Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan

Jadilah Orang Yang Dapat Dipercaya

Jadilah Orang Yang Dapat Dipercaya

Amsal 25:13 "Seperti sejuk salju di musim panen, demikianlah pesuruh yang setia bagi orang-orang yang menyuruhnya. Ia menyegarkan hati tuan-tuannya."

Paulus menggunakan Timotius sebagai contoh orang yang dapat dipercaya : "Kamu tahu bahwa kesetiaannya telah teruji dan bahwa ia telah menolong aku dalam pelayanan Injil sama seperti seorang anak menolong bapanya" (Filipi 2:22).

Paulus sudah menyaksikan pelayanan Timotius dalam berbagai situasi, dan Paulus menganggapnya sebagi seseorang yang sejati, bisa dipercaya, dan bisa diandalkan. Terjemahan lain dari Filipi 2:22 mengatakan, "Tetapi Saudara mengenal Timotius. Dalam hal membantu saya memberitakan Injil, ia seperti anak bagi saya" (Firman Allah yang Hidup). Apakah orang tahu siapa diri Anda yang sejati? Sudahkah Anda terbukti sebagai orang yang bisa dipercaya, seperti Timotius?

Setiap kali Anda datang ke bank untuk memohon pinjaman, mereka akan melakukan pemeriksaan utang. Mereka ingin tahu apakah Anda layak dipercayakan dengan pinjaman bank. Apakah Anda bisa membayar tagihan tepat waktu? Apakah Anda memiliki rekam jejak yang baik untuk bisa menepati pelunasan kredit Anda? Apakah Anda akan mengembalikan pinjaman tersebut? Apakah Anda bisa diandalkan, bisa dipercaya, serta bisa diandalkan?

Masalahnya, setiap orang di sekitar Anda tengah mencari kesalahan di dalam diri Anda di setiap momen dalam hidup Anda. Mereka ingin tahu apakah Anda melakukan apa yang Anda ucapkan. Apakah Anda tidak berpura-pura? Apakah Anda menunjukkan warna asli Anda? Bisakah Anda dipercaya?

Jika Anda ingin bahagia di dalam hubungan dan kehidupan Anda, maka Anda harus menjadi orang yang dapat dipercaya dan dapat diandalkan.

Bagaimana Anda mengembangkan reputasi sebagai seseorang yang bisa dipercaya?

Pertama, hiduplah dengan integritas. Berintegritas bukan berarti Anda harus sempurna. Itu berarti apa yang Anda lakukan di depan dan di belakang orang lain itu sama saja. Anda bukan orang yang palsu, karena tindakan Anda sesuai dengan kata-kata Anda.

Amsal 25:13 mengatakan, "Seperti sejuk salju di musim panen, demikianlah pesuruh yang setia bagi orang-orang yang menyuruhnya. Ia menyegarkan hati tuan-tuannya."

Kedua, Anda menepati janji Anda.

Mazmur 15: 4 mengatakan, "Yang memandang hina orang yang tersingkir, tetapi memuliakan orang yang takut akan TUHAN; yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi;"

Belajar hidup berintegritas dan menepati janji Anda akan memperlihatkan kepada orang lain bahwa Anda bisa dipercaya dan juga akan membuat Anda menjadi orang yang jauh lebih bahagia.

Renungkan hal ini:

- Menurut Anda mengapa Alkitab menyamakan teman yang dapat diandalkan dengan minuman yang menyegarkan di kala panas terik? Apa arti seorang teman yang dapat dipercaya?

- Apakah Anda menganggap diri Anda orang yang berintegritas? Mengapa atau mengapa tidak?

- Kapan Anda paling tergoda untuk menjalani hidup dengan berbeda di dalam situasi-situasi yang berbeda?


Bacaan Alkitab Setahun :
Yeremia 34-37; I Tesalonika 5


Jika Anda ingin bahagia, jadilah seseorang yang bisa dipercaya oleh orang lain.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Selasa, Oktober 22, 2019 |

Peduli Dengan Kebutuhan Orang Lain

Peduli Dengan Kebutuhan Orang Lain

Filipi 2: 4 "Dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga."

Titik awal dari segala kebahagiaan ialah ketika Anda mengalihkan fokus Anda dari diri Anda sendiri kepada orang lain. Jika Anda hanya memikirkan diri sendiri, maka Anda akan jadi orang yang sangat menyedihkan. Jika Anda benar-benar ingin bahagia dalam hidup, Anda harus peduli dengan apa yang diperlukan orang-orang di sekitar Anda.

Paulus menyebut Timotius sebagai contoh dalam hal ini. Dalam Filipi 2: 20-21 dikatakan: "Karena tak ada seorang padaku, yang sehati dan sepikir dengan dia dan yang begitu bersungguh-sungguh memperhatikan kepentinganmu; sebab semuanya mencari kepentingannya sendiri, bukan kepentingan Kristus Yesus."

Kebanyakan orang tidak bangun di pagi hari dan menghabiskan energi mereka untuk memikirkan bagaimana keadaan orang lain saat itu. Kebanyakan orang hanya mempedulikan masalah mereka sendiri. Dan itulah sebabnya kebanyakan orang tidak bahagia dengan hidup mereka!

Jika Anda ingin menjadi salah satu dari orang-orang yang tidak mementingkan diri mereka sendiri, maka ubahlah fokus Anda. Anda harus mengalihkan fokus Anda dari diri sendiri kepada orang lain. Tentu ini bukan sesuatu yang terjadi secara natural, Anda harus belajar melakukannya!

Sering kali saya melewatkan kebutuhan orang-orang terkasih di sekitar saya karena saya tidak memperhatikan mereka. Saya tidak tertarik pada mereka. Saya tidak mengalihkan fokus saya dari diri saya sendiri kepada mereka. Karena saya tidak melihat apa yang mereka butuhkan, maka saya kehilangan kesempatan untuk membantu. Dan itu sangat membuat saya sedih.

Alih-alih bersedih karena kehilangan kesempatan itu, akan lebih baik jika kita mulai mengubah titik perhatian kita, dari diri sendiri kepada kebutuhan orang lain. Sebab di situlah Anda akan menemukan kebahagiaan lewat melayani Tuhan dengan cara melayani orang lain.

Renungkan hal ini:
- Gangguan-gangguan apa yang membuat Anda tidak fokus melihat kebutuhan orang lain?
- Manfaat apa yang sudah Anda dapatkan dari peduli dengan orang lain dalam membantu Anda memenuhi apa yang Anda butuhkan?
- Kebutuhan-kebutuhan apa yang Anda lewatkan dalam kehidupan seseorang karena Anda terlalu sibuk atau terlalu fokus pada masalah Anda sendiri? Apa yang bisa Anda lakukan hari ini untuk mengalihkan perhatian Anda untuk membantu orang tersebut?


Bacaan Alkitab Setahun :
Yeremia 29-33; I Tesalonika 4 : 13-18


Anda akan menemukan kepuasan jiwa yang berbeda dalam melayani.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Senin, Oktober 21, 2019 |

Anda Ingin Bahagia? Berikan Hidup Anda

Anda Ingin Bahagia? Berikan Hidup Anda

Markus 8:35 "Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya."

Tuhan merancang alam semesta ini agar kebahagiaan tidak berasal dari status, gaji, jenis kelamin, atau kesuksesan.

Kebahagiaan berasal dari pelayanan. Tuhan menciptakan Anda agar Anda merasa paling bahagia ketika Anda memberikan hidup Anda untuk melayani. Mengapa? Karena Tuhan ingin Anda menjadi seperti Dia. Dan Ia adalah tentang kasih!

Untuk memiliki hati yang bahagia, praktekkan pelayanan dan kemurahan hati Anda setiap hari.

Yesus datang untuk melayani dan memberi. Kedua tindakan tersebut akan mendatangkan kebahagiaan lebih besar ke dalam hidup Anda dibanding hal-hal lainnya, dan itu mendefinisikan apa artinya ikut Yesus. Jika Anda tidak melayani dan jika Anda tidak memberi, artinya Anda tidak ikut Yesus. Sesederhana itu.

Dalam Filipi 2: 17-18, Paulus berkata, "Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada korban dan ibadah imanmu, aku bersukacita dan aku bersukacita dengan kamu sekalian. Dan kamu juga harus bersukacita demikian dan bersukacitalah dengan aku."

Pengorbanan dan pelayanan ialah dua kunci menuju kebahagiaan yang kekal - dengan murah hati menyerahkan hidup Anda demi Injil.

Renungkan hal ini:
- Apa yang membuat Anda merasa paling bahagia dalam hidup?
- Kapan Anda mengalami kebahagiaan melalui pelayanan atau kemurahan hati Anda?
- Berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk pelayanan? Apa satu cara spesifik yang dapat Anda lakukan untuk melayani orang lain hari ini?


Bacaan Alkitab Setahun :
Yeremia 25-28; I Tesalonika 4 : 1-12


Tuhan merancang alam semesta sedemikian rupa sehingga semakin besar Anda mengorbankan diri Anda, semakin banyak Tuhan menganugerahkan Anda dan semakin diberkati dan lebih bahagia Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Minggu, Oktober 20, 2019 |

Berpegang Teguh Pada Firman Tuhan

Berpegang Teguh Pada Firman Tuhan

Filipi 2:16 "Mereka ini memberitakan Kristus karena kasih, sebab mereka tahu, bahwa aku ada di sini untuk membela Injil,"

Tuhan telah menjanjikan banyak manfaat luar biasa dalam hidup Anda apabila Anda mau merenungkan Firman Tuhan dan kemudian menerapkan kebenarannya pada hidup Anda.

Bagaimana Anda bermeditasi? Jika Anda tahu caranya mengkhawatirkan sesuatu, maka Anda pasti tahu caranya merenungkan Firman. Kekhawatiran adalah ketika Anda memiliki pikiran negatif dan memikirkannya berulang-ulang kali. Tapi sebaliknya, ketika Anda mengambil satu ayat Alkitab dan memikirkannya berulang-ulang kali, itulah yang dinamakan bermeditasi.

Jika yang Anda mendengarkan Firman Tuhan hanya ketika berada di gereja, maka Anda akan memiliki pegangan yang lemah pada Firman Tuhan, dan dengan mudah, itu dapat ditarik keluar dari pikiran Anda.

Mazmur 119: 16 mengatakan, "Aku akan bergemar dalam ketetapan-ketetapan-Mu; firman-Mu tidak akan kulupakan." Anda ingin bahagia? Mengikuti prinsip-prinsip Tuhan akan mendatangkan kebahagiaan, dan Anda akan ingat prinsip-prinsip tersebut dengan mengingatnya, merenungkannya, dan kemudian menerapkannya.

Mazmur 119: 35 mengatakan, "Biarlah aku hidup menurut petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab aku menyukainya."

Renungkan hal ini:
- Gangguan-gangguan apa yang cenderung mencegah Anda untuk tidak merenungkan Firman Tuhan?
- Siapa saja dalam hidup Anda yang dapat membantu Anda mengingat Alkitab? Bagaimana Anda dapat saling membantu dalam mengembangkan kebiasaan sehat ini?
- Bagaimana selama ini Anda mengalami kebahagiaan dengan mengikuti Firman dan perintah-perintah Allah?


Bacaan Alkitab Setahun :
Yeremia 17-20; I Tesalonika 2


Biasanya kita mencari kebahagiaan di semua tempat yang salah. Namun Allah berfirman bahwa kebahagiaan ditemukan dengan mengikuti petunjuk perintah-perintah-Nya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

| Jumat, Oktober 18, 2019 |

Memori selektif: Fokus Pada Masa Baik

Memori selektif: Fokus Pada Masa Baik

Filipi 1: 5 "Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini."

Paulus menulis kitab Filipi untuk gereja yang ia mulai di Filipi, di mana seorang wanita bernama Lidia membuka rumahnya menyambut Paulus beserta orang-orang Kristen lainnya. Gereja di Filipi bahkan membantu membiayai perjalanan misi Paulus. Dalam Filipi 1: 5, Paulus berkata, "Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini."

Masalahnya, Paulus tidak mengalami saat-saat menyenangkan di Filipi. Bahkan, itu merupakan salah satu gereja paling sulit untuk melakukan pelayanan. Ketika Paulus pergi ke kota ini untuk memulai sebuah gereja, ia dipukuli, dicambuk, dihina, dipersekusi, dijebloskan ke penjara, dan selamat dari gempa bumi. Kemudian dia diminta secara halus oleh para pemimpin kota untuk meninggalkan kota.

Namun Paulus memberi tahu orang-orang percaya, "Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu" (Filipi 1: 3).

Apa yang dilakukan Paulus di sana? Dia memilih memori selektif. Filipi bukan tempat yang bahagia bagi Paulus, dan ia mengalami banyak penganiayaan dan penderitaan selama berada di kota tersebut. Namun ia memilih untuk tidak mengingat-ingat memori yang menyakitkan. Sebaliknya, dia mengungkapkan rasa syukurnya atas hal-hal baik yang telah dilakukan untuknya dan melaluinya.

Semakin lama Anda mengenal seseorang, semakin besar kemungkinan Anda menyia-nyiakannya, mencari-cari kesalahan, dan mengingat-ingat hal-hal buruk, ketimbang hal-hal baik.

Apakah Anda masih melekat pada beberapa kenangan menyakitkan bersama dengan beberapa orang dalam hidup Anda? Anda tidak pernah bisa melepaskan ingatan itu, dan Anda tidak dapat menikmati hubungan-hubungan lain karena Anda masih berpegang pada masa lalu.

Anda perlu memahami bahwa ingatan-ingatan tersebut adalah sebuah pilihan. Saya pernah mendengar dua orang teman yang sedang mengobrol. Salah satu dari mereka bertanya kepada yang lain, "Apa kau tidak ingat waktu suamimu melakukan ini?" Temannya menjawab, "Aku benar-benar sudah melupakannya."

Jika Anda ingin mempertahankan memori menyakitkan Anda, silahkan saja. Tapi Anda tidak akan bahagia! Paulus punya banyak alasan untuk fokus pada memori menyakitkan tentang Filipi. Tapi sebaliknya, ia memilih untuk bersyukur atas orang-orang dalam hidupnya dan pekerjaan yang dilakukan Allah di dalam dan melalui mereka. Ketika Anda melakukan hal yang sama, Tuhan akan memberkati hubungan Anda jauh melebihi ekspektasi Anda.

Renungkan hal ini:
- Mengapa kadang lebih mudah untuk mempertahankan memori yang menyakitkan daripada menggantikannya dengan yang baik?
- Bagaimana dengan berfokus pada ingatan yang baik mengubah harapan Anda untuk masa depan?
- Bagaimana Anda dapat mengungkapkan rasa syukur Anda atas orang-orang yang telah Tuhan tempatkan dalam hidup Anda? Jelaskanlah sespesifik mungkin.



Bacaan Alkitab Setahun :
Yeremia 13-16; I Tesalonika 1


Memori Anda merupakan sebuah pilihan. Mana yang akan Anda simpan, yang baik atau yang buruk
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Kamis, Oktober 17, 2019 |

Semakin Bersyukur Anda, Semakin Bahagia Anda

Semakin Bersyukur Anda, Semakin Bahagia Anda

Filipi 1: 3 mengatakan, "Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu."

Jika Anda ingin memiliki hubungan yang sehat, mulailah dengan sikap syukur. Anda akan jauh lebih bahagia dan lebih menikmati hubungan Anda jika Anda membangun kebiasaan bersyukur atas orang-orang dalam hidup Anda.


Kebenaran yang sederhana ini merupakan dasar dari hubungan yang baik. Ketika Anda memikirkan tentang orang-orang dalam hidup Anda, apakah perasaan pertama Anda ialah bersyukur? Atau apakah Anda lebih sering bertanya-tanya, "Apa yang seharusnya mereka lakukan buat saya? Ada masalahnya dengan hubungan kami?" Pemikiran pertama Anda yang muncul mungkin bukanlah bersyukur. Tetapi beda dengan Paulus, pemikiran pertamanya atas teman-temannya ialah bersyukur, dan itulah contoh yang harus kita ikuti apabila kita ingin hubungan kita bertahan lama.

Namun ini masalahnya: Semakin lama Anda mengenal seseorang, semakin mudah Anda menyia-nyiakan orang tersebut. Bukankah itu benar? Seiring berlalunya waktu, kita jadi lebih gampang fokus pada kesalahan orang tersebut dan pada saat-saat buruk, ketimbang fokus pada saat-saat bahagia.

Karena itulah, kita perlu berusaha bersyukur buat orang-orang dalam kehidupan kita. Semakin lama umur hubungan kita, semakin sulit bagi kita untuk ingat bersyukur atas mereka. Namun ketika kita membangun kebiasaan mengucap syukur kepada Tuhan saat memikirkan tentang pasangan, anak-anak, orang tua, saudara kandung, tetangga, rekan kerja, dan anggota persekutuan kecil kita, maka kita akan merasakan dampaknya yang kekal pada hubungan kita.

Renungkan hal ini:
Pikiran-pikiran negatif apa yang perlu Anda ganti dengan ucapan syukur?
Siapa saja orang-orang dalam hidup Anda yang perlu Anda syukuri? Sudahkah Anda memberi tahu Tuhan? Sudahkah Anda memberi tahu orang-orang tersebut?
Mengapa Tuhan ingin kita berterima kasih kepada-Nya atas orang-orang yang telah Dia tempatkan dalam hidup kita?



Bacaan Alkitab Setahun :
Yeremia 8-12; Kolose 4


Pikirkanlah apa yang baik, benar, manis dan berguna untuk hati dan hidup Anda.
Semua itu membuat Anda dapat selalu bersyukur.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Rabu, Oktober 16, 2019 |

Kebiasaan Untuk Berbahagia: Berikan Hidup Anda

Kebiasaan Untuk Berbahagia: Berikan Hidup Anda

Filipi 1:21 "Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan."

Kebahagiaan berasal dari pelayanan Anda dan dari pengabdian hidup Anda. Jika Anda belum memahami hal ini, Anda tidak akan bahagia di sebagian besar perjalanan hidup Anda. Kebahagiaan tidak datang dari kepuasan diri sendiri; itu datangnya dari pengorbanan diri.

Paulus tahu bahwa untuk menjadi bahagia, ia harus tetap fokus pada tujuannya, bukan pada masalahnya. Dia menyimpulkan tujuannya dalam Filipi 1:21: "Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan."
Jika Anda diminta untuk melengkapi pernyataan ini, apa jawaban Anda? "Karena bagiku hidup adalah _______." Apakah jawaban Anda hiburan? Olahraga? Pakaian? Keluarga? Teman? karir? Mungkin ada banyak jawaban baik yang bisa Anda beri, namun tidak ada satu pun hal yang layak selain Sang Pencipta Anda, yang memberi Anda hidup: Yesus Kristus.

Bagaimana Anda melengkapi pernyataan tersebut akan menentukan seberapa bahagia Anda dalam hidup. Jika Anda menjawab "uang" atau "kesuksesan" atau "kesenangan" atau "kekuasaan," Anda tidak akan bahagia di hampir sepanjang hidup Anda. Masalahnya bukan soal apa yang salah dengan hal-hal tersebut; masalahnya itu semua tidak pantas menjadi peringkat pertama. Anda tidak diciptakan untuk menghasilkan banyak uang, kemudian mati, dan mendonasikannya. Tuhan punya tujuan yang jauh lebih besar untuk hidup Anda. Hanya ada satu jawaban yang menuntun Anda pada kebahagiaan: Hidup adalah Kristus. Berikan hidup Anda. Itulah tujuan Anda!

Bacaan Hari ini:
Saya mengundang Anda berdoa doa ini hari ini: "Ya Tuhan, Engkau tahu aku sering membiarkan masalahku mendikte kebahagiaanku. Engkau tahu aku sering membiarkan masalah, rasa sakit, tekanan, atau orang-orang tertentu dalam hidupku merenggut kebahagiaanku. Bantu aku untuk melihat setiap masalah dalam hidupku dari sudut pandang-Mu. Aku ingin mengatasi masalahku sedemikian rupa sehingga itu menjadi saksi bagi orang tak percaya dan menjadi dorongan bagi orang percaya. Bantu aku untuk ingat bahwa apa yang dikatakan dan dilakukan orang lain tidak bisa mengambil kendali kebahagiaanku, kecuali jika aku mengizinkannya terjadi. Dan untuk hal-hal yang terjadi yang tidak aku mengerti atau yang tidak akan pernah bisa kumengerti, aku ingin mempercayakannya kepada-Mu untuk mendatangkan kebaikan dari sana. Bantu aku untuk tetap fokus pada rancangan-Mu untuk hidupku; bukan pada masalahku. Aku ingin menggunakan sisa hidupku untuk melayani-Mu dengan cara melayani orang lain. Pakai aku, ya Tuhan, agar aku punya tujuan untuk hidup dan untuk mati. Mulai hari ini, bagiku hidup adalah Kristus. Dalam nama-Mu, kuberdoa. Amin."


Bacaan Alkitab Setahun :
Yeremia 4-7; Kolose 3 : 18-25


Ketika Anda berguna dan menjadi berkat bagi orang lain, rasa bahagia sejati yang sangat berbeda akan Anda rasakan dari dasar hati yang paling dalam. Itulah sukacita surga.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Selasa, Oktober 15, 2019 |

Pilihlah Untuk Tetap Bersukacita

Pilihlah Untuk Tetap Bersukacita

Filipi 1: 18-19 "Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita, karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus."

Ketika segalanya tampak berantakan, jangan mencoba menyelesaikannya sendiri. Biarkan Tuhan menyatukan kembali potongan-potongan tersebut.

Ketika berhadapan dengan masalah, Anda punya dua opsi: Anda bisa beribadah untuk kembali mendapatkan sukacita Allah atau menjadi khawatir.

Paulus berkata dalam Filipi 1: 18-19, "Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita, karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus."

Di dalam ayat ini, Paulus mengungkapkan beberapa sumber kekuatan untuk dapat tetap positif dan bersukacita di masa-masa sulit.

Pertama, Anda harus tetap memandang masalah Anda dengan perspektif Tuhan. Paulus berkata, "Karena aku tahu." Adalah apa yang Anda tahu yang membuat Anda terus maju. Paulus tahu Tuhan turut bekerja di tengah-tengah pergumulannya, dan dia tetap memandangnya dengan perspektif Allah yang jauh lebih besar dari perspektif manusia.

Kedua, Paulus meminta orang-orang mendoakannya, dan itu membuatnya terus maju. Kemudian ia berkata, "Roh Yesus Kristus menolongku." Roh Kudus pun membuat Paulus terus maju. Dan terakhir ia berkata, "Ini akan menuntunku pada keselamatanku." Paulus percaya Allah akan menolongnya menyelesaikan masalahnya dan memerdekakannya.

Karena Paulus melihat pergumulannya itu dengan sudut pandang Allah, dengan doa dari orang lain, dengan Roh Kudus, dan dengan iman, Paulus memilih untuk "tetap bersukacita."

Anda pun bisa memilih untuk bersukacita.

Renungkan hal ini:
- Seperti apa rasanya menyembah Allah di tengah-tengah pergumulan?
- Siapa saja yang Anda andalkan untuk menopang Anda di dalam doa - orang-orang yang dengan tulus dan setia mendoakan pertumbuhan rohani Anda?
- Pikirkan satu masalah yang sedang Anda alami saat ini. Bagaimana Anda melihat Tuhan bekerja di tengah-tengah kesakitan Anda tersebut? Apa yang Anda harap Tuhan lakukan melalui Anda dari pengalaman ini?


Bacaan Alkitab Setahun :
Yesaya 63-66; Kolose 2 : 16-23


Anda hanya dapat mendapatkan sukacita Anda kembali jika Anda dapat sepenuhnya percaya dan berserah pada Tuhan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Minggu, Oktober 13, 2019 |

Anda Bahagia Karena Anda Memilih Untuk Bahagia

Anda Bahagia Karena Anda Memilih Untuk Bahagia

Filipi 1:18 "Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita,"

Beberapa hal merampas kebahagiaan Anda lebih cepat dibanding dengan kritikan atau perasaan ketika orang lain berkomplot menentang Anda. Mengapa? Sebab kita semua ingin dicintai. Kita semua ingin merasa diterima. Kita semua ingin orang lain menyukai kita.

Namun Paulus berkata dalam Filipi 1:18, "Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita,"

Anda tidak perlu persetujuan orang lain untuk bahagia.

Anda bahagia karena Anda memilih untuk bahagia! Jika orang lain tidak senang dengan Anda, maka itu pilihan mereka. Jika saat ini Anda belum mendapatkan persetujuan dari seseorang, Anda mungkin tidak akan mendapatkannya. Dan Anda akan menjadi sengsara bila berusaha hidup untuk mengejar persetujuan dari setiap orang.

Paulus kemudian menjelaskan dalam ayat 29 dan 30 mengapa Anda bisa bahagia meski apapun yang terjadi: "Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia, dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku."

Paulus mengatakan menderita ketika melakukan hal yang benar merupakan sebuah keuntungan, sebab Anda menjadi paling serupa dengan Yesus ketika Anda menghadapi pertentangan dan penolakan.

Renungkan hal ini:
- Persetujuan siapa yang selama ini berusaha Anda cari atau dapatkan? Menurut Anda mengapa Anda butuh persetujuan orang tersebut?
- Mengapa ada lebih banyak kelegaan di dalam persetujuan Tuhan dibanding di dalam persetujuan orang lain?
- Ketika Anda merasa paling ditentang atau dikritik oleh orang lain, bagaimana Tuhan bekerja di dalam Anda dan melalui Anda?



Bacaan Alkitab Setahun :
Yesaya 58-62; Kolose 2 : 1-15


Anda bisa bahagia walau apa pun yang terjadi apabila Anda melihat setiap masalah dari sudut pandang Allah dan tidak pernah membiarkan apa yang orang lain katakan atau lakukan mengendalikan kebahagiaan Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Sabtu, Oktober 12, 2019 |

Lihat Gambaran Besar Tuhan

Lihat Gambaran Besar Tuhan

Filipi 1:12 "Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil,"

Apa pun yang sedang terjadi dalam hidup Anda — yang baik, yang buruk, dan yang jelek — Allah sedang mengatur rencana. Paulus tahu itu. Ia berkata dalam Filipi 1:12, "Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil,"

Semenjak bertobat menjadi orang Kristen di jalan menuju Damaskus, Paulus memimpikan satu hal: Ia ingin berkhotbah di Roma, yang pada saat itu merupakan pusat dunia. Impiannya ialah untuk memberitakan Injil di kota yang paling penting di dunia.

Namun Allah punya ide lain. Ketimbang mengutus Paulus ke Roma untuk berkhotbah tentang perang salib, Dia menjadikannya sebagai tahanan kerajaan Nero, yang merupakan seorang Kaisar pada saat itu. Nero adalah pemimpin yang begitu jahat dan teruk yang bisa Anda temukan.

Paulus dirantai dan dijaga oleh sipir penjara 24 jam sehari selama dua tahun, dan penjaga tersebut diganti setiap empat jam sekali. Lebih dari dua tahun dipenjara, ia memiliki 4.380 peluang untuk memberi kesaksian kepada sipir penjara yang tak terhitung jumlahnya. Siapa tahanan sebenarnya di sini? Siapa sebenarnya yang menjadi pendengar kesaksian?

Itu bukan rencana Paulus, tetapi itulah rencana Allah selama ini, dan itu menghasilkan dua akibat yang kita semua tahu.

Pertama-tama, Filipi 4 mengatakan bahwa selama dua tahun, beberapa anggota kerajaan Nero menjadi orang percaya oleh karena kesaksian Paulus di pengadilan kerajaan di Roma.

Kedua, agak sulit membuat seseorang seperti Paulus untuk berhenti bergerak. Di dalam penjara, ia dipaksa diam, dan akibatnya, ia menulis beberapa kitab di Perjanjian Baru. Saya penasaran mana yang memiliki dampak yang lebih besar: khotbahnya di Colosseum, atau buku-buku yang ia tulis yang mengungkapkan tentang Yesus kepada orang banyak selama bertahun-tahun.

Paulus tahu bahwa Tuhan memiliki rencana yang lebih besar dan ia bisa bahagia karena dia melihat apa yang Tuhan telah lakukan melalui permasalahannya.

Setiap kali Anda memiliki masalah yang mulai membuat Anda sedih, Anda harus melakukan apa yang Paulus lakukan: Belajar melihatnya dari sudut pandang Allah. Tanyakanlah, "Apa yang sedang Tuhan lakukan di sini? Apa gambaran besarnya? Apa perspektif yang lebih besar?" Kemudian Anda akan dapat menghadapi masalah tersebut dengan iman.

Renungkan hal ini:
- Pikirkan sebuah masalah yang baru-baru ini membuat Anda berkecil hati. Bagaimana keputusasaan Anda berubah jika Anda melihatnya dengan perspektif Allah yang lebih luas?
- Menurut Anda mengapa Allah membiarkan Anda bergumul melalui masa-masa sulit?
- Bagaimana selama ini Anda melihat Tuhan bekerja di tengah-tengah situasi sulit di masa lalu Anda?


Bacaan Alkitab Setahun :
Yesaya 52-57; Kolose 1 : 15-29


Percayalah bahwa rancangan dan pikiran Tuhan lebih besar dan tak akan dapat terselami oleh pikiran Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Jumat, Oktober 11, 2019 |

Kuasa Doa Dan Ucapan Syukur

Kuasa Doa Dan Ucapan Syukur

Filipi 4: 6-7 "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus."

Dalam Filipi 4: 6-7 kita mendapati bahwa salah satu ajaran paling sulit di seluruh Alkitab ialah untuk taat: "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus." Tidak mudah berhenti mengkhawatirkan bagian kehidupan kita yang seringkali menakutkan setiap harinya, tetapi Tuhan memberi tahu kita untuk: "Berdoalah dalam segala hal… dan ucapkanlah syukur atas semua yang telah Ia lakukan." Doa yang penuh syukur membawa damai sejahtera. Tuhan menyuruh kita untuk berdoa ketika Anda mulai khawatir.

Kebanyakan orang tua mengerti kuasa dari doa syukur. Sebagian besar orang tua tidak akan menghargai anak-anak mereka yang selalu meminta tanpa mengucapkan "terima kasih" untuk apa yang sudah mereka terima. Tuhan pun seperti itu. Dia ingin kita meminta kepada-Nya atas apa yang kita butuhkan dan yang kita inginkan. Lebih dari 20 kali dalam Perjanjian Baru, kita diperintahkan untuk "meminta" kepada-Nya. Namun Dia ingin kita meminta dengan rasa syukur.

Alkitab mendesak kita untuk lebih spesifik dalam permintaan-permintaan kita — dan puji-pujian kita. Ketimbang sebuah kata sederhana "terima kasih untuk segalanya," Dia ingin kita memberi tahu Dia apa yang kita syukuri. Ketika saya berkata kepada istri saya, "Saya sangat bersyukur atasmu," dia berkata kepada saya untuk lebih spesifik. Dia suka mendengar apa yang saya hargai tentang dia dan apa yang saya syukuri tentang dia. Begitu pun Tuhan.

Bersyukur kepada Tuhan terlebih dahulu ialah sebuah langkah besar iman. Ketika kita memiliki iman untuk berterima kasih kepada Tuhan terlebih dulu, mujizat terjadi. Semakin kita bersyukur, semakin Tuhan bekerja dalam hidup kita. Alkitab mengatakan bahwa Allah tinggal di dalam puji-pujian umat-Nya. Dia menggunakan ucapan syukur kita sebagai alat kekuatan dalam hidup kita.

Jadi, apa yang Anda syukuri?

Renungkan hal ini:
- Bagaimana rasa syukur membuat Anda lebih dekat dengan Yesus dan membantu Anda mencerminkan prioritas-Nya?
- Apa alasan-alasan spesifik Anda bersyukur kepada Tuhan? Luangkan waktu dalam doa untuk berterima kasih kepada Tuhan atas hal-hal itu.
- Apa beberapa cara yang Anda percaya akan Tuhan berkati di masa depan? Pujilah Tuhan untuk hal-hal itu — bahkan sebelum itu terjadi.



Bacaan Alkitab Setahun :
Yesaya 48-51; Kolose 1 : 1-14


Ketika Anda berdoa, beri tahu Tuhan apa yang Anda syukuri.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Jumat, Oktober 11, 2019 |

Minta Bantuan Tuhan Dalam Hal Keuangan Anda

Minta Bantuan Tuhan Dalam Hal Keuangan Anda

Filipi 4:19 "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus."

Filipi 4:19 merupakan sebuah janji luar biasa yang merangkum segalanya tentang penyediaan Allah atas kita. Perhatikan dua kata berikut: "Allahku akan." Ayat ini tidak berkata, "Allah mungkin akan memenuhi segala keperluanmu," melainkan, "Dia akan memenuhi segala keperluanmu." Itu fakta. Allah mempertaruhkan karakter dan reputasi-Nya di atas janji-Nya itu.

Lalu ayat ini juga tidak mengatakan, "Tuhan akan memenuhi segala keserakahanmu." Ada perbedaan besar antara kebutuhan dan keinginan. Jika Anda orangtua, apakah Anda memberikan anak Anda semua yang mereka inginkan? Saya harap tidak. Anda tidak melakukannya sebab Anda sayang mereka — begitu pun dengan Bapa surgawi yang sayang pada Anda. Dia tak akan memberikan semua yang Anda inginkan, karena jika Dia lakukan itu, Anda akan jadi sangat manja. Dia tidak akan memberikan semua yang Anda inginkan, melainkan akan memberikan apa yang Anda butuhkan.

Lalu mengapa Anda masih saja punya kesulitan finansial? Apakah Tuhan telah gagal memenuhi janji-Nya? Apakah Dia telah berbohong? Apakah Dia hanya melebih-lebihkan ucapan-Nya?

Tidak! Dalam setiap janji, ada premisnya; ada syarat dan ketentuannya. Ketika Tuhan memberikan sebuah janji, Dia seakan berkata, "Aku lakukan bagian-Ku, dan kau lakukan bagianmu." Prinsip-prinsip keuangan Tuhan dengan jelas dipaparkan kepada kita di dalam Firman-Nya. Alkitab membahas banyak aspek tentang kesehatan finansial, termasuk prinsip-prinsip menabung, berbelanja, memberi, berinvestasi, dan juga pelayanan. Dia telah memberikan semua petunjuk yang Anda perlukan untuk stabilitas keuangan Anda.

Tetapi pertama-tama, Anda perlu meminta bantuan-Nya. Yesus berkata, "Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu" (Yohanes 16:24).

Banyak orang lebih bergantung pada kartu kredit mereka dibanding pada Yesus Kristus. Ini satu aturan yang bagus: Sebelum Anda menghabiskan uang Anda, doakan keuangan Anda terlebih dulu. Beri Tuhan kesempatan untuk menyediakan dan mencukupkan apa yang Anda butuhkan sebelum Anda pergi dan membelanjakan uang Anda. Mintalah hikmat dari-Nya untuk mengambil keputusan keuangan yang baik.

Mengapa Tuhan ingin Anda meminta kepada-Nya? Agar Dia dapat memberi. Kenapa Dia ingin memberi? Agar Anda dapat menerima. Kenapa Dia ingin Anda menerima? Agar Anda penuh dengan sukacita.

Renungkan hal ini:
- Masalah keuangan apa yang membuat Anda sulit berserah kepada Allah? Mengapa?
- Bagaimana Anda dapat menjadi saksi bagi orang lain ketika Anda dengan sukacita telah mampu bertanggung jawab dengan keuangan Anda?
- Pembelian besar apa yang saat ini tengah Anda pertimbangkan? Bagaimana Anda dapat memperoleh hikmat Tuhan hari ini untuk pembelian tersebut?


Bacaan Alkitab Setahun :
Amsal 22-24; II Korintus 9


Dalam hal keuangan, ada sukacita besar ketika kita taat kepada Firman Tuhan. Dia akan mengurus Anda. Jadi, mintalah kepada-Nya!
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Jumat, Oktober 11, 2019 |

Bagaimana Kita Bisa Bersyukur Dalam Segala Hal

Bagaimana Kita Bisa Bersyukur Dalam Segala Hal

1 Tesalonika 5:18 "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu."

Baik di AS maupun Kanada, kami merayakan hari Thanksgiving (ucapan syukur) setahun sekali. Tetapi Tuhan ingin kita bersungguh-sungguh mengungkapkan rasa syukur kita setiap hari. Dia ingin kita mengembangkan kebiasaan spiritual ini, mengembangkan sikap yang ditunjukkan dalam kehidupan orang percaya sejati. Semakin dalam Anda memahami cinta kasih Tuhan, semakin Anda bersyukur.

Jadi, seperti apakah bersyukur dengan sungguh-sungguh?
Alkitab berkata dalam 1 Tesalonika 5:18, "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." Dalam segala keadaan, bersyukurlah, itulah kehendak Tuhan atas hidup Anda.

Anda dapat berterima kasih kepada Tuhan dalam segala keadaan sebab Tuhan pegang kendali. Dia bisa mendatangkan kebaikan melalui yang jahat. Dia bisa membalikkan kesalahan terburuk yang pernah Anda buat. Apa pun yang terjadi, Tuhan tidak akan berhenti mengasihi Anda. Anda dapat menemukan seratus hal yang bisa disyukuri dalam keadaan apa pun, bahkan di dalam situasi sulit.

Ucapan syukur yang sungguh-sungguh — yaitu bersyukur dalam segala situasi — ialah kehendak Tuhan karena itu menciptakan sebuah persekutuan.

Jika Anda ingin lebih dekat dengan seseorang, mulailah mengucapkan rasa terima kasih kepada orang tersebut. Jika Anda merasa jauh dari pasangan Anda, Anda harus mulai melakukan apa yang Anda lakukan ketika Anda berkencan dulu: Nyatakan syukur Anda. Catat hal-hal tentang kebaikan dan dorongan semangat. Telepon atau SMS pasangan Anda di siang hari, katakan bahwa Anda bersyukur atas dirinya dalam hidup Anda. Alasan Anda kehilangan perasaan mencintai itu ialah karena Anda berhenti melakukan hal-hal yang menimbulkan perasaan mencintai dan Anda berdua meremehkan satu sama lain.

Apakah Anda ingin membangun persekutuan kecil Anda? Jangan hanya datang. Di sepanjang minggu, kirimkan SMS atau email atau telepon anggota persekutuan Anda. Katakan, "Saya bersyukur atas Anda karena..." Anda akan mendapati bahwa semakin Anda bersyukur atas grup Anda, semakin kuat ikatan persekutuan Anda.

Alkitab memberi tahu kita untuk "nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan" (1 Tesalonika 5:11). Ketika Anda membangun orang lain, maka Anda akan memahami bahwa Tuhan juga membangun hidup Anda melalui hubungan Anda yang dalam dengan Dia dan orang lain.

Renungkan hal ini:
- Bagaimana Anda dapat memotivasi atau menghubungi seseorang di minggu ini?
- Apa saja cara sederhana namun spesifik yang bisa Anda pakai untuk mengungkapkan syukur Anda kepada pasangan, teman, atau anggota persekutuan kecil Anda?
- Ketika Anda mengembangkan sikap syukur, perubahan apa yang menurut Anda akan terlihat dalam diri Anda serta hubungan Anda dengan orang lain dan Tuhan?


Bacaan Alkitab Setahun :
Yesaya 37-40; Filipi 3


Rasa syukur selalu membentuk hubungan yang lebih dalam antara Anda dengan orang lain dan antara Anda dengan Tuhan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Jumat, Oktober 11, 2019 |

Tuhan Menjawab Ketika Anda Bertanya

Tuhan Menjawab Ketika Anda Bertanya

Habakuk 3:2 "TUHAN, telah kudengar kabar tentang Engkau, dan pekerjaan-Mu, ya TUHAN, kutakuti! Hidupkanlah itu dalam lintasan tahun, nyatakanlah itu dalam lintasan tahun; dalam murka ingatlah akan kasih sayang!"

Jika Anda ingin mendengar Tuhan berbicara, beribadahlah kepada-Nya.

Singkat kata, bersyukurlah atas kehadiran-Nya dalam hidup Anda dan karena Dia peduli dengan setiap detil hidup Anda. Bersyukurlah kepada-Nya karena Ia menjawab doa-doa Anda: "TUHAN, telah kudengar kabar tentang Engkau, dan pekerjaan-Mu, ya TUHAN, kutakuti! Hidupkanlah itu dalam lintasan tahun, nyatakanlah itu dalam lintasan tahun; dalam murka ingatlah akan kasih sayang!" (Habakuk 3: 2).

Tuhan memberi Anda visi. Tuhan memberi Anda impian. Anda tahu apa yang Tuhan ingin Anda lakukan, jadi sekarang ucapkanlah syukur kepada-Nya karena Ia menjawab doa Anda. Itulah bagian dari ibadah Anda.

Yang saya ingin Anda lakukan ialah berhenti melihat doa-doa Anda sebagai sebuah monolog, dan mulailah melihatnya sebagai doa yang semestinya: sebuah dialog. Doa merupakan sebuah percakapan dengan Tuhan. Dia mendengar Anda ketika Anda berdoa dan Dia menjawab Anda ketika Anda mengajukan pertanyaan. Dia ingin berbicara dengan Anda setiap hari. Jika Anda dengan setia berbicara kepada Tuhan setiap hari, sepanjang hari, maka itu akan merevolusi hidup Anda.

Penting untuk dipahami bahwa Anda tidak dapat mendengar Tuhan sampai Anda mengenal Dia, dan ada tiga level mengenal Tuhan: pengakuan, pengenalan, dan persahabatan. Saat ini Anda mungkin tengah berada di tingkat pengakuan; Anda tahu Tuhan ada, tetapi Anda tidak benar-benar mengenal-Nya. Atau, mungkin Anda tengah berada di level pengenalan; Anda sedikit kenal Tuhan, tetapi Anda tidak mengenal-Nya dengan baik.

Tuhan ingin Anda hidup di tingkat persahabatan. Dia ingin menjadi teman Anda, dan Dia ingin Anda menjadi sahabat-Nya. Tuhan ingin Anda selalu berbicara dengan-Nya sepanjang waktu.

Renungkan hal ini:
Saya mengundang Anda untuk berdoa doa ini hari ini: "Ya Tuhan, aku kagum bahwa Engkau ingin menjadi sahabatku. Aku sangat ingin belajar berkomunikasi dengan-Mu. Bantu aku untuk menghabiskan waktu bersama-Mu setiap hari. Terima kasih karena Engkau peduli dengan setiap detil hidupku. Yesus, kuingin mengenal-Mu lebih dan lebih lagi setiap hari, dan aku ingin bergantung pada-Mu, membimbingku dalam pekerjaanku, keluargaku, masa depanku, dan di setiap area dalam hidupku. Aku mengundang Engkau untuk menjadi manajer hidupku, Tuhanku dan Juru Selamatku. Ya, Tuhan, aku mau ikut dan percaya pada-Mu. Dalam nama-Mu, aku berdoa. Amin."


Bacaan Alkitab Setahun :
Yesaya 41-43; Filipi 4 : 1-9


Tuhan menjawab doa Anda, walaupun jawaban itu tidak sesuai dengan keinginan Anda namun itu untuk kebaikan Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Jumat, Oktober 11, 2019 |

Tuhan Memberkati Anda Agar Anda Dapat Bermurah Hati

Tuhan Memberkati Anda Agar Anda Dapat Bermurah Hati

2 Korintus 9:11 "Kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami."

Terlalu banyak orang yang tidak paham benar apa artinya diberkati oleh Tuhan. Ketika Tuhan memberkati Anda dalam berbagai macam cara, maka itulah kesempatan Anda untuk bermurah hati, agar pada akhirnya itu akan memimpin Anda untuk bersyukur kepada Tuhan.

Tuhan tidak memberkati Anda agar Anda bisa serakah; Dia memberkati Anda agar Anda dapat bermurah hati. Anda memberi, dan kemudian Tuhan akan membalas kemurahan hati Anda sehingga Anda dapat memberikan lebih banyak lagi dan supaya Ia dapat memberikan lebih banyak lagi kepada Anda, begitu pun seterusnya.

Tuhan tidak memberkati Anda dengan barang-barang supaya Anda menimbunnya. Ketika Anda melepaskan yang ada di tangan Anda, itu menjadi kosong supaya Anda dapat menerima berkat yang lebih besar dari Tuhan.

Tetapi, seperti yang saya katakan sebelumnya, berkat Tuhan buat Anda tergantung dari sikap Anda. Itulah mengapa sangat penting untuk hidup dengan rasa syukur. Alkitab berkata, "Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah" (2 Korintus 9:12).

Ketika Anda memberi, Anda melakukan pelayanan. Melayani dan memberi kedua-duanya penting. Masing-masing adalah tindakan kasih. Anda tak dapat mengasihi tanpa melayani dan memberi. Ini bagian terpenting: Pelayanan Anda memimpin Anda pada ungkapan syukur Anda kepada Tuhan.

Renungkan hal ini:
- Apa artinya mengembangkan sikap bersyukur?
- Bagaimana pemberian Anda mencerminkan kemurahan hati Allah terhadap Anda?
- Apa motivasi Anda dalam melayani dan memberi? Bagaimana pelayanan Anda menuntun Anda pada ungkapan syukur kepada Tuhan?


Bacaan Alkitab Setahun :
Yesaya 33-36; Filipi 2 : 19-30


Luangkan waktu sejenak untuk berdoa dan ucapkan terima kasih kepada Tuhan
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Rabu, Oktober 09, 2019 |

Berikan Perhatian Anda Sebagai Hadiah

Berikan Perhatian Anda Sebagai Hadiah

Filipi 2: 4 "Dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga."

Ketika Anda masuk ke ruangan rapat, berapa banyak orang tengah duduk di sana sedang menatap telepon mereka sambil mengetik pesan? Kepala kita kelihatan selalu menunduk, asyik menonton video atau bermain game, telinga kita tersumpal dengan earbuds yang mencegah kita mendengarkan orang-orang di sekeliling kita.

Sebenarnya lebih mudah duduk di restoran dan berbincang dengan teman-teman kita, namun tampaknya kita lebih prihatin dengan "teman-teman" kita di Facebook atau Twitter atau Instagram.

Kita hidup di dunia di mana alat-alat dan teknologi menyebabkan perhatian kita terus-menerus terbagi sehingga kita tidak lagi memperhatikan orang-orang di sekitar kita.

Jika Anda menginginkan hubungan-hubungan yang lebih bahagia, maka Anda perlu mempelajari keterampilan yang sudah jarang dimiliki banyak orang, yaitu seni memperhatikan.

Alkitab berkata dalam Filipi 2: 4, "Dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga."

Kemampuan untuk memperhatikan tidak muncul begitu saja, bukan? Kalau dilihat dari sifat dasar saya, sebenarnya saya tidak peduli dengan apa yang Anda sukai. Kalau dilihat dari sifat dasar saya, saya sebenarnya ingin semua fokus perhatian saya adalah untuk diri saya, bukan untuk Anda.

Namun hadiah terbesar yang dapat Anda berikan untuk seseorang ialah perhatian Anda, sebab perhatian Anda adalah waktu Anda dan waktu Anda adalah hidup Anda. Anda tak akan pernah bisa mendapatkannya kembali, dan itulah mengapa waktu menjadi teramat berharga saat Anda memberikannya.

Ini merupakan alat yang sederhana namun kuat dalam hal menumbuhkan hubungan yang erat. Apakah Anda tertarik dengan apa pun yang menarik minat anak-anak Anda? Apakah Anda mendengarkan apa yang dikatakan pasangan Anda? Apakah Anda memberi perhatian kepada rekan kerja Anda ketika mereka berbicara dengan Anda? Apakah Anda memperhatikan tetangga Anda ketika Anda melewati rumah mereka sambil berangkat kerja?

Mempelajari seni memperhatikan ialah sebuah tindakan kasih. Itu akan mentransformasi hubungan Anda dengan orang lain dan membantu Anda untuk menjalani kehidupan yang bahagia.

Renungkan hal ini:
- Bagaimana media sosial bisa menahan Anda dalam mengembangkan hubungan Anda dengan orang-orang yang hidup dengan Anda dan yang bekerja bersama Anda?
- Apa saja cara yang bisa Anda lakukan untuk mengalihkan perhatian Anda kepada orang-orang di sekitar Anda hari ini?
- Bagaimana Anda menunjukkan kepada orang lain bahwa Anda benar-benar memperhatikan apa yang tengah mereka katakan atau lakukan?


Bacaan Alkitab Setahun :
Yesaya 29-32; Filipi 2 : 1-18



Memperhatikan artinya menyetop semua kegiatan dan kepentingan Anda hanya untuk memperdulikan dengan tulus kepada satu orang yang Anda kasihi.
Seperti itulah Tuhan memprioritaskan Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Rabu, Oktober 09, 2019 |

Kebahagian Dan Kerendahan Hati Bergandengan Tangan

Kebahagian Dan Kerendahan Hati Bergandengan Tangan

Filipi 3: 12-13 "Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus. Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,"

Ketika Paulus menulis Kitab ini, ia adalah seorang pria tua yang sedang di penjara di Roma. Dia tengah berada di masa-masa akhir hidupnya. Dia seseorang yang sangat dewasa secara rohani. Namun dia mengatakan dirinya belum mencapai kesempurnaan rohani. Jika ada seseorang yang punya hak untuk berkata, "Saya telah mencapai kesempurnaan iman," tentunya itu seseorang yang telah menulis begitu banyak Kitab dalam Perjanjian Baru. Tetapi Paulus berkata, "Tidak, saya belum sampai di sana. Saya masih tumbuh. Saya masih belajar. Saya ingin semakin serupa dengan seperti Kristus."

Jebakan apa yang akan menghambat Anda dalam mengikuti teladan Paulus dan terus tumbuh di dalam Kristus? Kesombongan.

Kesombongan akan menghambat Anda untuk tumbuh karena ketika Anda berpura-pura merasa sempurna, Anda tidak akan berusaha menjadi lebih dewasa secara spiritual. Tidak ada seorang pun yang sempurna!

Orang yang bahagia tidak pernah berhenti bertumbuh. Orang yang bahagia tidak pernah berhenti mencari, tidak pernah berhenti tidak pernah mengasah imannya, tidak pernah berhenti belajar. Jika Anda berhenti tumbuh, Anda akan menderita, sebab Anda diciptakan untuk tumbuh.

Kebahagiaan dan kerendahan hati berjalan selaras, karena orang yang rendah hati mau diajar. Mereka selalu bertanya, "Bagaimana saya bisa menjadi pasangan yang lebih baik? Bagaimana saya bisa menjadi teman yang lebih baik? Bagaimana saya bisa menjadi bos yang lebih baik? Bagaimana saya bisa menjadi pengikut Yesus yang lebih baik?"

"Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji" (2 Korintus 13: 5).

Renungkan hal ini:
- Bagaimana Anda tumbuh secara spiritual dalam setahun terakhir ini? Bukti pertumbuhan apa yang bisa dilihat orang lain dalam diri Anda?
- Mengapa penting untuk mendapatkan dukungan dari persekutuan kecil ketika Anda berusaha tumbuh secara rohani?
- Mengapa orang-orang dengan roh yang mau diajar lebih bahagia?


Bacaan Alkitab Setahun :
Yesaya 25-28; Filipi 1 : 12-30


Kerendahan hati menuntun Anda pada kebahagiaan karena itu menjadikan Anda orang yang bisa diajar.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Rabu, Oktober 09, 2019 |

Nyanyian Syukur Anda Kepada Tuhan

Nyanyian Syukur Anda Kepada Tuhan

Mazmur 147: 7 "Bernyanyilah bagi TUHAN dengan nyanyian syukur, bermazmurlah bagi Allah kita dengan kecapi!"

Belajar bersyukur kepada Tuhan atas apa yang telah Dia berikan kepada kita ialah bagian penting dari perjalanan spiritual kita. Lalu, bagaimana Anda menjadikan syukur kepada Tuhan sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam hidup Anda?

Salah satu cara terpenting untuk melakukannya ialah dengan bernyanyi. Alkitab berkata, "Bernyanyilah bagi TUHAN dengan nyanyian syukur, bermazmurlah bagi Allah kita dengan kecapi!" (Mazmur 147: 7). Hanya sedikit hal-hal yang lebih cepat membuat Anda menyadari kehadiran Tuhan, dibanding dengan menyanyikan puji-pujian kepada Tuhan, terlepas dari seberapa besar bakat musik yang kita punya.

Alkitab menyuruh kita untuk bersorak-sorai. Bahkan binatang sekali pun dapat melakukannya saat makan! Jika binatang dapat membuat suara yang menyenangkan, begitu pun dengan kita.

Ada lebih banyak lagu tentang Yesus dibanding dengan lagu tentang siapa pun di dunia ini, bahkan tentang cinta sekali pun. Itulah mengapa Anda harus menjadi bagian dari gereja di lingkungan tempat tinggal Anda. Itu bukan hanya soal mendengarkan Firman Tuhan mingguan. Paling tidak seminggu sekali, Anda butuh ekspresi emosional yang berasal dari bernyanyi, mengucap syukur kepada Tuhan. Tanpa hal itu, hati Anda akan layu. Anda tak bisa menjadi orang Kristen yang sehat hanya dengan mendengarkan khotbah. Anda memerlukan kesan dari pesan Firman dan mengekspresikan syukur Anda melalui musik.

Saya sadari bahwa saat-saat ketika saya paling tidak ingin bernyanyi ialah ketika saya paling harus melakukannya. Ketika hati saya dingin, hati saya perlu diperbarui, dipulihkan, dan diisi ulang kembali melalui nyanyian syukur saya kepada Tuhan. Di tengah-tengah jadwal sibuk saya, saya mendapati bahwa mendengarkan musik dan menyanyikan puji-pujian untuk Tuhan dapat memperbaharui jiwa saya.

Jadi, nyalakan lagu-lagu pujian favorit Anda atau cari stasiun radio Kristen yang bagus, dan bernyanyilah bersama. Berterima kasihlah kepada Tuhan atas semua yang telah Dia berikan pada Anda. Dan bersorak-sorailah untuk Allah.

Renungkan hal ini:
- Apa saja lagu pujian penyembahan favorit Anda? Kenapa Anda menyukainya?
- Apa yang menahan Anda untuk bernyanyi selama waktu ibadah pribadi dan bersama Anda?
- Ceritakanlah tentang satu saat dimana menyanyikan pujian kepada Tuhan membantu mengangkat suasana hati Anda.



Bacaan Alkitab Setahun :
Yesaya 44-47; Filipi 4 : 10-23


Kekristenan adalah iman yang bernyanyi.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Rabu, Oktober 09, 2019 |

Mengenal Dan Menjadi Serupa Dengan Allah

Mengenal Dan Menjadi Serupa Dengan Allah

Filipi 3:10 "Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,"

Dalam Filipi 3:10, Paulus berkata, "Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya," Paulus menjadi "kenal dan serupa dengan Allah karena ia memiliki hubungan dengan Allah dan ia memberikan waktunya untuk mengenal Allah.

Anda tidak menjadi "akrab" dengan Allah secara kebetulan. Seperti kata Paulus, itu merupakan "kehendak yang teguh." Itu sesuatu yang harus Anda lakukan. Oleh sebab itu, Anda harus menginvestasikan waktu Anda di dalamnya.

Luangkan waktu untuk Allah! Jika Anda menyisihkan 10 atau 15 menit waktu yang terfokus bersama Dia setiap pagi, maka Anda akan mulai memahami keajaiban kuasa-Nya dengan jauh lebih baik. Dan Anda akan mulai mengalami kebahagiaan yang lebih besar dalam hidup Anda.

Renungkan hal ini:
- Apa saja hal-hal yang Anda lakukan setiap hari selama setidaknya 15 menit? Apakah Anda melakukannya karena itu penting atau hanya karena sudah menjadi kebiasaan?
- Bagaimana Anda dapat menyesuaikan jadwal Anda sehingga Anda dapat menghabiskan lebih banyak waktu dengan Tuhan?
- Gangguan apa saja yang bisa membuat Anda terlalu sibuk sehingga tidak dapat menghabiskan waktu bersama Tuhan?


Bacaan Alkitab Setahun :
Yesaya 20-24; Filipi 1 : 1-11


Kebahagiaan ditemukan dengan mengenal Tuhan dengan lebih baik setiap hari.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Kamis, Oktober 03, 2019 |

Ketahui Apa Yang Penting Dan Apa Yang Tidak

Ketahui Apa Yang Penting Dan Apa Yang Tidak

Filipi 3: 8 "Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,"

Pernahkah Anda perhatikan betapa mudahnya Anda kehilangan sukacita karena perkara yang kecil? Itu biasanya gangguan kecil yang menyebabkan Anda kehilangan kebahagiaan Anda. Seseorang memotong jalan Anda ketika Anda mencoba untuk berbelok, dan itu membuat Anda hilang kebahagiaan. Rambut Anda sulit diatur dan pakaian yang Anda kenakan sudah tidak muat lagi, dan Anda kehilangan kebahagiaan Anda. Biasanya hal-hal kecillah yang kadang paling mempengaruhi kita, namun pada kenyatanya itu tidak terlalu penting.

Paulus berkata dalam Filipi 3: 7, "Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus." Apa hal terpenting bagi Anda sebelum Anda mulai ikut Yesus Kristus? Pekerjaan? Karier? Menghasilkan uang? Mungkin tentang memiliki kekasih. Mungkin tentang popularitas. Mungkin tentang memiliki rasa aman atau menjadi terkenal.

Paulus mengatakan semua hal itu tidak penting lagi jika dibandingkan dengan sukacita mengenal Yesus.

Anda harus bertanya pada diri sendiri tentang segalanya: Seberapa besar hal ini akan berubah dalam 100 tahun ke depan? Seberapa besar masalah yang saya khawatirkan sekarang akan jadi masalah besok? Mungkin itu tidak akan jadi masalah besok, apalagi sampai selamanya. Anda dapat memilih untuk hidup dalam terang kekekalan: "Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus," (Filipi 3: 8).

Setiap hari ketika Anda bangun pagi, ingatkan diri Anda sendiri apa perkara yang penting — dan apa yang tidak.

Bicarakan Ini:
- Apa hal-hal kecil yang selama ini Anda khawatirkan yang telah merampas kebahagiaan Anda?
- Apa saja cara praktis yang dapat Anda gunakan untuk mengubah fokus Anda kepada Allah dan menjaga perspektif Anda pada surga?
- Sebelum percaya kepada Yesus Kristus, apa hal yang paling penting buat Anda? Bagaimana perasaan Anda akan hal itu sekarang?


Bacaan Alkitab Setahun :
Yesaya 16-19; Efesus 6


Jangan biarkan ego dan kesombongan Anda menang dengan selalu mempersoalkan hal yang kecil.
Tidak akan ada yang sempurna di dunia ini dan Anda tidaklah lebih baik dibandingkan orang lain.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
| Rabu, Oktober 02, 2019 |
Back to Top