakit, kehilangan pekerjaan, atau kematian teman atau anggota keluarga kita. Pil pahit itu sulit untuk kita telan, dan itu seringkali membuat kita tersedak.

Yakinlah, Tuhan selalu merancangkan sesuatu yang baik dalam hidup Anda, bahkan saat Anda tak dapat melihatnya. Untuk mampu berpegang pada pengharapan di tengah masa-masa sulit, Anda harus memahami kebenaran ini. Alkitab mengatakan: "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah" (Roma 8:28).

Alkitab tidak mengatakan bahwa setiap peristiwa dalam hidup Anda akan berjalan baik. Anda dan saya sama-sama tahu itu tidak benar. Tetapi ketika Anda mulai menjalankan hidup dengan baik, maka setiap bagiannya saling bekerja untuk mendatangkan kebaikan. Itu sama seperti membuat kue. Anda tak suka rasa dari masing-masing bahan, tetapi ketika semua bahan tersebut disatukan, hasilnya akan terasa enak. Tuhan ingin membuat kue yang luar biasa lezat dengan hidup Anda, dan Ia ingin memakai elemen-elemen yang tidak enak dan pahit tersebut demi kebaikan Anda.

Allah juga tidak berfirman bahwa segala sesuatunya saling bekerja seperti apa yang kita mau, atau bahwa setiap cerita akan berakhir bahagia. Tidak semua kesepakatan bisnis akan berjumlah satu juta dolar. Tidak semua pasangan menikah akan hidup bahagia selamanya. Tidak semua anak akan menjadi kapten tim sepak bola.

Sebaliknya, ayat ini mengingatkan kita bahwa kita dapat benar-benar percaya bahwa Sang Pencipta alam semesta membuat segala sesuatunya bekerja bersama untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Tuhan.

Pengharapan tidak sama dengan optimisme. Itu bukan keyakinan bahwa sesuatu yang buruk akan menjadi baik. Itu juga bukan keyakinan mutlak bahwa setiap bagian hidup Anda pada akhirnya akan menjadi masuk akal dan Anda mengerti, terlepas di mana kita akan menghabiskan kekekalan kita kelak.

Anda bahkan tak bisa membayangkan kebaikan yang Tuhan telah persiapkan untuk Anda di masa depan. Anda dapat mempercayakan permasalahan Anda di saat ini dan di masa depan kepada-Nya, sebab Dia selalu bekerja untuk kebaikan Anda.

Renungkan hal ini:
- Apakah Anda percaya bahwa Tuhan dapat menggunakan pengalaman buruk dalam hidup Anda untuk kebaikan? Jika demikian, bagaimana hal itu terlihat dari cara Anda berbicara dengan orang lain tentang apa yang tengah Anda alami?
- Pengalaman mana dalam hidup Anda yang membuat Anda paling sulit untuk melihat hal-hal baik yang telah Tuhan buat untuk Anda?
- Bagaimana kematian Yesus di kayu salib menjadi salah satu contoh dimana Allah bekerja mendatangkan yang baik melalui situasi yang buruk?


Bacaan Alkitab Setahun :
Amsal 19-21; II Korintus 8


Dari sudut pandang kita, hidup ini tampak kacau. Namun sudut pandang Allah dari surga tidak sama dengan sudut pandang kita.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Sabtu, September 14, 2019 |

Satu-satunya Tempat Untuk Menemukan Harapan

Satu-satunya Tempat Untuk Menemukan Harapan

Roma 15:13 "Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan."

Di tahun 1927, sebuah kapal selam Amerika bertabrakan dengan kapal U.S Coast Guard (kapal tentara perbatasan laut Amerika) di lepas pantai Provincetown, Mass., dan mulai tenggelam. Tentara perbatasan dan Angkatan Laut Amerika mengirimkan pasukan penyelamnya untuk menaksir seberapa parah kerusakan yang ada dan mulai melakukan operasi penyelamatan. Ketika para penyelam mulai mendekati kapal selam tersebut, mereka mendengar seorang pelaut mengetuk lambung kapal menggunakan kode Morse. Dia bertanya, "Apa ada harapan?"

Itu suatu pertanyaan mendasar dalam kehidupan. Setiap hari pertanyaan ini ditanyakan oleh orang-orang yang tak terhitung jumlahnya, dalam berbagai cara: ketika duduk di ruang dokter menunggu hasil tes kesehatan, ketika sepasang suami istri melakukan konseling pernikahan selama berbulan-bulan namun tak kunjung juga membaik, ketika berada di pengadilan menunggu keputusan apakah Anda dinyatakan bangkrut atau tidak, atau ketika sebuah keluarga mendengar kabar bahwa anak mereka hilang.

Anda dapat bertahan hidup 40 hari tanpa makan, tiga hari tanpa air, dan delapan menit tanpa udara. Tetapi Anda tak bisa bertahan satu detikpun tanpa pengharapan sebab itu merupakan bagian penting dari kehidupan. Ketika tak ada lagi pengharapan, hidup ini pun berakhir.

Orang-orang, di mana pun mereka berada, kerap mencari harapan di tempat-tempat yang salah. Mereka mencarinya di dalam hubungan mereka, di dalam buku-buku motivasi, di dalam agama, dan di dalam pembenaran diri.

Namun hanya ada satu tempat untuk menemukan harapan sejati. Alkitab berkata bahwa harapan sejati ditemukan dengan menghadapkan wajah Anda kepada Allah, "Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan" (Roma 15:13).

Anda butuh harapan yang seperti itu. Dan itu hanya tersedia melalui hubungan Anda dengan Yesus Kristus. Ketika Anda percaya kepada-Nya, Roh Kudus bekerja di dalam Anda untuk memenuhi Anda dengan harapan yang dari Allah semata, Dia mengasihi Anda dan Dia berkarya untuk mendatangkan kebaikan untuk Anda.

Renungkan hal ini:
- Kapan Anda pernah mengalami kesulitan untuk menyadari hadirnya Tuhan?
- Jika Anda telah menjadi pengikut Yesus, bagaimana harapan dari-Nya telah mengubah hidup Anda?
- Siapa saja orang dalam hidup Anda yang sedang berada di tengah-tengah keputusasaan dan yang sedang membutuhkan Anda untuk mengingatkan mereka atau untuk memberi tahu dimana letaknya harapan?


Bacaan Alkitab Setahun :
Amsal 16-18; II Korintus 7


Harapan yang dari Allah akan mengangkat Anda dari keputusasaan dan memberi Anda ruang untuk bernapas.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Jumat, September 13, 2019 |

Beribadahlah Terlebih Dahulu Sebelum Meminta Bantuan Allah

Beribadahlah Terlebih Dahulu Sebelum Meminta Bantuan Allah

2 Tawarikh 20: 5-6 "Lalu Yosafat berdiri di tengah-tengah jemaah Yehuda dan Yerusalem di rumah TUHAN, di muka pelataran yang baru dan berkata: "Ya TUHAN, Allah nenek moyang kami, bukankah Engkau Allah di dalam sorga? Bukankah Engkau memerintah atas segenap kerajaan bangsa? Kuasa dan keperkasaan ada di dalam tangan-Mu, sehingga tidak ada orang yang dapat bertahan melawan Engkau."

Hidup ini memiliki saat-saat dimana Anda merasa seolah berada dalam situasi yang mustahil, saat-saat ketika Anda merasa diserang dari segala arah. Itulah yang terjadi pada Raja Israel, Yosafat. Ia berdoa kepada Allah ketika menghadapi pasukan berjumlah besar yang terdiri dari tiga bangsa yang berbeda. Untuk bisa melewati masa-masa tersebut, Anda perlu mencontoh doa-doa Yosafat ini agar Anda dapat beroleh damai sejahtera.

Yosafat melakukan tiga hal dalam 2 Tawarikh 20 yang juga bisa Anda lakukan:

Fokus kembali kepada Tuhan. Meski dengan permasalahan yang menjulang di hadapan Anda, alihkan fokus perhatian Anda kepada sifat dan janji Allah. Yosafat berdoa, "Ya Tuhan, Engkau lebih besar dari semua bangsa. Engkau lebih besar dari apa pun yang akan kuhadapi."Masalah Anda mungkin tampak terlalu besar buat Anda atasi, tetapi itu tak akan pernah terlalu besar buat Tuhan. Ubah perspektif Anda dengan cara mengalihkan fokus Anda.

Ingat kesetiaan Tuhan di masa lalu. Yosafat ingat kembali segala cara yang telah Allah pakai untuk menolong bangsa Israel di masa lalu. Dengan mengingat kembali kesetiaan Tuhan di masa lalu akan membantu Anda untuk percaya pada-Nya di masa depan. Anda perlu ingat kembali saat-saat dimana Tuhan bekerja dengan begitu kuatnya di dalam hidup Anda.

Minta bantuan Tuhan. Pada intinya, Yosafat berdoa, "Masalahku tidak ada yang terlalu besar bagi-Mu, Tuhan. Engkau telah menolongku di masa lalu. Bantu aku sekali lagi, ya Tuhan!" Tuhan mengasihi Anda, dan Dia peduli dengan masalah Anda.

Doa Yosafat dibangun di atas tiga pertanyaan ini: "Apakah Engkau bukan Tuhan?" "Bukankah Engkau pernah membantu kami?" dan "Apakah Engkau tidak akan melakukannya lagi?"
Ketika Anda merasa kewalahan, Anda perlu bantuan Tuhan. Tetapi penting untuk dipahami bahwa Allah Bapa bukanlah mesin penjual otomatis yang akan memberikan apa pun yang Anda inginkan, hanya karena Anda menyetor beberapa doa. Tuhan ingin ibadah Anda terlebih dahulu. Ketika Anda fokus dan bersyukur kepada-Nya atas kasih setia-Nya, artinya Anda menyembah Dia. Kemudian, berdoalah dan minta pertolongan-Nya.

Yosafat setia dalam menyembah Allah dan dalam meminta bantuan Dia, dan Dia pun membebaskan Yosafat dari musuh-musuhnya. Allah akan melakukan hal yang sama untuk Anda.

Renungkan hal ini:
- Bagaimana dengan mengingat bahwa Tuhan lebih besar dari masalah Anda akan mengubah perspektif Anda di dalam situasi sulit yang tengah Anda hadapi?
- Apa artinya berdoa dengan penuh harap? Bagaimana tiga pertanyaan tentang Tuhan di atas membantu Anda berdoa seperti ini?
- Apa respons yang sehat dan yang seturut dengan Kristus ketika Allah tidak menjawab doa-doa Anda atau ketika jawaban-Nya tidak sesuai dengan apa yang Anda harapkan?


Bacaan Alkitab Setahun :
Amsal 14-15; II Korintus 6


Buktikan komitmen Anda untuk mengutamakan Tuhan lebih dahulu lebih dari segalanya, maka Tuhan juga akan membuktikannya kuasaNya pada Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Kamis, September 12, 2019 |

Tuhan Dapat Menyediakan Melalui Keran Apapun

Tuhan Dapat Menyediakan Melalui Keran Apapun

Ulangan 8:18 "Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini."

Alkitab mengajarkan bahwa Allah merupakan sumber dari sumber keuangan kita. Dialah yang menyediakan segala yang kita perlukan.

Apakah artinya itu? Itu artinya ketimbang mengandalkan pekerjaan Anda, carilah Tuhan sebagai keamanan finansial Anda. Itu artinya Anda tidak mengandalkan siapa pun, atau apa pun selain mengandalkan Tuhan untuk memenuhi segala kebutuhan Anda.

Biarkan saya mengilustrasikannya seperti ini: Ketika Anda menyalakan air, Anda tahu air itu sebenarnya tidak berasal dari keran. Air itu mengalir melalui keran. Air tersebut sesungguhnya berasal dari waduk atau sumur, dan bagaimana Anda mendapatkannya ialah melalui keran.

Sama halnya dengan Anda dan saya, pendapatan yang Tuhan ingin anugerahkan kepada Anda bisa datangnya melalui suatu pekerjaan atau melalui suatu perkara atau melalui orang lain. Tetapi, sumbernya selalu dari Tuhan.

Anda tak perlu khawatir keran mana yang akan digunakan Tuhan untuk memenuhi kebutuhan Anda. Singkat kata, Ia seolah berkata, "Jika Aku mematikan satu keran, maka Aku dapat dengan mudah menyalakan yang lainnya. Jika engkau kehilangan satu pekerjaan, Aku dapat memberikanmu yang lain. Pekerjaanmu bukanlah sumbermu. Rekening tabunganmu bukanlah sumbermu. Akulah sumbermu."

Mintalah Tuhan untuk membantu Anda memahami apa yang menyebabkan Anda tidak mempercayainya dan kemudian minta Dia untuk mengajarkan Anda untuk mulai percaya kepada-Nya. Cari tahu bagaimana Dia melakukannya. Dan ketika Anda mulai khawatir, ceritakan segala kekhawatiran Anda kepada Tuhan.

Renungkan hal ini:
- Bagaimana Anda melihat Tuhan menyediakan apa yang Anda perlukan di masa lalu? "Keran-keran" apa yang Dia gunakan?
- Mengapa menjadi khawatir memperlihatkan kurangnya kepercayaan kepada Tuhan?
- Dalam area apa Anda butuh Tuhan untuk membantu Anda untuk bisa berhenti khawatir dan mulai percaya pada-Nya lebih dalam lagi?


Bacaan Alkitab Setahun :
Amsal 11-13; II Korintus 5


Kekhawatiran memperlihatkan hal-hal apa yang tidak kita percayakan kepada Tuhan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Rabu, September 11, 2019 |

Bagaimana Mendapatkan Damai Sejahtera Allah?

Bagaimana Mendapatkan Damai Sejahtera Allah?

Yohanes 14:27 "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu."

Allah telah berjanji untuk memberi Anda ketenangan jiwa. Bahkan salah satu nama-Nya adalah Jehovah Shalom, yang artinya, "Tuhan Damai Sejahtera." Menemukan ketenangan jiwa merupakan salah satu kebutuhan terdalam kita. Jika Allah telah menjanjikan ketenangan jiwa namun Anda tak memilikinya, mengapakah? Berikut ini tiga hal yang bisa merampas damai sejahtera Anda:

Kita kehilangan damai sejahtera ketika keadaan berada di luar kendali kita. Banyak kehidupan berada di luar kendali kita. Kita terjebak dalam kemacetan lalu-lintas dan melewatkan acara penting. Satu pasangan suami istri berusaha mati-matian – namun sayangnya tidak berhasil - untuk memiliki bayi. Seseorang kehilangan pekerjaan secara tiba-tiba dan bertanya-tanya bagaimana mereka akan mencukupi kebutuhan keluarga mereka. Ketika hal-hal ini — besar atau kecil — terjadi, kita menjadi frustrasi dan kehilangan ketenangan pikiran.

Kita kehilangan damai sejahtera saat orang-orang tak dapat berubah. Cara paling cepat untuk menghilangkan ketenangan ialah dengan mencoba mengubah orang lain. Tentu tak setiap orang dapat berubah sesuai dengan kehendak Anda. Bahkan jika kita tahu itu tak akan berhasil, kita masih mencoba melakukannya! Dan itulah yang bisa menjauhkan kita dari damai sejahtera.

Kita kehilangan damai sejahtera saat masalah tak dapat dijelaskan. Kita tahu hidup ini tidak adil. Banyak perkara tidak selalu berakhir indah. Dan ketika kita tidak mengerti alasannya, kita menjadi cemas, gugup, dan stres.

Menerima damai sejahtera Allah bukan berarti hidup Anda akan terbebas dari masalah. Tapi itu artinya meski ketika dunia Anda tampak berantakan, Anda akan mampu berpikir jernih dan tidur nyenyak.

Bagaimana cara mendapatkan damai sejahtera Allah dalam hidup Anda? Damai sejahtera-Nya bukanlah sesuatu yang Anda usahakan atau minta. Itu merupakan anugerah yang Anda terima dengan iman. Berpalinglah kepada Tuhan di dalam doa. Katakan pada-Nya apa yang ada di pikiran Anda.

Renungkan hal ini:
- Keadaan-keadaan apa yang tak terkendali yang telah mencuri damai sejahtera Anda belakangan ini?
- Bagaimana Allah menggunakan masalah untuk mendekatkan kita kepada-Nya dan membantu kita bertumbuh secara spiritual?
- Apa dampak dari memiliki hidup yang damai?


Bacaan Alkitab Setahun :
Amsal 8-10; II Korintus 4


Fokuslah pada kebaikan-Nya dan damai sejahtera yang melampaui pemahaman Anda akan memenuhi hati dan pikiran Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Selasa, September 10, 2019 |
Back to Top