Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan

Jangan Biarkan Keadaan Memimpin Anda

Mazmur 40: 8 "Aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku." 

Jika Anda ingin tahu apa kehendak Tuhan atas Anda, Anda harus berhenti dipimpin oleh keadaan Anda. Anda mungkin sedang garuk-garuk kepala, berpikir, "Tunggu dulu — bukankah Tuhan yang memimpin keadaan saya?" Ya, Tuhan memang ingin memimpin Anda, tetapi jangan pernah Anda biarkan keadaan atau permasalahan Anda menjadi pemandu Anda.

Misalnya, lihat kisah Yunus. Allah mengutus Yunus untuk pergi ke Niniwe dan memberitakan Firman di sana. Yunus memberi tahu Allah bahwa ia tidak akan pergi ke sana, sebaliknya ia malah menuju ke arah berlawanan. Seperti ini situasinya: Ada sebuah kapal yang hendak menuju Tarsis. Yunus punya uang untuk membeli tiketnya. Orang-orang di atas kapal itu memberi ruang untuk Yunus. Yunus naik ke atas kapal itu dan berlayar. Jika dilihat dari betapa lancarnya keadaan yang memungkinkan Yunus untuk melarikan diri ke Tarsus, ia bisa saja berdalih, "Ini pasti kehendak Tuhan!" Tetapi, saudara, engkau salah langkah! Di sini kita belajar jangan percaya pada keadaan atau situasi kita saja.

Alkitab penuh dengan contoh yang menggambarkan bagaimana keadaannya tampak menjanjikan, tapi ternyata itu malah mendatangkan bencana.

Dalam Kisah Para Rasul 27 Paulus ditangkap dan ditahan di Roma. Di malam sebelum kapal yang membawa para tahanan itu berlayar, Allah memberi tahu Paulus di waktu teduhnya bahwa kapal itu akan dihantam badai. Paulus memberi tahu para perwira dan nahkoda kapal: "Saudara-saudara, aku lihat, bahwa pelayaran kita akan mendatangkan kesukaran-kesukaran dan kerugian besar, bukan saja bagi muatan dan kapal, tetapi juga bagi nyawa kita" (Kisah Para Rasul 27:10).

Sayangnya, keadaan membuat para perwira itu tidak mendengarkan peringatan Paulus: "Pada waktu itu angin sepoi-sepoi bertiup dari selatan. Mereka menyangka, bahwa maksud mereka sudah tentu akan tercapai. Mereka membongkar sauh, lalu berlayar dekat sekali menyusur pantai Kreta. Tetapi tidak berapa lama kemudian turunlah dari arah pulau itu angin badai, yang disebut angin "Timur Laut". Kapal itu dilandanya dan tidak tahan menghadapi angin haluan. Karena itu kami menyerah saja dan membiarkan kapal kami terombang-ambing. Kemudian kami hanyut sampai ke pantai sebuah pulau kecil bernama Kauda, dan di situ dengan susah payah kami dapat menguasai sekoci kapal itu" (Kisah Para Rasul 27: 13-16).

Ini sama dengan kebanyakan orang Kristen yang percaya pada keadaan. Situasinya memang kelihatan baik-baik saja, tapi ternyata itu malah berubah menjadi bencana. 

Renungkan hal ini: 
- Pikirkan satu waktu ketika Anda berpikir bahwa sesuatu yang kebetulan terjadi merupakan sebuah jalan. Apakah keadaan tersebut menegaskan bahwa itu adalah kehendak Allah, atau malah menyesatkan Anda?
- Mengapa kadang lebih mudah untuk mengikuti keadaan kita, ketimbang Firman Tuhan?
- Bagaimana Tuhan dapat menggunakan keadaan Anda untuk membantu membimbing Anda ke jalan yang harus Anda tuju?


Bacaan Alkitab Setahun :
Yosua 16-18; Lukas 2:1-24


Keadaan dapat membimbing Anda ke jalan yang salah. Anda bisa saja salah menafsirkannya, percaya begitu saja dan setan memanipulasinya. Oleh karena itu, selalu selidiki apakah keadaan yang Anda hadapi itu bertentangan dengan Firman Tuhan atau tidak. 
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Senin, Maret 25, 2019 |

Apakah Teman Anda Dipimpin Oleh Dunia atau Firman Tuhan?

Amsal 13:20 "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang."

Salah satu penyebab banyak orang melewatkan rencana Tuhan ialah karena desakan dari sesama. Kebanyakan dari kita tahu seperti apa rasanya tekanan sewaktu kita kecil atau remaja, namun tekanan itu sesungguhnya masih berlanjut hingga kita dewasa. Ada banyak nasihat buruk yang ada di luar sana, dan kita seringkali merasa terdesak untuk mengikutinya.

Amsal 13:20 mengatakan, "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang." Anda tak bisa maju jika dikelilingi oleh teman-teman yang tak memberi pengaruh positif. Jika Anda bergaul dengan teman-teman yang bijak, Anda akan menjadi bijak.

Kita semua khawatir dengan polusi udara dan polusi air. Tapi pernahkah Anda khawatir dengan polusi pikiran? Jika Anda ingin mengikuti pimpinan Tuhan, pastikan Anda mendengar saran dan nasihat dari sumber yang tepat. 

Alkitab berkata dalam 1 Yohanes 3: 7, "Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;"

Bedanya termometer dan termostat adalah termometer menunjukkan suhu lingkungan, sementara termostat mengatur suhu lingkungan. Setiap hari Anda dihadapkan pada sebuah keputusan: Apakah Anda akan menjadi termostat atau termometer?

Renungkan hal ini: 
- Siapakah orang-orang yang paling berpengaruh buat Anda?
- Menurut Anda apakah Tuhan mau Anda berteman dengan orang tak percaya? Mengapa atau mengapa tidak?
- Bagaimana bisa seseorang yang lebih diam atau yang kurang blak-blakan dibanding yang lain turut membantu mengatur suhu lingkungan di sekitarnya? 


Bacaan Alkitab Setahun :
Yosua 13-15; Lukas 1:57-80


Berdoalah setiap kali Anda mengambil keputusan, jangan biarkan pemikiran orang lain mempengaruhi keputusan yang telah Anda doakan.
Jika ada damai dalam hati Anda dalam melakukan nasihat seseorang, maka itulah keputusan yang tepat dari Tuhan melalui orang tersebut.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Senin, Maret 25, 2019 |

Berhenti Mengikuti Budaya yang Tidak Mengikuti Tuhan

Roma 12: 2 "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna."

Ada dua ayat dalam Alkitab yang ditulis oleh penulis yang sama, namun sepertinya menyampaikan pesan yang berlawanan:

"Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu" (1 Yohanes 2:15). Ini sudah cukup jelas!

"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini..." (Yohanes 3:16). Kedua ayat ini tampak seperti sebuah kontradiksi yang sangat bertentangan.

Namun, dalam kedua ayat ini, kata "dunia" digunakan dengan dua cara berbeda. Ayat pertama merujuk pada sistem nilai dunia, dan yang kedua merujuk pada orang-orang dunia. Kita harus mengasihi orang lain, apa pun pilihan yang mereka buat, tetapi kita harus membenci sistem nilai tersebut (contohnya: prasangka, rasisme, ketidakadilan, seksisme, perang).

Masalahnya adalah, kita seringkali memutarbalikkannya. Kita menyukai sistem nilai dunia tapi benci orang-orangnya. Orang Kristen melakukan hal ini sepanjang waktu. Alih-alih menjadi berbeda, kita bisa sama materialistisnya, sama hedonistiknya, dan sama terikatnya dengan budaya dunia. Itu suatu kemunduran. 

Sepanjang hidup Anda, Anda akan menghadapi tekanan besar dalam menyesuaikan diri dengan budaya dunia. Ini masalah terbesar bangsa Israel selama beribu tahun. Mereka ingin menjadi seperti bangsa-bangsa lain, namun Allah memberi mereka berbagai macam hukuman moral, sipil, dan seremonial untuk membuat mereka berbeda. 

Allah pun telah melakukan yang sama untuk Anda dan saya. Kita tidak hidup di bawah hukum Perjanjian Lama, tetapi Dia telah memberi tahu kita dengan persisi bagaimana kita harus hidup dan bagaimana kita mendapatkan hikmat dan kekuatan untuk menonjol di dunia ini: "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna" (Roma 12: 2).

Satu alasan mengapa Anda tak tahu apa yang Tuhan ingin Anda lakukan dalam hidup ialah karena Anda mungkin sudah terlalu terakulturasi dengan budaya ini. Seringkali ini terjadi tanpa Anda sadari. Namun, Anda tidak boleh berpikir seperti dunia ini, sebaliknya, Anda harus berpikir seperti Tuhan. Anda harus membuat pilihan.

Isi pikiran Anda dengan kebenaran Tuhan, dan biarkan itu mengubah hidup Anda dengan mengubah cara pikir Anda.

Renungkan hal ini:
- Apa saja norma-norma budaya yang merupakan bagian dari kehidupan Anda yang bertentangan dengan Firman Tuhan?
- Bila Anda kesulitan memikirkan dalam hal-hal apa Anda telah berasimilasi dengan budaya sekuler, buatlah daftar ini: Tuliskan lima nilai teratas yang mendorong Anda di setiap area kehidupan Anda. Apakah nilai-nilai tersebut didasarkan pada nilai-nilai budaya dunia atau apakah berdasarkan nilai-nilai di dalam Firman Tuhan? Apakah kedua-duanya kekal abadi?
- Mengapa orang-orang menganggap mereka puas dengan hal-hal yang sifatnya hanya sementara?



Bacaan Alkitab Setahun :
Yosua 10-12; Lukas 1:39-56


Masalah yang muncul bila mengikuti budaya dunia ialah segalanya bersifat sementara. Anda perlu mengikuti sesuatu yang kekal abadi: Firman Tuhan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Minggu, Maret 24, 2019 |

Begini Cara Allah Menjaga Anda Tetap di Jalur

Mazmur 23: 3 "Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya."

Hidup ini terdiri dari mulai dan berhenti. 

Suatu hari saya mengajak beberapa staf pria kami untuk mendaki gunung, saya perhatikan di sepanjang jalan kami berhenti dan kemudian mulai mendaki lagi. Kami berhenti sejenak untuk melihat pemandangan di sisi jalan setapak, lalu mulai lagi. Kami berhenti untuk mengecek peta pendakian sambil beristirahat sejenak.

Dalam perjalanan hidup, Anda tidak akan selalu siap untuk berjalan. Hidup Anda akan selalu diwarnai dengan permulaan dan perhentian. Malah ada beberapa hal yang perlu Anda berhenti lakukan dan beberapa hal yang perlu Anda mulai lakukan. Ketika Anda tahu apa hal-hal tersebut, maka Anda akan siap melihat tanda-tanda dari Tuhan bahwa di dalam kebaikan-Nya, Dia telah mengatur segalanya. 

Seandainya Daud menulis Mazmur 23: 3 hari ini, ia mungkin akan menulis, "Tuhan tolong aku tetap di jalur yang benar." Gembala yang Baik tidak hanya memberi kita makan. Dia juga memimpin kita. Dia tidak hanya memperbaiki kita. Dia juga mengarahkan kita. 

Anda mungkin bertanya-tanya, "Mengapa begitu sulit mencari tahu apa yang Tuhan mau lakukan dengan hidup saya? Mengapa Tuhan seringkali tampak tersembunyi? Apakah Tuhan sedang bermain-main dengan saya? Apakah Tuhan gemar membuat saya bingung?" Tentu saja tidak.

Tuhan telah memberi kita peta: Alkitab. Tuhan telah memberi kita kompas: hati nurani kita. Tuhan juga telah memberi kita penasihat pribadi: Roh Kudus. Jelas, Tuhan ingin memimpin kita di jalan kebenaran. Hal ini penting untuk kita pahami, sebab Tuhan tidak pernah merancang Anda untuk mencari tahu setiap langkah perjalanan Anda seorang diri, tanpa Dia. 

Bagaimana cara Anda menjalankan dan bagaimana Anda berhasil melaksanakan rancangan Tuhan atas Anda ialah tanggung jawab Tuhan. 

Renungkan hal ini: 
- Dulu, bagaimana Anda tahu apakah keputusan yang Anda buat telah sesuai dengan kehendak Tuhan atau tidak?
- Bagaimana Anda memandang kehendak Allah dengan berbeda setelah membaca renungan ini?
- Menurut Anda dalam hal apa Roh Kudus membimbing Anda di jalan kebenaran?


Bacaan Alkitab Setahun :
Yosua 7-9; Lukas 1:21-38


Tanggung jawab Anda yaitu meminta bimbingan-Nya dan taat pada tangan pimpinan-Nya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Minggu, Maret 24, 2019 |

Anda Harus Mengizinkan Diri Anda Bersedih

Anda Harus Mengizinkan Diri Anda Bersedih


Mazmur 34:18 "TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya."

Setiap perubahan yang kita rasakan dalam hidup, seperti kehilangan, terjadi karena Anda melepaskan hal yang lama untuk menerima hal yang baru. Tak ada kehilangan yang tanpa rasa sakit dan tak ada rasa sakit yang tanpa kesedihan.

Kesedihan itu tidak buruk. Itu merupakan cara kita menjalani transisi kehidupan. Yang buruk adalah kesedihan yang tidak diselesaikan. Bila Anda tidak bersedih, Anda akan terjebak secara emosional, dan Anda akan menghabiskan sisa hidup Anda mengingat-ingat yang terjadi masa lalu. Itu tidak sehat!

Kadang satu-satunya respon yang paling tepat dan yang paling masuk akal terhadap kehidupan ialah dengan bersedih— atas kehilangan, kekecewaan, dosa, dan penderitaan di dunia ini. Tuhan tidak mengharapkan Anda bahagia setiap saat. Malah Dia ingin Anda serius di dalam kesedihan atau kedukaan Anda. Kesedihan merupakan sebuah pilihan. Tidak semua yang mendatangkan manfaat dan kesehatan terasa enak. Anda harus mengizinkan diri Anda meratapi kehilangan Anda sehingga Anda dapat menerima berkat Tuhan.

Tak ada luka yang Anda alami yang tidak dimengerti Yesus. Dia telah melewati segala kesepian, segala pengkhianatan, dan segala penolakan yang kita semua pernah atau akan alami. Dan kabar baiknya ialah Dia datang untuk menyembuhkan luka hati kita.

Mazmur 34:18 mengatakan, "TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya." Ketika Anda bersedih, Anda mungkin merasa seolah-olah Tuhan itu berjarak sejuta mil jauhnya. Tetapi apa yang Anda rasakan dan apa yang nyata tidak selalu sama. Tuhan tidak satu juta mil jauhnya. Bahkan, Dia tidak pernah lebih dekat: "Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka;" (Mazmur 147: 3).

Izinkan Tuhan memulihkan jiwa Anda dengan melakukan tiga hal berikut:
- Percayakan Gembala Yang Baik untuk mengampuni dosa-dosa Anda. Roma 3: 23-24 mengatakan, "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus."
- Ampuni orang yang menyakiti Anda, dan fokuslah pada masa depan. Jiwa Anda tidak dapat dipulihkan sebelum Anda menyingkirkan sakit hati Anda. "Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu" (Efesus 4: 31-32).
- Bersekutu dengan Yesus dalam memikul beban Anda. Ketika Anda bekerjasama dengan Yesus, maka Anda tidak perlu menanggung beban Anda seorang diri: "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan" (Matius 11: 28-30).

Renungkan hal ini:
- Apakah ada kehilangan atau kedukaan yang belum bisa Anda atasi? Bagaimana selama ini hal tersebut mempengaruhi Anda secara fisik, emosional, dan spiritual?
- Apa maksudnya jiwa Anda dipulihkan oleh Tuhan?
- Menurut Anda mengapa seringkali Tuhan terasa jauh ketika kita berada di titik terendah kita? Menurut Anda apa yang Dia ingin Anda lakukan ketika Anda merasa begitu?


Bacaan Alkitab Setahun :
Yosua 4-6; Lukas 1:1-20


Ketika Anda bersedih, Tuhan membuat Anda dekat dengan diri-Nya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Rabu, Maret 20, 2019 | ,

Hanya Ada Satu Cara untuk Menghilangkan Rasa Bersalah

Yesaya 53: 5-6 "Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian."
 
Yesaya 53: 5-6 "Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian."
Kita masing-masing punya alasan kuat untuk merasa bersalah. Tidak ada orang yang melakukan semuanya dengan benar! Kita pasti pernah melukai orang lain. Kita pasti pernah egois. Bahkan, seringkali hal paling buruk yang pernah kita ucapkan adalah kepada orang yang paling kita sayangi.


Sama seperti Anda dan saya yang tidak bisa menyembunyikan dosa-dosa kita dari Allah, kita juga tidak bisa menyembunyikan rasa bersalah atas dosa-dosa kita dari-Nya. Bukan hanya itu, ketika kita mencoba untuk menutupi perasaan bersalah kita, perasaan itu mulai menggerogoti kita dari dalam.

Hanya satu hal yang mampu menghilangkan rasa bersalah: Dengan mengakui dosa-dosa Anda, percaya pada pengampunan Tuhan. Kata mengakui dalam bahasa Yunani adalah homologeo. Homo artinya sama. Logeo artinya berbicara. Jadi, mengakui berarti setuju dengan Tuhan. "Engkau benar, Tuhan. Aku salah."

Yesus telah menanggung semua kesalahan Anda pada Dirinya sendiri. Dia telah memberi Anda kebaikan-Nya, kebajikan-Nya. Inilah kebenaran yang paling mendasar dan fundamental dari Alkitab: Jiwa Anda yang hancur menjadi utuh kembali di dalam Dia.

Alkitab berkata dalam Yesaya 53: 5-6, "Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian."

Jika Anda tidak merasa diampuni, itu artinya Anda tidak sepenuhnya paham tentang kebaikan Tuhan. Ketika Yesus mati, Ia menutupi segala dosa kesalahan Anda, dan membuangnya ke laut paling dalam. Jika Anda telah mengakui dosa Anda kepada Allah, mengapa Anda harus terus merasa bersalah padahal Dia sudah mengampuni dan melupakannya?

Renungkan hal ini:
- Apa sajakah cara yang biasanya kita lakukan namun tidak sehat, dalam mengatasi rasa bersalah kita?
- Apakah ada rasa bersalah yang harus Anda buang hari ini? Apa yang selama ini menahan Anda untuk mengambil keputusan itu?
- Mengapa sukacita adalah buah yang Anda rasakan dari mengerti tentang kasih pengampunan Allah?



Bacaan Alkitab Setahun :
Yosua 1-3; Markus 16


Segala kesalahan yang akan Anda lakukan — termasuk kesalahan yang akan Anda lakukan malam ini, besok, minggu depan, bahkan 10 tahun dari sekarang — telah dibayar oleh Tuhan. Itulah kebaikan Tuhan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Selasa, Maret 19, 2019 | ,

Ganti Kegelisahan Anda dengan Damai Sejahtera

Ganti Kegelisahan Anda dengan Damai Sejahtera

Mazmur 127: 2 "Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur."

Tahukah Anda domba tidak suka berbaring? Nah, kita sama persis seperti mereka! Namun, jika Anda tidak melambat, Tuhan akan membuat Anda berbaring. Cara Tuhan — meluangkan waktu untuk beristirahat — bukan hanya cara yang benar; tapi juga satu-satunya cara yang menjaga Anda tetap sehat.

Mazmur 127: 2 mengatakan, "Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur."

Tuhan ingin Anda menghentikan kebiasaan Anda: berkeliaran, keluyuran, atau keluar jalur. Kegelisahan menyebabkan kelelahan — kelelahan fisik, kelelahan emosional, kelelahan spiritual. Anda butuh lebih dari sekadar tidur untuk menyembuhkan keletihan jiwa Anda.

Salah satu nama Allah dalam bahasa Ibrani adalah Jehova Shalom. Shalom berarti damai sejahtera. Jehova Shalom berarti, "Tuhan sumber damai sejahtera." Yesus berkata dalam Yohanes 14:27, "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.'"

Jika Tuhan berkata, "Aku menawarkanmu anugerah damai sejahtera," Ia bersungguh-sungguh mengatakannya. Itu bukan sesuatu yang harus Anda usahakan. Itu bukan sesuatu yang pantas Anda dapatkan. Itu bukan sesuatu yang Anda mohon dapatkan. Damai sejahtera tak ada hubungannya dengan kehidupan yang bebas masalah. Ini adalah anugerah yang harus Anda pilih untuk diterima, dan anugerah itu ada untuk Anda hari ini.

"Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan" (Matius 11: 28-30).


Renungkan hal ini:
- Bagaimana mungkin memiliki damai sejahtera di tengah-tengah masalah Anda?
- Tidur siang mungkin adalah hal paling spiritual yang dapat Anda lakukan hari ini. Apa yang menahan Anda untuk beristirahat, meski itu hanya istirahat sejenak?
- Akui kepada Tuhan apa yang membuat Anda terlalu banyak bekerja sehingga Anda bisa diberkati, bukannya stres.



Bacaan Alkitab Setahun :
Ulangan 30-31; Markus 15:1-25


Yesus berkata ketika Anda ikut Dia, maka Dia akan meringankan beban Anda. Anda dapat bersandar di dalam janji-Nya!
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Minggu, Maret 17, 2019 | ,

Hidup adalah Soal Hubungan

Hidup adalah Soal Hubungan

Filipi 4: 12-13 "Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."

Kepuasan tidak muncul begitu saja pada manusia. Jika menilik sifat dasar manusia, kita adalah domba-domba yang gelisah. Tetapi, kita bisa belajar tentang kepuasan. Belajar untuk menjadi puas berarti kita berhenti untuk meraih lebih banyak.

Filipi 4: 12-13 mengatakan, "Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." Hal-hal terhebat dalam hidup ini bukanlah barang-barang.

Di Amerika, "mati tanpa uang sepeser pun" dianggap sebuah tragedi. Jadi, kapan yang namanya waktu yang pas untuk mati? Jika Anda mati dengan menghabiskan uang sen terakhir Anda, saya sebut itu bijak, bukan bodoh. Bagi saya, punya uang atau tidak hanyalah pilihan dalam menjalani hidup.

Tidak ada yang meminta macam-macam di momen-momen terakhir hidup mereka. Mereka selalu mencari orang-orang yang mereka kasihi, karena pada akhirnya semua orang belajar bahwa hidup ini adalah soal berhubungan dengan orang lain. Mengapa tidak mempelajarinya lebih cepat? Itu tentu akan menghilangkan banyak stres.

Hidup bukanlah soal prestasi. Itu juga bukan soal pencapaian.

Hidup ini adalah soal hubungan.

Renungkan hal ini:
- Mana yang lebih penting buat Anda: memiliki banyak harta, atau membangun hubungan? Apakah keluarga dan teman Anda akan setuju dengan cara Anda menilai diri Anda?
- Menurut Anda apa artinya meninggalkan warisan? Warisan apa yang ingin Anda tinggalkan?
- Paulus berkata dalam Filipi 4:13 bahwa ia dapat melakukan segala sesuatu karena Kristus yang memberinya kekuatan. Menurut Anda apa yang sedang ia bicarkan?


Bacaan Alkitab Setahun :
Ulangan 26-27; Markus 14:27-53


Makna hidup Anda bukanlah soal materi tapi dalamnya persekutuan yang Anda miliki denganTuhan dan sesama.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Sabtu, Maret 16, 2019 | ,

Anda Tak Perlu Membuktikan Nilai Anda


Yesaya 49: 15-16 "Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku."

Ketika Anda mendapati diri Anda terjebak di dalam kesibukan, Anda perlu ingat betapa berharganya Anda bagi Tuhan.

Ini merupakan kebalikan dari menilai diri Anda dari pekerjaan, karier, atau peran Anda di dalam keluarga atau masyarakat. Ini berlawanan dengan budaya dunia dan ini membutuhkan suatu perubahan besar dalam pemikiran Anda, terutama jika ada suara sumbang di kepala Anda yang terus berkata, "Kau harus membuktikan bahwa kau bernilai."

Anda tak perlu membuktikan nilai Anda. Tuhan mengatakan Anda sudah sangat berharga. Buat Tuhan, Anda berharga dulu, kini, dan esok. Di hari esok atau di masa depan, nilai Anda tidak akan berkurang di mata Tuhan dibanding dengan saat ini.

Seberapa berharganya Anda? Bapa surgawi Anda menciptakan Anda. Yesus mati untuk Anda. Apabila Anda adalah pengikut Kristus, Roh Kudus tinggal di dalam Anda. Tuhan tidak menciptakan apa pun tanpa tujuan atau tanpa niat.

Bukan apa yang Anda lakukan yang menjadikan Anda bernilai, melainkan milik siapakah Anda.

Tuhan menciptakan Anda, dan Dia mengasihi Anda. Dia menciptakan Anda seperti persis yang Ia kehendaki. Anda tidak perlu mencoba menjadi orang lain!

Tahukah Anda bahwa Tuhan memiliki tato Anda di telapak tangan-Nya? Yesaya 49: 15-16 mengatakan, "Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku."

Apakah Anda sempurna? Tidak sama sekali. Apakah Anda punya cacat cela? Tentu saja. Apakah Anda orang yang berdosa? Tentu saja. Tetapi, apakah nilai diri Anda tak ada batasnya? Tentu saja. Dan Anda teramat dikasihi oleh Tuhan.

Renungkan hal ini:
- Kepada siapa Anda berusaha membuktikan diri Anda? Mengapa?
- Apabila buat Anda tak cukup hanya dengan mengetahui dan mendasarkan nilai Anda kepada Tuhan, mengapa Anda berpikir demikian?
- Bagaimana pengalaman kerja Anda dapat berubah seandainya Anda hanya berusaha menyenangkan Tuhan dengan pekerjaan Anda, bukan untuk orang lain?


Bacaan Alkitab Setahun :
Ulangan 23-25; Markus 14:1-26


Fakta bahwa Anda hidup berarti Tuhan mencintai Anda dan ingin Anda hidup. Anda teramat berharga. Anda adalah sebuah mahakarya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Kamis, Maret 14, 2019 | ,

Jika Anda Ingin Tumbuh, Anda Harus Belajar Beristirahat


Mazmur 127: 2 "Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur."

Ketika kami pertama kali memulai Gereja Saddleback, saya bekerja 18 jam sehari. Kay, istri saya, memasak dan menjamu jemaat kami dua kali seminggu. Kami menampung semua anggota gereja kami di rumah kami setidaknya selama dua tahun pertama. Pada hari Minggu terakhir di tahun pertama kami, saya memberi kotbah – dan saya pingsan. Saya kelelahan secara fisik, emosional, spiritual, dan relasional.

Di tahun berikutnya, Tuhan mengajari saya beberapa hal tentang keseimbangan — yang kemudian harus saya pelajari berulang kali semenjak saat itu. Ini yang saya pelajari: Tuhan tak akan memberi semua yang Dia janjikan sekaligus. Mengapa? Karena Anda bisa jadi tidak siap mengurus semuanya, atau mungkin itu terlalu banyak untuk Anda atur sehingga Anda harus menunggunya hingga Anda benar-benar matang secara rohani. Janji-janji Allah akan dipenuhi sedikit demi sedikit seiring dengan pertumbuhan Anda.

Alkitab berkata dalam Mazmur 127: 2, "Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur."

Ketika saya pingsan di gereja, saya sadar bahwa menolak beristirahat adalah tanda-tanda ketidakdewasaan. Ingat, kota Roma tidak dibangun dalam waktu semalam, begitu pun dengan gereja atau apa pun itu yang berharga.

Ketika Tuhan mengembangkan bisnis Anda, Dia juga mengembangkan iman Anda. Ketika Tuhan mendewasakan anak-anak Anda, Dia juga mendewasakan Anda. Ketika Tuhan mengembangkan karir Anda, Dia juga mengembangkan Anda.

Renungkan hal ini:
- Apa alasan Anda bekerja berlebihan di rumah, sekolah, atau pekerjaan Anda?
- Di mana fokus Anda saat Anda terlalu banyak bekerja?
- Berdasarkan jadwal harian Anda, mana yang merupakan prioritas Anda: menyelesaikan daftar pekerjaan Anda atau tumbuh secara rohani? Mengapa?


Bacaan Alkitab Setahun :
Ulangan 20-22; Markus 13:21-37


Supaya Anda bertumbuh, Anda harus belajar untuk beristirahat dalam kebaikan Tuhan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Rabu, Maret 13, 2019 | ,

Percaya Pada Yesus Setiap Hari


Matius 6:34 "Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

Terburu-buru menciptakan kekhawatiran. Matius 6:34 mengatakan, "Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." Ada dua hari yang tidak perlu Anda khawatirkan: kemarin dan besok.

Anda tak bisa kembali hidup di masa lalu. Anda tak bisa lompat ke hari esok. Anda hanya bisa hidup di hari ini. Mengapa Anda hanya bisa hidup dari hari lepas hari? Pertama, ketika Anda khawatir tentang permasalahan besok hari, maka Anda kehilangan berkat hari ini. Kedua, Anda tidak bisa menyelesaikan masalah besok dengan kekuatan hari ini. Ketika besok tiba, Tuhan akan memberi Anda kekuatan, perspektif, kasih karunia, dan hikmat yang Anda perlukan untuk menjalani besok.

Alkitab tidak mengatakan, "Berikanlah kami makanan MINGGUAN kami." Alkitab mengatakan, "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya" (Matius 6:11). Tuhan ingin Anda bergantung pada-Nya setiap hari. Dia akan menyediakan semua yang Anda butuhkan. Anda tidak akan kekurangan apa pun.

Renungkan hal ini:
- Luangkan 5 hingga 10 menit hari ini untuk membaca dan merenungkan Mazmur 23. Apa ayat-ayat Alkitab yang perlu Anda ingat ketika Anda mulai khawatir?
- Apa hal-hal dari masa lalu yang Anda khawatirkan dan yang harus Anda serahkan kepada Tuhan?
- Apa yang Anda khawatirkan tentang masa depan yang harus Anda percayakan kepada Tuhan hari ini?


Bacaan Alkitab Setahun :
Ulangan 14-16; Markus 12:28-44


Tidak apa-apa merencanakan hari esok, tapi jangan terus menyusahkan diri untuk mengkhawatirkannya. Percayalah kepada Tuhan setiap hari.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Senin, Maret 11, 2019 | ,

Jadikan Yesus di Tempat Pertama di Area yang Anda Khawatirkan


Matius 6: 32-33 "Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."

Setiap kali Anda khawatir, itu menunjukkan ada area tertentu dalam hidup Anda yang belum Anda serahkan kepada Tuhan sepenuhnya. Bidang apa pun dalam hidup Anda yang tidak Anda izinkan untuk Tuhan pegang kendali atasnya akan menjadi sumber kekhawatiran dan kegelisahan Anda.

Sambut Yesus masuk ke dalam rumah Anda. Beri Dia akses masuk ke ruang tamu, kamar tidur, dapur, dan semua ruang dalam hidup Anda. Dia sudah tahu apa yang berada di sana. Bahkan Tuhan tahu apa yang Anda butuhkan lebih dari Anda sendiri. Anda punya kebutuhan yang bahkan Anda tidak tahu. Setiap kali Anda membawa kebutuhan itu di dalam doa, Dia tidak akan terkejut. Dia tidak akan berkata, "Wah, kenapa kau tiba-tiba memintanya?"

"Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu" (Matius 6: 32-33).

Renungkan hal ini:
- Dalam renungan hari ini, saya membahas tentang kegelisahan- apa perasaan-perasaan lain yang menyertai kekhawatiran Anda?
- Apakah ada hal-hal dalam hidup Anda yang Anda lebih cintai ketimbang Tuhan, bahkan hal-hal yang baik sekali pun?
- Bagaimana hal-hal tersebut menjadi sumber kekhawatiran buat Anda? Jika mereka bukan sumber kekhawatiran, mengapa Anda berpikiran seperti itu?


Bacaan Alkitab Setahun :
Ulangan 11-13; Markus 12:1-27


Ketika Anda menjadikan Yesus Kristus yang nomor satu di setiap bidang kehidupan Anda, maka itu akan menyederhanakan prioritas-prioritas Anda dan membuat kekhawatiran Anda jauh berkurang.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Minggu, Maret 10, 2019 | ,

Ganti Kekhawatiran Menjadi Ibadah


Matius 6:25 "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian."

Tuhan adalah sumber dari segala yang Anda butuhkan untuk hidup. Dia adalah Gembala Baik yang memberi makan, yang menuntun, dan yang memenuhi segala kebutuhan Anda. Anda tidak perlu mencarinya di tempat lain. Anda tidak perlu mencarinya di bank. Anda tidak perlu mencarinya di pemerintahan. Anda tidak perlu mencarinya pada pasangan Anda, pada tabungan hari tua Anda, kartu jaminan sosial Anda, atau pekerjaan Anda.

Bila Anda menaruh rasa aman Anda pada sesuatu, maka itu haruslah sesuatu yang tak akan pernah bisa direnggut dari Anda. Anda bisa kehilangan kesehatan Anda. Anda bisa kehilangan pekerjaan Anda. Anda bisa kehilangan ketampanan Anda. Anda bisa kehilangan keluarga Anda. Anda bisa kehilangan hidup Anda. Anda bisa kehilangan akal Anda. Anda bisa tersesat.

Namun, Tuhan tidak pernah tersesat. Dan tidak ada satu kebutuhan pun yang tidak bisa Tuhan sediakan. Filipi 4:19 mengatakan, "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus."

Lalu, mengapa kita bisa begitu khawatir? Khawatir bisa jadi merupakan dosa yang paling lazim kita temui di planet ini. Itu merupakan akibat langsung dari kita lupa bahwa Tuhan itu senantiasa baik. Anda bisa memilih berdoa, atau sebaliknya, malah jadi panik. Jika Anda tidak berdoa, Anda akan menjadi panik. Anda bisa memilih untuk khawatir, atau sebaliknya beribadah kepada Tuhan. Jika Anda tidak beribadah, Anda akan menjadi khawatir.

Alkitab berkata, "Karena itu aku berkata kepadamu, jangan khawatir tentang hidupmu, apa yang akan kamu makan atau minum; atau tentang tubuh Anda, apa yang akan Anda kenakan. Bukankah hidup lebih dari makanan, dan tubuh lebih dari pakaian? (Matius 6:25).
Jelas, Tuhan tidak ingin Anda cemas akan apa pun. Namun memang sulit bagi kita semua untuk menghentikan kebiasaan itu. Mengapa? Karena itu sifat dasar manusia!

Hal terbaik untuk memulainya ialah dengan doa. Begitu Anda menyadari bagaimana kekhawatiran terus menjauhkan Anda dari kebaikan Tuhan dan Anda memutuskan bahwa Anda tidak mau itu menghalangi Anda untuk melakukan yang terbaik buat Tuhan, bawa itu kepada Tuhan di dalam doa.

Renungkan hal ini:
- Bagaimana kekhawatiran mempengaruhi Anda secara fisik? Dengan emosi Anda? Dengan iman Anda?
- Kapan terakhir kali Anda mencemaskan sesuatu? Lima menit yang lalu? Minggu lalu? Saat ini?
- Luangkan waktu Anda sekarang juga untuk mendoakan hal-hal yang Anda khawatirkan. Apa perbedaan yang terlihat?


Bacaan Alkitab Setahun :
Ulangan 8-10; Markus 11:19-33


Begitu Anda mengundang Tuhan masuk, maka kekhawatiran akan hengkang dari pintu belakang.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Sabtu, Maret 09, 2019 | ,

Jangan Khawatir: Tuhan adalah Tuhan, dan Anda Bukan


Yohanes 14: 1 "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku."

Anda tidak perlu menjalani sisa hidup Anda di dalam kekhawatiran yang tak ada habisnya, menjadi tegang, gelisah, cemas, atau merasa tertekan. Apa pun yang bisa dipelajari bisa berhenti kita pelajari. Maka, marilah kita mulai berhenti khawatir!

Tuhan telah berjanji untuk merawat Anda. Titik awal untuk melepaskan kecemasan ialah dengan mempertahankan sikap rendah hati ini: "Tuhan adalah Tuhan, dan aku bukan." Ketika Anda memahami konsep ini, kekhawatiran akan mulai menyingkir dari kehidupan Anda.

"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku" (Yohanes 14: 1).

Mulailah setiap hari dengan mengingatkan diri sendiri bahwa Tuhan adalah Tuhan yang baik. Ketika Anda bangun tidur, mengapa tidak mencobanya? Duduklah di sisi tempat tidur Anda dan katakan, "Tuhan adalah gembalaku. Yesus Kristus, aku meminta-Mu untuk memenuhi kebutuhan perutku, membimbingku, dan memenuhi kebutuhanku hari ini. Aku mau percaya kepada-Mu."

Yesus berkata, "Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku" (Yohanes 10: 14-15).

Jika Tuhan saja begitu mengasihi Anda dan rela mati demi Anda, maka tentu saja Dia juga mengasihi Anda untuk memberi makan Anda, membimbing Anda, dan memenuhi kebutuhan apa pun yang Anda punya hari ini.

Renungkan hal ini:
- Bagaimana dengan memahami janji Allah bahwa Ia akan memenuhi segala kebutuhan Anda, membantu Anda untuk tidak khawatir?
- Mengapa diperlukan kerendahan hati untuk melepaskan kekhawatiran?
- Apa hal-hal lain yang bisa Anda lakukan saat Anda bangun pagi untuk membantu Anda agar tidak khawatir? Bagaimana dengan di malam hari sebelum Anda tidur?


Bacaan Alkitab Setahun :
Ulangan 5-7; Markus 11:1-18


Anda bukan Tuhan, karena itu biarkan Tuhan melakukan tugasnya
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Jumat, Maret 08, 2019 | ,

Lima Alasan Kekhawatiran itu Tidak Ada Gunanya


Matius 6:26 "Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?"

Hal terbaik yang bisa Anda lakukan ketika Anda mulai khawatir ialah berdoa. Doa memiliki kuasa! Doa memiliki kuasa untuk mengubah perspektif Anda. Doa memiliki kuasa untuk mengubah hati Anda. Doa memiliki kuasa untuk mengubahkan hidup Anda! Dan sebaliknya, kekhawatiran tidak memiliki kuasa penebusan. Malah sesungguhnya, itu tidak ada gunanya. Berikut ini alasannya:

1. Kekhawatiran itu tidak masuk akal. Itu tidak rasional. Selain itu, kita biasanya khawatir dengan hal-hal yang salah: penampilan kita, apa yang harus kita ucapkan, orang-orang yang kita ajak bicara, apa yang harus capai— hal-hal yang tidak akan berarti dalam lima tahun ke depan. Mengkhawatirkan sesuatu yang tidak bisa Anda ubah itu tidak masuk akal. Jika Anda tidak bisa mengubahnya, maka mengapa harus mencemaskannya?

Setiap saat yang Anda habiskan untuk mencemaskan sesuatu sama saja dengan membuang-buang setiap detik dari hidup Anda: "Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?" (Matius 6:27).

2. Kekhawatiran itu tidak wajar. Anda tidak diciptakan untuk menjadi khawatir. Alam ini tidak khawatir. Manusia adalah satu-satunya makhluk yang khawatir. Matius 6:26 mengatakan, "Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?"

Pernahkah Anda melihat seekor burung mondar-mandir di halaman belakang khawatir tidak menemukan cacing untuk dimakan? Burung saja tidak perlu cemas tentang bagaimana Tuhan merawat mereka, maka begitu pun Anda seharusnya.

3. Kekhawatiran itu tidak ada gunanya. Itu tidak akan mengubah apa pun. Itu tidak akan bisa membuat Anda lebih besar atau lebih kecil, lebih kurus atau lebih gemuk. Mengkhawatirkan masalah tidak akan pernah menggerakkan Anda satu langkah pun lebih dekat menuju solusi. Itu hanya akan membuat Anda lelah dan stres. "Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia" (Amsal 12:25).

4. Kekhawatiran itu sia-sia. Khawatir berarti Anda memikul tanggung jawab yang Tuhan tidak rancang untuk Anda pikul. Setiap kali Anda khawatir, artinya Anda punya pemahaman yang salah tentang kebaikan Tuhan. Khawatir adalah sebuah tanda yang mengisyaratkan bahwa Anda sudah lupa betapa baiknya Tuhan.

Ketika Yesus mati di kayu salib untuk Anda, Dia memecahkan masalah terbesar Anda. Tak ada masalah yang lebih besar dari keselamatan yang kekal dari Allah. Jika Anda bisa mempercayakan keselamatan Anda pada Allah, apalagi dengan yang lain-lainnya!

5. Kekhawatiran adalah ketidakpercayaan. Tuhan telah berjanji untuk memenuhi segala yang Anda butuhkan. Ketika Anda meragukan itu, pada saat itu, sesungguhnya Anda menjadi orang yang tak beriman. Anda bertingkah seolah-olah Tuhan itu tidak ada dan seolah Tuhan tidak menjanjikan apapun di dalam Alkitab. Khawatir merupakan ateisme praktis.

Filipi 4:19 mengatakan, "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus." Apa yang tidak termasuk di dalam segala keperluan di dalam ayat ini? Tidak ada. Tuhan tahu kebutuhan fisik Anda, kebutuhan sosial Anda, kebutuhan karir Anda dan kebutuhan keluarga Anda.

Apakah Anda percaya itu?

Renungkan hal ini:
- Apa yang bisa Anda ubah dengan hal-hal yang Anda cemaskan selama ini?
- Bagaimana Anda bisa menyesuaikan rutinitas Anda di malam hari, sehingga Anda dapat tidur tanpa perlu khawatir?
- Apa janji-janji lain di dalam Firman Allah yang mengingatkan Anda bahwa Allah akan memenuhi semua kebutuhan Anda?



Bacaan Alkitab Setahun :
Ulangan 3-4; Markus 10:32-52


Tidak ada satupun permohonan dan kebutuhan Anda yang Anda minta kepada Tuhan yang Ia belum tahu, sebab Ia sudah tahu itu sebelum Anda meminta-Nya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Jumat, Maret 08, 2019 | ,

Ibadah Raya, Minggu 10 Maret 2019 Jam 08.00 Pagi


| Rabu, Maret 06, 2019 |

Isi Pikiran Anda Dengan Firman Tuhan, Bukan Kekhawatiran


Filipi 4: 6-7 "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus."

Saat Anda khawatir, jangan menekannya, jangan menahannya, jangan menyangkalnya. Akuilah. Apabila Anda mencoba menahannya, Anda akan jatuh sakit. Itu ibaratnya mengambil sekaleng soda, mengocoknya, dan kemudian memasukkannya ke dalam freezer. Itu akan meledak!

"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus" (Filipi 4: 6-7).

Damai sejahtera apa yang melampaui akal pikiran kita? Itu ketika Anda merasakan kedamaian ketika tidak ada alasan logis dan rasional untuk hal itu. Anda baru saja kehilangan pekerjaan tetapi entah bagaimana Anda merasa tenang di dalam situasi tersebut. Mengapa? Allah adalah gembala Anda. Anda menerima kabar "kanker" dari dokter Anda. Tapi entah mengapa, Anda merasa damai di dalam situasi tersebut. Mengapa? Sebab Allah adalah gembala Anda.

Jika Anda tahu bagaimana caranya khawatir, artinya Anda tahu caranya bermeditasi atau merenung. Bermeditasi adalah fokus pada hal yang sama berulang kali. Sebaliknya, serahkanlah kekhawatiran Anda dan renungkanlah Firman Tuhan. Mulailah dengan sebagian kecil bab Alkitab. Pertama, bacalah perikop ini secara perlahan, dengan lantang beberapa kali, berikanlah penekanan pada kata atau frasa yang berbeda. Kedua, renungkanlah kebenaran yang ada dalam Firman itu. Ketiga, tanggapi Tuhan dengan mengingat apa yang baru saja Anda baca. Bacalah dengan pelan atau lantang. Keempat, simpan Firman Tuhan di dalam hati Anda, dengarkan apa yang Tuhan katakan melalui Firman Tuhan yang Anda baca itu.

Apakah Anda lebih suka menyimpan kekhawatiran atau Firman Tuhan di dalam kepala Anda? Ambil keputusuan ini hari ini: Akui kekhawatiran Anda, dan kemudian isi pikiran Anda dengan kebenaran Allah yang ditemukan dalam Alkitab.

Renungkan hal ini:
- Ketika Anda berdoa kepada Tuhan tentang kekhawatiran Anda, apakah Anda berdoa secara spesifik? Jika tidak, menurut Anda apa bedanya jika Anda melakukannya?
- Bacalah Mazmur 23, dan kemudian praktikkan gagasan tentang meditasi di renungan hari ini. Apa wawasan baru yang Anda dapatkan?
- Filipi 4: 7 mengatakan bahwa Allah "akan memelihara" hati dan pikiran Anda. Menurut Anda apa maksudnya itu?


Bacaan Alkitab Setahun :
Ulangan 1-2; Markus 10:1-31


Serahkanlah senantiasa kekhawatiran Anda kepada Tuhan. Dia dapat mengatasinya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Rabu, Maret 06, 2019 | ,

Pengharapan Berarti Menantikan Kebaikan Tuhan


Mazmur 27: 13-14 "Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!"

Tuhan hanya punya rencana-rencana yang baik untuk hidup Anda. Dia tidak punya rencana yang buruk untuk Anda — tidak pernah dan tidak akan pernah. Namun banyak orang melewatkan rencana Tuhan atas hidup mereka sebab mereka tidak mempercayakannya kepada Tuhan. Mereka memilih untuk mengikuti rencana mereka sendiri, dimana pada akhirnya, itu menuntun mereka pada keputusasaan dan pesimisme.

Semakin Anda memahami kebaikan Tuhan, semakin berharap Anda kepada Tuhan, sebab pengharapan berarti menantikan kebaikan Tuhan. Satu-satunya alasan Anda bisa berharap ialah karena Tuhan itu baik. Apabila Tuhan bukanlah Tuhan yang baik, maka tak ada alasan bagi kita untuk berharap kepada-Nya.

"Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!" (Mazmur 27: 13-14).

Semua orang membutuhkan kebaikan Tuhan. Semua orang menginginkan kebaikan Tuhan, tetapi kita harus mengerti dan percaya kepada-Nya untuk mengalaminya. Di dalam kebaikan-Nya, Dia memberkati kita dengan rezeki dan kekayaan, kemampuan untuk bertahan dan bimbingan, dan keyakinan dan jaminan, pengaruh dan kelimpahan, kemurahan hati dan warisan dari Tuhan. Dia menyediakan itu untuk anak-anak-Nya oleh karena keagungan dan sifat baik-Nya.

Renungkan hal ini:
- Mengapa dengan mengakui bahwa kebaikan Allah ialah didasarkan pada karakter-Nya, bukan pada karakter Anda memerdekakan Anda?
- Apa yang dapat Anda lakukan ketika Anda menunggu Tuhan memerdekakan Anda di hari-hari sulit? Bagaimana Anda bisa mendapatkan keberanian ketika Anda mempercayai Tuhan di hari-hari tersebut?
- Bagaimana Anda dapat lebih mempelajari dan memahami kebaikan Tuhan?




Bacaan Alkitab Setahun :
Bilangan 34-36; Markus 9:30-50


Segala sesuatu yang Tuhan lakukan buat Anda, melalui Anda, kepada Anda dan di dalam Anda, Ia lakukan karena Ia adalah Tuhan yang baik. Kebaikan Tuhan dalam hidup Anda tidak didasarkan pada seberapa baik Anda, tapi didasarkan pada sifat Tuhan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Selasa, Maret 05, 2019 | ,

Bahkan di Hari-Hari Terburuk, Tuhan itu Baik


Mazmur 16: 1-2 "Miktam. Dari Daud. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada TUHAN: "Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!"

Meskipun benar bahwa tak semua yang terjadi dalam hidup Anda itu baik, tapi bukan berarti Tuhan tidak baik, dan itu juga bukan berarti Tuhan tidak mencurahkan kebaikan-Nya ke dalam hidup Anda. Tuhan dapat mengambil yang buruk dan mendatangkan kebaikan dari sana. Bahkan di hari-hari terburuk, Tuhan memiliki tujuan yang baik, rencana yang baik, dan alasan yang baik.

Mazmur 16: 1-2 mengatakan, "Miktam. Dari Daud. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada TUHAN: "Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!"

Berdoalah dan katakan kepada Tuhan rasa syukur Anda akan kebaikan-Nya. Katakan, "Ya Tuhan, Engkau sungguh baik. Aku tidak akan pernah layak menerima kebaikan-Mu. Ampuni aku karena aku sering lupa atau meragukan kebaikan-Mu. Ampuni aku karena tak tahu berterima kasih dan mementingkan diri sendiri serta sombong. Aku bukan siapa-siapa tanpa-Mu. Seperti Daud, aku merana jika aku tidak tahu tentang kebaikan-Mu. Buka mataku untuk melihat betapa baiknya diri-Mu sebenarnya, dan biarkan itu mengubahkan hidupku.

"Ya Tuhan, jiwaku perlu dipulihkan. Aku tidak selalu berpikiran benar. Aku tidak selalu memilih yang benar. Aku tidak selalu merasakan yang benar. Aku membutuhkan Engkau untuk memulihkan jiwaku yang rusak, pikiranku, kemauanku, dan emosiku. Ketika aku terus belajar tentang kebaikan-Mu, aku percaya bahwa dosa-dosaku telah diampuni sebab aku telah datang kepada-Mu dan berseru bahwa aku membutuhkan seorang Juru Selamat. Aku akan melepaskan kepahitanku atas orang-orang yang telah menyakitiku, dan kumau berdoa untuk memberkati mereka. Aku akan bekerja sama dengan-Mu. Bantu aku dengan beban yang kupikul ini."

Jika Anda tidak mengenal Yesus sebagai Juru Selamat, Anda dapat berdoa ini sekarang: "Yesus Kristus, aku ingin mengenal-Mu. Aku ingin belajar untuk mengasihi-Mu dan percaya pada-Mu. Dengan kerendahan hati kumeminta-Mu untuk menerimaku masuk ke dalam keluarga-Mu, bukan karena aku pantas menerimanya tapi semata-mata karena salib kasih-Mu. Semuanya sudah selesai. Engkau telah membayar semuanya! Terima kasih. Aku berdoa dalam nama-Mu. Amin."

Renungkan hal ini:
- Bagaimana selama ini Anda melihat Allah telah mengubah hal-hal buruk yang terjadi pada Anda menjadi sesuatu yang baik?
- Ketika Anda melihat ke belakang dan mengenali kebaikan Tuhan, bagaimana pengaruhnya itu terhadap perspektif Anda saat ini?
- Mengapa kita gengsi mengakui kebaikan Allah?



Bacaan Alkitab Setahun :
Bilangan 31-33; Markus 9:1-29


Hari buruk Anda sengaja diizinkan terjadi dan dibuat oleh tangan Tuhan sendiri, untuk kebaikan Anda
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Senin, Maret 04, 2019 | ,

Tuhan Membuktikan Kebaikan-Nya Melalji Doa-Doa Anda

Matius 7: 7 "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu."

Ketika Anda lupa betapa inginnya Tuhan menolong Anda, mudah bagi Anda untuk bergantung pada diri sendiri dan berhenti meminta bantuan dan penyediaan-Nya.

Mungkin Anda hanya meminta "hal besar," bukan "hal kecil" dari Tuhan. Tapi tahukah Anda: Semuanya kecil buat Allah. Tidak ada satu pun permintaan Anda yang besar di mata Allah! Dia adalah pemilik semua rambut di kepala Anda, dan Dia tahu berapa helai rambut Anda yang rontok pagi ini.


Anda tidak mengganggu Dia ketika Anda mengatakan permintaan Anda. Dialah yang mengatur sistem doa. Itulah mengapa Perjanjian Baru memberitahu kita lebih dari 20 kali untuk meminta apa pun yang kita butuhkan di dalam doa: "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu" (Matius 7: 7).

Tuhan menumbuhkan iman dan rasa percaya Anda sama seperti orang tua mengajarkan anaknya untuk percaya (Lukas 11:13). Pertama, si anak sadar ada sesuatu yang ia butuhkan yang tak bisa ia penuhi. Kedua, si anak menyatakan kebutuhan itu. Ketiga, si orang tua memenuhi kebutuhan itu.

Tuhan menggunakan siklus yang sama untuk mengajarkan Anda untuk percaya pada-Nya. Anda memiliki kebutuhan yang tidak terpenuhi. Anda mengatakan kepada Tuhan tentang kebutuhan Anda itu. Kemudian Dia memenuhi kebutuhan itu, dan Anda belajar untuk lebih percaya kepada-Nya. Apabila Anda tidak mengungkapkan apa yang Anda perlukan kepada Tuhan, bagaimana Anda bisa tumbuh di dalam iman? Itulah satu-satunya cara untuk Anda belajar.

Ketika Anda mengatakan doa permintaan Anda, Tuhan akan membuktikan kebaikan-Nya. Namun Anda harus menunggu waktu Tuhan menjawabnya. Seringkali Tuhan tidak memberikan jawaban secara langsung sebab Dia ingin menguji iman Anda.

Kita belajar untuk percaya kepada Tuhan dengan memperhatikan cara-cara-Nya memenuhi apa yang kita butuhkan dan menjawab doa kita. Ini mengingatkan kita bahwa Allah dapat diandalkan.

Renungkan hal ini:
- Pikiran-pikiran apa yang menghalangi Anda untuk meminta pertolongan Tuhan (seperti "Saya tidak pantas mendapatkan kebaikan Tuhan," "Saya harus berbuat baik dulu," atau "Tuhan itu baik tapi mungkin tidak setiap saat")?
- Salah satu cara utama Tuhan menguji kepercayaan kita dan iman kita ialah melalui uang. Menurut Anda mengapa begitu?
- Apa yang Anda butuhkan hari ini? Mintalah bantuan Tuhan, tetapi mulailah dengan mengungkapkan rasa syukur Anda atas apa yang telah Ia berikan kepada Anda.


Bacaan Alkitab Setahun :
Bilangan 28-30; Markus 8:22-38


Jika permintaan itu terlalu besar untuk dikhawatirkan, maka doakanlah. Hanya doa, bukan kekhawatiran, yang akan menyelesaikan pergumulan Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 
| Minggu, Maret 03, 2019 | ,
Back to Top