Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan

Kunci Untuk Memperbaiki Hubungan Anda

Kunci Untuk Memperbaiki Hubungan Anda

Matius 20:28 "Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Anda ingin tahu rahasianya hubungan yang lebih baik dalam hidup?

Anda harus belajar melayani.

Akar dari sebagian besar masalah dalam hubungan ialah egoisme. Anda memang berurusan dengan masalah-masalah lain, namun akarnya biasanya karena mementingkan diri sendiri. Kita menginginkan apa yang kita inginkan, waktu kita menginginkannya. Tidak ada orang yang mau mengalah -- dan itu menyebabkan konflik.

Itulah mengapa Anda harus keluar dari perspektif Anda sendiri dan belajar melayani orang lain. Melayani orang lain mengubah Anda, dan itu mengubah hubungan Anda di dalam prosesnya.

Salah satu pelajaran terbesar yang Tuhan ingin Anda pelajari ketika Anda tinggal di planet ini adalah bagaimana untuk tidak mementingkan diri sendiri. Ini program studi seumur hidup. Sayangnya, begitu banyak orang yang menghabiskan seumur hidupnya tidak mau mempelajarinya.

Namun, Anda bisa membuat pilihan untuk hidup secara berbeda. Anda dapat belajar untuk tidak mementingkan diri sendiri. Bagaimana? Caranya sungguh sederhana: Dengan meniru Yesus.

Yesus mengatakannya seperti ini: "Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Matius 20:28). Lain kali Anda membaca tentang kehidupan Yesus di dalam Alkitab, perhatikan bagaimana Dia berurusan dengan orang lain. Perhatikan bagaimana Dia selalu menempatkan orang lain di atas diri-Nya sendiri. Ketika Anda meniru sikap-Nya, jalanilah hidup Anda bukan untuk keuntungan Anda tetapi untuk kepentingan orang lain. Yesus secara konsisten menunjukkan teladan ini di seluruh Injil.

Belajarlah untuk melakukan itu, dan hubungan Anda akan menjadi lebih baik. Anda bukan hanya akan menjadi semakin serupa seperti Yesus, tetapi Anda juga akan menjadi lebih dihargai dan dikasihi oleh teman-teman Anda. Orang-orang ingin berada di sekitar mereka yang terus-menerus berusaha melayani orang lain, yang tidak hanya menjalani kehidupan untuk kepentingan mereka sendiri.

Jangan mencoba menjadi menarik; tetapi tertarik. Tertariklah, pedulilah dengan orang lain. Jika Anda melakukannya, orang lain akan melihat Anda sebagai orang yang terbaik di dunia ini. Kebanyakan orang hanya tertarik pada diri mereka sendiri. Ketika Anda tertarik pada orang lain, maka mereka akan menghargai Anda -- dan bahkan menganggap Anda sebagai seorang pembicara terbaik yang pernah mereka kenal.

Alkitab berkata tentang melayani tanpa pamrih, "Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia" (Roma 14:18).

Renungkan hal ini:
- Siapa seseorang dalam hidup Anda yang menjadi teladan yang baik dalam melayani dengan tulus?
- Kapan Anda rasa paling sulit untuk berinteraksi dengan orang lain tanpa mementingkan diri Anda sendiri? Mengapa?
- Hubungan mana dalam hidup Anda yang dapat Anda perbaiki minggu ini dengan cara melayani orang tersebut tanpa mementingkan diri Anda sendiri?


Bacaan Alkitab Setahun :
Amos 5-9; Ibrani 5:1-10


Ketulusan akan mengubah hubungan Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Senin, November 18, 2019 |

Dua Cara Menghadapi Godaan

Dua Cara Menghadapi Godaan

Efesus 6:17 "Dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,"

Saat pencobaan datang dalam hidup Anda, ingatlah janji yang Tuhan berikan dalam FirmanNya. Setiap orang harus menghafal 1 Korintus 10:13 "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya."

Ada banyak orang berkata pada saya, "Saya tidak bisa menahan diri saya. Adalah mustahil menolaknya. Saya tidak punya pilihan lain selain menyerah." Ketika Anda mengatakan itu, Anda sama saja menyebut Tuhan pembohong! Tuhan berjanji Ia akan selalu memberikan jalan keluar dari semua godaan yang Anda hadapi. Mungkin itu sulit dan menyakitkan. Bahkan mungkin memalukan. Tapi akan selalu ada jalan keluar. Tuhan memastikan hal itu! tulah janjI-Nya.

Setan terus berjuang menguasai pikiran Anda. Di situlah peperangan terjadi. Ketika Tuhan memberi kita ide, itulah inspirasi. Ketika Iblis memberi kita ide, itulah godaan. Setiap hari Anda harus membuat pilihan pikiran atau ide apa yang akan Anda pikirkan.

Anda dapat mengubah pikiran Anda dengan mengganti godaan dengan kebenaran, dan kebenaran itu ditemukan di dalam Alkitab.

Alkitab mengatakan agar kita menolak Iblis. Bagaimana caranya? Dengan mempersiapkan diri untuk menghadapi godaan dan pencobaan. Efesus 6:17 mengatakan, "Dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,"

Ada dua cara yang harus Anda lakukan untuk menghadapi godaan. Keselamatan adalah langkah pertama: "Dan terimalah ketopong keselamatan." Apa fungsi ketopong (semacam helm terbuat dari besi)? Itu untuk melindungi kepala dan pikiran Anda, sebab di situlah peperangan terjadi. Sebelum Anda mampu berkata 'tidak' kepada Iblis, Anda harus belajar berkata 'ya' kepada Yesus Kristus. Anda harus mempunyai kekuatan-Nya lewat anugerah keselamatan dari-Nya.

Langkah kedua adalah dengan menerima Firman Allah untuk digunakan sebagai pedang Roh. Kebenaran adalah penangkal godaan. Anda bisa menaruh Alkitab di meja kopi Anda di rumah, tetapi ketika Anda sedang berada di tempat kerja dan Anda menghadapi pencobaan, apa gunanya Alkitab itu? Tidak ada. Oleh karena itulah, Anda perlu menyimpan kebenaran Firman itu di dalam pikiran Anda.

Tak usah diragukan lagi, satu-satunya alat paling efektif untuk memerangi godaan ialah dengan menghafal Alkitab. Jika Anda tidak punya ayat yang Anda hafal, maka Anda tidak punya senjata untuk turun ke medan perang! Ketika Iblis datang, bagaimana Anda akan melawannya? Ia tidak takut dengan pendapat Anda, tetapi ia takut dengan kebenaran. Pedang Roh adalah Firman Tuhan, tetapi itu hanya akan menjadi senjata ketika Anda mengingat dan menghafalnya.

Renungkan hal ini:
- Apa beberapa gol yang dapat Anda tetapkan minggu ini untuk dapat menghafal Alkitab?
- Apa saja strategi menghafal yang dapat Anda gunakan waktu di sekolah dulu? Bagaimana Anda bisa mengaplikasikannya untuk menghafalkan Alkitab?
- Siapa orang yang dapat Anda andalkan untuk membantu Anda menghafal Alkitab? Mengapa penting bagi kita untuk memiliki seseorang seperti itu?


Bacaan Alkitab Setahun :
Amos 1-4; Ibrani 4:14-16


Jika Anda ingin dapat menghadapi godaan, Anda perlu mengklaim janji-janji Allah yang yang Ia berikan di dalam Firman-Nya tentang pencobaan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Minggu, November 17, 2019 |

Saat Godaan Datang, Menjauhlah

Saat Godaan Datang, Menjauhlah

Amsal 14:16 "Orang bijak berhati-hati dan menjauhi kejahatan, tetapi orang bebal melampiaskan nafsunya dan merasa aman."

Adalah masuk akal, jika Anda tidak mau tersengat, maka Anda harus menjauhi lebah! Jika Anda tidak ingin terbakar, jangan dekat-dekat dengan api! Jika Anda tidak ingin jatuh dari tebing, jangan berdiri di tepi tebing!

Amsal 14:16 mengatakan, "Orang bijak berhati-hati dan menjauhi kejahatan, tetapi orang bebal melampiaskan nafsunya dan merasa aman."

Mungkin Anda berpikir bisa menahan godaan, tapi mari kita jujur. Anda harus jujur menilai diri Anda sendiri. Anda harus menganalisis kapan dan di mana Anda paling rentan tergoda. Kemudian Anda harus menjauhi situasi tersebut sebisa mungkin.

Alkitab menyuruh kita untuk menjauhi godaan: "Aku memikirkan jalan-jalan hidupku, dan melangkahkan kakiku menuju peringatan-peringatan-Mu" (Mazmur 119: 59). Apabila Anda harus melepaskan diri secara fisik, lakukanlah! Ketika istri Potifar menggoda Yusuf, ia meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar. Terkadang Anda harus sesimpel keluar dari situasi yang menggoda Anda. Larilah dari sana. Jangan hanya diam berdiri di sana.

Ketika Anda tergoda, bangun dan ubahlah fokus perhatian Anda. Atau nyalakan musik. Atau jalan-jalan. Atau baca Alkitab. Hubungi teman-teman Kristen dalam persekutuan kecil Anda. Lakukan sesuatu untuk menjauhinya.

Berikut ini beberapa saran praktis: Jangan pernah mencoba berdebat dengan Iblis. Anda pasti akan kalah. Iblis punya ribuan tahun untuk memikirkan cara-cara untuk melawan segala serangan yang bisa Anda pikirkan terhadap dia. Jangan merasionalkannya. Jangan membenarkannya. Jangan membantahnya. Kuncinya adalah dengan mematahkan fokus Anda dari godaannya. Jangan memadangi kue sambil berkata pada diri Anda sendiri, "Saya tidak menginginkannya! Saya tidak menginginkannya!" Berbaliklah! Semakin Anda melawan perasaan Anda, semakin keinginan itu tumbuh dengan intens.

Saat godaan menelepon Anda, jangan coba-coba berdebat dengannya. Tutup telepon itu, dan lakukan yang lain.

Renungkan hal ini:
- Di mana Anda merasa paling tergoda? Apakah itu di bandara? Dalam perjalanan bisnis? Di rumah ketika Anda sendirian atau ketika anak-anak di sekolah? Pada akhir pekan? Saat Anda menonton televisi?
- Perubahan apa yang perlu Anda lakukan dalam jadwal Anda atau gaya hidup Anda untuk meminimalkan paparan terhadap situasi tersebut?
- Strategi apa yang dapat membantu Anda "menahan" godaan jika Anda tidak bisa dengan mudah keluar dari situasi tersebut?


Bacaan Alkitab Setahun :
Yoel 1-3; Ibrani 4:1-13


Tujuannya bukanlah untuk melihat seberapa dekat Anda dari dalam godaan, tetapi seberapa jauh Anda bisa bertahan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Sabtu, November 16, 2019 |

Pilih Kekudusan Daripada Kebahagiaan

Pilih Kekudusan Daripada Kebahagiaan

Yakobus 1: 14-15 "Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut."

Sekarang kita hidup di zaman yang tidak bertanggung jawab, di mana tidak ada yang mau mengakui bahwa masalah mereka adalah karena kesalahan mereka sendiri. Kita semua bertingkah sebagai korban. Tidak ada masalah yang mau kita akui sebagai kesalahan kita sendiri; itu selalu karena kesalahan orang lain. Kita menyalahkan orang lain. Kita menyalahkan pemerintah, media, orang tua kita, sekolah, DNA kita, dan lingkungan kita -- semuanya kecuali diri kita sendiri.

Sebenarnya kitalah yang mendatangkan sebagian besar masalah kita kepada diri kita sendiri. Sesungguhnya kita hanya perlu memikul tanggung jawab dan berhenti menyalahkan orang lain. Karena setiap kali kita menyalahkan orang lain, kita tidak mengakui apa masalah yang sebenarnya.

Jika saat ini Anda menghadapi godaan, maka Anda tidak akan pernah terbebas dari itu sampai Anda berhenti memperbaiki kesalahan dan mulai memperbaiki masalahnya. Berhenti menyalahkan orang lain! Bahkan ketika Anda telah disakiti orang lain, tetapi reaksi Andalah yang menyebabkan masalah.

Buat saya, sangat mengejutkan melihat beberapa orang bahkan mencoba menyalahkan Tuhan atas kekacauan dalam hidup mereka. Namun Tuhan tidak akan pernah menyangkal Firman-Nya sendiri. Jika dalam Alkitab Tuhan berkata, "Jangan lakukan itu," maka Dia tidak akan pernah menjawab doa Anda melalui perasaan-perasaan. Sebagus apa pun perasaan itu -- ketika Anda mendengarkan perasaan Anda ketimbang mendengarkan Firman Tuhan, berarti Anda langsung masuk ke dalam jebakan. Salah satu alasan paling umum yang saya dengar dari orang-orang yang membenarkan dosa-dosa mereka ialah, "Tuhan ingin saya bahagia, dan ini akan membuat saya bahagia."

Tuhan ingin Anda bahagia. Namun Tuhan ingin Anda menjadi lebih kudus lebih dari Dia ingin Anda menjadi bahagia. Dia ingin Anda taat pada-Nya. Anda tidak akan pernah menjadi benar-benar bahagia ketika Anda mengabaikan kehendak Tuhan. Bahkan ketika Anda melakukannya, Anda sedang menuju pada kehancuran. Aturan dan prinsip dalam Alkitab bukan dibuat untuk membuat hidup kita sengsara. Itu diciptakan untuk kebaikan kita sendiri.

Renungkan hal ini:
- Masalah apa saja yang mungkin terjadi ketika kita mencoba menyalahkan orang lain?
- Mengapa kehendak Tuhan, di mana Dia ingin kita menjadi kudus lebih dari Dia ingin kita bahagia, sangatlah penting?
- Kapankah perasaan-perasaan Anda mengaburkan penilaian Anda tentang mengambil keputusan penting? Apa konsekuensi yang pernah Anda hadapi karena pilihan Anda tersebut?


Bacaan Alkitab Setahun :
Hosea 11-14; Ibrani 3:7-19


Orang-orang paling bahagia di dunia ini ialah mereka yang berpegang teguh pada Firman Tuhan dan menaatinya, terlepas dari apa pun yang dikatakan oleh perasaan mereka.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Jumat, November 15, 2019 |

Jika Anda Menabur Kemurahan Hati, Maka Anda Akan Menuai Kemurahan Hati

Jika Anda Menabur Kemurahan Hati, Maka Anda Akan Menuai Kemurahan Hati

2 Korintus 9: 6-7 "Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita."

Alkitab berkata dalam 2 Korintus 9: 6-7, "Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita."

Prinsip tabur tuai itu berlaku untuk setiap bidang kehidupan, bukan hanya dalam hal finansial. Apa pun yang Anda tabur dalam hidup, itulah yang akan Anda tuai. Apa pun yang Anda dermakan, itulah yang akan dikembalikan kepada Anda. Jika Anda menabur kritik dalam hidup, maka Anda akan menuai kritik dari orang lain. Jika Anda menabur kebaikan, maka Anda akan menuai kebaikan. Itulah hukum memanen. Jika Anda menanam biji apel, Anda tidak akan menghasilkan buah pir; Anda menghasilkan buah apel. Jika Anda menabur kemurahan hati, maka Anda akan menuai kemurahan hati

Inilah prinsipnya: Setiap kali Anda membutuhkan, menanamlah. Ketika seorang petani melihat ladangnya yang tandus, dia tidak mengeluh. Dia akan mulai menanam. Jika dia hanya memiliki sedikit benih, dia punya pilihan. Dia bisa menimbunnya, atau sebaiknya memberikannya. Jika dia menggunakan semuanya, maka hanya itu yang ia tabur. Jika dia memberikannya, maka Tuhan akan melipatgandakannya. Ini yang paling menakjubkan: Anda bukan hanya menuai apa yang Anda tabur, Anda akan selalu menuai lebih banyak dari yang Anda tabur!

Tuhan mengaturnya seperti itu sebab Dia ingin Anda menjadi seperti Dia. Allah senang memberi. Satu-satunya cara agar Anda semakin serupa dengan Dia ialah dengan belajar bermurah hati. Ketika Anda pelit, Anda serupa seperti Iblis. Ketika Anda murah hati, Anda serupa seperti Tuhan. Ketika Anda memberi, Tuhan melipatgandakannya.

Mungkin ini terdengar tidak masuk akal -- bermurah hatilah ketika Anda membutuhkan supaya Anda mendapatkan lebih. Itulah mengapa Anda membutuhkan iman!
Renungkan hal ini:
- Kapan Anda menerima berkat dari Tuhan dan dari orang lain lebih banyak dari yang Anda beri?
- Bagaimana Anda memutuskan apa yang harus Anda beri?
- Apa yang Anda butuhkan dalam hidup saat ini? Bagaimana Anda bisa memberikan hal tersebut kepada orang lain?


Bacaan Alkitab Setahun :
Hosea 6-10; Ibrani 3:1-6


Allah berfirman bahwa cara Anda mendapat ialah dengan memberi, bukan dengan menimbunnya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Kamis, November 14, 2019 |

Peganglah Berkat Tuhan Dengan Tangan Terbuka

Peganglah Berkat Tuhan Dengan Tangan Terbuka

1 Timotius 6: 6-7 "Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar."

Tuhan lebih tertarik dengan karakter Anda daripada kenyamanan Anda. Dia tidak akan memberkati Anda dengan banyak hal, jika Anda belum belajar tentang prinsip kepuasan terlebih dahulu.

Kepuasan bukan tentang kekurangan ambisi. Itu bukan tentang kekurangan cita-cita. Kepuasan berarti kebahagiaan Anda tidak bergantung pada keadaan Anda.

Bagaimana Anda melenyapkan ketidakpuasan? Hilangkanlah penyebabnya: membandingkan. Kita membandingkan segala hal yang ada di Bumi ini — pekarangan, mobil, pasangan, pakaian, pendidikan anak-anak kita (kita bahkan memasang stiker "Anak Saya Murid Teladan Bulan ini" di kaca belakang mobil).

Setiap kali Anda membandingkan diri Anda dengan orang lain, semakin menjadi tidak puas Anda. Oleh sebab itulah, Anda harus belajar untuk berhenti membandingkan diri Anda sendiri dengan orang lain.

Paulus berkata dalam Filipi 4:12, "Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakanasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan." Menjadi puas tidak muncul begitu saja; itu adalah sesuatu yang harus kita pelajari. Jika kita melakukan ini, Tuhan berjanji untuk memenuhi semua kebutuhan keuangan kita.

Alkitab berkata, "Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar" (1 Timotius 6: 6-7). Salah satu rahasia terbesar dalam belajar untuk menjadi puas ialah dengan menyadari bahwa Anda tidak benar-benar memiliki apa pun. Semuanya itu dipinjamkan kepada Anda selama beberapa dekade ini! Anda tidak membawa satu hal pun ke dunia ini, dan Anda juga tidak akan membawa apa pun dari dunia ini. Gunakanlah ketika Anda berada di muka bumi.

Alkitab menyebut ini sebagai sebuah pelayanan. Anda adalah manajer atau pelayan dari apa yang Tuhan izinkan untuk Anda miliki ketika Anda di sini, tetapi itu bukan milik Anda. Ketika Anda mengerti bahwa Anda hanyalah seorang manajer dari berkat yang Tuhan izinkan ada dalam hidup Anda dan Anda memegangnya dengan tangan terbuka, Anda tidak akan gelisah jika Anda kehilangan itu semua.

Jadi, bagaimana jika Anda kehilangan banyak hal? Tuhan dapat menutup satu keran dan menyalakan keran lainnya dengan mudah.

Renungkan hal ini:
- Singkat kata, apa artinya memegang berkat Tuhan dengan tangan terbuka?
- Jadikan tujuan hari ini untuk menyadari cara-cara bagaimana Anda membandingkan diri Anda sendiri dengan orang lain. Lain waktu, apa yang bisa Anda lakukan secara berbeda ketika Anda tergoda untuk membanding-bandingkan diri Anda?
- Apa artinya menjadi pelayan akan sesuatu? Apa yang setia Anda layani di muka Bumi ini?



Bacaan Alkitab Setahun :
Hosea 1-5; Ibrani 2:5-18


Belajarlah untuk menjadi puas sebab hal-hal yang ada di dunia tidak akan bertahan selamanya. Tuhan lebih peduli dengan pembentukan karakter Anda dibanding dengan keinginan dan kenyamanan hidup Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Rabu, November 13, 2019 |

Andalkan Tuhan, Bukan Tabungan Anda

Andalkan Tuhan, Bukan Tabungan Anda

1 Timotius 6: 17 "Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati."

Satu-satunya makhluk ciptaan Allah yang khawatir adalah manusia. Tanaman tidak perlu khawatir. Hewan tidak perlu khawatir. Hanya manusia yang bertingkah laku seolah-olah kita tidak punya Bapa di Surga. Ketika Anda khawatir dengan keuangan Anda, pada dasarnya Anda berkata, "Menurut saya, Tuhan itu pembohong. Saya benar-benar tidak percaya Dia akan memenuhi segala kebutuhan saya."

Dia akan memenuhi segala yang Anda butuhkan, tapi jika Anda memenuhi persyaratan-Nya.

Waktu kecil, saya selalu datang ke ayah saya dan berkata, "Ayah, aku butuh uang." Tidak pernah sekali pun saya bertanya-tanya, "Dari mana ayah akan mendapatkan uangnya?" Ini ibarat peraturan tak tertulis tentang uang: Ayah dan ibu yang mencari uang; anak-anak yang menghabiskannya. Anak kecil tidak pernah bertanya-tanya, "Bagaimana orang tuaku akan mendapatkan uang itu?" Saya tidak pernah mengkhawatirkan hal itu.

Kekhawatiran sesungguhnya adalah ateisme. Setiap kali Anda cemas, pada dasarnya Anda berkata, "Saya tidak percaya ada Tuhan yang akan merawat saya." Jika Anda orang Kristen dan Anda khawatir, Anda bertingkah seolah Anda anak yatim. Anda bertindak seakan-akan Anda tidak memiliki Bapa surgawi yang telah berulang-ulang kali berjanji di dalam Alkitab, "Aku akan memenuhi segala kebutuhanmu jika engkau taat pada-Ku dan melaksanakan perintah-Ku." Kepercayaan mendorong Anda untuk hidup dengan iman.

Kekhawatiran adalah sebuah lampu pertanda. Setiap kali kita mencemaskan keuangan kita, itu merupakan pertanda bahwa kita ragu apakah Tuhan akan mengasihi kita dan apakah Ia akan memelihara kita. Kita akan selalu terlibat masalah ketika kita meragukan kasih Tuhan. Selalu.

Matius 6:33 mengatakan, "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."

Ketika Anda mencintai apa pun lebih dari Tuhan, maka hal tersebut akan menjadi sumber kekhawatiran Anda. Hanya satu hal yang dirancang untuk berada di tempat pertama dalam hidup Anda, dan itu bukan keluarga Anda. Apa pun yang Anda jadikan yang pertama dalam hidup Anda, selain Allah, maka itu akan menyebabkan kegelisahan, sebab pada akhirnya, hal-hal tersebut akan habis.

Tabungan Anda bukanlah jaminan keamanan Anda, tidak peduli seberapa banyaknya uang Anda. Alkitab mengatakan dalam 1 Timotius 6:17, "Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati."

Renungkan hal ini:
- Adakah yang lebih Anda cintai selain Tuhan? Apakah jawaban Anda itu jelas terlihat oleh orang lain dengan melihat cara hidup Anda?
- Di kala resesi ekonomi atau permasalahan finansial, apa dan siapa yang Anda jadikan sumber pengharapan?
- Mulai hari ini, apa yang akan Anda lakukan secara berbeda ketika Anda mulai khawatir?


Bacaan Alkitab Setahun :
Daniel 10-12; Ibrani 2:1-4


Letakkan harapan Anda di dalam Allah, sebab Dia yang akan memikul beban kebutuhan Anda apabila Anda mau dan bersedia mempercayakan kebutuhan Anda kepada Dia.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Selasa, November 12, 2019 |

Doakanlah Sebelum Anda Membelinya

Doakanlah Sebelum Anda Membelinya

Yohanes 16:24 "Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu."

Apakah saat ini Anda mengalami masalah finansial dan sedang menunggu Tuhan menolong Anda?

Allah berjanji akan memenuhi segala kebutuhan keuangan Anda. Hanya saja Dia sedang menantikan Anda untuk meminta bantuan-Nya! Allah tidak akan pernah menutup gudang berkat-Nya sampai Anda berhenti mendoakan dan memintanya.

Salah satu alasan mengapa kita melihat begitu sedikit mujizat dalam hidup kita adalah karena kita tidak memintanya. Alih-alih menjalani hidup dengan mengandalkan Kristus, kita hidup mengandalkan kartu kredit. Ketika kita mempunyai suatu kebutuhan, alih-alih berdoa dan memintanya kepada Tuhan, bahkan sebelum kita berpikir untuk memintanya kepada Tuhan, kita langsung menggunakan kartu kredit kita. Kita percaya pada kredit, bukannya pada Kristus.

Apakah Anda mendoakan suatu pembelian yang jumlahnya besar sebelum Anda memutuskan untuk membelinya? Atau, apakah Anda langsung membelinya dengan kartu kredit Anda? Setiap kali Anda menggunakan kartu kredit tanpa mendoakannya terlebih dahulu, Anda menghentikan aliran kesempatan mujizat terjadi dalam hidup Anda. Sebelum Anda melakukan pembelian, mengapa Anda tidak bertanya kepada Tuhan akan hal itu terlebih dahulu?

Tuhan tidak akan memberikan semua yang Anda minta, tetapi ada beberapa hal yang ingin Dia anugerahkan kepada Anda supaya Ia dapat melakukan mujizat dalam hidup Anda. Banyak orang tidak pernah mendapatkan jawaban finansial atas doa mereka karena mereka tidak pernah mendoakannya secara khusus.

"Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu" (Yohanes 16:24). Tahukah Anda mengapa Tuhan ingin Anda belajar meminta di dalam doa? Supaya Dia bisa memberikannya, dan supaya Anda penuh dengan sukacita. Allah adalah Bapa yang pengasih. Dia bukan raksasa yang duduk di atas langit, menunggu waktu yang tepat untuk membuat hidup Anda mengecewakan. Dia ingin memberkati hidup Anda! Anda hanya perlu memintanya!

Renungkan hal ini:
- Bagaimana kebiasaan belanja Anda dengan kehidupan doa Anda saling bersinggungan?
- Apa kebijakan keluarga Anda dalam hal melakukan pembelian dalam jumlah yang besar?
- Dalam hal apa hidup Anda mencerminkan seberapa dalam Anda mempercayakan keuangan Anda kepada Allah?


Bacaan Alkitab Setahun :
Daniel 4-6; Filemon 1


Bila Anda ingin melihat tangan Tuhan bekerja dalam hidup Anda, doakanlah itu sebelum Anda membelinya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Minggu, November 10, 2019 |

Anak-Anak Anda Butuh Anda Untuk Menjadi Penyemangat Mereka

Anak-Anak Anda Butuh Anda Untuk Menjadi Penyemangat Mereka

1 Korintus 13: 7 "Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu."

Dunia ini begitu negatif, sehingga yang anak-anak Anda dapatkan sesampainya di rumah malah hal-hal yang lebih negatif. Kolose 3:21 mengatakan, "Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya."

Apakah Anda orang tua yang sulit puas? Jika anak-anak Anda mendapatkan nilai C, apakah Anda ingin nilai B? Lalu apakah Anda ingin nilai A saat mereka mendapatkan nilai B? Apakah Anda benar-benar ingin mereka menjadi seperti yang dikatakan Alkitab? Menjadi anak-anak yang tawar hati?

Jadi bagaimana caranya membesarkan anak-anak yang percaya diri? Alkitab berkata dalam 1 Korintus 13: 7, "Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu." Bila Anda ingin membesarkan anak-anak yang percaya diri, Anda harus membangun mereka, bukan merobohkan mereka. Anda harus memberi lebih banyak sorakan ketimbang cemoohan.

Banyak orang tua berpikir, "Jika saya memberikan yang positif sama banyaknya dengan yang negatif, maka itu akan baik-baik saja." Tidak! Anda perlu memberikan sekitar 10 pujian untuk setiap satu hal negatif yang Anda berikan. Mengapa? Sebab yang negatiflah yang akan Anda ingat. Jika Anda mendapat 10 pujian dan satu kritikan, mana yang akan Anda ingat setibanya di rumah? Jika saya mendapatkan 10 kartu yang bertuliskan, "Khotbah Anda benar-benar banyak membantu saya" dan satu kartu bertuliskan, "Anda aneh!" Menurut Anda mana yang paling terngiang-ngiang di kepala saya?

Anda harus sangat menekankan hal yang positif. Mengapa? Sebab bagaimana pun juga Anda pasti akan melakukan yang negatif.

Semua anak butuh seseorang yang mendukung mereka, seseorang yang menjadi pemandu sorak mereka, dan yang percaya pada mereka dan berkata, "Ayah yakin kamu bisa melakukannya. Ayah percaya padamu. Buat ayah, kamu anak yang hebat. Kamu yang terbaik. Ayo, terus maju! Ayah ada di belakangmu. Ayah yakin kamu akan berhasil." Anak-anak membutuhkan kepercayaan diri yang hanya bisa diberikan oleh orang tua mereka saja.

Renungkan hal ini:
- Bagaimana Anda secara konsisten membangun anak-anak Anda? Dengan kata-kata? Dengan tindakan?
- Apa saja ungkapan yang paling lazim Anda gunakan kepada anak Anda? Berapa banyak yang positif? Berapa banyak yang negatif?
- Menurut Anda siapa yang anak-anak Anda jadikan sebagai pemandu sorak nomor satu mereka, dan mengapa?


Bacaan Alkitab Setahun :
Daniel 1-3; Titus 2-3


Orang tua yang sulit puas menghasilkan anak-anak yang tidak percaya diri.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Sabtu, November 09, 2019 |

Percayakan Tanggung-jawab Kepada Anak-Anak Anda

Percayakan Tanggung-jawab Kepada Anak-Anak Anda

Lukas 16:10, 12 "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?"

Anak-anak butuh suatu pengalaman yang dapat membentangkan iman mereka, yang memperlihatkan talenta mereka, dan yang mengembangkan hidup mereka dalam pelayanan. Mereka perlu tantangan dan ujian yang akan menanamkan rasa tanggung jawab mereka. Salah satu keterampilan hidup terpenting yang harus kita semua punya adalah sikap tanggung jawab.

Bagaimana Anda mengajarkan tentang tanggung jawab kepada anak-anak Anda? Hanya ada satu cara: Beri mereka kesempatan untuk mencobanya. Percayakan mereka dengan tugas dan tanggung jawab. Apakah mereka akan melakukan kesalahan? Tentu saja. Anda pun seperti itu ketika bertumbuh dewasa. Apakah kadang mereka tidak bertanggung jawab? Tentu. Namun jika Anda tidak pernah memberi mereka tanggung jawab, sebenarnya Anda sedang menyakiti anak-anak Anda. Tujuan menjadi orang tua begitu anak-anak Anda dilahirkan ialah untuk membuat mereka melangkah dari kendali orang tua saat mereka kecil untuk menuju pengendalian diri mereka di tahun-tahun pertengahan untuk kemudian dalam kendali Tuhan semur hidup mereka.

Itu artinya Anda harus melepaskan kendali Anda atas mereka! Ketika kita mengambil tanggung jawab orang lain, kita sedang merampasnya dari mereka, Jika Anda terus-menerus memperlakukan anak-anak Anda bagaikan bayi dan tidak membiarkan mereka tumbuh dewasa, akibatnya Anda harus mengganti popok mereka seumur hidup Anda. Dan Anda hanya akan membuat penuh dunia ini dengan orang-orang yang ketergantungan pada orang lain.

Banyak orang tua berkata, "Jika saja saya bisa memutar kembali waktu, saya akan membiarkan anak-anak saya jadi lebih mandiri dan mengajarkan mereka untuk melakukan lebih banyak hal dengan kemampuan mereka sendiri."

Alkitab berkata, "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?" (Lukas 16:10, 12).

Anak-anak merespons tanggung jawab. Saya berbicara dengan banyak orang tua selama bertahun-tahun ini dan melihat hal ini dalam hidup saya sendiri, dimana saya percaya bahwa jauh lebih baik jika anak-anak kita melakukan kesalahan karena kita terlalu banyak memberi mereka tanggung jawab ketimbang tidak pernah atau kurang mempercayakan mereka dengan tanggung jawab. Mengapa? Karena bagaimana pun juga mereka akan melakukan kesalahan! Tujuan Anda sebagai orang tua bukan hanya untuk membentuk seseorang yang bisa mengendalikan dirinya sendiri, melainkan juga yang mau diatur oleh kendali Allah.

Renungkan hal ini:
- Apa perbedaan antara apa yang Anda percayakan kepada anak-anak Anda dengan tanggung jawab yang diberikan orang tua Anda ketika Anda seusia mereka?
- Bagaimana masyarakat kita menahan kita untuk lebih mudah mempercayakan anak-anak kita dengan tanggung jawab?
- Bagaimana Anda mengajarkan tentang tanggung jawab sekaligus tentang kedaulatan Allah secara bersamaan?


Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 45-48; Titus 1


Satu-satunya cara kita tumbuh yaitu dengan diberikan tantangan dan ujian yang merentangkan kemampuan kita, yang mengembangkan diri kita, dan yang membangun tanggung jawab dalam kehidupan kita.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Jumat, November 08, 2019 |

Rayakan Dengan Anak-Anak Anda!

Rayakan Dengan Anak-Anak Anda!

Pengkhotbah 11: 8 "Oleh sebab itu jikalau orang panjang umurnya, biarlah ia bersukacita di dalamnya, tetapi hendaklah ia ingat akan hari-hari yang gelap, karena banyak jumlahnya. Segala sesuatu yang datang adalah kesia-siaan."

Anak-anak Anda butuh suatu perayaan!

Perayaan adalah kata yang lebih indah untuk kata "bersenang-senang." Keluarga seharusnya menyenangkan! Rumah seharusnya menjadi tempat untuk bermain. Ada sebuah pemahaman yang fatal dimana kebanyakan orang tua pada dasarnya menjadi orang tua yang baik, yang merawat anak-anak mereka dengan baik tetapi mereka sendiri tidak menikmatinya. Mereka terlalu sibuk. Mereka pulang ke rumah dengan satu daftar panjang tugas "yang harus dikerjakan." Semua yang ada di daftar itu harus mereka selesaikan dan pada akhirnya mereka tak punya waktu untuk bersenang-senang dengan anak-anak mereka.

Apakah Anda sibuk merawat anak-anak Anda, atau Anda menikmatinya?

"Oleh sebab itu jikalau orang panjang umurnya, biarlah ia bersukacita di dalamnya, tetapi hendaklah ia ingat akan hari-hari yang gelap, karena banyak jumlahnya. Segala sesuatu yang datang adalah kesia-siaan." (Pengkhotbah 11: 8).

Waktu anak-anak saya kecil, kami senang bermain "Tur Misterius nan Ajaib Ayah." Di waktu-waktu tertentu, saya mernyesuaikan seluruh jadwal kegiatan kami dan berkata pada mereka, "Lupakan rutinitas; kita akan bersenang-senang." Bahkan saya pernah membangunkan anak-anak saya di tengah malam dan menyuruh mereka masuk ke dalam mobil dan kami pergi ke suatu tempat yang menyenangkan -- bukan di hari libur! Mungkin Anda bertanya-tanya, apakah mereka bolos sekolah? Ya, tapi mereka akan ingat hari itu. Mereka akan ingat waktu saya membangunkan mereka di subuh buta dan membiarkan mereka makan roti panggang Prancis yang saya warnai dengan pewarna makanan.

Bersenang-senanglah dengan anak-anak Anda! Nikmati ikatan dengan mereka! Satu hari yang berbeda dari rutinitas harian mereka tidak akan menghancurkan hidup mereka. Namun satu peristiwa khusus yang gila dan yang menyenangkan akan menjadi kenangan yang tak akan terlupakan oleh anak-anak Anda.

Jika Anda tidak merayakan anak-anak Anda dan bersenang-senang dengan mereka di rumah, jangan kaget kalau di kemudian hari mereka memilih untuk menghabiskan lebih sedikit waktu bersama Anda. Jika Anda tidak bersenang-senang dengan anak-anak Anda dan benar-benar menikmati hubungan tersebut, jangan kaget ketika kelak mereka tumbuh dewasa dan tinggal jauh dari rumah, mereka akan jarang pulang mengunjungi Anda.

Jangan hanya merawat anak-anak Anda. Nikmati hubungan dengan mereka!

Renungkan hal ini:
- Mana yang menjadi prioritas buat Anda: jadwal kegiatan Anda, atau memastikan anak-anak Anda bersenang-senang bersama Anda? Mengapa?
- Mengapa kadang kita memprioritaskan jadwal kita di atas anak-anak kita?
- Apa yang dapat Anda lakukan minggu ini untuk bersenang-senang dengan anak-anak Anda? Apa yang harus Anda lepaskan untuk bisa melakukan itu?



Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 40 - 44; II Timotius 4: 9-22


Rayakanlah kebersamaan dengan anak-anak Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Kamis, November 07, 2019 |

Anak-Anak Anda Butuh Belas Kasih Anda

Anak-Anak Anda Butuh Belas Kasih Anda

1 Yohanes 4: 7 "Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah."

Jika Anda ingin tahu bagaimana caranya menjadi orang tua yang baik dan membangun keluarga yang kuat, Anda tak perlu mencarinya di internet atau pergi ke toko buku. Tak usah cari jauh-jauh, temukanlah di kitab paling hebat yang pernah ada tentang pengasuhan anak: Firman Tuhan, Alkitab.

Alkitab berkata dalam 1 Yohanes 4: 7, "Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah." Lebih dari apa pun, anak-anak membutuhkan cinta kasih yang teguh dan tanpa syarat. Harus ada suatu tempat di mana mereka diterima — termasuk kekurangan dan keburukan mereka.

Apa yang dimaksud dengan belas kasih? Belas kasih adalah kombinasi dari kasih dan pengertian.

Kasih itu tidak wajar. Anda harus belajar mengasihi. Anda mempelajarinya dengan melatihnya, mempraktekkannya. Adakah tempat yang lebih baik untuk belajar berbelas kasih selain dengan orang-orang yang hidup dengan Anda seumur hidup Anda? Jika Anda bisa belajar mengasihi keluarga Anda, tentunya Anda bisa mengasihi siapa pun. Mengapa? Karena mudah untuk mengasihi orang yang berjauhan dengan Anda, tetapi ketika Anda bersama-sama dengan mereka setiap saat, Anda tidak selalu rukun. Ketika Anda menerapkan kasih di dalam keluarga Anda, artinya Anda belajar untuk mengasihi dengan sungguh-sungguh.

Sering kali kita mengasihi anak-anak kita, tetapi kita tidak mengekspresikannya dengan cara yang dapat mereka pahami. Anak-anak memahami cinta kasih dengan tiga cara: kasih sayang, afirmasi, dan perhatian.

1. Kasih sayang. Anak-anak membutuhkan banyak pelukan, sentuhan, dan ciuman. Mereka perlu merasakan cinta Anda.

2. Afirmasi. Anda perlu memberi tahu anak-anak Anda setiap hari — lebih dari sekali sehari — betapa Anda mengasihi mereka. Tegaskan, berikan pengakuan, dan doronglah mereka dengan cinta kasih.

3. Perhatian. Salah satu anugerah terbesar yang dapat Anda berikan kepada orang lain ialah dengan mendengarkan mereka. Ketika Anda melihat anak-anak di level mereka, Anda seolah berkata, "Kamu penting buat ibu. Kamu penting buat ayah. Ayah dan ibu ingin kamu mendengar apa yang harus kamu dengar." Saat Anda melakukan ini, Anda menunjukkan belas kasih.

Renungkan hal ini:
- Dalam hal apa saja Anda melihat anak-anak Anda mengekspresikan dan menerima kasih Anda?
- Rutinitas atau kebiasaan apa yang dapat Anda latih sehingga Anda dapat menunjukkan kasih sayang, afirmasi, dan perhatian Anda pada anak-anak Anda setiap hari?
- Jika Anda tidak mempunyai anak, apa tanggung jawab Anda terhadap anak-anak dalam hidup Anda, seperti keponakan, tetangga, atau anak-anak teman Anda?



Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 35 - 39; II Timotius 4: 1-8


Belas kasih adalah tempat di mana Anda tahu segalanya tentang seseorang baik kebaikan maupun segala keburukannya, tapi Anda tetap mengasihi orang tersebut.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Rabu, November 06, 2019 |

Dalam Musim Kedukaan, Curahkanlah Kesediaan Anda

Dalam Musim Kedukaan, Curahkanlah Kesediaan Anda

Mazmur 62: 8 "Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita. Sela."

Alkitab mengatakan ketika Anda mengalami musim kedukaan, hal pertama yang perlu Anda lakukan ialah mencurahkan kesedihan Anda.

Tragedi selalu menimbulkan emosi-emosi yang kuat -- amarah, ketakutan, depresi, kekhawatiran, dan terkadang rasa bersalah. Perasaan-perasaan itu bisa menakutkan kita, dan seringkali kita tak tahu harus berbuat apa. Ketika kita sudah mengalami kedukaan yang mendalam, perasaan tersebut akan meluap keluar dari dalam diri kita. Apabila kita tidak mengatasinya sekarang, maka perasaan itu akan membuat kita sembuh jauh lebih lama.

Beberapa orang tak pernah secara langsung mengatasi kedukaan dalam hidup mereka. Mereka memendamnya. Mereka menahannya. Mereka berpura-pura baik-baik saja. Mereka berpura-pura itu tidak ada. Dan itulah sebabnya mereka masih bergumul dengan tekanan emosional akibat dari kedukaan yang terjadi 20 atau 30 tahun yang lalu.

Ada sebuah mitos yang mengatakan bahwa Tuhan ingin Anda selalu berjalan dengan senyuman di wajah Anda sambil berseru, "Puji Tuhan!" Namun, Alkitab tidak pernah mengatakan hal itu di mana pun.

Malah Yesus mengajarkan hal yang sebaliknya. Dalam Matius 5: 4, Ia berfirman, "Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur." Tidak apa-apa berduka. Sebagai orang percaya, kita tahu orang-orang Kristen akan pergi ke surga, jadi, kita tidak perlu lagi bersedih seperti dunia ini. Kedukaan kita berbeda. Kita dapat berduka sebab kita akan merindukan mereka, tapi di saat yang sama kita juga bisa lega karena kita tahu mereka ada bersama Allah.

Apa yang Anda lakukan dengan perasaan-perasaan Anda itu? Jangan menahannya atau menguburnya jauh-jauh di dalam diri Anda. Curahkanlah -- serahkanlah kepada Tuhan. Berserulah, "Ya Tuhan, hatiku sakit! Aku berduka! Yang satu ini berat sekali untuk kuatasi." Jika Anda ingin tahu satu contoh akan hal ini, bacalah kitab Mazmur, di mana Daud berkali-kali mencurahkan kegalauannya dan berseru, "Ya Tuhan, saat ini, aku sedang mengalami masa-masa sulit. Aku benar-benar sakit hati." Berserulah kepada Tuhan, sama seperti yang dilakukan Daud.

Mazmur 62: 8 mengatakan, "Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita. Sela."

Jika Anda tengah mengalami kehilangan saat ini, ketahuilah bahwa jika Anda tidak melepaskan kedukaan Anda, pada akhirnya itu akan meluap keluar. Perasaan-perasaan yang dipendam, pada akhirnya akan meledak menjadi situasi yang jauh lebih buruk.

Renungkan hal ini:
- Apa saja kesalahpahaman dalam masyarakat kita yang membuat kita tidak nyaman mencurahkan kesedihan kita?
- Kesedihan atau kehilangan apa dalam hidup Anda yang harus Anda atasi? Bagaimana pengaruhnya terhadap Anda?
- Bagaimana gereja dapat membantu atau malah menyakiti seseorang yang tengah berduka? Bagaimana Anda dapat membantu dalam hal ini dalam kelompok kecil atau gereja Anda?


Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 31 - 34; II Timotius 3: 10-17


Lepaskan kedukaan Anda terlebih dahulu sehingga Tuhan dapat mulai menyembuhkan hati Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Selasa, November 05, 2019 |

Kesepian Berarti Merindukan Hubungan Dengan Tuhan

Kesepian Berarti Merindukan Hubungan Dengan Tuhan

Kejadian 2:18 "TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."

Apa yang sering Anda sebut kesepian sesungguhnya adalah kerinduan atas Tuhan. Hanya saja Anda tidak pernah menyadarinya.

Anda diciptakan untuk memiliki hubungan pribadi yang intim dengan Yesus Kristus, sebuah hubungan yang benar-benar dirindukan Tuhan. Bahkan, Putera-Nya harus mati agar Anda dapat memiliki hubungan itu. Tak ada yang bisa mengimbangi kasih-Nya itu-- tidak ada orang, tidak ada pengalaman, tidak ada obat, tidak ada kesuksesan, tidak ada benda, dan tidak ada satu harta kekayaan pun yang bisa menggantikannya.

Bagaimana caranya mengenal Tuhan?

1. Buka hidup Anda untuk Yesus Kristus. Katakan, "Yesus Kristus, aku ingin mengenal-Mu. Aku ingin belajar untuk mencintai-Mu seperti Engkau juga mencintaiku, bahkan jauh sebelum aku mengetahuinya. Aku ingin memiliki hubungan dengan-Mu." Anda diciptakan untuk menjalin relasi dengan Tuhan -- bukan agama, ketakutan, aturan, peraturan, dan ritual, tetapi sebuah hubungan di mana Anda berbicara dengan-Nya sepanjang waktu dan Dia bekerja di dalam Anda dan melalui Anda. Itulah penangkal kesepian Anda yang paling ampuh.

2. Bergabunglah dengan keluarga gereja. Kita tidak diciptakan untuk menjadi seorang petapa Kristen. Bergabunglah dengan gereja dan bersekutulah dengan orang-orang percaya. Bergabunglah dengan kelompok persekutuan kecil di sekitar tempat tinggal Anda di mana Anda dapat mendapatkan dukungan yang Anda butuhkan ketika Anda melewati masa-masa sulit. Ambillah kesempatan itu. Ambillah resiko. Bergabunglah dengan kelompok persekutuan kecil.

Alasan sebenarnya mengapa banyak orang Kristen merasa kesepian ialah karena mereka duduk ketika mereka seharusnya melayani. Dunia yang kita tinggali penuh dengan orang-orang yang kesepian dan menunggu untuk dikunjungi. Orang tua yang tak kunjung dikunjungi anak-anaknya dalam dua tahun ini. Remaja galau yang mempertanyakan, "Apa yang harus kulakukan dengan hidupku ini?" Orang lajang yang setiap malam pulang ke rumah atau apartemen mereka yang sepi. Janda yang baru saja menguburkan suaminya. Karyawan yang pergi ke bar setiap malam setelah usai bekerja untuk melepas penat.

Dunia ini penuh dengan orang-orang yang menunggu untuk dikasihi. Berhentilah berkata, "Saya tidak punya teman!" Dan mulailah berkata, "Tuhan, siapa yang Engkau mau kulayani? Kepada siapa aku dapat menunjukkan cinta kasih-Mu?" Jika Anda telah bersedia berkomitmen untuk menjadi teman bagi orang-orang yang kesepian, Anda akan menjalani kehidupan yang signifikan. Itu sungguh suatu tujuan hidup yang mulia.

Ambillah bagian dalam pelayanan.
Anda akan menghadapi saat-saat kesepian dalam hidup Anda, tetapi Anda tidak akan pernah melewatinya seorang diri apabila Anda memiliki hubungan yang dalam dengan Yesus Kristus.

Renungkan hal ini:
- Jika Anda belum memiliki hubungan dengan Kristus, saya mengundang Anda untuk mengucapkan doa ini: "Ya Tuhan, aku tidak mengerti semuanya, tetapi ada lubang di hatiku yang kutahu hanya Engkaulah yang bisa mengisinya. Aku mengerti bahwa aku diciptakan untuk dikasihi-Mu dan untuk memiliki hubungan dengan-Mu. Hari ini aku hendak melangkahi batas penghalang itu dan membangun hubungan dengan Engkau. Masuklah ke dalam hidupku dan hatiku dan gantilah kesepianku serta lukaku dengan kasih-Mu. Aku ingin menjadi bagian dari keluarga-Mu, gereja-Mu. Aku ingin memberikan hidupku untuk membantu orang lain yang sangat membutuhkan kasih dan pertolongan-Mu." Anda telah mengambil langkah pertama dalam kehidupan Kristen. Tuhan akan mendengar doa Anda itu.
- Di mana pun Anda berada dalam perjalanan spiritual Anda, Anda dapat berdoa seperti ini: "Allah Bapa, terima kasih karena Engkau telah memenuhi segala kebutuhan terdalam kami. Terima kasih karena Engkau telah mengutus Puteramu, Yesus Kristus, sehingga kami dapat memiliki hubungan dengan-Mu, hubungan yang tidak akan pernah direnggut dari kami. Terima kasih karena kami tidak akan pernah kesepian karena Engkau selalu ada bersama kami dalam kehidupan kami. Terima kasih. Dalam nama Yesus. Amin."


Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 27 - 30; II Timotius 3: 1-9


Tidak ada yang bisa mengisi lubang kekosongan yang memilukan di hati Anda, selain Yesus sendiri. Dia ingin Anda mengenal diri-Nya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Senin, November 04, 2019 |

Saat Anda Kesepian, Tuhan Bersama Anda

Saat Anda Kesepian, Tuhan Bersama Anda

2 Timotius 4: 16-17 "Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorangpun yang membantu aku, semuanya meninggalkan aku--kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka--, tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa."

Ketika Anda kesepian, di mana Tuhan? Dia selalu ada di sana: tepat di samping Anda. Dia ada bersama Anda bahkan ketika Anda tidak merasakannya. Alkitab mengatakan berulang-ulang kali bahwa jika Anda memiliki hubungan dengan Kristus, maka Allah menyertai Anda setiap saat. Dia berfirman, "Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Matius 28:20). Dia selalu menyertai Anda. Anda tidak pernah sendirian.

Beberapa tahun lalu, saya dan Kay terbang ke Hong Kong untuk memberikan seminar bagi beberapa misionaris kami. Sekitar setengah perjalanan penerbangan 17 jam, kami mengalami angin topan paling mengerikan yang pernah kami rasakan. Tubuh kami tergoncang dan tersentak. Pesawat kami miring, dan semua orang menjadi sangat gelisah. Mereka semua dengan jelas terlihat khawatir dengan situasi itu. Pramugari bertanya melalui pengeras suara, "Apakah ada pendeta di sini?" Saya mengangkat tangan saya. Mereka mendekati saya dan berkata, "Semua penumpang sangat gelisah karena penerbangan ini. Bisakah Anda melakukan sesuatu yang spiritual?" Saya pun mengedarkan kantung persembahan!

Tidak, tentu saja tidak. Para penumpang dalam penerbangan itu harus mendengar bahwa Allah ada bersama kita. Bagi orang percaya, itu sebuah janji yang harus kita pegang teguh di saat-saat ketakutan dan kesepian kita. Itu bukan hanya sebuah penghiburan, tetapi juga memberi kita kesempatan untuk mengenal Tuhan dengan lebih baik.

Bertahun-tahun lalu, Amy Grant menyanyikan lagu dengan lirik, "Aku suka hari yang sepi; itu mendekatkanku kepada-Mu." Doa merupakan obat paling mujarab atas kesepian. Tuhan menyediakan layanan 24 jam. Anda bisa berbicara dengan-Nya kapan saja, di mana saja, dan Dia mengerti bagaimana perasaan Anda ketika Anda berseru, "Ya Tuhan, aku kesepian. Aku terluka! Hatiku hancur. Aku menderita. Aku merasa kosong. Tolong aku, Tuhan." Anda bisa berbicara dengan Dia kapan saja.

Daud bermazmur, "Ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?" Tidak, dimana pun juga. Anda tidak akan pernah berada di tempat di mana tidak ada Tuhan di sana. Jika Anda sudah percaya Kristus, maka Ia ada di hati Anda. Pilihlah untuk kembali fokus ketika Anda merasa sendiri.

Renungkan hal ini:
- Bagaimana Anda mengalami kehadiran Tuhan di masa lalu? Apa pengaruhnya pada Anda?
- Bagaimana Anda bisa lebih mengenal Tuhan?
- Apa yang harus Anda yakini agar doa membuat perbedaan di musim kesepian Anda?


Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 23 - 26; II Timotius 2: 14-26


Kesendirian ialah waktu untuk lebih mengenal Tuhan. Di musim kesendirian Anda, Anda perlu mengenali kehadiran Tuhan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Minggu, November 03, 2019 |

Jangan Biarkan Kesendirian Anda Memimpin Anda pada Kepahitan

Jangan Biarkan Kesendirian Anda Memimpin Anda pada Kepahitan

2 Timotius 4:16 "Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorangpun yang membantu aku, semuanya meninggalkan aku--kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka--,"

Paulus berkata dalam 2 Timotius 4:16, "Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorangpun yang membantu aku, semuanya meninggalkan aku--kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka--," Paulus, salah satu pengikut Yesus terhebat yang pernah ada, diadili di Roma dimana tak ada seorang pun jemaatnya di Roma yang maju untuk membelanya. Tak ada satu pun! Dia benar-benar sendirian. Tidak ada yang berani bersaksi untuknya dan berkata, "Paulus orang baik. Dia bukan orang jahat."

Namun, Paulus tidak berkata, "Dasar, para pecundang itu—setelah semua yang sudah kulakukan untuk mereka selama ini!" Sebaliknya, Paulus berseru, "Kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka." Singkat kata, ia tidak akan membiarkan dirinya menyimpan kepahitan. Sebab kepahitan hanya akan selalu memperburuk kesendirian.

Ini hanyalah salah satu cara yang Paulus ajarkan kepada kita tentang bagaimana menjalani hidup saat kita menghadapi musim kesendirian. Ketika Anda merasa seorang diri, Anda perlu meminimalkan rasa sakit Anda. Jangan terpaku pada kesendirian Anda, dan doakanlah. Jangan memutarnya berulang-ulang kali di pikiran Anda. Sebab jika Anda melakukannya, itu akan jadi membesar, semakin besar dan akhirnya lepas kendali.

Kepahitan dan kesepian saling bergandengan karena pada akhirnya keduanya akan menjadi sebuah siklus. Anda menjadi kesepian. Kemudian Anda mulai merasa kasihan pada diri Anda sendiri. Lalu Anda menyimpan kepahitan. Kepahitan Anda menyebabkan Anda tambah kesepian, dan itu membuat Anda jadi semakin kepahitan lebih lagi. Dan akhirnya, Anda menjadi orang yang keras hati, tertekan, dan sulit untuk didekati.

Tidak ada yang mau berada di dekat orang yang pahit hatinya. Tidak ada yang mau di dekat orang yang sinis. Tidak ada seorang pun yang mau berada di dekat orang yang selalu marah.

Kepahitan hanya akan memperpanjang kesendirian Anda. Itulah sebabnya, ketika Anda melewati masa kesendirian Anda itu, Anda harus meminimalkan rasa sakit Anda. Jangan membangun tembok di sekeliling hidup Anda.

Renungkan hal ini:
- Bagaimana biasanya Anda merespons kesendirian?
- Siapa saja dalam hidup Anda yang bisa Anda hubungi atau temui ketika Anda merasa seorang diri?
- Di lain waktu, seandainya Anda menghadapi perkara yang membuat Anda mengulang kembali peristiwa atau keadaan yang menyebabkan Anda merasa sendirian, apa yang akan Anda lakukan?


Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 19 - 22; II Timotius 2:1-13


Jangan mau menyimpan sakit hati karena kepahitan akan menghancurkan Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Sabtu, November 02, 2019 |

Menabur di Musim ini untuk Menuai Berkat Tuhan

Menabur di Musim ini untuk Menuai Berkat Tuhan

Galatia 6: 9 "Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah."

Setiap petani tahu apa yang Anda tabur di satu musim akan Anda tuai di musim berikutnya. Jika Anda menanam di musim semi, maka Anda akan memanennya di musim gugur.

Cara Anda merespons seseorang atau suatu situasi saat ini pasti akan memengaruhi masa depan Anda. Jika Anda merespons suatu musim kehidupan dengan benar dan Anda melakukan apa yang benar, bahkan ketika Anda enggan melakukannya, itu akan memberi keuntungan yang besar buat Anda di masa depan.

"Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah" (Galatia 6: 9). Dengan kata lain, jangan menyerah.

Apa pun musim yang sedang Anda lalui, ada empat pertanyaan yang dapat Anda tanyakan pada diri Anda sendiri yang akan membantu Anda menuai berkat Tuhan di musim berikutnya.

1. Apa yang dapat saya pelajari di musim kehidupan ini?
Ada beberapa hal yang hanya bisa kita pelajari melalui pengalaman. Ulangan 11: 2 mengatakan, "Kamu tahu sekarang--kukatakan bukan kepada anak-anakmu, yang tidak mengenal dan tidak melihat hajaran TUHAN, Allahmu--kebesaran-Nya, tangan-Nya yang kuat dan lengan-Nya yang teracung,"

2. Apa yang dapat saya nikmati di musim kehidupan ini?
Alkitab berkata, "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu" (1 Tesalonika 5:18). Kita harus menjalani hari-hari yang baik dan hari-hari yang buruk dengan rasa syukur, sebab setiap hari adalah anugerah dari Tuhan.

3. Apa yang paling penting untuk musim ini?
Pengkhotbah 3: 1 mengatakan, "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya." Segala sesuatunya ada waktunya, maka Anda tidak boleh memiliki semuanya sekaligus. Anda harus mengambil keputusan sulit tentang apa yang benar-benar penting buat Anda di musim yang spesifik dalam kehidupan ini.

4. Bagaimana saya dapat membantu orang lain di musim kehidupan ini?
Alkitab mengatakan dengan jelas bahwa Anda tidak ditempatkan di bumi ini hanya untuk hidup seorang diri: "Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya" (Amsal 3:27). Tuhan mengaruniai Anda kemampuan, bakat, dan tenaga untuk membantu orang lain.

Renungkan hal ini:
Saya mendorong Anda untuk berdoa doa ini hari ini: "Yesus Kristus, aku ingin tumbuh di dalam-Mu. Aku ingin bertumbuh secara rohani. Tolong pakailah semua musim dalam hidupku untuk membantuku menjadi dewasa dalam imanku. Ajar aku untuk percaya kepada-Mu di setiap musim, bahkan di musim yang sulit sekali pun? Tuhan, aku mengundang Engkau untuk menjadi pusat di setiap musim hidupku agar Engkau dapat membangun sifat yang akan kubawa ke surga. Di dalam nama-Mu, kuberdoa. Amin."


Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 16 - 18; II Timotius 1


Menaburkan dengan pengharapan pada Tuhan saja, bukan manusia.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Jumat, November 01, 2019 |

Jangan Sia-Siakan Kesendirian Anda

Jangan Sia-Siakan Kesendirian Anda

2 Timotius 4:13 "Jika engkau ke mari bawa juga jubah yang kutinggalkan di Troas di rumah Karpus dan juga kitab-kitabku, terutama perkamen itu."

Apa yang harus Anda lakukan ketika menghadapi kesendirian? Jawabannya diilustrasikan dalam kehidupan Paulus dalam 2 Timotius 4, ketika ia berada di dalam penjara menunggu waktu eksekusi.

Ketika Anda menghadapi masa kesendirian, Anda harus memanfaatkan waktu itu sebaik-baiknya.

Itu berarti melakukan yang terbaik di tengah-tengah situasi buruk. Lawan godaan untuk tidak melakukan apa pun. Berbuatlah sesuatu– apa pun itu. Cobalah untuk memikirkan cara-cara kreatif untuk memanfaatkan masa kesendirian Anda.

Paulus menulis surat kepada Timotius dari dalam penjara. Pesannya, "Jika engkau ke mari bawa juga jubah yang kutinggalkan di Troas di rumah Karpus dan juga kitab-kitabku, terutama perkamen itu" (2 Timotius 4:13).

Saat berada dalam fase kesendirian di hidup Anda, Anda harus menjadi nyaman dan produktif. Meski kesepian, Paulus tidak mengais iba dari orang lain atau mengasihani dirinya sendiri. Dia tidak mengeluh atau menyerah. Ia Paulus, salah satu tokoh Kristen terhebat yang pernah hidup setelah Yesus. Paulus telah memenangkan banyak jiwa buat Kristus, namun ia benar-benar sendirian di hari-hari terakhirnya. Apa yang dia lakukan? Dia melakukan yang terbaik di tengah situasi tersebut. Dia memanfaatkan waktunya dengan baik. Ada dua hal yang ia katakan:

1. "Bawakan jubahku." Penjara Romawi itu lembab, gelap, dan dingin. Paulus berusaha melakukan yang terbaik untuk merawat dirinya sendiri. Sifat manusia ialah ketika kita kesepian dan tertekan, kita tidak merawat diri kita dengan baik — secara fisik atau secara rohani. Kita tidak berolahraga. Kita tidak beristirahat dengan baik. Kita tidak makan dengan benar. Namun Paulus melakukan yang terbaik untuk mengurus dirinya sendiri. Mungkin ini yang perlu Anda ketahui hari ini: Anda biasanya tidak merawat diri sendiri dengan baik karena Anda mengalami kesendirian.

2. "Bawakan kitab-kitabku." Paulus adalah orang yang supel. Dia tidak ingin sendirian; itu bukan rancangan Tuhan atas dirinya. Berada di sebuah sel isolasi di penjara Romawi bukanlah yang ia inginkan. Namun ia melakukan yang terbaik yang ia bisa. Dia menulis surat-surat yang menjadi kitab di dalam Perjanjian Baru. Mungkin satu-satunya cara Tuhan agar bisa memperlambat Paulus ialah dengan mengurungnya di sel isolasi. Dan karena itulah, sekitar 2.000 tahun kemudian, kita masih bisa memperoleh manfaat dari kesendirian Paulus tersebut.

Renungkan hal ini:
- Apa sesuatu yang bermanfaat atau yang berguna yang bisa Anda lakukan sekarang ketika Anda sendirian, yang akan sulit dilakukan apabila ada orang lain di sekitar Anda?
- Langkah-langkah praktis apa yang dapat Anda ambil hari ini untuk merawat diri Anda lebih baik?
- Siapa yang paling diuntungkan dari apa yang telah Anda pelajari di musim kesendirian Anda?


Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 12-15; I Timotius 6


Saat Anda sendiri, itulah saatnya Anda bisa 100% fokus hanya pada Tuhan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) bacaa
| Kamis, Oktober 31, 2019 |

Setiap Musim Kehidupan Memiliki Tujuan

Setiap Musim Kehidupan Memiliki Tujuan

Pengkhotbah 3:11 "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir."

Hidup ini penuh dengan perbedaan. Kita melewati gunung, dan kita melewati lembah. Kita melewati kesuksesan, dan kita melewati kegagalan. Kita mengalami kemenangan, dan kita mengalami kekalahan.

Bumi ini memiliki empat musim. Namun di dalam hidup Anda, ada puluhan musim yang berbeda. Dan setiap musim kehidupan tersebut terdiri dari saat baik dan saat buruk.

Pengkhotbah 3: 1-8 memberi kita gambaran dari pengalaman hidup yang berbeda: "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam; ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun; ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari; ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk; ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang; ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara; ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai."

Hidup ini adalah kombinasi dari musim-musim yang berbeda. Sinar matahari dan hujan tidak turun bersamaan di atas gurun. Jika Anda menaati kehendak Tuhan dengan berusaha menjalani hidup sesuai dengan cara yang Tuhan kehendaki, maka pada akhirnya Anda akan melihat bahwa pengalaman ini akan dapat memiliki tujuan dan nilai dalam hidup Anda.

Anda mungkin berpikir bahwa satu-satunya saat dimana Anda tinggal di dalam kehendak Tuhan ialah ketika Anda berada di gereja atau ketika bersaat teduh. Anda bisa tinggal di dalam kehendak Tuhan saat sedang merapihkan lemari. Anda bisa tinggal di dalam kehendak Tuhan saat sedang memotong rumput. Anda bisa tinggal di dalam kehendak Tuhan ketika Anda pindah ke lokasi baru atau tetap juga di tempat Anda berada. Ada waktu dan musim untuk segalanya.

Ray Stevens menyanyikan lagu berjudul "Everything Is Beautiful (Semuanya Indah)" yang di dalamnya terdapat lirik "Semuanya indah dengan caranya sendiri." Itu tidak sepenuhnya benar. Semuanya tidak indah! Kanker itu tidak indah. Pelecehan anak tidak indah. Perang itu tidak indah.

Alkitab mengatakannya secara berbeda dalam Pengkhotbah 3:11 "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir." Itu sangat berbeda dari "Semuanya indah dengan caranya sendiri," karena Alkitab mengatakan bahwa bahkan Tuhan dapat mengambil hal-hal yang buruk dan, di musim yang tepat, akan membalikkannya dan menggunakannya untuk mendatangkan kebaikan dengan cara yang Ia kehendaki.

Mungkin saat ini Anda mengalami sebuah musim yang tidak indah. Keuangan Anda tampak buruk. Kesehatan Anda tampak buruk. Hubungan pernikahan atau pertemanan Anda tampak buruk. Masa depan Anda tampak buruk.
Namun Tuhan dapat mendatangkan sesuatu yang baik dari keburukan itu ketika Anda mempercayakan kepingan-kepingan itu kepada-Nya

Renungkan hal ini:
- Situasi sulit apa yang perlu Anda percayakan kepada Tuhan hari ini?
- Bagaimana dunia ini dapat menjelaskan tentang tujuan untuk musim kehidupan yang sulit?
- Apa saja cara yang dapat Anda pakai untuk mengetahui jika Anda dalam kehendak Allah?



Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 6-11; I Timotius 5


Tuhan melukai, tapi Dia juga membalut. Tuhan membuat Anda menangis, tapi Dia juga menghapus air mata Anda.
Tuhan tidak akan membiarkan Anda melewati kesulitan yang akan mendewasakan Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Rabu, Oktober 30, 2019 |

Dengan Memberi, Anda Semakin Seperti Yesus

Dengan Memberi, Anda Semakin Seperti Yesus

Filipi 2: 4-5 "Dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,"

Ketika Anda berkata, "Saya sangat mencintai anak-anak saya!" Apakah Anda sudah memberi mereka waktu Anda? Ketika Anda berkata, "Aku benar-benar mencintai istriku!" Apakah Anda sudah memberi dia perhatian Anda? Kasih adalah tentang memberikan waktu dan perhatian Anda untuk orang lain. Anda semakin mengasihi mereka ketika Anda menjadi lebih murah hati.

Setiap kali Anda bermurah hati, perubahan terjadi pada Anda. Setiap kali Anda memberi, hati Anda menggerakkan orang lain untuk berpaling ke arah Allah. Anda menjadi lebih mengasihi setiap kali Anda memberi. Anda menjadi semakin seperti Yesus.

Filipi 1:11 mengatakan, "Penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah."

Di sini kita membicarakan sesuatu yang sangat bertentangan dengan budaya dunia, karena masyarakat kita tidak mendorong kita untuk memberi. Budaya kita terus-menerus menyuruh kita untuk mendapatkan. Segalanya adalah tentang saya. Saya, barang-barang saya, kebutuhan saya -- saya, saya, saya. Kita sangat terobsesi dengan diri kita sendiri!

Ketika Anda bermurah hati, itu menjauhkan fokus Anda dari diri Anda sendiri, sehingga Anda dapat berhenti untuk selalu memikirkan diri sendiri dan mulai memikirkan orang lain. Filipi 2: 4-5 mengatakan, "Dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,"

Renungkan hal ini:
- Apa yang telah Anda pelajari tentang Tuhan ketika Anda lebih murah hati?
- Apa saja cara yang dapat Anda pakai untuk melawan arus budaya dan menjadi lebih murah hati?
- Bagaimana kemurahan hati orang lain terhadap Anda telah membuat Anda lebih dekat dengan Yesus?


Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 1-5; I Timotius 4


Tuhan ingin Anda belajar bahwa Anda bisa memberi tanpa mengasihi, tapi Anda tidak bisa mengasihi tanpa memberi.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Selasa, Oktober 29, 2019 |
Back to Top