Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan

Apakah Anda Berpuasa atau Bersuka di Dalam Firman Allah ?

Apakah Anda Berpuasa atau Bersuka di dalam Firman Allah?

Setelah saya bertunangan dengan Kay, istri saya, kami melakukan sesuatu yang tak biasa: Kami harus pindah ke dua sisi Bumi yang berbeda. Dia pindah ke Birmingham, Alabama, untuk bekerja di sebuah gereja yang ada di pusat kota, sementara saya harus pindah ke Nagasaki, Jepang, untuk membangun sebuah gereja. Kami harus tinggal terpisah di sepanjang masa pertunangan kami. 

Di masa itu, kami tidak punya ponsel. Biaya menelepon dari Jepang adalah $ 15 per menit, dan waktu itu kami sangat miskin. Jadi kami hanya punya satu alternatif: menulis surat. Setiap hari kami saling berkirim surat. Menerima surat darinya ialah puncak dari hari saya. Begitu surat cinta darinya tiba, saya akan membukanya dan membacanya. Kemudian saya akan membacanya lagi dan mencoba menginterpretasikannya. Saya menggarisbawahi dan menghafal beberapa bagian tulisannya. Saya berusaha mengumpulkan setiap tetes cinta yang dimiliki wanita ini untuk saya.

Bagaimana dengan Alkitab — surat cinta Allah untuk kita, mengapa kita tidak membacanya dengan cara yang sama?

Jika Anda tidak mempelajari Alkitab, Anda hanya mencomot hikmat yang Anda suka saja di dalam Alkitab, maka Anda tidak sepenuhnya mencicipi perjamuan yang telah disiapkan Allah untuk Anda. Mazmur 119: 103 mengatakan, "Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku."

Alkitab dipenuhi dengan makanan — makanan rohani yang akan membuat Anda tetap sehat, bahkan penuh dengan banyak makanan penutup.

Apakah Anda berpuasa atau berpesta di dalam Firman Allah? Ingatlah bahwa pergi ke gereja dan mendengar kotbah seminggu sekali bukanlah pesta. Apabila Anda hanya makan sekali seminggu, maka Anda tidak akan bertumbuh. 

"Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." (Matius 4: 4).

Anda hanya dapat benar-benar merasakan manisnya Firman Tuhan ketika Anda memakannya setiap hari dan membiarkannya memenuhi hati dan pikiran Anda.

Renungkan hal ini: 
- Pilihlah salah satu ayat dari renungan kita hari ini, dan bacalah seluruh babnya.
- Nikmatilah kata-kata Tuhan itu. Kebaikan dan makanan apa yang disediakan Allah untuk Anda dalam perikop tersebut?
- Apa satu perubahan yang dapat Anda buat ke dalam rutinitas pagi atau malam Anda yang akan membantu Anda untuk menyediakan waktu untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan?
- Bagaimana hasrat Anda dalam membaca Firman Tuhan berubah ketika Anda merenungkan Alkitab sebagai sebuah surat cinta Tuhan buat Anda?



Bacaan Alkitab Setahun :
2 Raja-raja 4-6; Lukas 24:36-53


Firman Tuhan adalah perkataan Tuhan sendiri yang akan memuaskan jiwa Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Rabu, Mei 08, 2019 |

Tiga Hal Yang Harus Anda Ingat Ketika Melalui Lembah Kekelaman

Mazmur 23: 4 "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku."

Saat ini Anda mungkin sedang tidak melewati lembah bayang-bayang kematian, namun Anda mungkin tengah berada di lembah lain. Mungkin Anda tengah berada di tempat-tempat yang sulit di dalam perjalanan hidup Anda yang mana itu membuat Anda mudah untuk meragukan atau malah mengabaikan kebaikan Tuhan. Tetapi percayalah bahwa Tuhan selalu berjalan bersama Anda melewati lembah-lembah pergumulan tersebut. Dan Ia berjanji akan menuntun Anda menyebrang ke sisi lain. 

Mazmur 23: 4 mengatakan, "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku."

Berikut ini tiga kebenaran yang perlu Anda ingat ketika Anda berada di lembah kesukaran:

1. Anda tidak sendiri; Tuhan bersama Anda.

Bayang-bayang dalam hidup merupakan bukti dari hadirnya cahaya. Bagaimana Anda menghadapi bayang-bayang? Berbaliklah ke arah bayangan dan tataplah sumber cahayanya. Yesus berkata, "Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup" ( Yohanes 8:12). Alkitab berkata bahwa Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Anda harus berhenti untuk fokus pada hal-hal yang membuat Anda takut dan gentar: tagihan, hutang, ketakutan, kekhawatiran, hal-hal yang terus berputar-putar di benak Anda. Pindahkan fokus perhatian Anda dari kekhawatiran dan ketakutan agar Anda dapat fokus pada Allah Bapa.

2. Tuhan punya rancangan yang baik dari setiap lembah Anda.

Tuhan tidak bisa berbuat jahat. Bahkan ketika Anda menghadapi masalah, konflik, kesedihan, ketakutan, atau kegagalan sekalipun Tuhan sedang berkarya menciptakan sesuatu yang baik dari setiap pergumulan Anda tersebut. 

Roma 5: 3-5 mengatakan, "Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita."

3. Ingat: Upah dari Tuhan kekal selamanya. 

Anda akan mendapatkan hadiah atas kesetiaan Anda kepada Kristus di tengah-tengah lembah kegagalan, di lembah ketakutan, di lembah konflik, di lembah kesedihan, di lembah kehancuran, dan di lembah penderitaan Anda. Anda akan menyesal dan berkata, "Apa yang kupikirkan waktu itu? Mengapa aku begitu banyak mengeluh? Mengapa aku begitu khawatir ketika aku berusaha melewati lembah-lembah itu? Tuhan selalu ada di sana bersamaku, dan Dia selalu baik kepadaku sepanjang waktu." 

Alkitab berkata dalam 2 Korintus 4:17, "Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami."

Renungkan hal ini: 
- Apa yang paling Anda takuti? Apa kebohongan tentang ketakutan tersebut yang Anda percayai?
- Bagaimana Anda bisa senantiasa diingatkan tentang kebaikan Tuhan ketika Anda berjalan melalui lembah Anda berikutnya, atau ketika Anda telah selesai berjalan melalui lembah yang sedang Anda hadapi saat ini?
- Mengapa begitu penting untuk menantikan kebaikan yang sedang Tuhan kerjakan saat Anda berada di lembah kekelaman Anda, bukan hanya setelah Anda berhasil melewatinya? 


Bacaan Alkitab Setahun :
2 Raja-raja 1-3; Lukas 24:1-35


Lembah itu harus ada dalam kehidupan kita. Tidak akan ada Puncak Gunung jika kita tidak melewati Lembah kehidupan terlebih dahulu.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Selasa, Mei 07, 2019 |

Motivasi Yang Benar Dalam Menaati Tuhan

Yohanes 15:14 "Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu."

Anda tidak bisa berkata Anda cinta Yesus, lalu kemudian hidup seperti iblis. Anda tidak bisa berkata Anda seorang Kristen, lalu kemudian tetap menjalani kehidupan yang egois. Anda tidak bisa berkata Anda adalah pengikut Yesus, lalu kemudian memilih-milih ayat-ayat yang ingin Anda dengarkan dan mengabaikan ayat-ayat yang tidak Anda sukai. Yesus berkata bahwa Anda adalah sahabat-Nya apabila Anda menaati Dia dan perintah-perintah-Nya.

Mengapa kita harus menaati Tuhan? Orang-orang yang tidak percaya seringkali salah paham akan hal ini. Mereka berkata, "Saya tidak mau jadi orang Kristen, karena saya tidak ingin patuh pada Tuhan. Sementara kalian, orang-orang percaya patuh pada Dia karena rasa bersalah atau rasa takut atau karena kewajiban. Saya tidak mau hidup saya seperti itu." 

Mengapa kita harus menaati Tuhan? Karena Dia mencintai kita! Dia menginginkan yang terbaik untuk kita. Dia mencintai Anda tidak seperti orang lain yang pernah atau yang akan mencintai Anda. Alkitab mengatakan satu-satunya alasan ada cinta kasih di dunia ini adalah karena Allah adalah kasih. Kita taat pada Tuhan bukan karena rasa takut atau rasa bersalah atau karena kewajiban kita. Kita taat pada Tuhan karena didasarkan oleh kasih, karena Dia mengasihi kita dan telah menyelamatkan kita.

Waktu saya SMA, ada seorang teman yang mendatangi saya dan berkata, "Kau terkekang." Tanya saya, "Apa maksudmu?" Jawabnya, "Karena kau orang Kristen. Kau tidak bisa melakukan hal-hal menyenangkan seperti kami."

Saya menatap matanya dan berkata, "Saya bisa memakai semua narkoba kalau saya mau. Saya bisa dihukum rajam kalau saya mau. Saya bisa minum semua jenis alkohol kalau saya mau. Saya bisa pergi ke semua klub kalau saya mau. Saya bisa tidur dengan banyak wanita kalau saya mau. Tapi ini bedanya: Yesus sudah mengubah apa yang saya mau." Dulu saya tidak ingin melakukan hal-hal itu. Sekarang saya juga tidak ingin melakukan hal-hal itu. Memang itu kelihatannya mudah dilakukan, tapi itu hanya sensasi palsu yang memberikan kesenangan sementara. Itu mungkin kelihatannya seperti kebebasan, tapi itu tak akan bertahan lama, dan itu akan membimbing Anda pada keputusasaan; bukan kemuliaan atau pun kesenangan.

Yohanes 15: 9-11 mengatakan, "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh." 

Renungkan hal ini: 
- Untuk bisa mematuhi Tuhan, Anda harus tahu apa kehendak-Nya. Bagaimana Anda bisa tahu apa yang Tuhan ingin Anda lakukan?
- Bagaimana kadang Anda melihat ketaatan pada Allah membuat hidup Anda terasa dibatasi? Sebaliknya, dalam hal apa saja Anda melihat ketaatan pada Allah malah memimpin Anda pada kemerdekaan, terbebas dari belenggu dosa?
- Bagaimana para orang tua dapat mengajarkan anak-anak mereka untuk taat karena mereka cinta pada Anda, dan bukan karena rasa takut? Seperti apakah yang disebut kepatuhan atas dasar cinta kasih, dan bukan rasa takut?


Bacaan Alkitab Setahun :
1 Raja-raja 21-22; Lukas 23:26-56


Tuhan tidak ingin Anda taat pada-Nya karena Anda takut pada-Nya. Dia tidak ingin Anda menuruti-Nya karena Anda takut akan hukuman. Tuhan ingin Anda taat pada-Nya karena Anda mengasihi Dia, oleh karena kasih-Nya yang memimpin Anda pada sukacita sejati.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Selasa, Mei 07, 2019 |

Belajarlah Untuk Menghargai Nilai-Nilai Tuhan

1 Timotius 6:21 "Karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan dengan demikian telah menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai kamu!"

Kunci dari persahabatan dengan Tuhan ialah dengan mengambil keputusan persahabatan dengan siapakah yang paling Anda hargai. 

Apabila Anda tidak punya waktu untuk semua teman Anda, maka Anda harus memilih dengan siapa Anda paling ingin bersahabat.

Alkitab mengatakan dalam 1 Timotius 6:21, "Karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan dengan demikian telah menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai kamu!"

Teman-teman Anda tahu semua skor bisbol. Mereka tahu harga pasar saham. Mereka tahu 10 lagu teratas. Mereka tahu setiap pemain sinetron yang sedang naik daun dan siapa yang tidak. Tetapi mereka tidak kenal Tuhan. Mereka melewatkan hal terpenting dalam hidup ini.

Jika Anda bukan sahabat Tuhan, itu artinya Anda lebih peduli dengan yang hal-hal lainnya. Yakobus 4: 4 mengatakan, "Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah."

Ketika Yakobus berkata "persahabatan dengan dunia," maksud dia adalah mencintai sistem nilai dunia. Tuhan ingin Anda mencintai orang lain, tetapi itu tidak berarti Anda harus mencintai sistem nilai dunia. Kita terperangkap di dalam gangguan-gangguan dalam hidup, sehingga kita cenderung melakukan yang sebaliknya. Kita suka sistem nilai dunia, tetapi kita tidak mengasihi orang lain. Kita suka materi. Kita suka kesenangan. Kita suka popularitas. Kita suka prestise. Kita suka gairah, harta, dan kedudukan.

Tuhan mencintai orang lain, dan Dia ingin kita juga mencintai mereka. Salah satu cara kita menunjukkan rasa cinta kita kepada orang lain yaitu dengan menunjukkan minat pada minat mereka. Intinya, apa yang penting buat Anda menjadi penting buat saya (di dalam konteks kebenaran Alkitabiah).

Jika Anda merindukan menjadi sahabat Tuhan, maka Anda harus peduli dengan semua yang Ia pedulikan dan berhenti mempedulikan hal-hal yang tidak Dia pedulikan. Tuhan tidak peduli dengan rupa Anda. Dia tidak tertarik dengan status Anda. Dia tertarik dengan karakter Anda — bukan dari penampilan Anda, tetapi siapa Anda. 

Renungkan hal ini: 
- Apa yang menghalangi Anda untuk menjadi sahabat Allah? Penyesuaian apa yang perlu Anda lakukan dengan pikiran atau perilaku Anda?
- Apakah ada sesuatu yang lebih penting buat Anda ketimbang mengenal Tuhan? Apakah itu? Mengapa Anda lebih menghargainya?
- Jelaskan tentang hubungan yang Anda miliki dengan sahabat Anda. Bagaimana itu jika dibandingkan dengan hubungan yang Anda miliki dengan Allah?



Bacaan Alkitab Setahun :
1 Raja-raja 19-20; Lukas 23:1-25


Satu langkah penting untuk menjalin persahabatan dengan Tuhan ialah dengan mengambil keputusan untuk menghargai apa yang Tuhan hargai.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Minggu, Mei 05, 2019 |

Beri Tuhan Waktu Terbaik Anda

Mazmur 25:14 "TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka."

Persahabatan dengan Tuhan itu sama seperti persahabatan-persahabatan lainnya — Anda harus meluangkan waktu untuknya. Jika Anda tidak meluangkan waktu untuk teman manusia Anda, artinya mereka bukan teman Anda. Mengapa? Sebab tentunya Anda akan memberikan waktu untuk teman Anda. Dan apabila Anda ingin menjadikan Tuhan sebagai sahabat Anda, maka Anda harus memberikan waktu terbaik Anda buat Dia. 

Alkitab berkata, "Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!" (Mazmur 46:10).

Anda harus memiliki waktu teduh setiap hari bersama Tuhan. Anda harus berdiam diri agar Anda dapat mengenal Dia dengan lebih baik.

Mazmur 25:14 mengatakan, "TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka."

Banyak orang tidak mengenal Tuhan. Mereka belum mengalami kasih Tuhan. Mereka tidak tahu mengapa Dia melakukan apa yang Dia lakukan. Namun, Alkitab mengatakan bahwa persahabatan dengan Allah merupakan hak istimewa bagi mereka yang memuliakan Dia—mereka yang memperlambat aktivitas mereka dan yang bersedia menghabiskan waktu bersama Dia. 

Apa jadinya persahabatan apabila Anda tidak pernah menginvestasikan waktu Anda di dalamnya? Persahabatan butuh perhatian. Anda tidak akan pernah bisa mengenal Tuhan secara dekat apabila yang Anda lakukan hanyalah datang ke kebaktian gereja. Sebaliknya, Anda harus membaca Firman Tuhan dan bertanya kepada-Nya, "Tuhan, adakah yang ingin Engkau katakan kepadaku?" Anda tak perlu memakai ungkapan atau kata-kata yang fantastis. Berbicaralah dengan Dia dari hati, tanpa kepura-puraan. Dan kemudian dengarkanlah!

Alkitab mengatakan dalam Matius 6: 5-6: "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

Hari ini, perlambat aktivitas Anda, fokuslah pada Tuhan, dan dengarkan ketika Dia bersabda kepada Anda tentang anugerah-Nya. 

Renungkan hal ini: 
- Apa saja gangguan yang membuat Anda tidak bisa diam di hadapan Allah? Bagaimana Anda dapat membatasi gangguan-gangguan tersebuut?
- Mengapa terkadang lebih mudah atau lebih menyenangkan untuk menghabiskan waktu bersama teman-teman kita daripada bersama Allah? Apa yang kita salah pahami tentang Tuhan sehingga kita beranggapan seperti itu?
- Terkadang kita terlalu memperumit waktu teduh kita dengan Tuhan. Hal-hal apa saja yang dapat Anda lakukan untuk memperlambat, berdiam diri, dan menghabiskan waktu bersama Allah dengan jujur dan sederhana? 



Bacaan Alkitab Setahun :
1 Raja-raja 16-18; Lukas 22:47-71


Bila Anda ingin membangun hubungan yang dalam dengan Tuhan, maka Anda harus memperlambat kegiatan Anda dan berdiam diri.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Sabtu, Mei 04, 2019 |

Mengenal Tuhan Adalah Yang Paling Penting

Filipi 3: 8 "Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,"

Anda tak akan pernah bisa menjadi sahabat Tuhan di waktu luang Anda. Mengenal Tuhan harus menjadi prioritas nomor satu dalam hidup Anda. 

Paulus berkata: "Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus," (Filipi 3: 8).

Apakah Anda berusaha mengenal Dia hanya waktu Anda butuh saja? Atau apakah Anda berusaha mengenal Dia dengan sepenuh hati Anda setiap hari?

Ingatlah: Anda begitu dekat dengan Tuhan jika Anda mau mendekatkan diri Anda. Anda akan menjadi sahabat Tuhan jika Anda ingin menjadi sahabat Tuhan.

Anda tak bisa menyalahkan orang lain. Anda tak bisa menyalahkan istri, suami, orang tua, atau anak-anak Anda. Anda dekat dengan Tuhan karena Anda mau. Dan apabila Anda merasa jauh dari Tuhan, coba tebak siapa yang pergi menjauh? 

Sebab Anda tidak menjadikan Dia prioritas pertama dalam hidup Anda

Saya perhatikan Anda bisa mencari tahu apa yang paling penting bagi seseorang dari apa yang mereka banggakan. Jika anak-anak mereka adalah yang terpenting dalam hidup mereka, maka mereka akan menyombongkan anak-anak mereka. Jika pekerjaan mereka adalah yang terpenting dalam hidup mereka, maka mereka akan menyombongkan pekerjaan mereka. Jika berwisata dan pengalaman adalah yang terpenting buat mereka, maka itulah yang paling sering mereka bicarakan. Jika berpesta atau berbelanja pakaian adalah yang paling sering Anda bicarakan, coba tebak apa yang paling Anda hargai?

Anda membanggakan atau menyombongkan apa yang paling Anda hargai. 

Allah berfirman dalam Yeremia 9: 23-24, "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN."

Mengapa? Sebab itulah yang namanya kehidupan. Mengenal Tuhan ialah hal yang paling penting. Sang Pemiliki alam semesta ini mencintai Anda dan ingin berhubungan dekat dengan Anda. Semakin dekat dengan Tuhan akan memberi Anda damai sejahtera dan perspektif Surgawi. Nah, ini baru yang namanya Kabar Baik!

Renungkan hal ini: 
- Bagaimana Anda perlu memprioritaskan kembali hidup Anda sehingga lebih mengenal Tuhan dan menjadikan Dia prioritas nomor satu Anda?
- Berdasarkan apa yang paling sering Anda bicarakan, apa pendapat orang tentang apa yang terpenting buat Anda? 
- Apa saja cara yang bisa Anda pakai untuk membanggakan hubungan Anda dengan Tuhan dalam percakapan sehari-hari Anda?


Bacaan Alkitab Setahun :
1 Raja-raja 14-15; Lukas 22:21-46


Mengenal dan mencintai Tuhan merupakan hak istimewa terbesar buat kita. Dan dikenal dan dicintai oleh Tuhan merupakan sukacita terbesar kita.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Jumat, Mei 03, 2019 |

Kerendahan Hati Membangun Hubungan

Filipi 2: 3 "Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;"

Kesombongan menghancurkan hubungan. Kesombongan muncul dalam berbagai cara berbeda, seperti kritik, persaingan, sikap keras kepala, dan kepura-puraan. Kesombongan mendorong kita untuk menipu diri kita sendiri. 

Semua orang bisa melihatnya di dalam kita, kecuali kita sendiri. Ketika Anda memiliki masalah dengan kesombongan, Anda tidak bisa melihatnya di dalam hidup Anda sendiri. 

Amsal 16:18 mengatakan, "Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan." Jika diinterpretasikan: "Pertama, kesombongan, kemudian kehancuran- semakin besar ego Anda, semakin keras Anda terjatuh." Kesombongan menghancurkan hubungan, namun kerendahan hati merupakan penangkal dari kesombongan. Kerendahan hati membangun hubungan. Alkitab berkata dalam 1 Petrus 3: 8, "Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati,"

Bagaimana Anda dan saya akan tumbuh dalam kerendahan hati? Itu bisa terjadi dengan mengizinkan Yesus Kristus mulai mengendalikan pikiran, hati, sikap serta reaksi kita. Dia harus menjadi bagian dari proses pertumbuhan Anda. Efesus 4: 23-24 mengatakan, "Supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya."

Bagaimana caranya menjadi manusia baru? Bagaimana Anda bisa mulai berpikir dengan cara yang baru? Hukum dasar dari sebuah hubungan ialah berikut ini: Anda biasanya akan menyerupai orang-orang yang bergaul dengan Anda. Jika Anda menghabiskan waktu dengan orang-orang yang pemarah, maka Anda menjadi lebih pemarah. Jika Anda menghabiskan waktu dengan orang-orang yang bahagia, maka Anda menjadi lebih bahagia. Jika Anda ingin memiliki lebih banyak kerendahan hati, maka habiskan waktu bersama Yesus Kristus. Dia rendah hati. Dia ingin menjalin hubungan dengan Anda. Dia ingin Anda menghabiskan waktu bersama-Nya di dalam doa dan membaca Firman-Nya, serta berbicara dengan-Nya. Dia rendah hati, dan ketika Anda mengenal-Nya, maka Anda akan menjadi lebih seperti Dia. 

"Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan," (Filipi 2: 3, 5-6).

Tak seorang pun pernah melakukan hal yang lebih rendah hati seperti Yesus: Datang dari surga ke bumi untuk menjadi manusia, hidup untuk kita, memberikan hidup-Nya untuk kita, dan dibangkitkan untuk kita. 

Renungkan hal ini:
- Apa saja sifat dan kebiasaan lazim orang-orang yang Anda kenal yang Anda sebut rendah hati?
- Bagaimana Anda perlu mengubah cara pikir Anda tentang orang lain sehingga Anda seturut dengan apa yang Yesus pikirkan?
- Apa yang dimaksud dengan menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri?


Bacaan Alkitab Setahun :
1 Raja-raja 12-13; Lukas 22:1-20


Ketika Anda menghabiskan waktu bersama-Nya, itu membuat Anda lebih rendah hati dan kebenaran itu membangun hubungan Anda dengan sesama.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Kamis, Mei 02, 2019 |

Hubungan Yang Sehat Perlu Lebih Sedikit "Aku" Dan Lebih Banyak "Engkau"

Galatia 6: 7-8 "Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu."

Yakobus 4: 1 mengatakan, "Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?" Setiap masalah berawal dari keegoisan kita. 

Sangatlah mudah bagi keegoisan untuk merangkak masuk ke dalam sebuah hubungan. Ketika Anda memulai sebuah hubungan, Anda berusaha untuk tidak mementingkan diri sendiri. Namun seiring waktu berlalu, keegoisan mulai merangkak masuk. Kita biasanya mencurahkan lebih banyak energi untuk memulai dan membangun sebuah hubungan ketimbang mempertahankannya. 

Jika keegoisan dapat memusnahkan hubungan, maka sebaliknya, sikap mementingkan orang lain membangun hubungan. Apakah maksudnya? Dalam sebuah hubungan, ada lebih sedikit "saya" dan lebih banyak "Anda." Itu artinya lebih memikirkan orang lain ketimbang diri Anda sendiri dan lebih menempatkan kepentingan orang lain di atas kepentingan Anda (Filipi 2: 4).

Hubungan yang tulus artinya saling mengeluarkan kebaikan dari dalam diri satu sama lain. Ketulusan membangun kepercayaan di dalam sebuah hubungan. Bahkan, apabila Anda mulai menjalani hubungan Anda dengan sikap tanpa pamrih, maka itu akan ikut memaksa orang yang ada di dalamnya untuk berubah, sebab Anda bukan orang yang sama lagi, dan mereka mau tak mau perlu berhubungan dengan Anda dengan cara baru. Saya telah melihatnya sendiri beberapa kali — orang-orang yang paling sulit dikasihi dan yang dijauhi oleh semua orang diubahkan ketika seseorang yang baik dan yang tidak egois masuk ke dalam hidup mereka, ketika mereka mendapatkan apa yang mereka butuhkan, bukan apa yang seharusnya pantas mereka dapatkan. 

Alkitab mengatakan dalam Galatia 6: 7-8, "Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu."

Inilah prinsip Alkitabiah tentang tabur tuai. Apa yang Anda tabur, itu yang Anda tuai. Tuhan membalas ketidakegoisan dengan hidup yang kekal. Dia telah merancang alam semesta ini sedemikian rupa, sehingga semakin Anda tidak mementingkan diri sendiri, semakin Dia memberkati Anda. Mengapa? Sebab Dia ingin Anda menjadi seperti Dia- tidak egois. Semua yang Anda miliki dalam hidup ialah anugerah dari Tuhan, karena Dia tidak mementingkan diri-Nya sendiri. 

Ketika Anda menyerahkan hidup Anda kepada Tuhan, maka Anda akan merasa tidak pernah kekurangan. Yesus berkata, "Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya" (Markus 8:35).

Renungkan hal ini:
- Apa salah satu hal tersulit yang dapat Anda berikan kepada orang lain?
- Bagaimana cara Anda untuk mulai memberikan hal tersebut minggu ini?
- Menurut Anda mengapa Tuhan memberkati Anda ketika Anda tidak mementingkan diri sendiri?


Bacaan Alkitab Setahun :
1 Raja-raja 10-11; Lukas 21:20-38


Keegoisan menghancurkan hubungan. Inilah penyebab utama konflik, argumen, perceraian, bahkan peperangan. 
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Rabu, Mei 01, 2019 |

Anda Tidak Bisa Mengasihi Orang Tanpa Mendengarkan Mereka

Roma 15: 2 "Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya."

Mendengarkan mungkin adalah keahlian paling penting dalam membangun persahabatan dan hubungan, sebab Anda tidak bisa mengasihi orang lain tanpa mendengarkan mereka.

Ada perbedaan besar antara mendengar dan mendengarkan. Anda dapat mendengar sesuatu tanpa harus benar-benar mendengarkan. Saya tak tahu seberapa sering saya bertengkar dengan anak-anak saya atau dengan istri saya, karena saya mendengarkan kata-kata mereka, bukannya mendengarkan perasaan mereka. 

Malah terkadang kata-kata tidaklah penting. Seseorang bisa berkata kepada Anda, "Saya baik-baik saja," tetapi dari cara mereka mengatakannya, Anda tidak tahu apakah mereka sungguh baik-baik saja atau tidak. Mendengarkan berarti juga mendengar apa yang orang itu tidak katakan.

Itu dinamakan berempati. Berempati berarti menempatkan diri Anda di posisi orang lain dan belajar dari sudut pandang mereka. Anda bertanya pada diri sendiri, "Bagaimana perasaan saya jika saya ada dalam situasi itu?"

Mendengarkan dengan empati berarti Anda mendengarkan tanpa henti dan mendengarkan rasa takut dan perasaan yang mereka rasakan. Anda mendengarkan apa yang tidak mereka katakan. Anda tidak berusaha memperbaiki situasi. Kadang kesembuhan hanya berasal dari mendengarkan!

Roma 15: 2 mengatakan, "Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya."

Lalu apa artinya bertenggang rasa atau menanggung beban keraguan orang lain? Itu artinya ketika orang-orang amat tersakiti dan terluka parah sampai-sampai mereka bahkan tak tahu apa yang harus mereka percayai, saat itulah mereka butuh kesetiaan dari seorang teman - seseorang yang siap hadir untuk mendengarkan mereka dengan empati.

Renungkan hal ini: 
- Bagaimana Anda dapat menunjukkan kepada seseorang bahwa Anda benar-benar mendengarkan melalui bahasa tubuh Anda?
- Apa manfaatnya bertanya, "Apa yang saya rasakan seandainya saya berada dalam situasi itu?"
- Apa saja cara yang dapat Anda gunakan untuk meminimalkan gangguan-gangguan ketika Anda mencoba untuk mendengarkan seseorang?



Bacaan Alkitab Setahun :
1 Raja-raja 8-9; Lukas 21:1-19


Sediakan waktu Anda untuk mendengarkan dengan sepenuh hati pada sesama. Sama seperti Yesus yang selalu setia mendengarkan kapan pun dan dimana pun Anda membutuhkanNya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Selasa, April 30, 2019 |

Jangan Biarkan Ketakutan Menghalangi And a Untuk Memperdalam Persahabatan

2 Timotius 1: 7 "Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban."

Ketika kita dipenuhi dengan ketakutan dan kecemasan, kita tidak saling mendekatkan diri dengan satu sama lain. Kita saling menjauhkan diri. Kita takut ditolak, dimanipulasi, terlihat lemah, terluka, atau dimanfaatkan. Ketakutan-ketakutan ini membuat kita terputus dengan yang lain.

Ketakutan-ketakutan ini sama umurnya dengan manusia. Ketika Adam dan Hawa berbuat dosa, dan Allah datang mencari mereka, Adam berkata, "Aku takut, sebab itu aku bersembunyi." Manusia melakukannya semenjak saat itu. Kita takut, sehingga kita bersembunyi. Kita menyembunyikan warna kita yang sebenarnya. 

Kita tidak membiarkan orang tahu apa yang sebenarnya kita sukai. Kita tidak membiarkan mereka melihat bagian terdalam diri kita. Mengapa? Sebab apabila kita membiarkan orang lain tahu apa yang kita sukai dan mereka tidak menyukainya, kita seakan menyebrangi sungai tanpa dayung. Kita kehilangan simpati mereka. Kenapa saya takut memberitahu Anda siapa saya? Karena jika saya memberi tahu Anda, dan Anda tidak menyukai saya, maka akan ada pertentangan. Saya tidak punya pilihan lain. 

Karena itulah kita mengenakan topeng, dan kita berpura-pura.

Ketakutan berakibat tiga hal buruk pada hubungan kita dengan orang lain:
- Itu membuat kita defensif. Kita takut mengungkapkan diri. Kita membela diri kita sendiri. Ketika orang lain menunjukkan kelemahan kita, kita biasanya akan menyanggahnya dan membela diri kita sendiri.
- Ketakutan kita membuat kita menjauh. Kita tidak membiarkan orang dekat dengan kita. Kita ingin menarik diri, mundur. Kita ingin menyembunyikan emosi kita. Kita tidak ingin terbuka dan jujur. Kita menjadi defensif dan jauh.
- Ketakutan kita membuat kita jadi orang yang menuntut. Semakin kita merasa tidak aman, semakin kita berusaha mengendalikan orang lain. Kita mencoba untuk memutuskan ini-itu dalam hubungan kita. Kita mencoba mendominasi. Ciri-ciri ini adalah gejala dari rasa takut dan rasa tidak aman.

Di mana Anda bisa mendapatkan keberanian untuk mengambil langkah pertama untuk menjalin relasi dengan seseorang dan membawa hubungan itu menjadi suatu persahabatan yang mendalam? Dari mana Anda bisa mendapatkan keberanian itu?

Anda mendapatkannya dari Roh Kudus di dalam kehidupan Anda. Paulus memberi tahu kita dalam 2 Timotius 1: 7, "Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban."

Anda tahu Anda dipenuhi dengan Roh Kudus ketika Anda lebih berani di dalam hubungan Anda. Anda mengasihi mereka. Anda menikmati kebersamaan dengan mereka. Anda tidak takut dengan mereka sebab Roh Allah ada dalam hidup Anda. Alkitab mengatakan "Allah adalah kasih," dan "Kasih menyingkirkan semua rasa takut." Semakin Anda melibatkan Tuhan, semakin sedikit ketakutan yang Anda miliki dalam hidup Anda.

Maka, titik awal dalam berhubungan dengan siapa pun ialah dengan berhenti sejenak, berdoa, dan berseru, "Tuhan, beri aku keberanian untuk mengambil langkah pertama." Ambillah keputusan itu sekarang. 

Renungkan hal ini:
- Dalam hubungan dengan siapa, Anda perlu meminta bantuan Tuhan untuk mengambil langkah pertama menuju hubungan yang lebih dalam?
- Bagaimana Anda bisa mengenal Tuhan dengan lebih baik sehingga Anda dipenuhi dengan lebih sedikit rasa takut dan lebih banyak Dia?
- Menurut Anda mengapa kerapuhan begitu penting dalam memperdalam hubungan?



Bacaan Alkitab Setahun :
1 Raja-raja 6-7; Lukas 20:27-47


Tampilkan diri Anda apa adanya dan merdekakan diri Anda dari ketakutan atas pandangan orang lain pada diri Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Senin, April 29, 2019 |

Persahabatan Sejati Terjadi di Dalam Terang

1 Yohanes 1: 7-8 "Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa. Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita."

Di dalam persahabatan Kristen, orang-orang di dalamnya harus mengalami ketulusan.

Persahabatan yang sejati tidak dangkal, tidak diisi dengan obrolan basa-basi. Itu diisi dengan obrolan yang tulus, yang dari hati ke hati, obrolan yang saling menguatkan.

Ini terjadi ketika mereka saling jujur tentang apa yang terjadi dalam hidup mereka. Mereka berbagi rasa sakit mereka, mengungkapkan perasaan mereka, mengakui kegagalan mereka, mengungkapkan keraguan mereka, mengakui ketakutan mereka, mengakui kelemahan mereka, dan saling meminta bantuan dan doa.

Namun sayangnya persahabatan atau persekutuan yang tulus ini jarang ditemukan di banyak gereja. Bukannya diselimuti dengan atmosfir kejujuran dan kerendahan hati, ada kepura-puraan, ada drama, ada politik, ada kesopanan yang sekedar formalitas dan percakapan yang dangkal. 

Orang-orang mengenakan topeng, menyembunyikan keadaan mereka, bertingkah seolah semuanya dalam hidup mereka berwarna cerah. Sikap-sikap ini merupakan kematian dari persahabatan yang sejati. 

Hanya apabila kita mau terbuka tentang kehidupan kita, barulah kita bisa merasakan persekutuan yang nyata. Alkitab berkata, "Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa. Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita" (1 Yohanes 1: 7-8).

Dunia ini berpikir bahwa kedekatan terjadi di dalam gelap, tetapi Tuhan berfirman itu terjadi di dalam terang. Kita cenderung menggunakan kegelapan untuk menyembunyikan rasa sakit, kesalahan, ketakutan, kegagalan, dan kelemahan kita. Tetapi hanya di dalam teranglah kita bisa menyingkapkannya dan mengakui siapa kita sebenarnya.

Mengapa kita perlu repot-repot melakukannya? 

Karena itu merupakan satu-satunya cara untuk kita bisa tumbuh secara spiritual dan menjadi sehat secara emosional. Alkitab berkata, "Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya" (Yakobus 5:16).

Renungkan hal ini: 
- Manakah dari hal berikut yang paling sulit Anda lakukan dengan teman Anda: berbagi rasa sakit, mengungkapkan perasaan, mengakui kegagalan, mengungkapkan keraguan, mengakui ketakutan, mengakui kelemahan, meminta bantuan dan doa? Mengapa?
- Pikirkan suatu saat ketika Anda bisa mengakui kelemahan Anda kepada seorang teman. Apa efeknya dalam hidup Anda?
- Bagaimana Anda dapat membuat diri Anda ada untuk teman-teman Anda minggu ini sehingga mereka bisa terbuka dengan Anda? 



Bacaan Alkitab Setahun :
1 Raja-raja 3-5; Lukas 20:1-26


Berteman dengan tulus butuh keberanian dan kerendahan hati. Dan itu berarti melawan ketakutan kita akan keterpaparan, penolakan, dan sakit hati.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Senin, April 29, 2019 |

Memilih Iman Ketimbang Rasa Takut

Yohanes 20:19 "Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"

Bayangkan malam Paskah pertama 2.000 tahun yang lalu. Para murid belum berjumpa Yesus, tetapi mereka telah mendengar kabar bahwa Dia telah bangkit dari kematian. Mereka tidak tahu apakah mereka bisa percaya pada berita itu atau tidak. Mereka ketakutan setengah mati!

Alkitab menggambarkan situasinya seperti ini: "Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" (Yohanes 20:19).

Perhatikan, para murid mengunci pintu dan bersembunyi sebab mereka takut. Itulah yang dikerjakan oleh rasa takut. Rasa takut mengunci Anda dari semua pintu yang Tuhan ingin Anda lewati.

Mungkin hati Anda telah terluka dan Anda berkata pada diri Anda sendiri tidak akan pernah membiarkan orang lain mendekati Anda lagi.

Mungkin Anda pernah mengambil resiko dengan mencoba pekerjaan baru dan ternyata Anda kewalahan. Dan sekarang Anda tidak pernah mau lagi mencoba jalur karier yang baru.

Mungkin Anda pernah disakiti oleh gereja dan Anda mengunci Tuhan di luar karenanya.

Anda tidak dapat melindungi diri Anda dari luka dan sakit hati. Sungguh bodoh jika kita mencoba melakukannya. Mengapa? Karena kita tinggal di planet yang telah dirusak oleh dosa.

Teman saya Rick Muchow punya banyak alasan untuk merasa takut ketika dia mendapat kabar bahwa dia menderita kanker otak yang tidak dapat dioperasi. Tetapi bukannya takut, Rick secara konsisten memilih untuk beriman.

Dia sering sekali ditanyakan bagaimana cara dia mengatasi rasa takut semenjak didiagnosis. Saya senang jawabannya. Ia menyebutkan enam sumber spesifik yang bisa membantu Anda juga:
1. Kehadiran Tuhan. Rick mengenal Allah sebagai sahabat dan teman dekat, bukan sebagai dewa yang jauh.
2. Mujizat itu nyata. Rick telah melihat mujizat sebelumnya, dan ia tahu ia akan melihatnya lagi.
3. Janji-janji Allah ada di dalam Alkitab. Selama bertahun-tahun Rick menciptakan banyak lagu berdasarkan janji-janji Allah itu. Sekarang janji-janji itu ada untuk dia dan memperkuat imannya.
4. Rick belajar bahwa apabila Anda mengalami masa sulit, maka Anda memerlukan lebih banyak pujian penyembahan dalam hidup Anda.
5. Rick bersandar pada dukungan dari keluarga gerejanya.
6. Kebaikan dari rancangan Tuhan. Rick mengklaim janji Roma 8:28: "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."

Apa yang akan Anda lakukan apabila besok Anda mendapat diagnosis bahwa Anda memiliki kanker otak yang tak bisa lagi dioperasi? Apakah Anda akan mengunci diri di dalam penjara ketakutan? Atau apakah Anda akan memilih untuk beriman?

Anda tidak akan menemukan kepercayaan diri yang Anda butuhkan di tengah situasi seperti itu di buku-buku motivasi. Anda hanya akan menemukannya dari mengenal Allah.

Renungkan hal ini: 
- Ketakutan apa yang Anda hadapi saat ini?
- Bagaimana ketakutan itu memengaruhi hidup Anda atau kehidupan orang yang Anda sayangi?
- Iman adalah penangkal dari ketakutan. Apa yang bisa Anda lakukan untuk mempercayakan Tuhan untuk membantu Anda mengatasi segala macam ketakutan dalam hidup Anda?



Bacaan Alkitab Setahun :
2 Samuel 23-24; Lukas 19:1-27


Rasa takut selalu membatasi Anda. Anda tak dapat mengalami kebaikan Tuhan untuk Anda apabila Anda hidup di dalam ketakutan.
| Sabtu, April 27, 2019 |

Anda Tak Harus Hidup Dengan Rasa Bersalah

Amsal 28:13 "Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi."

Tuhan selalu siap memberi Anda kesempatan baru. Itulah dasar Kekristenan. Kita semua pasti pernah tidak bertanggung jawab. Kita semua orang berdosa. Alkitab memberitahu kita, "Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh: yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa!"(Pengkhotbah 7:20).

Tuhan tidak ingin Anda hidup dengan rasa bersalah yang dalam akibat dari ketidakbertanggungjawaban di dalam hidup Anda. Rasa bersalah menghancurkan kepercayaan diri Anda, merusak hubungan Anda, membuat Anda terjebak di masa lalu, dan bahkan membahayakan kesehatan Anda. Saya pernah membaca sebuah penelitian beberapa tahun lalu yang mengatakan bahwa 70 persen orang pasien sebenarnya bisa keluar dari rumah sakit apabila mereka tahu cara mengatasi rasa bersalah mereka.

Tuhan ingin yang jauh lebih baik buat hidup Anda. Tentunya Anda tak ingin hidup dengan rasa bersalah, bukan? Maka, inilah satu kebenaran penting yang harus kita pegang teguh: Anda tidak perlu merasa bersalah. 

Bagaimana cara melakukannya? 

Akuilah kepada Tuhan bahwa Anda telah melakukan kesalahan. Kesalahan Anda tidak akan mengejutkan-Nya. Dan itu pun tidak akan mengubah persepsi-Nya tentang Anda. Saya berdoa agar Anda bersedia mengambil keputusan ini. Jika Anda bersedia, maka kemudian harapkan hal-hal berikut ini dari Tuhan:

1. Tuhan langsung mengampuni. Saat Anda mengakui dosa Anda kepada Allah, maka saat itu juga Ia mengampuni Anda.

2. Tuhan mengampuni dengan cuma-cuma. Anda tak perlu berusaha mendapatkan pengampunan-Nya. Mengapa? Sebab tanpa belas kasih-Nya, Anda tidak akan pernah layak menerimanya. 

3. Tuhan mengampuni sepenuhnya. Ia membersihkan dosa Anda sepenuhnya.

Apabila Anda mudah terperosok ke dalam rasa bersalah dan malu, kemungkinan besar Anda akan terjebak di dalam masalah apapun yang Anda punya. Anda akan mengatakan pada diri Anda sendiri bahwa Andalah penyebabnya, Anda bodoh. Karena Anda sudah menganggap diri Anda bodoh, maka Anda yakin Anda akan terus merasa bersalah. Inilah lingkaran jahat yang sering kali tidak bisa kita putus - tidak dengan kekuatan kita sendiri.

Anda butuh kekuatan yang di luar Anda. Anda butuh Sang Juru Selamat. Anda butuh Yesus.

Renungkan hal ini:
- Bagaimana selama ini Anda melihat rasa bersalah mempengaruhi orang lain secara fisik, emosional, mental, dan spiritual?
- Apa yang membuat Anda tidak meminta Tuhan untuk mengampuni Anda?
- Apa yang perlu Anda mintai pengampunan kepada Tuhan hari ini?



Bacaan Alkitab Setahun :
2 Samuel 23-24; Lukas 19:1-27


Tuhan ingin Anda hidup berpegang pada janji dan pengharapan-Nya. Bahkan Dia dapat mendatangkan yang baik dari setiap keputusan bodoh yang Anda buat dalam hidup Anda apabila Anda bersedia menyerahkan rasa bersalah Anda. 
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Jumat, April 26, 2019 |

Tuhan Mengguncang Hidup Kita Untuk Memerdekakan Kita

Kisah Para Rasul 16:26 "Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua."

Kadang kita butuh Tuhan untuk mengguncang hidup kita.

Ini benar adanya terutama ketika kita mendapati diri kita terkurung di dalam penjara yang kita bangun sendiri, seperti kebiasaan buruk yang sulit kita tinggalkan atau hubungan kita yang tak akur dengan orang lain yang akan menghambat kita untuk menerima berkat Allah, atau rasa takut yang menghambat kita untuk mengambil langkah penting dalam hidup. 

Apabila Anda mendapati diri Anda berada di dalam situasi ini hari ini, mungkin Anda sedang berada di balik jeruji penjara, baik itu secara harafiah atau tidak. Tuhan selalu ingin Anda hidup di dalam kemerdekaan- hidup yang bebas dari jerat dosa- maka sebab itulah Dia mengirimkan gempa (baik secara fisik atau mental) untuk mengguncang Anda. 

Allah melakukannya kepada rasul Paulus. Dalam Kisah Para Rasul 16 dikatakan tentang rasul Paulus yang terkurung di dalam penjara dimana ia memerlukan mujizat untuk keluar dari tempat itu— maka Allah mendatangkan gempa bumi yang kemudian memampukan Paulus untuk keluar dari sana. 

Alkitab berkata, "Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua"(Kisah Para Rasul 16:26). Seketika itu juga tembok-tembok penjara itu runtuh dan Paulus pun berjalan keluar terbebas dari tempat itu. 

Kadang Tuhan harus mengguncang fondasi Anda untuk memerdekakan Anda. Anda mungkin akan kehilangan pekerjaan. Mungkin hubungan Anda yang berarti dengan seseorang akan berakhir. Mungkin Anda akan dihadapkan pada krisis kesehatan. Nah, pada saat itulah Anda harus mulai memeriksa kembali apa yang Anda yakini tentang diri Anda, tentang orang lain, dan tentang Tuhan.

Mungkin Anda sedang berada di tengah-tengah salah satu situasi itu sekarang. Anda tergoda untuk berpikir bahwa Allah telah lupa dengan Anda atau bahwa Dia marah kepada Anda. Tidak ada yang bisa lebih benar dari kebenaran. Terkadang Tuhan mengirimkan gempa ke dalam hidup Anda sebab Dia mencintai Anda, bukan karena Dia marah pada Anda.

Tuhan memakai gempa untuk mengguncang kita untuk kemudian membebaskan kita.

Maka coba lakukan ini: Ketimbang membiarkan gempa menciptakan jarak antara Anda dengan Tuhan, jadikan gempa itu sebagai waktu untuk Anda merefleksikan diri Anda. 

Bertanyalah kepada Tuhan, "Gempa ini akan membebaskanku dari penjara apa?"

Dan kemudian, nantikan dan lihatlah bagaimana tembok-tembok itu akan runtuh. 

Jika Anda lelah teru-menerus terkurung di dalam penjara dan ingin berjalan keluar melewati pintu kebebasan, Anda dapat gunakan doa sederhana ini. Ucapkan, "Tuhan, aku membawa kepada-Mu hal-hal yang selama ini memenjarakanku, hal-hal yang membuatku malu, menyesal, benci, dan cemas. Aku tak mau hidup seperti ini lagi. Aku ingin hidup di dalam kemerdekaan. Hari ini, aku ingin berjalan melalui pintu yang memerdekakanku — lewat Putramu, Yesus Kristus. Aku ingin ikut Engkau. Aku mengundang-Mu datang ke dalam hidupku dan memenuhiku dengan kasih dan Roh-Mu. Singkirkan semua ketakutanku ini. Hempaskan semua rasa sakitku ini. Penuhi diriku dengan pengharapan baru. Aku tak ingin tinggal di dalam penjara lagi. Aku ingin berjalan melewati pintu-pintu kesempatan yang telah Engkau rancangkan untukku. Aku meminta-Mu hari ini untuk menyelamatkanku dan menerimaku masuk ke dalam keluarga-Mu. Di dalam nama-Mu, aku berdoa. Amin." 

Renungkan hal ini:
- Bagaimana selama ini Anda melihat Allah menggunakan masalah-masalah untuk membantu orang lain menemukan kemerdekaan?
- Terkadang ketika kita berada di tengah-tengah masa sulit, kita sukar melihat tangan Tuhan. Ketika itu terjadi, apa yang bisa Anda lakukan untuk mengingatkan diri Anda sendiri bahwa Tuhan masih membantu Anda? 
- Masalah-masalah apa yang sedang Anda hadapi yang mungkin merupakan pekerjaan Tuhan untuk membebaskan Anda dari sesuatu?


Bacaan Alkitab Setahun :
2 Samuel 21-22; Lukas 18:24-43


Saat semuanya hancur dalam hidup Anda, disanalah Tuhan menunggu Anda untuk berpaling padaNya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Kamis, April 25, 2019 |

Hanya Ada Satu Jalan Menuju Kemerdekaan

Yohanes 10: 9 "Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput."

Anda akan menemukan banyak pintu dalam hidup Anda. Anda akan menemukan pintu menuju kebahagiaan, pintu menuju kesedihan, pintu menuju kesuksesan, dan pintu menuju kegagalan. Beberapa pintu adalah jebakan, sementara yang lainnya adalah peluang.

Keberhasilan Anda dalam hidup sangat bergantung pada pintu mana yang Anda pilih. Alkitab banyak berbicara tentang pintu-pintu ini. Anda akan menjumpai kata "pintu" di seluruh Alkitab, dimana kata ini sering dipakai sebagai metafora untuk menggambarkan suatu peluang.

Kita sering melewati pintu yang salah, atau bisa juga kita melewatkan pintu yang benar. Tetapi ada satu pintu yang tidak boleh Anda lewatkan: pintu menuju kemerdekaan.

Penjara terkejam dalam hidup bukanlah secara jasmani, melainkan penjara mental di dalam pikiran Anda. Mungkin Anda merasa terkurung di dalam penjara relasi dengan orang lain. Mungkin Anda terkurung di dalam penjara utang yang tak bisa Anda lunasi. Mungkin Anda terkurung di dalam kebiasaan buruk yang tak bisa Anda hentikan. Mungkin Anda terkurung di dalam penjara adat-istiadat. Mungkin juga Anda terkurung di dalam kenangan masa lalu yang menyakitkan yang sulit Anda lupakan. 

Apa pun penjara yang sedang Anda masuki, Anda butuh sebuah jalan keluar. Anda tak dapat memasuki pintu-pintu peluang yang telah Tuhan rencanakan buat Anda sampai Anda keluar dari penjara yang menghalangi Anda untuk masuk ke dalam pintu menuju kemerdekaan. 

Dalam Yohanes 10: 9, Yesus mengatakan, "Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput." 

Yesus tidak hanya ingin begitu saja menunjukkan pintu kemerdekaan kepada Anda. Dia adalah pintu menuju kemerdekaan itu. Dia adalah satu-satunya jalan menuju hidup yang dimerdekakan! 

Renungkan hal ini: 
- Apa yang membuat kita sulit menentukan apakah pintu yang kita temui ialah jebakan atau peluang?
- Apa arti kemerdekaan buat Anda? Di area apa dalam hidup Anda dimana Anda memerlukan kemerdekaan? 
- Apa yang menahan Anda untuk menerima kemerdekaan yang Yesus tawarkan dengan cara percaya kepada-Nya?



Bacaan Alkitab Setahun :
2 Samuel 19-20; Lukas 18:1-23


Tuhan ingin Anda merdeka. Dia tidak ingin Anda diperbudak oleh rasa bersalah, dendam, kesedihan, atau apa pun itu. Dia ingin hidup Anda terbebas dari jerat tersebut.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Rabu, April 24, 2019 |

Anda Tak Perlu Lagi Berpura-pura

Mazmur 119: 45 "Aku hendak hidup dalam kelegaan, sebab aku mencari titah-titah-Mu." 

Saya kenal banyak orang yang suka berpura-pura.

Saya tidak berbicara tentang anak kecil yang senang berimajinasi, saya berbicara tentang orang dewasa yang senang berpura-pura menjadi seperti orang lain untuk mendapatkan persetujuan dari orang lain.

Mungkin itu Anda. Mungkin selama ini Anda sudah terlalu lama berpura-pura sehingga Anda tak kenal lagi siapa diri Anda sebenarnya. Anda mengenakan topeng, dan itu membuat Anda lelah. Semua orang berpikir Anda punya banyak uang, punya banyak kebahagiaan, dan punya banyak waktu,
Tapi Anda tahu yang sebenarnya dan Anda lelah.

Media sosial membesar-besarkannya dan di zaman sekarang, itu merupakan alat paling efektif yang menjerat kita ke dalam dunia yang penuh kepura-puraan. Jika hari ini Anda memposting foto matahari terbit yang indah, maka besok Anda harus memposting foto yang lebih indah esok hari.

Anda tidak memposting foto baru bangun tidur Anda. Tapi itulah Anda yang sesungguhnya — lingkaran hitam di bawah mata, rambut acak-acakan, dst.
Sebaliknya, Anda malah memilih untuk berpura-pura menjadi seperti orang lain.

Kebanyakan orang berpura-pura karena satu dari dua alasan ini. 

Beberapa orang jatuh ke dalam perangkap senang menyenangkan orang lain, di mana mereka ingin memenuhi ekspektasi orang lain dan ingin memenuhi gol yang orang lain buat atas hidup Anda.

Kenyataannya, Tuhan tidak dapat menyenangkan semua orang dan itu artinya bodoh apabila kita mencoba memenuhi sesuatu yang bahkan Tuhan tidak bisa penuhi. Saat seseorang berdoa meminta hujan, yang lain berdoa meminta sinar matahari. Salah satunya tak akan selalu mendapatkan apa yang mereka mau. 

Beberapa yang lain jatuh ke dalam perangkap perfeksionisme. Mereka berpikir mereka harus sempurna untuk disukai orang lain. 

Tapi masalahnya adalah, Anda lebih tahu diri Anda. Anda tahu Anda tidak sempurna, maka itu sebabnya Anda berpura-pura.

Apa penawar dari penyakit berpura-pura ini? Berhentilah fokus pada apa yang dipikirkan orang lain dan mulailah fokus pada apa yang dipikirkan Tuhan.
Hanya satu orang yang benar-benar mengenal Anda, yang mencintai Anda dengan tulus, dan yang tahu persis apa yang harus Anda lakukan: Tuhan. Hidup untuk Tuhan dan bukan hidup untuk memenuhi persetujuan orang lain akan menyederhanakan hidup Anda. Ketika Anda melakukannya, maka Anda hidup untuk satu Penonton, bukan 50. 

Alkitab mengatakannya seperti ini: "Aku hendak hidup dalam kelegaan, sebab aku mencari titah-titah-Mu" (Mazmur 119: 45).

Kelegaan datang ketika Anda mengharapkan persetujuan dari Tuhan, bukan dari orang lain. Anda tidak perlu berusaha untuk mendapatkan kasih-Nya, Anda tak perlu menjadi sempurna untuk menyenangkan-Nya. Anda tidak dapat membeli persetujuan-Nya atau berpura-pura kudus untuk mendapatkan kasih-Nya. 
Anda tidak perlu berpura-pura lagi.

Renungkan hal ini: 
- Bagaimana selama ini Anda berpura-pura menjadi seperti orang lain? 
- Bagaimana bisa dengan mengenakan topeng dapat mempengaruhi Anda secara emosional, mental, dan fisik?
- Mengapa dengan memahami kasih Tuhan membantu Anda untuk melepaskan topeng Anda?



Bacaan Alkitab Setahun :
2 Samuel 16-18; Lukas 17:20-37


Dia tahu semua yang pernah Anda lakukan dan Dia mengasihi Anda— sepenuhnya, seluruhnya, dan dengan begitu luar biasanya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Selasa, April 23, 2019 |

Terbebas dari Sakit Hati

Ayub 21:23, 25 "Yang seorang mati dengan masih penuh tenaga, dengan sangat tenang dan sentosa; Yang lain mati dengan sakit hati, dengan tidak pernah merasakan kenikmatan."

Allah akan memberikan kesempatan-kesempatan di depan Anda, pintu-pintu yang bisa Anda buka. Namun Anda tidak dapat melangkah melewati pintu kesempatan itu apabila Anda tidak mau mengampuni. Izinkan saya berbagi sebuah cerita untuk lebih jelas mengilustrasikan kebenaran ini.

Pada Malam Natal di tahun 1979, seorang remaja bernama Danny Duchene mendapati bahwa kedua orangtuanya telah ditangkap dan dipenjara di Meksiko karena menyelundupkan kokain. Berita itu membuat dirinya dipenuhi ketakutan dan amarah yang mencekam. Kemudian ia mengendarai mobilnya ke sebuah tempat parkir kosong dan memakai obat terlarang di dalam mobilnya. Menyadari bahwa obat-obatan itu memberinya kelegaan sesaat dari rasa sakitnya, sejak itu dia berkomitmen untuk melakukannya setiap hari.

Ketika kecanduannya bertambah parah, kemarahan dan kegelisahannya juga meningkat dan itu mengakibatkan dia melakukan hal-hal yang kian hari kian beresiko, sampai-sampai suatu hari dia ikut terlibat dalam sebuah kejahatan dimana dia bertanggung jawab atas kematian dua orang pria.

Danny tidak tahu bahwa penjara akan menjadi tempat keselamatan baginya. Sebelum dia menerima hukuman penjara seumur hidup ganda, Danny menyerahkan hidupnya kepada Yesus. Dan pada akhirnya, melalui Celebrate Recovery (sebuah program pemulihan dari depresi dan ketergantungan yang berlandaskan Kekristenan), Danny belajar untuk meminta pengampunan dan menerima pengampunan — dari dirinya sendiri dan dari orang tuanya.

Pada Malam Natal 2014, setelah menghabiskan 35 tahun di penjara, Danny keluar dari penjara dan menjadi pendeta di Gereja Saddleback. Kini— setelah lebih dari tiga dekade yang lalu ia divonis mendekam seumur hidup di penjara — ia membantu para tahanan di seluruh Amerika untuk menemukan pengharapan baru dan penyembuhan melalui Yesus Kristus.

Sebelum dia bisa berjalan melewati pintu kesempatan itu, Danny harus berjalan keluar dari penjara kepahitan.

Alkitab memberi tahu kita, "Yang seorang mati dengan masih penuh tenaga, dengan sangat tenang dan sentosa; Yang lain mati dengan sakit hati, dengan tidak pernah merasakan kenikmatan" (Ayub 21:23, 25).

Anda punya pilihan. Anda bisa terus menyimpan dendam dan kepahitan, atau Anda bisa memilih untuk menjalani kehidupan yang sesuai dengan panggilan Allah atas hidup Anda. Anda tidak dapat memiliki kedua-duanya.

Anda mungkin berpikir orang yang melukai Anda tak pantas mendapatkan pengampunan Anda. Anda mungkin benar — tetapi Anda juga tidak pantas mendapatkan pengampunan dari Allah. 

Efesus 4:32 mengatakan, "Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu."

Pengampunan itu tidak mudah. Tetapi itulah satu-satunya jalan untuk masuk ke dalam kehidupan yang berkenan bagi Allah. 

Renungkan hal ini:
- Bagaimana selama ini hidup Anda dipengaruhi oleh kepahitan dan rasa tidak mau mengampuni?
- Kapan Anda rasa paling sulit untuk mengampuni orang lain?
- Siapa yang harus Anda ampuni saat ini? Apa yang menahan Anda? Apa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mendekatkan diri Anda pada pengampunan itu minggu ini?



Bacaan Alkitab Setahun :
2 Samuel 14-15: Lukas 17:1-19


Hati yang tidak mengampuni adalah penjara yang mengurung hidup Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Senin, April 22, 2019 |

Hadiah Terbesar dari Allah

Roma 3: 24–25 "Dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya."

Hadiah terbesar yang pernah Anda terima tidak dibeli dari toko. Tidak ada transaksi jual beli. Hadiah itu bahkan tidak dibungkus. Namun Si Pemberi membayar begitu mahal. 

Alkitab berkata bahwa Allah mengutus Putranya ke Bumi untuk memberi Anda sebuah hadiah terbesar yang pernah ada. Dia datang ke Bumi untuk mati dan membuat Anda dibenarkan oleh Allah. Roma 3: 24–25 mengatakan, "Dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya."

Lalu mengapa Yesus harus mati? Mari kembali ke dasarnya. 

- Tak ada seorangpun yang sempurna. Saya belum pernah bertemu satu orang pun yang mengaku sempurna. Saya tidak memenuhi standar kesempurnaan saya sendiri, apalagi standar kesempurnaan Allah. Begitu pun Anda. Kita semua telah rusak. Alkitab berkata, "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah," (Roma 3:23).

- Tuhan itu adil. Tuhan tidak pilih kasih. Ketika seseorang melanggar hukum, harus ada hukuman untuk itu. Ketika Anda melanggar hukum manusia, Anda harus menanggung hukuman manusia. Ketika Anda melanggar hukum Tuhan, Anda harus menanggung hukuman Tuhan. Alkitab berkata, "Sebab upah dosa ialah maut" (Roma 6:23).

- Yesus telah membayar lunas dosa kita. Alkitab berkata, "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah" (2 Korintus 5:21). Yesus menanggung dosa saya dan dosa Anda dan semua dosa yang pernah ada di muka bumi ini. Inilah Kabar Baik itu: Injil Kristus. Yesus sudah membayar lunas harga yang tidak akan pernah mampu Anda bayar. 

- Terima hadiah cuma-cuma dari Allah. Dia telah memberi kita sebuah anugerah keselamatan gratis ketika Yesus menanggung dosa kita di atas kayu salib. Itulah hadiah yang harus kita terima. Alkitab mengatakan, "Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;" (Yohanes 1:12).

Apakah Anda akan menerima hadiah keselamatan gratis dari Allah? Adalah juga penting untuk mengerti dasar-dasar bagaimana menjalin hubungan dengan Yesus. Itu adalah cara lain untuk menerima anugerah keselamatan dari-Nya. 

Saya berdoa agar Anda mengambil keputusan yang sangat penting ini hari ini.

Apabila Anda siap untuk menyerahkan hidup Anda kepada Yesus Kristus, maka berdoalah doa ini:

"Ya Tuhan, Engkau telah berjanji bahwa jika aku percaya pada-Mu, maka semua dosa dan kesalahan yang pernah kulakukan akan diampuni, aku akan mempelajari tujuan hidupku, dan Engkau akan menyambutku masuk ke dalam rumah kekal-Mu di surga suatu hari nanti.

Aku mengakui dosa-dosaku, dan aku percaya bahwa Engkau adalah Tuhan, Juruselamatku. Aku menerima-Mu ke dalam hidupku sebagai Tuhanku. Hari ini aku mau menyerahkan setiap bagian hidupku ke dalam pemeliharaan-Mu. Engkau punya hak untuk memegang kendali hidupku.

Yesus, aku ingin menerima anugerah kasih-Mu. Terima kasih bahwa aku tidak perlu mengusahakannya atau membuat diriku layak untuk mendapatkannya atau bekerja untuk menerimanya. Aku ingin menggunakan sisa hidupku untuk melayani-Mu ketimbang melayani diri sendiri. Dengan rendah hati Aku mau menyerahkan hidupku kepada-Mu dan meminta-Mu untuk menyelamatkanku dan menerimaku sebagai anggota keluarga-Mu. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin."

Renungkan hal ini: 
- Selain hadiah keselamatan dari Allah, hadiah apa yang paling berkesan yang pernah Anda terima?
- Mengapa begitu sulit bagi kita untuk menerima hadiah gratis nan mahal?
- Siapa yang bisa Anda beritahu minggu ini tentang hadiah keselamatan yang gratis dari Allah?


Bacaan Alkitab Setahun :
2 Samuel 12-13; Lukas 16


Jika Allah telah memberikan Yesus, PutraNya untuk Anda yang berdosa. Apakah pantas Anda ragukan lagi kasih Allah pada Anda ?
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Senin, April 22, 2019 |

Pimpinan Tuhan Tidak Akan Membuat Anda Bingung

Mazmur 77:19 "Melalui laut jalan-Mu dan lorong-Mu melalui muka air yang luas, tetapi jejak-Mu tidak kelihatan. "

Tuhan dapat menggunakan keadaan Anda untuk berbicara kepada Anda. Dia dapat menggunakan persoalan Anda. Dia dapat menggunakan rasa sakit Anda. Dia dapat menggunakan apa pun yang Dia ingin gunakan. Oswald Chambers berkata, "Tuhan adalah Insinyur Hebat yang menciptakan permasalahan untuk menghadirkan momen dalam kehidupan kita untuk melaksanakan tujuan-Nya, untuk memimpin kita kepada ketetapan Allah."

Alkitab mengatakan bahwa Tuhan bekerja secara aktif melalui permasalahan kita. Maka dari itu, kita tidak bisa menilai situasi kita tanpa hikmat yang dari Tuhan. Dengan kata lain, kita harus menyerahkan kepada Tuhan untuk menafsirkan keadaan kita. Hanya Dia yang mampu memahami semua fakta, dan hanya Dia yang mampu mengerti betapa pentingnya setiap detil permasalahan kita untuk kebaikan kita juga. Itulah sebabnya sangatlah penting buat kita untuk menguji segala sesuatunya menurut Firman-Nya.

Alkitab berkata, "Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera" (1 Korintus 14:33). Dia bukan pencipta kebingungan. Jadi, apabila Anda merasa bingung, Tahukah Anda? Bukan suara Tuhan yang sedang berbicara di dalam hidup Anda.

Seringkali kita menghadapi hambatan finansial, spiritual, atau fisik yang sangat besar. Pada saat itulah kita perlu mengakui, "Ya Tuhan, ada gunung yang menghimpitku, dan ada sebuah penghalang yang tidak bisa kulewati." Kemudian, tunggu Tuhan menjawab: "Aku menempatkanmu persis di tempat yang Aku inginkan. Ketahuilah ini, Tuhan akan buka jalan, meski jalan itu tidak kelihatan."

Mazmur 77:19 mengatakan, "Melalui laut jalan-Mu dan lorong-Mu melalui muka air yang luas, tetapi jejak-Mu tidak kelihatan."

Ketika Anda tak tahu harus berbuat apa, Tuhan akan membimbing Anda. Dia tidak merancang Anda untuk menjalani hidup ini dengan kepandaian atau dengan kekuatan Anda sendiri. Anda tidak bisa hanya berharap Anda bisa menyelesaikan masalah. Tuhan ingin membimbing Anda di jalan yang benar, dan Dia akan memampukan Anda ketika Anda berserah kepada-Nya dan pada tangan pimpinan-Nya. 

Renungkan hal ini:
- Ketika Anda frustrasi karena Allah seolah tidak menjawab doa Anda dan seolah Dia tidak mau membimbing Anda, menurut Anda apa yang Ia ingin Anda lakukan? Apa yang sudah Anda pelajari melalui pengalaman semacam itu di masa lalu?
- Bagaimana Allah memakai rasa sakit Anda untuk memperlihatkan kepada Anda tujuan-Nya atas hidup Anda?
- Menurut Anda mengapa Allah membiarkan Anda sampai pada titik di mana tampaknya sudah tidak ada lagi jalan keluar dari keadaan sulit Anda?


Bacaan Alkitab Setahun :
2 Samuel 9-11; Lukas 15:11-32


Jika Anda merasa terhimpit atau bingung dalam mengambil suatu keputusan, Anda tengah terperangkap di dalam diri Anda sendiri, Anda tidak mendengarkan suara Allah.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Sabtu, April 20, 2019 |

Dua Cara Roh Kudus Membimbing Anda

Mazmur 27:11 "Tunjukkanlah jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, dan tuntunlah aku di jalan yang rata oleh sebab seteruku."

Satu hal yang dapat mendekatkan Anda dari kehendak Tuhan bukanlah dengan meminta Dia memberitahu apa kehendak-Nya. Yakobus 4: 2 mengatakan, "Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa." Tuhan tahu detail hidup Anda lebih dari yang Anda tahu. Jadi, libatkan "Penasihat" Anda dengan mengajukan pertanyaan yang spesifik. Dia akan membimbing Anda melewati keadaan dan pergumulan Anda.

Pikirkan hal ini: Anda bukan hanya memiliki buku panduan, Alkitab, Anda juga memiliki Penulis yang berbicara di telinga Anda. Ketika Anda menjadi orang percaya, Allah menempatkan Roh Kudus di dalam Anda, dan semenjak itu Dia mengajarkan Anda untuk mendengarkan dan menanggapi nasihat Roh Kudus. Dia tahu setiap langkah perjalanan Anda dan memahami berkat dan bahaya yang ada di depan. Dia tahu ke mana Anda telah pergi dan ke mana Anda hendak pergi, dan Dia tahu jalan terbaik yang bisa Anda tempuh.

Cara utama Roh Kudus dalam membimbing Anda yaitu dengan mengingatkan Anda apa yang Anda baca di dalam Alkitab. Itu sebabnya kita menghafal Alkitab. Kita menyimpan Firman-Nya di dalam pikiran kita, dan Roh Kudus membantu kita mengingatnya. 

Cara lain Tuhan membimbing Anda ialah melalui impresi. Tuhan memberi Anda otak, dan Dia ingin Anda menggunakannya. Tuhan tidak akan mengendalikan Anda; Dia memberi Anda kehendak bebas. Dia akan memberi Anda ide, dan ketika Anda merespon-nya, maka kemudian Ia mulai mengisi setiap detil kehendak-Nya.

Ketika Tuhan memberikan Anda ide, itu yang disebut inspirasi. Ketika Iblis memberi Anda ide, itu yang disebut pencobaan atau godaan. Anda harus mengetahui bedanya, maka mintalah "Tunjukkanlah jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, dan tuntunlah aku di jalan yang rata oleh sebab seteruku" (Mazmur 27:11).

Renungkan hal ini: 
- Teknik menghafal Alkitab apa yang Anda gunakan? Jika Anda belum menghafal satu ayat apa pun, apa cara sederhana yang bisa Anda gunakan untuk mulai minggu ini?
- Mengapa menurut Anda Allah ingin Anda merespon bimbingan-Nya sebelum Dia mengisi semua detil rencana-Nya?
- Apa yang Anda butuhkan namun belum Anda minta kepada Tuhan? 



Bacaan Alkitab Setahun :
2 Samuel 6-8; Lukas 15:1-10


Rendahkanlah hati Anda untuk dapat peka mendengar dan memahami petunjuk dari Tuhan
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

| Jumat, April 19, 2019 |
Back to Top