Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan

Kita Mengasihi Sebab Allah Mengasihi Kita

1 Yohanes 4:19 "Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita."

Satu alasan Allah ingin kita mengasihi adalah karena kasih, Dia menciptakan kita untuk serupa seperti Dia— untuk mengasihi. Satu-satunya alasan kita dapat mengasihi ialah karena Allah mengasihi kita: "Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih" (1 Yohanes 4: 7-8).

Kita diciptakan menurut gambar Allah untuk melakukan dua hal di Bumi: Belajar untuk mengasihi Allah dan belajar untuk mengasihi orang lain. Hidup adalah kasih. 

Kasih dimulai dari Allah. Ia telah lebih dahulu mengasihi kita dan itu memberi kita kemampuan untuk mengasihi orang lain (1 Yohanes 4:19). Tuhan menunjukkan kasih-Nya itu dengan menciptakan Anda. Dia menunjukkan kasih-Nya itu melalui apa yang Anda miliki di dalam hidup; itu semua adalah karunia kasih Tuhan. Dan Dia menunjukkan kasih-Nya itu dengan mengutus Yesus Kristus ke Bumi untuk mati demi Anda.

Agar dapat mengasihi orang lain dengan baik, pertama-tama kita perlu mengerti dan mengalami betapa kita dikasihi. Kita tidak ingin hanya berbicara tentang kasih, membaca tentang kasih, atau mendiskusikan kasih; kita perlu menemukan kasih Allah.

Kita perlu mencapai suatu titik dimana kita benar-benar memahami bagaimana Allah mengasihi kita sepenuhnya, dengan tulus tanpa syarat. Kita perlu merasa aman di dalam kebenaran Firman. Begitu kita merasa aman di dalam kasih Tuhan yang tanpa syarat itu, maka kita akan mulai memaklumi orang lain. Kita tidak akan gampang marah seperti sebelumnya. Kita akan lebih sabar. Kita akan lebih memaafkan. Kita akan lebih berbelas kasih. Kita akan berbagi karunia yang Allah beri kepada sesama.

Tetapi Anda tidak bisa memberikan sesuatu yang Anda sendiri belum terima. Saya berharap bahwa ketika Anda belajar betapa Allah mengasihi Anda, maka Anda juga akan membiarkan Dia menyembuhkan hati Anda sehingga kasih-Nya itu dapat mengalir dengan bebas melalui Anda. Mustahil bisa mengasihi orang lain jika Anda sendiri belum merasakan kasih itu sendiri. 

Renungkan hal ini: 
- Ketika Anda merasa "kosong" dan tidak mampu memberikan atau menunjukkan kasih Anda kepada orang lain, bagaimana mungkin Tuhan ingin Anda "mengisi bahan bakar" Anda?
- Apakah Anda merasa mudah atau sulit untuk percaya bahwa Allah mengasihi Anda sepenuhnya dengan tulus? Mengapa?
- Luangkan waktu hari ini untuk memastikan bahwa hati Anda benar bersama Tuhan, bahwa Anda telah menerima kasih karunia, pengampunan, dan kasih, sehingga Anda dapat menunjukkannya kepada orang lain.



Bacaan Alkitab Setahun :
1 Samuel 22-24; Lukas 12:1-31


Satu-satunya alasan mengapa Anda dapat mengasihi Tuhan dan orang lain ialah karena Allah sudah terlebih dahulu mengasihi Anda. 
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Sabtu, April 13, 2019 |

Tuhan Ingin Memberi Anda Kemerdekaan

Yohanes 8:36 "Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka." 

Dunia mendefinisikan kemerdekaan atau kebebasan sebagai kehidupan yang tanpa kekangan: "Saya bisa melakukan apa pun yang saya mau dan mengatakan apa pun yang saya mau tanpa ada satupun orang yang mencegah saya." Anda mungkin bisa mendapatkan semua yang Anda mau, tapi Anda harus melakukannya semau Anda. Dunia ini berkata Anda dapat memiliki kemerdekaan yang Anda mau, namun itu hanya bisa diraih jika Anda menjadi orang yang benar-benar egois. 

Tetapi Alkitab mengatakan satu-satunya jalan ialah melalui Yesus: "Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka" (Yohanes 8:36). Kemerdekaan sejati ialah bebas dari rasa takut, yang mana Anda benar-benar bebas dari rasa bersalah, khawatir, kepahitan, dan kematian. Anda bisa berhenti berpura-pura karena Anda bebas menjadi diri sendiri.

Bagaimana Anda menyingkirkan ketakutan semacam itu? Dengan membiarkan Allah mengasihi Anda! Rasul Yohanes mengajarkan, "Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih" (1 Yohanes 4:18).

Jika Allah yang begitu besar sangat mengasihi Anda, maka apalagi yang sanggup mengikat Anda? Faktanya, Anda menyembah Allah apabila Anda telah menyadari bahwa Allah itu kasih. Sepakat bahwa Ia adalah Allah yang pengasih, peduli, murah hati dan bahwa kita dapat "tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia" (1 Yohanes 4:16) adalah suatu tindakan penyembahan, itu ibadah Anda.

Renungkan hal ini: 
- Bagaimana Anda mengalami kemerdekaan dengan mengikuti Yesus?
- Jika Anda kesulitan untuk percaya bahwa Allah mengasihi Anda, menurut Anda mengapa Anda tidak memiliki iman yang besar dalam hal ini?
- Bagaimana Allah menyatakan kasih-Nya kepada Anda selama ini?



Bacaan Alkitab Setahun :
1 Samuel 19-21; Lukas 11:29-54


Ketika Anda menyadari betapa Allah sangat mengasihi Anda, maka Anda akan mulai hidup di dalam kemerdekaan yang sejati. 
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Jumat, April 12, 2019 |

Allah Berkata Datanglah Kepada-Ku Apa Adanya

Roma 5: 8 "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa."

Segala sesuatu yang telah Yesus lakukan buat Anda, Ia lakukan dengan kasih. Alkitab berkata bahwa Allah menciptakan Anda untuk mengasihi Anda. 

Allah menciptakan Anda dan ingin Anda hidup agar Dia dapat mengasihi Anda dan agar Anda dapat mengasihi Dia kembali.

Allah tidak hanya berkata mengasihi Anda; Dia membuktikannya. Alkitab berkata, "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa" (Roma 5: 8). Alkitab mengatakan Dia melakukan ini ketika kita masih berdosa. Bahkan sebelum saya mengenal Allah atau tahu bahwa saya membutuhkan Dia di dalam hidup saya, Yesus telah mati untuk saya. 

Ada sebuah mitos yang mengatakan bahwa saya harus berperilaku lebih baik sebelum saya bisa datang kepada Allah: "Saya harus berkelakuan lebih baik. Ada beberapa hal yang harus saya lakukan untuk memperbaiki hidup saya terlebih dahulu, setelah itu barulah saya datang kepada Tuhan." Tidak! Bawalah segala masalah Anda kepada Tuhan — yang baik, yang buruk, dan yang jahat.

Itu seperti ibaratnya kita menyikat gigi sebelum kita pergi ke dokter gigi untuk membersihkan gigi, atau seperti kita mencuci piring sebelum kita menaruhnya ke mesin pencuci piring, atau seperti kita membersihkan rumah kita sebelum asisten rumah tangga kita membersihkannya. Kenapa kita melakukan ini?

Tuhan berkata, "Tidak, tidak! Kau tak perlu mengubah perilakumu terlebih dahulu. Bawa saja semuanya kepada-Ku. Bawakan serta semua masalahmu. Aku punya semua jawabannya. Datanglah kepada-Ku sebagaimana adanya."

Jika Anda tidak menyambut Kabar Baik ini, maka kematian Yesus Kristus dan Kebangkitan-Nya adalah sia-sia saja. Pengorbanan-Nya itu tak akan membawa perubahan dalam hidup Anda. Tak cukup hanya tahu tentang anugerah-Nya, Anda harus menerimanya.

"Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan" (Roma 10: 9-10).

Allah tidak meminta Anda untuk membuat janji yang tidak bisa Anda penuhi. Allah meminta Anda untuk percaya pada janji yang hanya bisa ditepati oleh Dia seorang. 

Renungkan hal ini:
- Apa yang selama ini Anda coba perbaiki sebelum datang kepada Tuhan? Apakah Anda siap untuk datang kepada-Nya sebagaimana adanya diri Anda?
- Apa arti Paskah buat Anda secara pribadi? Bagaimana dengan merayakannya membuat Anda lebih dekat dengan Tuhan?
- Bagaimana kehidupan Anda mencerminkan kasih Allah yang luar biasa itu buat Anda?


Bacaan Alkitab Setahun :
1 Samuel 17-18; Lukas 11:1-28


Satu-satunya alasan Anda hidup ialah karena Anda diciptakan untuk dikasihi Allah.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Kamis, April 11, 2019 |

Anda Adalah Objek Kasih Tuhan

Yohanes 3:16 "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."

Allah begitu mengasihi Anda sehingga Dia mengutus Yesus untuk melakukan misi, yaitu mewartakan sebuah pesan kasih. Alkitab tidak mengatakan Allah memiliki kasih; tapi Yesus adalah kasih. Kasih adalah sifat-Nya; Allah adalah kasih. 

Allah menciptakan seluruh alam semesta. Dia menciptakan planet ini; Ia menciptakan umat manusia. Dan Ia menciptakan Anda sebab Dia mengasihi Anda. 

Bisa dikatakan alasan Anda hidup ialah karena Allah menciptakan Anda sebagai objek kasih-Nya. Dia menciptakan Anda agar Dia dapat mengasihi Anda dan agar Anda dapat mengasihi Dia juga. Kasih-Nya untuk Anda ialah alasan mengapa jantung Anda berdetak saat ini; itulah alasan Anda bernafas.

Kabar luar biasa yang dibawa Kristus ialah Allah mengasihi Anda di hari-hari baik Anda maupun di hari-hari buruk Anda, dan kasih-Nya itu sama besarnya. Dia mengasihi Anda ketika Anda dapat merasakan kasih-Nya maupun ketika Anda tak bisa merasakan kasih-Nya. Dia mengasihi Anda, terlepas dari apakah Anda beranggapan Anda layak mendapatkan kasih-Nya itu atau tidak. 

Kasih Allah kepada Anda adalah berdasarkan sifat-Nya, bukan berdasarkan perbuatan atau perasaan Anda. 

Allah teramat mengasihi Anda sehingga Ia mengutus Anak-Nya yang tunggal, Yesus ke dunia ini, "supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal" (Yohanes 3:16).

Ketika Yesus mengulurkan tangan-Nya di kayu salib, Ia seraya berkata, "Aku sangat mengasihimu! Aku sangat mencintaimu, Aku rela berkorban untukmu. Aku sangat mengasihimu, Aku bersedia mati untukmu agar Aku dapat terus hidup denganmu."

Kasih Allah melampaui segala pengetahuan manusia — seperti yang dikatakan Efesus 3: 17-19, tidak ada seorang pun di antara kita yang dapat memahami betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya serta dalamnya kasih Allah atas kita. Seperti itulah betapa besarnya Allah mengasihi Anda!

Renungkan hal ini:
- Bagaimana Anda mengekspresikan kasih Allah di dalam hubungan Anda dengan orang lain?
- Apa yang Anda lakukan selama ini yang Anda yakini membuat Allah sulit mengasihi Anda? Bagaimana Anda membutuhkan bantuan Allah untuk melihat segala sesuatunya secara berbeda?
- Menurut Anda seberapa pentingkah merasakan kasih Allah, terutama di hari-hari buruk atau di hari-hari sulit Anda?


Bacaan Alkitab Setahun :
1 Samuel 15-16; Lukas 10:25-42


Anda tak dapat membuat Tuhan berhenti mengasihi Anda. Anda bisa mencobanya, tetapi Anda tak akan pernah bisa berhasil melakukannya
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Rabu, April 10, 2019 |

Ubah Hubungan Anda Melalui Doa

1 Yohanes 5:15 "Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya."

Pernahkah Anda bertanya-tanya apakah doa Anda benar-benar dijawab? Anda mendoakan sesuatu dan dan Setan berbisik kepada Anda, "Kau pikir kau siapa? Menurutmu apa yang sedang kau lakukan? Tuhan tidak mendengarkanmu. Jangan buang waktumu. Lupakan saja!"

Suatu doa berhasil sebab Allah yang pegang kendali atasnya. Dasar dari semua mujizat adalah kuasa Allah. Mengapa Dia menjawab doa yang satu tapi tidak yang lain? Karena Tuhan yang pegang kendali. Kita harus percaya hikmat dan kebaikan-Nya.

Efesus 3:20 mengatakan, "Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita," Doa dapat melakukan apa pun yang bisa Allah lakukan. Kekayaan dari Tuhan tersedia untuk Anda. Dua puluh kali dalam Perjanjian Baru dikatakan, "Mintalah." Dengan mengetahui kebenaran bahwa apapun yang di luar kendali kita ada di dalam kendali Tuhan menenangkan jiwa kita. 

Itu juga termasuk mengubah hubungan yang buruk menjadi baik, dan cara tercepat untuk melihat apakah itu akan berubah atau tidak ialah dengan mulai mengucap syukur kepada Tuhan atas orang-orang yang bermasalah dengan Anda. Mendoakan mereka akan mengubah sikap Anda — dan itu akan mengubah mereka. Doa yang positif jauh lebih kuat dibanding dengan pemikiran yang positif. Orang-orang mungkin menolak bantuan kita, menolak permintaan kita, dan menolak saran kita, tetapi mereka tidak berdaya melawan doa kita.

Apa yang Anda doakan? Semakin spesifik Anda berdoa, semakin spesifik jawabannya.

Dalam Filipi 1: 9-11, Paulus dengan akurat menjelaskan apa yang Dia doakan untuk orang-orang. "Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah."

Renungkan hal ini:
- Filipi 1 memberitahu kita empat cara khusus untuk mendoakan orang-orang di zaman ini. Saat Anda mempraktikkan kebiasaan ini, lihat bagaimana itu mengubah sikap Anda terhadap orang lain — dan bagaimana itu mengubah mereka.
- Kasih yang melimpah: Berdoalah agar mereka tumbuh di dalam kasih. 
- Memilih yang baik: Berdoalah agar mereka membuat pilihan yang bijak. 
- Menjadi suci dan tak bercacat: Berdoalah agar mereka melakukan hal yang benar.
- Dipenuhi dengan buah kebenaran: Berdoalah agar mereka hidup untuk kemuliaan Allah.



Bacaan Alkitab Setahun :
1 Samuel 13-14; Lukas 10:1-24


Anda mungkin tak dapat mengubah keadaan, tetapi Anda bisa mendoakannya dan Tuhan bisa mengubahnya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Selasa, April 09, 2019 |

Terimalah Orang Lain Sebagaimana Kristus Menerima Anda

Roma 15: 7 "Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah."

Tuhan menerima kita, terlepas dari hidup kita yang kacau, motivasi kita yang salah, dan sikap kita yang menjengkelkan. Salah satu cara kita mencerminkan kasih Tuhan dan membawa kemuliaan bagi-Nya ialah dengan saling menerima satu sama lain, sama seperti Dia menerima kita. Itu artinya kita menerima kekurangan orang lain dan memaklumi kesalahan mereka untuk bisa melihat masing-masing individu sebagai ciptaan yang dibuat menurut gambar Allah.

Untuk bisa semakin seperti Yesus, Anda memerlukan dukungan dari kelompok kecil. Tuhan merancang kita untuk menjadi dewasa secara rohani dengan bantuan orang lain. Kita tidak bisa belajar untuk mengasihi orang lain jika kita memisahkan diri dari orang lain. 

Alkitab berkata, "Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah" (Roma 15:7).

Penerimaan semacam ini menjadikan kelompok kecil mana pun sebagai suatu lingkungan yang aman, di mana orang tidak takut untuk mengungkapkan ketakutan dan keraguan mereka atau berbicara tentang pergumulan mereka, dan di mana perubahan yang kekal dapat difasilitasi oleh sesama anggotanya. 

Renungkan hal ini: 
- Kejadian-kejadian apa di masa lalu yang membuat Anda sulit untuk percaya bahwa Tuhan menerima Anda?
- Menurut Anda mengapa orang lebih cenderung berubah setelah, dibanding sebelum, mereka mendapatkan penerimaan oleh orang lain?
- Apa hal yang paling sulit Anda ceritakan kepada kelompok kecil Anda? Mintalah Tuhan untuk membantu Anda merobohkan dinding Anda sehingga Anda bisa terbuka dan jujur dengan kelompok kecil Anda.


Bacaan Alkitab Setahun :
1 Samuel 10-12; Lukas 9:37-62


Kita perlu belajar caranya menerima satu sama lain tanpa syarat, sama seperti Kristus yang menerima kita tanpa syarat.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Senin, April 08, 2019 |

Jangan Hanya Percaya, Bersekutulah

1 Timotius 3:15 "Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran."

Anda dipanggil untuk bersekutu, bukan hanya percaya.

Bahkan di Taman Eden yang sempurna dan tanpa dosa, Allah berfirman, "TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia" (Kejadian 2:18).

Kita diciptakan untuk bermasyarakat, dirancang untuk bersekutu, dan dibentuk untuk berada di dalam keluarga, dan tak ada satu pun dari kita yang dapat mewujudkan rancangan Tuhan seorang diri. Alkitab tidak berbicara apa-apa tentang orang kudus atau pendeta yang menyendiri.

Hubungan Anda dengan Kristus sifatnya pribadi, namun Allah tidak pernah ingin Anda menyimpannya untuk diri Anda sendiri. Di dalam keluarga Allah, Anda terhubung dengan orang percaya lainnya. Alkitab berkata, "Demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain" (Roma 12: 5).

Mengikut Kristus artinya juga saling memilliki, bukan hanya percaya. Seorang penulis dan teolog Inggris C.S. Lewis memperhatikan bahwa kata anggota adalah untuk menggambarkan orang Kristen, namun dunia ini telah mengosongkannya dari makna aslinya. Toko-toko memberikan diskon untuk para "anggotanya," dan mereka membuat milis dari e-mail para anggotanya untuk saling berhubungan. Di gereja, keanggotaan seringkali prosesnya dipermudah dengan hanaya menambahkan nama Anda ke dalam daftar jemaat, tanpa ada persyaratan atau ekspektasi. 

Namun, bagi Paulus, menjadi "anggota" gereja berarti menjadi organ vital dari tubuh yang hidup, menjadi bagian dari tubuh Kristus yang tak terpisahkan dan saling terkait. Kita perlu memulihkan dan mempraktikkan kembali makna keanggotaan di dalam Alkitab. Gereja adalah tubuh, bukan bangunan dan organisme, bukan organisasi — gereja adalah seperti yang kita baca dalam Roma 12: 4-5, 1 Korintus 6:15, dan 1 Korintus 12: 12-27.

Renungkan hal ini:
- Bagimana Anda menjaga hubungan Anda dengan Kristus secara pribadi?
- Seperti apakah contohnya yang dinamakan menjadi "anggota yang seorang terhadap yang lain?"
- Bagaimana Anda mempraktikkan makna Alkitabiah tentang menjadi anggota gereja?


Bacaan Alkitab Setahun :
1 Samuel 7-9; Lukas 9:18-36


Kita adalah satu anggota tubuh Kristus yang membutuhkan anggota lainnya untuk tetap hidup dan bertumbuh dalam kerohanian kita
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Minggu, April 07, 2019 |

Tuhan Memberkati Kita Agar Kita Dapat Memberkati Orang Lain

Kisah Para Rasul 2: 44-45 "Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing."

Tidak ada yang berkorban sehebat orang Kristen mula-mula. Dalam Kisah Para Rasul 2: 44-45, Alkitab berkata, "Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing." Orang Kristen mula-mula ini tidak hanya memberikan uang mereka. Mereka bermurah hati dengan segala yang mereka miliki. Bisa dibilang mereka bermurah hati dengan radikal. 

Apa yang akan terjadi melalui gereja-gereja kita seandainya kita sama bermurah hatinya seperti mereka? Alkitab mengatakan kita adalah pelayan- atau manajer- dari semua yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Kita punya tanggung jawab untuk menggunakan semua kekayaan kita untuk memberi dampak pada Kerajaan Allah. 

Tuhan tidak hanya memberi Anda kekayaan hanya untuk kesenangan kita semata, tetapi untuk membuat perbedaan pada dunia di sekitar Anda.

Itulah kebenaran yang memberi harapan dan mendorong yang harus kita ingat sepanjang tahun karena kemurahan hati bukanlah sesuatu yang hanya kita perlihatkan di hari Thanksgiving atau di hari Natal. Cari cara untuk bisa bermurah hati secara radikal dan berikanlah dampak kepada orang-orang di gereja Anda, orang-orang di komunitas Anda dan orang-orang yang telah ditempatkan secara strategis oleh Allah dalam hidup Anda.

Renungkan hal ini:
- Bagaimana hidup Anda akan berubah seandainya Anda lebih bermurah hati secara radikal? Seperti apakah itu?
- Ketika Anda bergumul dengan kemurahan hati, hal-hal apa yang membuat Anda ragu untuk memberi lebih banyak?
- Dengan melihat kebenaran bahwa Tuhan memberkati kita agar kita dapat memberkati orang lain, apa satu langkah praktis yang dapat Anda ambil minggu ini?



Bacaan Alkitab Setahun :
1 Samuel 4-6; Lukas 9:1-17


Tuhan tidak pernah memberkati kita hanya untuk menikmati apa yang kita punya. Dia memberkati kita agar kita bisa menjadi berkat bagi orang lain.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Sabtu, April 06, 2019 |

Kekuatan dari Hidup yang Terfokus

Amsal 21: 5 "Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan."

Jika Anda ingin dipakai Tuhan dengan hebatnya, maka Anda harus fokus. Semakin fokus Anda, semakin efektif aktivitas Anda - dan hasilnya semakin Tuhan menggunakan Anda.

Ada kekuatan yang luar biasa dari hidup yang terfokus. Sinar yang menyebar tidak memberi efek yang besar kepada benda yang disinarinya. Tetapi ketika Anda memfokuskan sinarnya- seperti memfokuskan sinar matahari dengan menggunakan kaca pembesar - Anda bisa membuat rumput atau selembar kertas terbakar. Sinar yang lebih fokus lagi menghasilkan laser. Laser dapat memotong baja dan menghancurkan sel-sel kanker.

Ini sama dengan kehidupan Anda. Apabila Anda kehilangan arah, maka Anda hanya akan keluyuran tanpa memberi dampak yang besar. Namun bila Anda fokus pada tujuan-tujuan yang spesifik, maka Anda dapat menghasilkan dampak yang kuat bagi dunia dan bagi Tuhan.

Alkitab berkata, "Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan" (Amsal 21: 5).

Di dalam Alkitab, salah satu contoh yang bagus dalam hal memfokuskan diri ialah kisah di dalam kitab Kejadian 24. Allah berjanji akan membangun sebuah bangsa yang besar melalui keluarga Abraham. Namun Abraham semakin tua, dan putranya, Ishak, masih belum memiliki anak- dia belum menikah. Maka Abraham memberi tugas kepada hambanya untuk mencarikan istri bagi Ishak. Abraham memberi tahu hambanya itu, "Jangan mencari wanita dari orang Kanaan yang tinggal di sekitar sini. Carilah calon istri bagi Ishak dari bangsaku, di kampung halamanku, di tanah saudara-saudaraku." 

Seperti semua tujuan yang baik, hambanya punya tujuan yang jelas. Dia tahu dia harus menemukan calon istri buat Ishak, dan dia tahu persis seperti apa istri yang harus ia cari. Dia harus menemukan seorang istri dari tanah Abraham. Jika Anda tak tahu dengan jelas tujuan Anda, maka Anda tak tahu apakah Anda telah mencapainya atau belum. Namun, hamba Abraham tidak punya masalah seperti itu. Misalnya, jika tujuan Anda adalah menjadi orang tua yang lebih baik, itu tidak jelas. Bahkan jika Anda punya lebih banyak waktu dengan anak-anak Anda, Anda tidak akan pernah benar-benar tahu apakah Anda telah menjadi orang tua yang baik atau belum.

Tetapi jika Anda berkomitmen untuk menghabiskan setiap Selasa malam dengan anak-anak Anda, itu baru dinamakan tujuan yang spesifik. Anda akan tahu apakah Anda sudah mencapainya atau belum. Tujuan seperti itu dapat mengubah hidup Anda.

Tujuan spesifik apa yang akan Anda tetapkan untuk diri Anda ketika Anda mengejar kehidupan yang lebih terfokus?

Renungkan hal ini:
- Bagaimana tujuan-tujuan yang spesifik mendorong Anda untuk mencapainya? 
- Tujuan-tujuan spesifik apa yang ingin Anda tetapkan untuk diri Anda sendiri?
- Dengan siapa Anda dapat berbagi tentang tujuan-tujuan Anda tersebut untuk mendapatkan dorongan dari mereka? 



Bacaan Alkitab Setahun :
1 Samuel 1-3; Lukas 8:26-56


Fokuslah pada apa yang menjadi tujuan Tuhan dalam hidup Anda
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Jumat, April 05, 2019 |

Latih Pikiran Anda Untuk Mengingat Tuhan

Galatia 2:20 "Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku."

Alkitab memberi tahu kita untuk "Tetaplah berdoa" (1 Tesalonika 5:17).

Bagaimana mungkin kita mampu melakukannya? Salah satu caranya ialah dengan mempraktekkan "doa nafas "sepanjang hari, seperti yang dilakukan banyak orang Kristen selama berabad-abad lamanya. 

Pilih satu kalimat pendek atau satu frasa pendek yang dapat Anda ucapkan berulang-ulang kepada Yesus dalam satu tarikan nafas: "Engkau bersamaku." "Kuhidup oleh karunia-Mu." "Aku berserah pada-Mu." "Aku ingin mengenal-Mu." "Aku milik-Mu." "Bantu aku untuk percaya Engkau."

Anda juga bisa menggunakan frasa-frasa singkat dari Alkitab: "Bagiku, hidup adalah Kristus." "Engkau tak kan pernah meninggalkanku." "Engkau Allahku."

Perkatakan doa ini sesering mungkin hingga itu berakar di dalam hati Anda. Pastikan Anda melakukannya hanya karena untuk memuliakan Allah, bukan mencoba untuk memanipulasi Dia untuk mengabulkan permintaan Anda.

Membuat Anda selalu sadar akan kehadiran Tuhan membutuhkan suatu keterampilan dan kebiasaan yang harus Anda latih dengan tekun. Sama seperti musisi yang berlatih setiap hari untuk memainkan alat musik yang indah dengan mudahnya, Anda pun dapat belajar memikirkan tentang Tuhan setiap hari di sepanjakng hari Anda. Anda dapat melatih pikiran Anda untuk senantiasa ingat Tuhan.

Untuk memulainya, Anda butuh hal-hal yang bisa membawa pikiran Anda fokus kepada Allah. Mulailah dengan meletakkan atau menempelkan pengingat-pengingat yang mudah Anda lihat di sekitar Anda. Anda bisa menempelkan kertas catatan kecil yang bertuliskan, "Tuhan bersamaku dan ada untukku saat ini!"

Jika tujuan Anda memperkatakan doa yaitu untuk mengalami kehadiran-Nya pada saat itu saja, maka Anda telah melewatkan intinya. Kita tidak mengagungkan Tuhan untuk membuat kita merasa lebih baik, tetapi agar kita bisa berbuat baik. Tujuan Anda melakukannya bukanlah untuk mendapatkan sebuah perasaan sesaat, tetapi untuk senantiasa sadar bahwa Tuhan itu selalu hadir. 

Renungkan hal ini: 
- Coba gunakan "doa nafas" untuk menyembah Tuhan sepanjang hari ini. Apa perbedaan yang Anda alami di dalam sikap dan interaksi Anda dengan orang lain?
- Pengingat visual apa yang paling membantu Anda untuk senantiasa menyadari kehadiran Allah?
- Ingatlah bagaimana Anda belajar memainkan alat musik atau olahraga teretentu. Bagaimana Anda bisa menerapkan disiplin dan energi yang sama dalam mengembangkan ibadah sebagai sebuah gaya hidup? 


Bacaan Alkitab Setahun :
Ruth 1-4; Lukas 8:1-25


Buatlah Ibadah menjadi gaya hidup Anda
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

| Kamis, April 04, 2019 |

Anda Butuh Teman-Teman Yang Akan Mendukung Kesuksesan Anda

Ibrani 10:24 "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik."

Teman sejati mendukung yang terbaik dari satu sama lain. Mereka saling mendorong dan memotivasi untuk mencapai tujuan mereka masing-masing. 

Teman-teman yang bersedia mendukung Anda menuju kesuksesan merupakan bagian penting dalam melaksanakan panggilan Tuhan atas Anda.

Ada pepatah Zambia lama berbunyi "Ketika kau berlari sendirian, kau berlari cepat. Tetapi ketika kau berlari bersama-sama, kau berlari lebih jauh." Kehidupan Kristen bukanlah lintasan lari jarak pendek, ini sebuah maraton.

Pelari maraton tahu akan ada satu titik dimana mereka merasakan rasa sakit yang hebat yang membuat mereka ingin menyerah. Tetapi jika ada pelari lain yang berlari bersama-sama Anda, maka Anda bisa menemukan kekuatan untuk melanjutkan perlombaan sampai ke garis finish.

"Demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain" (Roma 12: 5).

Renungkan hal ini: 
- Kita semua memiliki kekuatan yang berbeda dalam hal memotivasi orang lain. Apa saja cara yang dapat Anda gunakan untuk mendorong orang-orang di sekitar Anda dalam mewujudkan misi kehidupan mereka?
- Mengapa penting untuk mendorong dan merayakan keberhasilan teman Anda sama halnya seperti keberhasilan Anda sendiri?
- Ketika Anda merenungkan Roma 12: 5, siapa sajakah orang-orang dalam hidup Anda yang dapat Anda hubungi dengan mudah ketika membutuhkan bantuan?


Bacaan Alkitab Setahun :
Hakim-hakim 18-21; Lukas 7:31-50


Satu-satunya cara Anda dapat menggenapi panggilan yang diberikan Tuhan yaitu dengan melibatkan orang lain dalam hidup Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Kamis, April 04, 2019 |

Tubuh Kristus Membutuhkan Anda

1 Korintus 12:27 "Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya."

Alasan mengapa Anda harus terhubung dengan keluarga gereja ialah untuk memenuhi panggilan Allah atas Anda untuk melayani orang percaya lainnya. Alkitab berkata, "Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya" (1 Korintus 12:27). Pelayanan Anda teramatlah penting buat tubuh Kristus. Masing-masing kita memiliki sebuah peran, dan setiap peran itu penting. Bagi Tuhan, tidak ada pelayanan yang kecil; semuanya penting. 

Tidak ada satu pun pelayanan di gereja yang tidak signifikan. Beberapa pelayanan kelihatan, sementara yang lainnya tak tampak alias di belakang layar, namun semuanya itu sangat berharga. Baik pelayanan yang kecil atau maupun yang tidak kelihatan seringkali tidak membuat perbedaan besar. Di rumah saya, cahaya yang paling penting bukanlah lampu gantung besar di ruang makan kami, melainkan lampu kecil yang menjaga kaki saya agar tidak terantuk ketika saya terbangun di malam hari. 

Tidak ada korelasi antara ukuran dan signifikansi. Setiap pelayanan penting adanya sebab kita semua saling bergantung pada satu sama lain untuk bisa berfungsi seutuhnya. 

Ketika salah satu bagian tubuh Anda tidak berfungsi, Anda akan jatuh sakit dan seluruh tubuh Anda menderita. Bayangkan jika hati Anda memutuskan untuk menjalani hidup untuk dirinya sendiri: "Saya lelah! Saya tidak ingin melayani tubuhmu lagi! Saya ingin cuti, saya hanya ingin makan saja selama setahun. Saya mau menyenangkan diri saya sendiri! Biarkan saja organ tubuh lain yang menggantikan pekerjaan saya."

Apa yang akan terjadi? Tubuh Anda akan mati.

Saat ini ada ribuan gereja lokal yang sedang sekarat, karena orang-orang Kristen tidak mau melayani. Mereka hanya duduk di tribun penonton, dan tubuh mereka menderita.

Tuhan memanggil Anda untuk melakukan pelayanan yang jauh melampaui apa yang bisa Anda bayangkan. Dia menciptakan ANDA untuk kehidupan yang diisi dengan perbuatan baik dan dengan misi yang telah Dia siapkan untuk Anda kerjakan (lihat Efesus 2:10). 

Renungkan hal ini: 
- Mengapa sulit untuk melaksanakan panggilan Tuhan atas Anda bila tanpa adanya orang percaya lain di sekitar Anda?
- Ukuran pelayanan Anda tidak mencerminkan pentingnya pelayanan Anda. Apakah menurut Anda ide tersebut mudah atau sulit diterima? Mengapa?
- Bagaimana selama ini Anda melihat Allah menggunakan pelayanan yang kelihatannya tidak penting untuk membuat suatu perbedaan dalam hidup Anda atau dalam kehidupan seseorang yang Anda kenal?


Bacaan Alkitab Setahun :
Hakim-hakim 14-17; Lukas 7:1-30


Setiap kali Anda melayani orang lain, Anda sebenarnya sedang melayani Tuhan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Selasa, April 02, 2019 |

Kebaikan Tuhan Kekal Selamanya

Mazmur 23: 6 "Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa."

Dari semua manfaat kebaikan Tuhan, hanya ada satu yang akan bertahan melampaui kehidupan Anda di muka Bumi ini. Ayat terakhir dari Mazmur 23 menunjukkan contoh manfaat yang paling utama dari kebaikan Allah: "Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa" (Mazmur 23: 6).

Itu artinya Anda tak perlu takut mati, sebab kematian bukanlah akhir. Bahkan apabila kehidupan Anda di Bumi ini begitu sulit, tapi jika Anda telah meminta Yesus Kristus untuk menyelamatkan Anda, maka Anda akan tinggal selamanya di rumah Tuhan, di mana tidak ada lagi kesedihan, tidak ada lagi penderitaan, tidak ada lagi dosa, tidak ada lagi penyakit, tidak ada lagi kesedihan, tidak ada lagi masalah, tidak ada lagi kepedihan, dan tidak ada lagi tekanan. Surga itu luar biasa. Kemuliaan Allah sedang menunggu Anda di sana.

"(Allah) telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan-- dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga, supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus" (Efesus 2: 5-7).

Segala sesuatu yang Anda lihat di film tentang Surga mungkin salah. Pertama, Surga bukanlah nirwana, mimpi, atau hanya metafora. Surga adalah tempat yang secara fisik ada, bukanlah awang-awang. Itu sebuah tempat permanen yang akan ada selamanya. Dan itu telah dipesan hanya untuk anggota keluarga Allah. 

Surga itu tidak membosankan! Kita melihat gambaran sekilas Surga dalam Wahyu 21, kita belajar di sana kita tidak bermalas-malasan dan tidak mengerjakan apa-apa. Banyak hal yang Anda kerjakan di Bumi ini bisa Anda kerjakan juga di Surga. Anda bisa makan di Surga, Anda bisa tidur di Surga, Anda bisa mengadakan pesta di Surga, berbicara, berkumpul, berdoa, dan bernyanyi — itu hanya beberapa di antaranya. Surga diciptakan untuk Anda. 

Hanya ada dua hal yang Anda lakukan di Bumi yang tidak akan Anda lakukan di Surga. Di Surga, Anda tidak bisa berbuat dosa, dan Anda tidak bisa bersaksi kepada orang tentang kasih dan pengampunan Kristus kepada orang tak percaya, sebab hanya ada anak-anak Allah yang tinggal di sana. Itulah sebabnya, begitu Anda menjadi orang percaya, Allah tidak membawa Anda langsung ke Surga. Dia ingin Anda menyampaikan Kabar Baik tentang keselamatan dan anugerah terlebih dahulu. Satu-satunya sebab Anda pergi ke Surga yaitu karena seseorang telah memberi tahu Anda tentang Injil. Sekarang giliran Anda untuk memberi tahu orang lain.

Ada begitu banyak hal yang dinanti-nantikan di Surga. Kita akan menyembah Allah selamanya. Kita akan dipersatukan kembali dengan mereka yang mengasihi Yesus. Kita akan dihargai oleh karena iman, pengharapan, dan kasih kita. Kita akan diberikan tugas yang senang kita lakukan. 

Sungguh sebuah janji yang luar biasa. Sungguh Tuhan yang baik!

Renungkan hal ini:
- Siapa yang mewartakan pesan kasih dan belas kasih Allah kepada Anda? Dengan siapa Anda membagikan Kabar Baik Allah?
- Apa yang telah Allah berikan kepada Anda dalam hidup ini? Apa saja talenta Anda? Bagaimana Anda bisa menggunakannya untuk kemuliaan-Nya?
- Apakah Anda punya daftar hal-hal yang ingin Anda capai? Menurut Anda bagaimana itu jika dibanding dengan apa yang akan Anda alami di Surga?



Bacaan Alkitab Setahun :
Hakim-hakim 13; Lukas 6:27-49


Tuhan menyimpan yang terbaik untuk yang terakhir
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Senin, April 01, 2019 |

Apakah And Punya Pola Pikir yang Berkekurangan atau Berkelimpahan

Mazmur 23: 5-6 "Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa."

Apakah hidup Anda berkelimpahan? Jika Anda sama seperti kebanyakan orang, Anda mungkin memang berkelimpahan tapi Anda tidak berkelimpahan dengan kebaikan. Begitu banyak orang memadatkan kalender kegiatan mereka, menghabiskan uang telalu banyak, berhutang terlalu banyak, terlalu membebani emosi mereka, terlalu menguras tenaga mereka, terlalu memadatkan hari mereka dan menilai terlalu tinggi pengakuan dari orang lain. Akibatnya, mereka akhirnya jadi terlalu tertekan, terlalu cemas, dan terlalu kewalahan— dan mereka tidak berdaya! Mereka tidak mengalami kebaikan Tuhan!

Mengapa kita terlalu membebani diri kita? Seringkali kita takut melewatkan sesuatu, sehingga itu memotivasi kita untuk berbuat lebih banyak. Tetapi, sesungguhnya Anda tidak melewatkan apapun ketika Anda bersandar di dalam kebaikan dan ketetapan Allah.

Tuhan ingin mengubahkan Anda dari merasa berkekurangan menjadi berkelimpahan. Dia ingin menyediakan semua yang Anda butuhkan— dan Dia bisa! Pertama, Anda perlu mengenali dua pendekatan fundamental yang berbeda dalam menjalani kehidupan yang menjauhkan Anda atau yang membimbing Anda ke dalam kelimpahan Tuhan. Anda dapat menjalani kehidupan ini dengan pola pikir yang berkurangan, atau dengan pola pikir yang berkelimpahan. 

Dengan pola pikir yang berkekurangan, Anda akan senantiasa berpikir, "Saya tidak punya cukup waktu. Saya tidak punya cukup uang. Saya tidak punya cukup energi. Saya tidak punya cukup koneksi, peluang, pengetahuan, pendidikan, atau yanig lain-lain." 

Ini semacam mental yang selalu merasa berkekurangan. Pola pikir ini fokus pada sumber daya atau harta kekayaan yang terbatas, dan akibatnya Anda terseok-seok menjalani kehidupan. 

Pola pikir berkelimpahan fokus pada sumber daya Tuhan yang tak terbatas, dan hasilnya adalah kehidupan yang menjadi berkat buat orang lain. 

Pernahkah Anda merasa kawatir orang yang bernapas di sebelah Anda akan mencuri oksigen Anda? Tentu saja tidak. Anda tahu bahwa Tuhan menciptakan oksigen lebih dari cukup buat semua orang- kita tak akan kekurangan. 

Pikirkan tentang ketetapan-ketetapan Tuhan berikut: Tuhan tidak memberi kita sepotong kue. Dia yang empunya pabrik kue! Dia tidak akan pernah kehabisan kemuliaan-Nya. Alkitab mencatat kata-kata seperti berkelimpahan, berlimpah, melimpah, dan meluap-luap untuk menggambarkan apa yang ditawarkan Tuhan kepada Anda. Dia punya lebih dari cukup untuk memenuhi semua kebutuhan Anda dan setiap kita pada saat bersamaan. 

Yesus berkata, "Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan" (Yohanes 10:10).

Tuhan dapat membuka satu keran dan menutup keran lainnya. Anda mungkin kehilangan satu pekerjaan, tapi Tuhan akan memberikan yang lain. Dia ingin memampukan Anda dengan memperlengkapi Anda dengan sukacita, berkat, pengharapan, dan damai sejahtera-Nya yang tidak ada habisnya. 

Renungkan hal ini: 
- Perspektif atau emosi apa yang akan menyebabkan kita memiliki pola pikir yang berkekurangan?
- Bagaimana pola pikir yang berkelimpahan menghasilkan damai sejahtera dalam hidup Anda?
- Mengapa kita begitu sering khawatir dengan berapa banyak yang dimiliki orang lain ketimbang fokus pada berkat-berkat Allah yang melimpah dalam kehidupan kita?



Bacaan Alkitab Setahun :
Hakim-hakim 11-12; Lukas 6:1-26


Anda tidak perlu khawatir kekurangan, sebab Tuhan adalah sumber kehidupan Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Senin, April 01, 2019 |

Serahkan Pertahanan Anda Kepada Tuhan

Mazmur 23: 5 "Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah."

Raja Daud tahu bagaimana rasanya diserang secara emosional, verbal, dan secara fisik. Ia diurapi oleh Nabi Samuel untuk menjadi raja Israel berikutnya di usianya yang masih muda, pada saat Saul masih berkuasa sebagai raja. Meski Daud melayaninya dengan setia, Saul cemburu pada calon raja muda ini dan ia memutuskan untuk membunuhnya. Daud pun harus melarikan diri dari Raja Saul. Selama masa peresembunyiannya, Raja Saul menyebarkan kebohongan tentang Daud ke seluruh kerajaan. Namun, Daud tidak pernah mengatakan hal buruk terhadap Raja Saul. Dia tidak pernah membalas, karena Tuhan sedang mempersiapkan Daud untuk menjadi raja yang mengikuti kehendak Allah. 

Daud berseru kepada Allah, "Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah" (Mazmur 23: 5). Apakah itu terdengar seperti seseorang yang sedang tertekan? Tidak! Daud tak perlu menghabiskan semua energinya untuk membela dirinya, sebab ia mempercayakan Allah sebagai pembelanya. 

Dibutuhkan iman serta kerendahan hati yang besar untuk mengandalkan dan percaya kepada Tuhan ketika Anda diserang, ketika Anda tidak dimengerti, atau ketika Anda difitnah. Jika itu terjadi, semua yang ada di dalam diri Anda ingin bangkit dan melawan, bukan? Bagaimana Anda menghadapi orang yang menyerang Anda? Jangan melawan. Biarkan Tuhan yang menjadi pembela Anda. 

Percayakan Tuhan untuk Menjadi Pembela Anda.

Tuhan bukan hanya ingin membela Anda, tapi Ia juga ingin bersekutu dengan Anda: "Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita, mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau menaungi mereka; dan karena Engkau akan bersukaria orang-orang yang mengasihi nama-Mu" (Mazmur 5:11). Itu adalah sebuah jamuan makan malam, sebuah pesta, di waktu yang tidak lazim- bukan hanya di saat Anda baik-baik saja, tetapi ketika Anda tertekan. 

Kata Tuhan, "Aku tahu saat ini engkau sedang berjuang. Engkau sedang berjuang untuk pekerjaanmu. Engkau sedang berjuang untuk kesehatanmu. Engkau sedang berjuang untuk kewarasanmu. Engkau sedang berjuang untuk harga dirimu.Saat ini Aku hendak mengadakan perjamuan untukmu, untuk sedikit menyemangatimu." Inilah pesta di tengah-tengah pertempuran. Inilah perjamuan di medan perang.

Jika Anda adalah anak Allah, Bapa surgawi Anda bangga atas Anda. Para pencemooh Anda mungkin membuat Anda marah, menghujat Anda, mengasingkan Anda, mengejek Anda, atau memfitnah Anda, tetapi itu semua tidak akan bisa merenggut semua berkat Tuhan dalam hidup Anda.

"Telah dibawanya aku ke rumah pesta, dan panjinya di atasku adalah cinta" (Kidung Agung 2: 4).

Renungkan hal ini:
- Pergumulan apa yang sedang Anda alami saat ini? Apa tekanan-tekanan yang tengah membuat Andadown? 
- Apa yang harus Anda lepaskan ketika Anda mempercayakan pertahanan Anda kepada Allah?
- Bagaimana dengan beristirahat di tengah-tengah pertempuran membantu Anda untuk berjuang lebih baik lagi? 



Bacaan Alkitab Setahun :
Hakim-hakim 7-8; Lukas 5:1-16


Tuhan adalah pembela kita. Siapakah lawan kita ?
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Jumat, Maret 29, 2019 |

Lima Cara Yesus Melindungi dan Memimpin Anda

Yohanes 10: 10-11 "Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;"

Domba pada dasarnya adalah hewan yang tak berdaya, sehingga seorang gembala menggunakan beberapa alat untuk melindungi dan memimpin kawanan dombanya. Dia menggunakan tongkat untuk menjaga dan melindungi serta gada yang sedikit melengkung untuk menyelamatka mereka.

Kita bagaikan domba yang tersesat, karena itulah Yesus datang ke Bumi untuk menjadi Gembala yang Baik bagi kita. Sama seperti gembala yang menggunakan alat-alat, tongkat dan gada, untuk membimbing dan melindungi, Tuhan pun ingin melindungi Anda dan mengarahkan Anda. Berikut ini lima cara Tuhan melakukannya:

1. Jika Anda membawa kepedihan Anda kepada-Nya, maka Yesus berbelas kasih. 

Yesus berbelas kasih kepada kita, sebab Dia tahu bahwa kita tidak berdaya tanpa Dia (Matius 9:36). Dia tidak menjatuhkan Anda; Dia mengangkat Anda. Dia tidak membuat Anda gila; Dia membuat Anda tetap waras. "Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Matius 20:28).

2. Jika Anda mengikuti Dia, Yesus menuntun Anda ke arah yang benar. 

Gembala memimpin kawanan dombanya. Dia memanggil Anda dari depan dan memimpin Anda bergerak maju. Yesus tidak akan menekan Anda menjalani hidup ini; Dia akan berkata, "Lihat bagaimana Aku melakukannya. Ikuti ke mana Aku pergi."

"Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya" (Yohanes 10: 4).

3. Jika Anda bingung atau keluar jalur, Yesus akan mencari Anda dan menjemput Anda kembali. 

Ketika Tuhan membawa Anda kembali setelah Anda keluar dari jalur-Nya; Dia tidak akan menghukum Anda, tetapi Dia akan mendisiplinkan Anda. Jika seorang gembala punya domba yang gemar berkeliaran, maka dia akan mengikat kaki dombanya agar mereka tidak bisa bergerak. Dengan cara yang sama, kadang Tuhan membuat kita berjalan pincang untuk mencegah kita berkeliaran.

"Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu?" (Matius 18:12).

4. Jika Anda gagal atau jatuh, Yesus menyelamatkan Anda dan membuat Anda berada di jalan menuju pemulihan.

Seperti semua domba, kita bukan hanya berkeliaran, tetapi kita juga tersandung. Ketika kita percaya bahwa Tuhan akan memulihkan kita dan menyelamatkan kita ketika kita gagal, maka kita akan dengan setia berlari kepada-Nya setiap kali kita kacau. 

Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Bukankah manusia jauh lebih berharga dari pada domba? Karena itu boleh berbuat baik pada hari Sabat." Lalu kata Yesus kepada orang itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka pulihlah tangannya itu, dan menjadi sehat seperti tangannya yang lain" (Matius 12: 11-12).

5. Jika Anda percaya Dia untuk menyelamatkan Anda, maka Yesus akan menepati janji-Nya untuk menyelamatkan Anda. 

Bukan tugas Anda untuk menyelamatkan diri Anda sendiri. Tugas Anda hanyalah menyerahkan diri Anda di tangan Tuhan dan berkata, "Ya Tuhan, aku milik-Mu sepenuhnya— yang baik, yang buruk, yang jelek." Tuhan sungguh mengasihi Anda sehingga Ia tidak ingin melepaskan Anda. 

"Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa" (Yohanes 10:29).

Kebaikan Allah berarti Dia akan membimbing Anda, menjaga Anda, melindungi Anda, membimbing Anda, dan menyelamatkan Anda. Tidak ada seorangpun yang bisa memberi Anda lima keuntungan itu. Itu hanya datang dari Yesus, Gembala kita yang Baik. 

Renungkan hal ini:
- Ke arah mana Yesus tengah mengarahkan Anda saat ini? Di tempat kerja Anda? Di keluarga Anda? Komunitas Anda? Di gereja Anda? Dalam hubungan Anda dengan orang lain?
- Apa yang telah Anda pelajari dari kedisiplinan Allah?
- Apakah Anda percaya pada janji Allah bahwa Ia tidak akan pernah meninggalkan Anda dan akan selalu datang menjemput Anda? Mengapa atau mengapa tidak?



Bacaan Alkitab Setahun :
Hakim-hakim 4-6; Lukas 4:31-44


Yesus adalah Gembala yang baik. Gembala yang baik mengenal domba - dombaNya dan menyerahkan nyawaNya untuk kita , milik kesayanganNya
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Kamis, Maret 28, 2019 |

Tiga Hal yang Peelu Diingat Tentang Lembah Kekelaman

Mazmur 23: 4 "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku."

Di Israel, di jalanan dari Yerusalem menuju Yerikho, ada sebuah lembah yang disebut Lembah Kekelaman. Di zamannya, Raja Daud mungkin telah melalui jalanan ini berkali-kali. Beberapa lembah di sepanjang jalan Yerikho menyempit di bagian dasar, dalamnya sekitar 243 meter. Satu-satunya waktu dimana Anda bisa melihat sinar matahari ialah di waktu siang hari dan ketika matahari berada tepat di atas kepala. Di dalam Alkitab, lembah seringkali dijadikan sebagai metafora untuk masa-masa sulit, masa kegelapan, keputusasaan, kekalahan, atau keputusasaan.

Mazmur 23: 4 mengatakan, "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku." Alkitab mengajarkan kita bahwa Tuhan adalah Tuhan, bukan hanya sekedar bagian dari pengalaman spiritual kita. Dia juga bersama-sama kita di lembah-lembah kekelaman kita. Ada tiga hal yang perlu Anda ingat tentang lembah kesukaran:

Lembah adalah bagian dari kehidupan. Alkitab berkata dalam Ulangan 11:11, "Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, ialah negeri yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit;"

Lembah tidak bisa dihindari. Saat ini kita bisa saja sedang mendaki keluar dari lembah kesukaran atau sedang berada di tengah-tengah kesukaran atau akan menuju lembah kesukaran lainnya, karena inilah yang Namanya kehidupan. Anda tidak bisa menghindari lembah kesukaran, tetapi sebaliknya bisa mengandalkan mereka. 

Lembah terjadi pada semua orang. Penderitaan itu adil. Hal-hal baik terjadi pada orang jahat, dan hal buruk juga terjadi pada orang baik. Kita berada di dunia yang rusak dan hancur, sebab itu kita punya masalah. Tidak ada yang kebal dari kesukaran. Tidak ada yang bebas dari rasa sakit. Tidak ada yang mengarungi hidup ini tanpa masalah kehidupan. "Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;" (Mazmur 34:19).

Lembah tidak bisa diprediksi. Anda tidak dapat merencanakannya. Anda tidak dapat mengatur waktunya. Masalah biasanya membuat Anda lengah. Faktanya, lembah dan masalah Anda biasanya datang pada saat terburuk — ketika Anda tidak punya waktu, ketika Anda tidak siap, dan saat tidak nyaman. Tidakkah akan lebih mudah jika Anda bisa menjadwalkan semua lembah Anda dalam hidup — ketika Anda tertidur, kesehatan Anda baik, dan tidak ada yang mengganggumu?

Amsal 27: 1 mengatakan, "Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu."

Renungkan hal ini:
- Saat ini, di mana Anda dalam perjalanan kehidupan Anda: di dalam lembah, sedang mendaki keluar, ada di antara lembah dan puncak gunung, atau di puncak gunung?
- Bagaimana Anda dapat mempersiapkan diri Anda secara mental, fisik, dan spiritual untuk menghadapi lembah-lembah kehidupan Anda?
- Menurut Anda mengapa Allah mengizinkan Anda melewati lembah-lembah kehidupan, bukan hanya puncak gunung?



Bacaan Alkitab Setahun :
Hakim-hakim 1-3; Lukas 4:1-30


Ketika Anda tahu apa bahwa Anda pasti akan menghadapi lembah-lembah kehidupan, maka Anda akan tahu lebih baik bagaimana cara menghadapi itu semua. 
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Rabu, Maret 27, 2019 |

Jika Anda Ingin Tahu Kehendak Tuhan, Buka Alkitab Anda

Mazmur 19: 11-12 "Lagipula hamba-Mu diperingatkan oleh semuanya itu, dan orang yang berpegang padanya mendapat upah yang besar. Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari."

Sebagian besar kehendak Tuhan telah dinyatakan. Dasar-dasarnya sudah ada di sana, di Alkitab! Ketika Anda membuka Alkitab, Tuhan membuka mulut-Nya dan mulai berbicara. Apakah Anda sedang menunggu Allah menuliskan kehendak-Nya di angkasa? Mengapa Dia harus melakukannya jika Dia sudah menuliskannya di dalam Alkitab? Buka Alkitab setiap hari, dan lihat apa yang telah Tuhan firmankan. 

Berhenti mendengarkan firasat, dan mulailah mencari ayat.

Mazmur 19: 11-12 "Lagipula hamba-Mu diperingatkan oleh semuanya itu, dan orang yang berpegang padanya mendapat upah yang besar. Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari." Tuhan akan mengajarkan Anda prinsip-prinsip-Nya. Kemudian, ketika Anda bersedia mengikuti arah pimpinan-Nya, Anda dapat melihat apakah keadaan atau perasaan Anda itu sudah selaras dengan Firman Tuhan atau belum. Alkitab akan menyatakan kehendak Tuhan.

Dan ingatlah hal ini: Tuhan mengharapkan Anda untuk mematuhi apa yang sudah Anda ketahui sebelum Dia memperlihatkan kepada Anda sesuatu yang baru. Jadi, jika Tuhan telah menyatakan kepada Anda bahwa Ia mengharapkan Anda untuk melakukan sesuatu tapi Anda belum melakukannya, jangan mengharapkan Dia menunjukkan kepada Anda langkah selanjutnya. Dia menunggu Anda untuk mengambil langkah pertama. 

Saya pernah meminta Anda berlatih merenungkan Firman Tuhan, dimana Anda dapat menggunakan Mazmur 23 untuk memulainya. Merenungkan Firman Tuhan berarti berpikir mendalam dan fokus kepada Firman Tuhan untuk jangka waktu tertentu. Pertama, bacalah perikop ini secara perlahan, bisa secara lantang beberapa kali, berikan penekanan pada beberapa kata atau frasa yang penting. Kedua, renungkanlah kebenaran Firman tersebut. Ketiga, tanggapi Tuhan dengan mengingat apa yang baru saja Anda baca — bisa secara pelan atau lantang. Keempat, beristirahatlah di dalam Firman Tuhan, dengarkan apa yang Tuhan katakan melalui Alkitab.

Anda harus menghabiskan waktu dengan membaca dan mempelajari FirmanNya dalam Alkitab sehingga FirmanNya tidak hanya berupa huruf yang mati, namun menjadi hidup dan dapat mengubah hati dan pikiran Anda.

Renungkan hal ini:
- Mazmur 23: 3 mengatakan, "Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya." Apa tujuan Tuhan membuat Anda taat?
- Bagaimana Firman Tuhan mengungkapkan kehendak-Nya bagi Anda jika itu tidak secara spesifik mengatakan keputusan apa yang harus Anda ambil?
- Mengapa Allah ingin Anda melakukan lebih dari sekadar membaca Alkitab? Apa tujuan merenungkan Firman Tuhan?



Bacaan Alkitab Setahun :
Yosua 22-24; Lukas 3


Anda hanya perlu membuka Alkitab untuk mengetahui kehendak Tuhan bagi hidup Anda. 
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Rabu, Maret 27, 2019 |

Jangan Biarkan Perasaan Anda Memimpin Anda

Amsal 14:12 "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut."

Setiap perasaan sifatnya sementara, baik itu perasaan yang baik atau yang buruk. Anda bisa merasa amat senang saat berada di Disneyland, tapi itu tidak akan bertahan lama. Anda bisa merasa begitu gembira setelah memenangkan pertandingan, tapi itu tidak akan bertahan lama. Anda bahkan bisa merasa senang di pernikahan Anda, tetapi pada akhirnya Anda akan tahu bahwa setiap pernikahan akan mengalami pasang surut. Ini juga berlaku untuk perasaan yang negatif. Apabila Anda berkecil hati, kecewa, atau sedih, itu tidak akan bertahan lama. Perasaan tidak ada yang permanen sifatnya. 

Amsal 14:12 mengatakan, "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut." Pernahkah Anda mendengar seorang Kristen berkata, "Biarkan hati nuranimu menuntunmu"? Memang benar Tuhan memberi Anda hati nurani untuk membantu membimbing Anda. Tapi itu tidaklah mudah. Hati nurani Anda bisa jadi salah. Hati nurani siapapun bisa salah! Sekali lagi, Alkitab berkata, "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut" (Amsal 14:12).

Anda dapat mengizinkan emosi Anda menuntun Anda, atau menyesatkan Anda. Atau sebaliknya, Anda dapat memilih untuk dituntun oleh Firman Tuhan. Firman-Nya tidak akan pernah mengecewakan Anda, dan itu benar selamanya. 

Renungkan hal ini: 
- Pernahkah ada waktu ketika Anda membiarkan emosi Anda menyesatkan Anda? Kapan Anda tahu bahwa itu telah menyesatkan Anda?
- Bagaimana Anda dapat membedakan antara hati nurani Anda dengan Roh Kudus?
- Menurut Anda mengapa Tuhan memberi kita hati nurani jika ternyata itu tidak selalu mengarahkan kita ke jalan yang benar? 


Bacaan Alkitab Setahun :
Yosua 19-21; Lukas 2:25-52


Jangan ikuti emosi dan perasaan hati Anda, pakai pikiran dan logika yang juga Tuhan karuniakan dan jangan lupa libatkan Tuhan dalam setiap langkah hidup Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Selasa, Maret 26, 2019 |

Jangan Biarkan Keadaan Memimpin An

Mazmur 40: 8 "Aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku." 

Jika Anda ingin tahu apa kehendak Tuhan atas Anda, Anda harus berhenti dipimpin oleh keadaan Anda. Anda mungkin sedang garuk-garuk kepala, berpikir, "Tunggu dulu — bukankah Tuhan yang memimpin keadaan saya?" Ya, Tuhan memang ingin memimpin Anda, tetapi jangan pernah Anda biarkan keadaan atau permasalahan Anda menjadi pemandu Anda.

Misalnya, lihat kisah Yunus. Allah mengutus Yunus untuk pergi ke Niniwe dan memberitakan Firman di sana. Yunus memberi tahu Allah bahwa ia tidak akan pergi ke sana, sebaliknya ia malah menuju ke arah berlawanan. Seperti ini situasinya: Ada sebuah kapal yang hendak menuju Tarsis. Yunus punya uang untuk membeli tiketnya. Orang-orang di atas kapal itu memberi ruang untuk Yunus. Yunus naik ke atas kapal itu dan berlayar. Jika dilihat dari betapa lancarnya keadaan yang memungkinkan Yunus untuk melarikan diri ke Tarsus, ia bisa saja berdalih, "Ini pasti kehendak Tuhan!" Tetapi, saudara, engkau salah langkah! Di sini kita belajar jangan percaya pada keadaan atau situasi kita saja.

Alkitab penuh dengan contoh yang menggambarkan bagaimana keadaannya tampak menjanjikan, tapi ternyata itu malah mendatangkan bencana.

Dalam Kisah Para Rasul 27 Paulus ditangkap dan ditahan di Roma. Di malam sebelum kapal yang membawa para tahanan itu berlayar, Allah memberi tahu Paulus di waktu teduhnya bahwa kapal itu akan dihantam badai. Paulus memberi tahu para perwira dan nahkoda kapal: "Saudara-saudara, aku lihat, bahwa pelayaran kita akan mendatangkan kesukaran-kesukaran dan kerugian besar, bukan saja bagi muatan dan kapal, tetapi juga bagi nyawa kita" (Kisah Para Rasul 27:10).

Sayangnya, keadaan membuat para perwira itu tidak mendengarkan peringatan Paulus: "Pada waktu itu angin sepoi-sepoi bertiup dari selatan. Mereka menyangka, bahwa maksud mereka sudah tentu akan tercapai. Mereka membongkar sauh, lalu berlayar dekat sekali menyusur pantai Kreta. Tetapi tidak berapa lama kemudian turunlah dari arah pulau itu angin badai, yang disebut angin "Timur Laut". Kapal itu dilandanya dan tidak tahan menghadapi angin haluan. Karena itu kami menyerah saja dan membiarkan kapal kami terombang-ambing. Kemudian kami hanyut sampai ke pantai sebuah pulau kecil bernama Kauda, dan di situ dengan susah payah kami dapat menguasai sekoci kapal itu" (Kisah Para Rasul 27: 13-16).

Ini sama dengan kebanyakan orang Kristen yang percaya pada keadaan. Situasinya memang kelihatan baik-baik saja, tapi ternyata itu malah berubah menjadi bencana. 

Renungkan hal ini: 
- Pikirkan satu waktu ketika Anda berpikir bahwa sesuatu yang kebetulan terjadi merupakan sebuah jalan. Apakah keadaan tersebut menegaskan bahwa itu adalah kehendak Allah, atau malah menyesatkan Anda?
- Mengapa kadang lebih mudah untuk mengikuti keadaan kita, ketimbang Firman Tuhan?
- Bagaimana Tuhan dapat menggunakan keadaan Anda untuk membantu membimbing Anda ke jalan yang harus Anda tuju?


Bacaan Alkitab Setahun :
Yosua 16-18; Lukas 2:1-24


Keadaan dapat membimbing Anda ke jalan yang salah. Anda bisa saja salah menafsirkannya, percaya begitu saja dan setan memanipulasinya. Oleh karena itu, selalu selidiki apakah keadaan yang Anda hadapi itu bertentangan dengan Firman Tuhan atau tidak. 
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Selasa, Maret 26, 2019 |
Back to Top